Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di
mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan
bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 m, meski ada jenis dapat
menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel
hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak
menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Bakteri sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan (seperti
Leptospira, yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun, beberapa bakteri,
Actinomycetes, menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan nocardicin; yang lainnya hidup
bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia) atau tempat lain di tubuh mereka, atau pada akar
tanaman tertentu, mengubah nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan. Bakteri meletakkan
tang dalam yogurt dan roti asam di penghuni pertama; bakteri membantu untuk menguraikan
bahan organik mati; bakteri membentuk dasar jaringan makanan di banyak lingkungan. Bakteri
semacam itu penting karena fleksibilitas mereka yang ekstrem, kapasitas untuk pertumbuhan
cepat dan reproduksi, dan usia besar - fosil tertua yang dikenal, hampir 3,5 miliar tahun, adalah
fosil bakteri-seperti organisme.
Bakteri termasuk dalam golongan prokariota yaitu merupakan bentuk sel yang paling
sederhana yang memiliki ukuran dengan diameter dari 1 hingga 10 m. Ciri yang membedakan
prokariotik dengan eukariotik adalah inti sel di mana sel prokariotik tidak mempunyai membrane
inti sel atau nukleus yang jelas. Bakteri memiliki 2 pembagian struktur yaitu :
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi: kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan endospora.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Morfologi dalam
cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhandan mencakup
bagian-bagiannya. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Colony's Shape, Ukuran, Edge / Margin, Chromogenesis / pigmentasi, Opacity, Ketinggian, Permukaan,
Konsistensi, Emulsifiability, Bau
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan, kapsul,
flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan endospora.
A. BENTUK
Ada 3 macam bentuk bakteri :
1. Bentuk bulat (Kokus)
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk bentuk sebagai berikut:
3.) Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu
atau dua arah dalam satu garis.
4.) Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil
pembelahan sel kedua arah.
5.) Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan
sel ketiga arah, contohnya Sarcina sp.
6.) Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke
segala arah.
a. Koma (vibrio), berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran, contoh nya Vibrio colerae,
penyebab penyakit kolera.
b. Spiral, berupa lengkungan lebih dari setengah lingkaran , contohnya Spirillium minoryang menyebabkan
demam dengan perantara gigitan tikus atau hewan pengerat lainnya.
c. Spiroooseta, berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema pallidum, penyebab penyakit
sifilis.
B. UKURAN BAKTERI
Ukuran bakteri tergantung pada spesies dan fase pertumbuhan. Ukuran bakteri ada yang sangat
kecil sehingga sukar diamati dengan mikroskop biasa. Ukuran bakteri dinyatakan dengan satuan
micron (micron = 0,001 mm). Pengukuran besarnya bakteri dapat dilakukan dengan okuler
micrometer dan obyektif micrometer. Sebagai contoh adanya variasi ukuran bakteri dapat dilihat
pada daftar berikut :
N
O NAMA BAKTERI GARIS TENGAH () PANJANG ()
1 Eschericia coli 0,5 1,0 - 3,0
2 Proteus vulgaris 0,5 - 1 1,0 - 3,0
3 Salmonella thyposae 0,6 - 0,7 2,0 - 3,0
4 Streptococcus lactis 0,5 - 1
5 Staphyllococcus aureus 0,8 - 1
6 Bacillus subtrilis 0,7 - 0,8 0,5 - 6,0
7 Bacillus anthracis 1 - 1,3 3,0 - 10,0
C. SUSUNAN SEL
Susunan sel bakteri terdiri dari :
1. Inti
Adanya inti pada bakteri dapat dibuktikan dengan mikroskop electron. Pada mikrograf
electron, inti merupakan daerah yang tidak tembus cahaya electron. Ternyata bagian yang tidak
tertembus electron ini mnegandung asam deoksiribonukleat (ADN). Inti bakteri tidak memiliki
membran sehingga termasuk organisme prokarion.
