Anda di halaman 1dari 16

Gambaran Labolatorium Leukemia Mieloblastik Akut M1 M7

Nama

Kelompok :
ERA GEMA
ERIK PROBO SANTOSO
ETY MARTIANI DEWI
EVY KURNIATI
FERDY SAFRIANSYAH

Tingkat : IIIA
D_III ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Gambaran Labolatorium

Leukemia Mieloblastik Akut M1 M7. Kami berterima kasih pada Ibu Wahdaniahselaku Dosen mata
kuliah HematologiIII yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan .Kami juga
menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami berharap adanya kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang membacanya, dan
bermanfaat bagi kami yang telah menyusun makalahini yang pada dasarnya menambah wawasan dan
dapat mengkoreksi kesalahan kami. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan katakata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa yang akan datang.

Pontianak,30 Oktober 2016

Penyusun

Daftar isi
Kata Pengantar
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4
2

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Makalah5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.
C.
D.

Leukemia
Leukemia Akut
Patofisiologi
Klasifikasi

6
6
7
7

E. Leukemia mieolositik akut/acut myeloid leukemia ( LMA / AML)


BAB III PENUTUP 17
A. Kesimpulan

17

DAFTAR PUSTAKA

18

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Leukemia adalah suatu keadaan di mana terjadi pertumbuhan yang bersifat irreversibel dari sel
induk dari darah. Pertumbuhan dimulai dari mana sel itu berasal. Sel-sel tesebut, pada berbagai stadium
akan membanjiri aliran darah. Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon
kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal)
akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel
darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang
dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena
penyakit infeksi, anemia dan perdarahan
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh
proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi. Pada
leukemia ada gangguan dalam pengaturan sel leukosit. Leukosit dalam darah berproliferasi secara tidak
teratur dan tidak terkendali dan fungsinya pun menjadi tidak normal. Oleh karena proses tersebut
fungsi-fungsi lain dari sel darah normal juga terganggu hingga menimbulkan gejala leukemia yang
dikenal dalam klinik. Leukemia akut dibagi atas LLA dan LMA.
Acute myeloid leukaemia (AML), yaitu leukemia yang terjadi pada seri myeloid, meliputi
(neutrofil, eosinofil, monosit, basofil, megakariosit dan lain - lain). Di negara maju seperti Amerika
Serikat, LMA merupakan 32% dari seluruh kasus leukemia. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada
dewasa (85%) dari pada anak (15%).

B. Rumusan masalah
1. Apa itu Leukemia?
2. Apa itu Leukemia Akut
3. Bagaimana PatofisiologiLeukemia Akut?
4. Bagaimana Klasifikasi Leukemia Akut?
5. Bagaimana gambaran Leukemia mieolositik akut/acut myeloid leukemia (LMA / AML) ?
4

C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengrtian dari leukemia.
2. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari Leukemia Akut.
3. Mahasiswa mampu mengetahui PatofisiologiLeukemia Akut.
4. Mahasiswa mampu mengetahui Klasifikasi Leukemia Akut.
5. Mahasiswa mampu mengetahuigambaran Leukemia mieolositik akut/acut myeloid leukemia

( LMA / AML).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Leukemia

Leukemia merupakansuatupenyakit yang ditandai dengan proliferasi dini yang berlebihan


dari sel darah putih. Leukemia juga bias didefinisikansebagaikeganasanhematologisakibat proses
neoplastik yang disertaigangguandiferensiasipadaberbagaitingkatanselindukhematopoietik.
Leukemia
merupakanpenyakitkeganasanseldarah
yang
berasaldarisumsumtulang,
ditandaiolehproliferasisel-seldarahputih,

denganmanifestasiadanyasel-sel

dalamdarahtepi.Pada

abnormal
leukemia

adagangguandalampengaturanselleukosit.Leukositdalamdarahberproliferasisecaratidakteraturdantid
akterkendalidanfungsinya pun menjaditidak normal.Olehkarena proses tersebutfungsi-fungsi lain
dariseldarah normal jugatergangguhinggamenimbulkangejala leukemia yang dikenaldalamklinik.
Leukemia akutdibagiatas LLA dan LMA.
Leukemia
sebenarnyamerupakansuatuistilahuntukbeberapajenispenyakit

