Oleh :
WULAN SUCI WARDANI
130803037
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY N GIIIP20002 UK 42 43 MINGGU
HIDUP/TUNGGAL/LET.KEP/INTRA UTERIN /KEADAAN UMUM IBU DAN JANIN
BAIK DENGAN POST DATE DI BPM Ny. KUNTUM KHOLIDA, AMd. Keb
Dsn. KEMAMBANG, Ds. DIWEK, Kec. DIWEK, Kab. JOMBANG
Telah Disetujui Dan Disahkan Pada :
Hari
Tanggal
Mahasiswi
Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan
Pembimbing Klinik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan lewat waktu merupakan salah satu kehamilan yang beresiko tinggi, di
mana dapat terjadi komplikasi pada ibu dan janin. Kehamilan umumnya berlangsung
selama 42 minggu atau 294 hari dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan lewat waktu
juga biasa disebut serotinus atau post term pregnancy, yaitu kehamilan yang berlangsung
selama lebih dari 42 minggu atau 294 hari. Beberapa penulis menghitung waktu 42
minggu setelah haid terakhir, ada pula yang mengambil 43 minggu. Post term, pro longed,
post dates, dan post mature merupakan istilah yang lazim digunakan untuk kehamilan
yang waktunya melebihi batas waktu normal (42 minggu).
Menurut standart Internasional dari American Collage
of
Obstetricians
and Gynocologist (1977), kehamilan jangka panjang atau pro longed pregnancy ialah
kehamilan yang terjadi dalam jangka waktu lengkap 42 minggu (294 hari) atau lebih, yang
dihitung dari hari pertama haid terakhir, yang dimaksud lengkap 42 minggu adalah 41
minggu 7 hari, jika 41 minggu 6 hari belum bisa dikatakan lengkap 42 minggu.
Kehamilan yang terjadi dalam jangka waktu lebih dari 40 minggu sampai 42 minggu
disebut kehamilan lewat tanggal atau post date pregnancy.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan pola pikir ilmiah
kedalam proses Asuhan Kebidanan Pada Ny E GIIIP20002 UK 42 43 Minggu
Hidup/Tunggal/Intra Uterin dengan Post Date di BPM Ny. Kuntum Kholida, Amd.
Keb.
1.2.2
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan berdasarkan 7 langkah varney :
1. Melakukan pengkajian data Asuhan Kebidanan Pada Ny E GIIIP20002 UK 42
43 Minggu Hidup/Tunggal/Intrauteri Dengan Kehamilan Post Date di BPM
Ny. Kuntum Kholida, Amd. Keb.
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan Asuhan Kebidanan Pada Ny E
GIIIP20002 UK 42 43 Minggu Hidup/Tunggal/Intrauteri Dengan Kehamilan
Post Date di BPM Ny. Kuntum Kholida, Amd. Keb.
3. Mengidentifikasi masalah
1.3.3
1.3.4
1.4.3
pasien.
Studi Kepustakaan
Mempelajari buku dan makalah tentang Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
1.4.4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Teori Kehamilan
Kehamilan merupakan mata rantai yang berkseinambungan dan terdiri dari:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
(Manuaba: 2007)
Kehamilan adalah pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel
sperma (spermatozoa). Masa kehamilan dimulai dari kontraksi sampai melahirkan janin
dimasa kehamilan selama 40 minggu (Sarwono, 2007).
Jadi, kehamilan adalah pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel sperma
(spermatozoa) yang kemudian menempel pada endometrium (nidasi) yang nantinya akan
semakin tumbuh dan berkembang menjadi janin yang membutuhkan waktu selama 40
minggu.
Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 2280 hari dengan
perhitungan sebagai berikut:
a. Kehamilan usia 0 sampai dengan 28 mingggu dengan berat janin 1.000 gram bila
berakhir disebut Abortus.
b. Kehamilan usia 29 minggu sampai dengan 36 minggu bila terjadi persalinan
disebutPremature.
c. Kehamilan usia 37 minggu sampai dengan 42 minggu apabila terjadi persalinan
disebut kehamilan lewat waktu atau post date (serotinus).
Kehamilan dibagi menjadi triwulan, yaitu:
I.
II.
III.