2. Sitoplasma
Merupakan isi sel yang disebut juga protoplasma. Protoplasma merupakan koloid yang
mengandung karbohidrat, protein, enzim, kalsium karbonat dan volutin. Bakteri sering
menyimpan bahan cadangan makanan dalam bentuk granula-granula dalam sitoplasma.
Volutin adalah suatu zat yang banyak mengandung asam ribonukleat (ARN) dan yang
mudah menghisap zat warna tertentu., yaitu zat warna yang bersifat basa. Volutin terdapat pada
basil difteri, dan tampak sebagai titik-titik berwarna-warni disebut granila metakromatik.
3. Lapisan Permukaan
Lapisan permukaan dapat berupa :
a. Membrane sel
Membrane sel adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri ini mengandung daerah transpor untuk menutrisi
daerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin., mempermudah interaksi inang-parasit, di
samping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen
toksik untuk inang. Membran Sel ini mempunyai sifat yang semipermeabel.
1 struktur dinding sel tebal, 15-80 nm struktur dindng sel tipis, 10-15 nm
2 dinding sel berlapis tunggal, monolayer dinding sel berlapis tiga, multilayer
dinding sel mengandung lipid lebih normal dinding sel mengandung lemak lebih
3 (1-4 %) banyak (11-22 %)
4 mengandung asam teikoat mengandung lemak (lipopolisakarida)
5 lebih rentan terhadap penisilin kurang rentan terhadap penisilin
pertumbuhan dihambat oleh cat kristal pertumbuhan tidak dihambat oleh cat
6 violet kristal violet
7 komposisi nutrisi lebih rumit kompisisi nutrisi lebih sederhana
8 lebih resisten terhadap gangguan fisik tidak resisten terhadap gangguan fisik
resisten terhadap alkali (KOH 1%) lebih
9 resisten terhadap alkali (KOH 1%) larut pekat
10 tidak peka terhadap streptomisin peka terhadap streptomisin
toksin yang dibentuk endotoksin
11 eksotoksin toksin yang dibentuk endotoksin
D. STRUKTUR TAMBAHAN
1. Kapsul
Kebannyakan bakteri mempunyai lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel
seluruhnya. Jika lapisan lendir ini cukup tebal, maka bungkus ini disebut kapsul. Lendir tidak
mudah menghisap zat warna, hanya dengan pewarnaan yang khusus, lendir dapat terlihat. Kapsul
berbeda dengan bahan lendir hasil metabolisme yang merupakan hasil sekresi.
Beberapa bakteri ada yang membentuk lendir sebgai hasil sekresi, apabila ditumbuhkan
pada media yang mengandung gula tertentu. Kapsul dan lendir dapat dibedakan dari segi
morfologi dan biokimianya. Kapsul adalah bagian dari sel sedangkan lendir merupakan hasil
sekresi.
Fungsi kapsula pada bakteri selain untuk melindungi sel terhadap faktor-faktor
lingkungan (misal terhdap kekeringan) juga bekerja sebagai pengikat antar sel. Kapsul
mempunyai arti penting, karena erat hubungannya dengan sifat virulensi bakteri-bakteri patogen,
apabila kehilangan kapsulnya maka akan turun virulensinya.
2. Flagel
Flagel adalah alat yang digunakan untuk gerakan bakteri. Semua bakteri yang berbentuk
lengkung dan sebagian bakteri-bakteri yang berbentuk batang mempunyai flagel. Bakteri yang
berbentuk coccus jarang sekali yang mempunyai flagel. Ukuran flagel sangat kecil dan tidak
terlihat dengan mikroskop tanpa pengecatan. Tebal flagel antara 0,02 1 mikron, tergantung dari
spesies bakteri, sedang panjangnya flagel biasanya melebihi panjangnya sel bakteri. Flagel terdiri
dari bahan protein yang elastik, disebutflagelin yang mirip dengan myosin (suatu protein pada
otot). Flagel berasal dari protoplasma, buka berasal dari dinging sel.
Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri dapat dibagi menjadi 5 golongan, yaitu
a. Atrik : bakteri yang tidak mempunyai flagel / alat gerak
b. Monotrik : bakteri yang mempunyai satu flagel / alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya.
c. Lofotrik : bakteri yang memiliki sejumlah flagel / alat gerak pada satu ujung tubuh bakteri.
d. Amfitrik : bakteri yang mempunyai sejumlah flagel / alat gerak pada kedua ujungnya.
e. Peritrik : bakteri yang mempunyai flagel / alat gerak pada seluruh permukaan tubuhnya.
Contoh :
3. Pili
Pili adalah benang-benang halus yang menonjol keluar dari dinding sel. Kebanyakan
terdapat pada bakteri gram negative. Panjang pili berkisar antara 0,5 20 mikron. Pili tersusun
melingkari sel, mempunyai jumlah kurang lebih 150 buah tiap sel.
Pili mengandung suatu protein yang disebut pilin. Dalam garis besarnya dapat
dikatakan, bahwa pili merupakan alat untuk melekat, misalnya dengan adanya pili sel-sel
beberapa bakteri dapat melekat dekat permukaan medium cair di mana kadar oksigennya lebih
baik.
Pili juga dapat melekatkan sel satu dengan sel lainnya. Fungsi perlekatan ini penting
pada peristiwa konjugasi. Konjugasi adalah peristiwa penggabungan sel-sel jantan dengan sel-sel
betina. Sel-sel bakteri jantan dilengkapi dengan pili khusus yang disebut pili kelamin (sex pilus).
Pada waktu konjugasi sel ini melekat pada dinding sel betina.
4. Endospora
Endospora yaitu suatu benda berbentuk bulat atau bulat lonjong, bersifat sangat
membias cahaya, sukar dicat dan sangat resisten terhadap faktor-faktor luar yang jelek. Fungsi
spora pada bakteri bukan sebagai alat reproduksi seperti halnya pada fungi. Spora bakteri
mempunyai arti lain, yaitu bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap
pengaruh buruk dari luar. Bakteri yang membentuk spora adalah dari
genusBacillus dan Clostridium, selain itu juga beberapa spesies dari Sarcina sp.
Menurut KNAYSI, terjadinya spora atau sporulasi itu dapat dibagi menjadi 4 tahap,
yaitu :
1.) Tahap permulaan, mula-mula koloni menunjukkan pertumbuhan yang sangat lambat.
2.) Setelah beberapa jam, terlihat adanya bahan-bahan lipoprotein yang menggumpal ke salah satu
ujung sel, sehingga ujung itu tampak padat.
3.) Maka timbullah bungkus yang menyerupai calon spora. Selubung terdiri dari 2 lapis, yaitu kulit
luar disebut eksin dan kulit dalam disebut intin. Pada beberapa spesies, intin itu menjadi dinding
sel, apabila sel melanjutkan pertumbuhannya menjadi bakteri biasa.
4.) Pada tahap yang terakhir, spora tampak berubah bentuk dan berubah volume. Endospora dapat
tetap tinggal di salah satu ujung atau ditengah-tengah sel.
Kedudukan spora bermacam-macam, ada yang terminal (jika kedudukannya di ujung),
sentral (jika kedudukannya di tengah), dan sub terminal (jika kedudukannya diantara ujung dan
tengah).
5. Klorosom
Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung
pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada
bakteri yang melakukan fotosintesis. Contoh bakteri yang memiliki klorosam yaitu Rhodobacter
sphaeroides.
BAB III
PENUTUP
Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Morfologi dalam
cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhandan mencakup
bagian-bagiannya. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu morfologi makroskopis dan
morfologi mikroskopis.
Morfologi makroskopis mencakup morfologi koloni pada media plate. Sedangkan morfologi
mikroskopis mencakup struktur bakteri saat diamati di bawah mikroskop seperti dinding sel, membran
plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan, kapsul, flagelum, pilus (pili), klorosom,
Vakuola gas dan endospora.