yang

berbedadenganmanifestasipatofisiologis yang berbeda pula.Kelainan yang menjadi cirri khassel


leukemia

diantaranyatermasukasalmula

gugus

sel

(clonal),

kelainansitogenikdanmorfologi,

kelainanproliferasi,
kegagalandiferensiasi,

petandaseldanperbedaanbiokimiawiterhadapsel normal.
B. Leukemia Akut
Leukimiaakutmerupakanproliferasiselleukosit
seringdisertaibentukleukosit

yang

lain

daripada

yang

abnormal,

normal,

ganas,

jumlahnyaberlebihan

,sertadapatmenyebabkan anemia, trombositopenia, dandiakhiridengankematian.


C. Patofisiologi
Proses patofisiologi leukemia akutdimulaidaritransformasiganasselindukhematologi serta
turunannya.

Proliferasiganasselindukinimenghasilkansel

leukemia

halberikut.
1. Penekananhematopoisis normal, sehinggaterjadi bone marroe failure.
2. Infiltrasiselleukimiakedalam organ, sehinggamenimbulkanorganomegali.
3. Katabolismeselmningkat, sehinggaterjadikeadaanhiperkatabolik.
D. Klasifikasi

danmengakibatkanhal-

Leukemia akutmenurutklasifikasi FAB (french-american-british) dapat di klasifikasikanmenjadi 2


yaitu:
1. Leukemia mieolositikakut/acut myeloid leukemia ( LMA / AML).
2. Leukemia Limfositikakut/acute lymphoblastic leukemia (LLA/ALL).

E. Leukemia mieolositikakut/acut myeloid leukemia ( LMA / AML).


Asuhankeperawatanpadakliendengan leukemia mielositikakut (LMA/AML) adalahsebagaiberikut.
1. Pengertian
Leukemia mielositikakut (LMA) merupakan leukemia yang mengenaisel stem
hematopoitik yang kelabberdifiensiasikesemuasel mieloid. LMA merupakan leukemia non
limpositik yang paling seringterjadi.
2. Insidensi
Inseden
LMA
kira-kira
lebihseringditemukanpadausiadewasa

2-3/100.000
(85%)

penduduk,

daripadaanak-anak

LMA
(15%).

Ditemukanlebihseringpadalaki-lakidaripadawanita.

3. Klasifikasi
Cara klasifikasimorfologikmenurut FAB (France-America-British) sepertiberikutini :
M0
Leukemia mielositikakutdengandiferensiasi minimal

M1

Leukemia mielositikakuttanpamaturasi.

M2

Leukemia mielositikakutdenganmaturasi.

M3

Leukemia promielositikhipergranuler.

M4

Leukemia mielomonositikakut.

M5

Leukemia monositikakut.

M6

Leukemia eritroblastik (eritroleukemia)

M7

Leukemia megakariositikakut.

10

Patogenesisutama LMA adalahadanya blockade maturitas yang menyebabkan proses


diferensiasisel-selserimieloidterhentipadasel-selmuda
denganakibatterjadiakumulasiselblas

(blas)
di

sumsumtulang.

Akumulasiselblasdidalamsumsumtulangmenyebabkangangguanhematopoesis
danpadagilirannyamengakibatkansindromkegagalansumsumtulang

(bone

normal
marrow

failure

syndrome) yang ditandai denganadanyasitopenia (anemia, lekopeniadantrombositopenia).


Etiologidari

LMA

tidakdiketahui,

meskipundemikianadabeberapafaktor

yang

diketahuidapatmenyebabkanLMA :
1) Kemoterapialkylating.
2) Radiasiionik.
3) Sindromadown.
4) Paparan benzene
4. Gejalaklinis
Gejalaklinis yang
napsumakanhilang,

dapatterlihatpadaklien
anemia,

LMA

petekie,

adalah

rasa

perdarahan,

lelah,

pucat,

nyeritulang,

sertainfeksidanpembesarankelenjargetahbening ,limpah, hati, dam kelenjar mediastinum.