Triwulan pertama
Triwulan kedua
Triwulan ketiga
: 0 sampai 14 minggu
: 14 minggu sampai 28 minggu
: 29 minggu sampai 36 minggu
(Varney, 2007)
Penjabaran
Konstipasi dan nidasi menyebabkan tidak
Amenorea
Tanda Dugaan
Hamil
ovulasi
a. Pengatur
ekstrogen
dan
progesterone
morning
sicnes
(mual
sehingga
menyababkan
Pingsan
ini
menghilang
kehamilan 16 minggu
saat
usia
Sering miksi
Obstipasi
Pigmentasi kulit
Epulis
Varises atau
penampakan
pembuluh darah
phormon
ekstrogen
dan
Tanda Tidak
Pasti Hamil
Membesarnya perut
Uterus membesar,
terjadi perubahan
dalam bentuk, besar,
dan konsistensi
Tanda yang ditemukan a. Tanda Hegar (+) daerah ismus uteri sedikit
dalam pemeriksaan
dalam
teraba
telur
d. Tanda Ballotement (+) pada bulan ke 4
dan ke 5 saat rahim di dorong dengan tibatiba maka akan melenting di dalam rahim.
Gerakan janin dalam
rahim
Tanda Pasti
Hamil
a.
b.
Denyut Jantung Janin
c.
d.
Pemeriksaan rongen
terhadap kerangka
janin
2.1.3 Pemeriksaan Kehamilan
A. Jadwal pemeriksaan ANC paling sedikit 4 kali kunjungan, yaitu:
i.
Trimester I
: 1 kali (sebelum minggu ke-14).
ii.
Trimester II
: 1 kali (sebelum minggu ke-28).
iii.
Trimester III
: 2 kali (sebelum minggu ke-28 dan setelah minggu ke36)
B. Standart minimal ANC : 7 T
1) Timbang berat badan
2) Tekanan darah
3) Tinggi fundus uteri
4) Suntik TT
5) Tablet tambah darah (Fe)
6) Tes PMS
7) Temu wicara dalam rangka persiapan persalinan
C. Pemeriksaan umum meliputi:
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskultasi
D. Pemeriksaan penunjang:
1. Laboratorium : urine dan darah
2. USG
Kehamilan post date adalah kehamilan yang berlangsung dari perkiraan hari
taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid terkahir (HPHT) di mana
usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu (lebih dari 294 hari).
Kehamilan post date adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu
(lebih dari 294 hari) berdasarkan rumus neagle dengan siklus rata-rata 28 hari
(Mochtar, 1998).
Kehamilan post date adalah kehamilan yang melampaui umur 294 hari (42
minggu) dengan segala kemungkinan komplikasinya (Manuaba, 2001).
2.2.2
Patofisiologi
1. Usia kehamilah lebih dari 42 minggu
2. Kadar progesteron tidak cepat turun, sehingga kepekaan uterus terhadap
oksitosin berkurang
Akibatnya :
a. Kontraksi uterus berkurang
b. Persalinan tertunda
c. Penuaan plasenta sehingga tidak terjadi infusiensi (gangguan fungsi plasenta)
d. Numtional Infusiensi mengakibatkan IUGR
e. Respirasi Infusiensi mengakibatkan hipoksia
2.2.3 Diagnosa
Diagnosa kehamilan post date biasanya dari perhitungan rumus Neagle
setelah mempertimbangkan siklus haid dan keadaan klinis. Bila ada keraguan,
maka pengukuran tinggi fundus uterus serial dengan sentimeter (cm) akan
memberikan informasi mengenai usia gestasi lebih tepat. Keadaan klinis yang
mungkin ditemukan ialah air ketuban yang berkurang dan gerakan janin yang
jarang.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam mendiagnosa kehamilan lewat
waktu, antara lain:
1. HPHT jelas
2. Dirasakan gerakan janin pada usia kehamilan 16 minggu sampai 18 minggu
3. Terdengar denyut janting janin (normal pada usia kehamilan 10 minggu
sampai 12 minggu dengan Doppler, dan usia kehamilan 19 minggu sampai 20
minngu dengan fetoskop)
4. Usia kehamilan yang sudah ditetapkan denagn USG pada usia kehamilan
kurang dari atau sama dengan 20 minggu
5. Tes kehamilan (urine) sudah positif dalam 6 minggu pertama telat haid. Bila
telah dilakukan pemeriksaan USG serial terutama sejak trimester pertama,
maka hampir dapat dipastikan usia kehamilan. Sebaliknya, pemeriksaan
kehamilan yang sesaat setelah timester ke tiga sukar untuk memastikan usia
kehamilan. Diagnosa juga dapat dilakukan dengan penilaian biometrik janin
pusat.
Yang paling penting dalam menangani kehamilan post date ialah menentukan
keadaan
janin, karena setiap keterlambatan akan menimbulkan resiko keterlambatan.
