Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ENTOMOLOGI

Scolopendra abnormis

Disusun oleh

Nama

: Mardiana Yosefa

NIM

: 20144120731

Tingkat

: III A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PRODI D-III
TAHUN 2016

Scolopendra abnormis
1. Klasifikasi
Kingdom:

Animalia

Phylum:

Arthropoda

Subphylum:

Myriapoda

Class:

Chilopoda

Order:

Scolopendromorpha

Family:

Scolopendridae

Genus:

Scolopendra

Species:

S. abnormis
Binomial name
Scolopendra abnormis

J. G. E. Lewis & P. Daszak, 1996

2. Ciri ciri
Scolopendra abnormis (Serpent Pulau kelabang) adalah spesies kelabang dalam
keluarga Scolopendridae yang endemik di Mauritius (negara kepulauan di barat daya
Samudra Hindia, sekitar 900 km sebelah timur Madagaskar). Scolopendra abnormis hanya
terdapat di dua pulau terpencil yaitu Round Island dan Serpent Island. Scolopendra abnormis
tumbuh dengan panjang 95 mm (3,7 in). Warna Scolopendra abnormis secara keseluruhan
adalah kekuningan.
3. Cara penularan
Scolopendra abnormis melindungi diri dengan menyengat korbannya sama seperti
spesies kelabang lainnya, yaitu dengan mengeluarkan racun bukan dengan kakinya tapi dari
sungut di bagian belakang tubuhnya, dan hewan tersebut akan menyengat jika kondisinya
sedang terancam. Contohnya jika kita ingin menginjak atau menindihnya dengan kaki.
Racunnya seperti lebah, jika tersengat akan membuat sakit dan merah di sekelliling bekas
tempat gigitannya bisa juga membuat badan menjadi demam jika kelabang yang menggigit
cukup besar.

4. Siklus hidup
Selama musim dingin, kelabang betina cenderung untuk berdiam diri hingga musim
panas datang. Kelabang betina bertelur sepanjang musim panas dan mengeraminya dalam
tanah. Kelabang dewasa yang lain menolong untuk melindungi telur-telur tersebut dengan
menjaga tanah dimana telur-telur dierami. Proses ini penting untuk menjaga spesies kelabang
agar lestari selama beberapa tahun ke depan.
Kebanyakan spesies dari kelabang harus berpasangan untuk bereproduksi. Kelabang
jantan biasanya menyimpan sperma dalam jaring kantong di dalam tanah, lalu membujuk
kelabang betina untuk masuk ke jaring tersebut dengan menekan kaki belakang kelabang
betina dengan antenanya. Ini terkadang bisa dilakukan dalam beberapa jam. Setelah beberapa
jam kemudian, akhirnya bagian belakang tubuh kelabang betina akan berada dalam jaring.
Kemudian kelabang betina akan mengambil sperma ke organ-organ reproduksi
kelabang jantan untuk dipindahkan ke organ reproduksi kelabang betina. Beberapa jenis
kelabang mampu berpartenogenesis, di mana embrio berkembang dari telur yang tidak
dibuahi.
Hanya hewan betina yang dapat melakukan cara reproduksi ini. Beberapa spesies
mengerami telurnya hanya sekali dalam proses itu, sedangkan spesies lain seperti kelabang
betina, menggali ruang di kayu busuk atau terkadang di dalam tanah dan meletakkan telur
sebanyak delapan puluh atau lebih sekaligus. Kelabang betina kemudian melingkari telur
tersebut dengan tubuhnya, dan membersihkan telur tersebut terus-menerus sehingga jamur,
dan predator lapar lainnya, tidak dapat merusak atau mendekati telur.
Beberapa kelabang lainnya melakukan kamuflase untuk perlindungan telur tersebut,
dengan cara membentuk gulungan-gulungan tanah yang menyerupai bentuk tubuh mereka
dan meninggalkan telurnya. Sedangkan kelabang betina akan tetap menjaga telur, sampai
menetas. Setelah telur-telur tersebut menetas, anak kelabang tidak dapat berburu dan tetap
tinggal

bersama

induknya

Kelabang betina
merangkul telurnya
untuk melindungi dari
predator

sampai

exoskeleton

mereka

tumbuh.

DAFTAR PUSTAKA

http://prestasiherfen.blogspot.co.id/2015/06/centipedes-lipankelabang-normal-0-false.html
diunduh 25 November 2016
https://en.wikipedia.org/wiki/Scolopendra_abnormis diunduh 25 November 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Lipan diunduh 25 November 2016

Anda mungkin juga menyukai