Kadang-kadangjugaditemukanhipertropigusi,
akutmonoblastikdanmielomonolitik.
5. ManifestasiKlinik
Adanyasitopeniaakibatinfiltrasisel

leukemia

khususnyapada

leukemia

akanmenyebabkankelelahan,

pucat,

sesakkarena anemia, perdarahankarenatrombositopenia, infeksiataupanaskarena neutropenia.


Menginfiltrasi

organ,

sehinggamenyebabkanhepatomegali,

splenomegali,

limfadenopatidanbeberapakasusmenyerangkulitmenjadi leukemia kulit.


6. Evaluasidiagnostic
Evaluasi diagnostik padakliendengan LMA adalahsebagaiberikut.
Padahitungseldarahmenunjukkanadanyapenurunan,

baikeritrositmaupuntrombosit,

jumlahleukosit total bias rendah, dan normal atautinggi.


Padapemeriksaansumsumtulangmenunjukankelebihansel blast yang imatur.
7. Pemeriksaan Laboratorium
Kelainan Laboratium
a) Angka Leukosit

11

Pada umumnya, angak leukosit meningkat pada sebagian besar penderita LMA,
tetapi angka leukosit juga bisa normal atau turun. Didapati angka leukosit bervariasi antara
kurang dari 1000 hingga 100.000 per mm3.
Pada angka leukosit normal atau turun, ini dinamakan sub leukemik leukemia,
dimana masih dapat ditemukan sel blast dalam darah tepi.
b) Sel Blast darah tepi
Sel blast meningkat dalam darah tepi pada penderita LMA. Jumlah sel blast dapat
bervariasi dari nol hingga 200 x 109 / 1 median antara 15 20 x 109/1.
Pada umumnya, ada korelasi antara jumlah sel blast dalam darah dan sumsum tulang
dengan pembesaran lien atau manifestasi infiltasi sel leukemik lain. Bilamana didapati tiada
sel blast dalam darah tepi dinamakan aleukemik leukemia. Keadaan ini bisa ditemukan
5% penderita LMA.
c) Angka trombosit
Trombositopenia sebagai akibat infiltrasi sumsum tulang oleh sel-sel leukemia
ditemukan pada kebanyakan penderita. Pada keadaan yang sangat jarang ada ditemukan
trombositosis.
d) Sel eritrosit
Anemia normositik normokromik ditemukan pada sebagian besar penderita LMA.
Dalam apusan darah tepi juga didapatkan eritrosit bernukleus serta retikulositopenia.
Anemia terjadi sebagai akibat gangguan produksi sel dalam sumsum tulang yang
diakibatkan oleh infiltrasi sel-sel leukemia pada sumsum tulang.
e) Sumsum tulang
Biasanya sumsum tulang dalam keadaan hiperseluler, dimana kepadatan sel-sel
meningkat. Pada pemeriksaan mikroskopik sel-sel blat (mieloblast) dominan, jumlah
megakariosit dan sel-sel normoblast sangat menurun. Bila dilakukan biopsi dan pengecatan
retikulum akan didapatkan myelofibrosis ini dapat diperhatikan pada dua per tiga kasus
LMA.
f) Asam urat darah
Pada kira-kira separuh kasus LMA, dapat ditemukan asam urat darah meningkat
dan begitu juga pada ekskresi asam urat dalam urin, tetapi jarang menimbulkan simptom
gout.
g) Protein darah
Protein darah biasanya berubah. Hiper gamma globulin yang difus didapatkan pada
kebanyakan penderita, sedangkan albumin selalu normal waktu diagnosis dan menurut bila
lanjut. Beta globulin biasanya naik dan umumnya kenaikkan alfa globulin didapatkan pada
12

keadaan demam atau infeksi. Protein pengikat vitamin B 12 bisa meningkat dalam darah pada
penderita LMA khususnya bila ditemukan leukositosis. Protein pengikat asam folat
meningkat bagi beberapa penderita, terutama pada leukemia mielomonoblastik.

