PENDAHULUAN
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar
luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies
yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri
ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri
yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme
uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik
(mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Media pertumbuhan mikroorganisme adalh suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Kolagen. Kekurangannya adalah lebuh banyak jenis mikroba yang mampu
menguraikannya dibanding untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
1. Bahan-bahan media pertumbuhan
a. Bahan Dasar
{ Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit
didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45oC
{ Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam
amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannya adalah lebih banyak jenis
mokroba yang mampu menguraikannya disbanding agar.
{ Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai
pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi
mikroorganisme autotrof obligat.
{ Sumber karbon dan energy yang dapat diperoleh berupa senyawa organic atau
anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber
karbon organic antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organic.
{ Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain.
Sejumlah mikroba dapt menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
{ Vitamin-vitamin.
c. Bahan tambahan
{ Agar. Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan
terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaanya adalah sbagai
pemadat(gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk
membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk
melarutkannya harus diasuk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-kali
atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada
ph yang asam
{ Pepton . pepton adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot,
liver, darah, susu, casein, lactalbumin,gelatin dan kedelai. Komposisinya
tergantumg pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.
{ Meat extract. Meat extract adalah mengandung basa organic terbuat dari otak,
limpa, plasenta dan daging sapi.
{ Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat
alcohol, selain itu juga mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B
complex)
{ Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin
media menjadi padat
{ Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat , tidak begitu cair. Media semi solid dibuat
dengan tujuan seperti mikroba dapat menyebar Ke seluruh media tetapi tidak
mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh
pada media NFB Nitrogen Free Bomthymol Blue) semi solid akan membentuk cincin
hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat
dengan mudah hancur. Semi solid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi
oksigen meningkatkan metabolism nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh
merata diseluruh media.
{ Media cair yaitu media yag tidak mengandung agar, contohnya adalah NB
(Nutriuen Broth), LB (Lochtose Broth).
{ Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan
takarannya secara pasti, misalnya glucose agar, mac conkey agar.
{ Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara
pasti misalnya PDA (Potato dekstrose agar) yang mengandung agar, Dekstrosa dan
ekstra kentang. Untuk bahan ekstra kentang, kita tidak dapat mengetahui secara
detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
{ Medium non sintesis media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat
diketahui secara pasti dan biasanya langsung di ekstrak dari bahan dasarnya,
misalnya, tomato, juice agar, brain heart infusion agar, pancreatic ekstrac
{ Media selektif/penghemat
Media yang saling mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga
media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang
pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah luriah bertani media
yang ditambah amphisin untuk merangsang E.coli resisten anti biotik dan
menghambat kontaminan yang peka, ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4%
untuk membunuh Streptococcus agalactiaeyang toleran terhadap garam.
{ Media diferensial
c. Tuangkan medium agar tersebut ke dalam cawan petri steril secara aseptik dan
biarkan sampai dingin dan padat.
d. Ambil 1 ose suspensi bahan yang mengandung bakteri atau campuran bakteri
secara aseptik, kemudian dibuat goresan pada permukaan agar.
e. Cawan petri diberi label (etiket) kemudian dibungkus dan dibalik untuk
mencegah terjadinya tetesan air pada permukaan agar dari hasil kondensasi uap
air.
f. Sesudah inkubasi akan terlihat koloni pada bekas goresan. Pada permulaan
goresan akan terjadi pertumbuhan yang lebat setelah diinkubasikan, sehingga akan
sukar diisolasi.Tiap koloni yang terpisah mungkin berasal dari 1 macam sel bakteri.
g. Salah satu koloni dipilih dari masing-masing tipe koloni yang tumbuh.
h. Diambil secara aseptis dengan ose satu koloni yang dikehendaki dan
suspensikan dalam air steril.
m. Jika tiap tabung hanya terdapat satu macam bakteri berarti isolasi tersebut telah
berhasil.
e. Setelah 24-48 jam inkubasi, amati bentuk koloni bakteri baikyang tumbuh di
permukaan dan di dalam agar, apakah koloni-koloni bakteri terpisah merata atau
masih menyatu dengan bakteri lain membentuk spreader.
f. Diperhatikan koloni yang tumbuh pada media baik yang ada di permukaan,
tengah, dan dasar medium. Lalu dicatat semua koloni berdasarkan warna, bentuk,
ukuran, dan konsistensi koloni.
c. Tuangkan medium agar tersebut ke dalam cawan petri steril secara aseptik dan
biarkan sampai dingin dan padat.
e. Tuangkan bakteri yang sudah diencerkan kedalam cawan petri berisi medium
agar yang sudah padat secukupnya. Ratakan dengan dry glasky yang sudah
disterilkan dengan alkohol dan lampu bunsen.
f. Cawan petri diberi label (etiket) kemudian dibungkus dan dibalik untuk
mencegah terjadinya tetesan air pada permukaan agar dari hasil kondensasi uap
air.
Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas
yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri
yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut : zat pewarna kristal violet,
larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya
berupa zat warna safranin atau air fuchsin
{ Peptidoglikan Tipis
{ Kandungan lipid tinggi : peptidoglikan (10% berat kering), tidak ada asam tekoat
{ Kehilangan kompleks warna ungu kristal pada waktu dicuci alkohol terwarnai
pewarna tandingan safranin (sel tampak merah muda)
METODE KERJA
o Alat
Ose bulat
Spritus
Petridish
Autoclave
Incubator
Objek glass
Pipet tetes
Mikroskop
o Bahan
Coloni bakteri
o Reagen
NaCl 0,9%
CGV
Lugol
Alcohol 96%
Air fuchsin
o Cara kerja
Hari I
Hari 2
o Biakan di tanam dalam media agar
{ Tanam pada media NA yaitu dengan cara menggores zigzag seperti yang
terdapat pada gambar dibawah ini
Hari 3
{ Sediaan yang telah difiksasi digenangi dengan CGV selama 1-3 menit