Gambaran preparat darah apus tepi Leukemia Mieloblastik Akut


Pada LMA tidak selalu dijumpai leukositosis. Leukositosis terjadi pada sekitar 50% kasus
LMA, sedang 15% pasien mempunyai angka leukosit yang normal dan sekitar 35% pasien
mengalami neutropenia. Meskipun demikian, sel-sel blast dalam jumlah yang signifikan di
darah tepi akan ditemukan pada 85% kasus LMA. Oleh karena itu sangat penting untuk
memeriksa rincian jenis sel-sel leukosit di darah tepi sebagai pemeriksaan awal, untuk
menghindari kesalahan diagnosis pada orang yang diduga menderita LMA.

13

8. Perbedaan ALL dan AML


ALL
Limfoblast :
Kromatin : bergumpal
Nukleoli : lebih samar,

1. Morfologi

lebih sedikit
Auer rod : negative
Sel pengiring : limfosit
2. Sitokimia
a. meloperoksidase
b. sudan black
c. esterase nonspesifik
d. PAS
e. Acid pospatase
f. Platelet peroksidase
3 . Ensim
a. Tdt
b. Serum lysozim

AML
Mieloblast :
Lebih halus
Lebih prominent
Lebih banyak (>2)
Positif
netrofil

+
+

(kasar)
+ (Thy ALL)
-

+ (monositik)
+ (halus)
+ (M7)

+
-

+ (monositik)

9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaanpadaklieniniadalahsebagaiberikut :
Kemotrapimerupakanbentukterapiutamadanpadabeberapakasusdapatmenghasilkanperbaikan
yang

berlangsungsampaisetahunataulebih.

Obat

yang

biasanyadigunakanmeliputidaunorubicin,hydrochloride( cerubidine), cytarabine (cytosar-U).


Pemberianprodukdarahdanpenangananinfeksidengansegera.
Transpaltasisumsumtulang.

14

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Leukimia akut merupakan proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan ,serta dapat menyebabkan
anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian.
Leukemia mielositikakut (LMA) merupakan leukemia yang mengenai sel stem
hematopoitik yang kelab berdifiensiasi kesemua sel mieloid. LMA merupakan leukemia non
limpositik yang paling seringterjadi.
Leukemia akut menurut klasifikasi FAB (french-american-british) dapat di klasifikasikan
menjadi 2 yaitu:
1.Leukemia mieolositik akut/acut myeloid leukemia ( LMA / AML).
2.Leukemia Limfositik akut/acute lymphoblastic leukemia (LLA/ALL).
Cara klasifikasi morfologik menurut FAB (France-America-British) seperti berikutini :
M0
Leukemia mielositik akut dengan diferensiasi minimal.
M1
Leukemia mielositik akut tanpa maturasi.
M2
Leukemia mielositik akut dengan maturasi.
M3
Leukemia promielositik hipergranuler.
M4
Leukemia mielomonositik akut.
M5
Leukemia monositik akut.
M6
Leukemia eritroblastik (eritroleukemia)
M7
Leukemia megakariositik akut.

DAFTAR PUSTAKA
1. Atul B. Metha, A. Victor Hoffbrand. 2006. At a Glance Hematologi edisi kedua.
2. I Mada Bakta. 2006 .Hematologi Klinik Ringkas Jakarta: ECG
3. http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html. diakses pada
tanggal 30 oktober 2016, pukul 13:15
15

4. http://medicalstudent-lugindo.blogspot.co.id/2011/12/referat-leukemia-myeloid-akut.html . diakses
pada tanggal 30 oktober 2016, pukul 13:20
5. https://www.google.co.id/search?q=gambar+sel+blast+leukemia+mieloblastik+akut diakses pada
tanggal 30 oktober 2016, pukul 13: 20
6. http://pt.slideshare.net/birosmsFAunbrah/leukemia-53863307 diakses pada tanggal 30 oktober
2016, pukul 13: 30
7. Wiwik Handayani, Andi Sulistyo Hariwibowo. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan
Gangguan Sistem Hematologi Jakarta: Selemba Medika

16

Anda mungkin juga menyukai