Penentuan keadaan janin dapat dilakukan.
a. Tes tanpa tekanan (Non Stress Test). Bila memperoleh hasil non reaktif maka
dilanjutkan dengan test tekanan oksitosin. Bila diperoleh hasil reaktif maka
nilai spesifitas 98,8% menunjukkan kemungkinan besar janin baik. Bila
ditemukan hasil tes tekanan yang positif, meskipun sensitifitas reaktif rendah
tetapi telah dibuktikan berhubungan dengan keadaan prematur.
b. Gerakan janin. Gerakan janin dapat ditentukan secara subjektif (normal ratarata 7 kali/ 20 menit) atau secara objektif dengan tokografi (normal rata-rata
10 kali/ 20 menit) dapat juga ditentukan dengan USG. Penilaian banyaknya
air ketuban secara kualitatif dengan USG (normal lebih dari 1 cm/ bidang)
memberikan gambaran banyaknya air ketuban, bila ternyata oligohidramnion
maka kemungkinan telah terjadi kehamilan post date.
c. Amnioskopi. Bila detemukan air ketuban yang banyak dan jernih mungkin
keadaan janin masih baik. Sebaliknya air ketuban sedikit dan mengandung
mekonium akan mengalami resiko 33% asfiksia.
2.2.4 Pengaruh terhadap Ibu dan Janin
1. Terhadap ibu
Persalinan post date dapat menyebabkan distonsia bahu, karena aksi uterus
tidak terkoordinir, janin besar dan moulding (melage) kepala ruang. Maka akan
dijumpai partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distonsia bahu, dan
perdarahan post partum.
2. Terhadap janin
Jumlah kematian janin atau bayi pada kehamilan post date (lebih dari 42
minggu) 3 kali lebih besar daripada kehamilan 40 minggu, karena post
matur akan menambah bahaya pada janin. Pengaruh post matur pada janin
bervariasi.
2.2.5 Penatalaksanaan
Prinsip dari
tata
laksana
kehamilan post
date ialah
merencanakan
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal
: ....................
Tempat
: ....................
Jam
: .......... WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu
: untuk
memudahkan
memanggil/
menghindari
kekeliruan.
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Riwayat perkawinan
Alamat
Nama Suami
: untuk
memudahkan
memanggil/
menghindari
kekeliruan.
Umur
: untuk.
Pekerjaan
Pendidikan
Riwayat perkawinan
Alamat
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil ... bulan, belum ada tanda-tanda persalinan.
3. Riwayat Kebidanan
Ibu mengatakan terlambat haid sejak tanggal ..., bulan ..., tahun ...
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
Kehamilan
UK Peny
Sua
mi
ulit
Ke
1.
5. Riwayat Kesehatan
Jen
Penol
is
ong
Persalinan
Se BB/
x
PB
H/
Um
ur
Nifas
KB
Peny Menet Meto
ulit
eki
de
a.
b.
mempengaruhi kehamilan.
c.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah dalam keluarganya ada yang menderita penyakit menular,
menurun dan menahun serta adakah keturunan kembar baik dari pihak ibu
maupun suami.
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a.
Pola Nutrisi
Di rumah : -
b.
Pola Eliminasi
Di rumah : -
c.
Pola Aktivitas
Di rumah : Kegiatan apa saja yang dilakukan dan ada tidaknya
gangguan
yang
dirasakan
ibu
sehubungan
aktivitasnya.
d.
Pola Istirahat
Di rumah : Bagaimana pola istirahat ibu, ada gangguan / tidak.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
KU
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
TTV
: TD
Nadi
: 60 100 x/menit
Pernafasan
: 16-24 x/menit
Suhu
: 36,5 37,5 oC
dengan
Wajah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Abdomen
Genetalia
Anus
: adakah
pembesaran
kelenjar
tyroid/
tidak,
adakah
Leopold I
Leopold II
Dada
d. Perkusi
Reflek patella : +/+.
3. Pemeriksaan Penunjang
1.
Kehamilan
UK Peny
ulit
Sua
mi
Ke
Jen
is
Penol
ong
Persalinan
Se BB/
x
PB
H/
M
Um
ur
Nifas
KB
Peny Menet Meto
ulit
eki
de
1.
Abdomen
: Leopold I
Leopold II
Infeksi.
Ruptur uteri.
b. Untuk janin
1. Gawat janin.
2. IUFD.
3. Makrosomia.
4. Oligohidramnion.
5. Asfiksia.
6. Mekonium.
7. Serotinus.
8. Dismaturitas bayi.
: G ... P ... Uk ... minggu, tunggal/ hidup/ intrauterin dengan post date.
Tujuan
Kriteia hasil : -
Intervensi
1. Timbang berat badan ibu.
R/ Mengetahui terjadinya peningkatan / penurunan BB.
2. Lakukan pemeriksaan TTV.
R/ Parameter untuk mendeteksi adanya komplikasi.
3. Lakukan pemeriksaan kehamilan.
R/ Dapat segera mendeteksi adanya kelainan dalam kehamilan.
4. Beritahu pasien tentang hasil pemeriksaan.
R/ Ibu mengerti hasil pemeriksaan dan keadaan kehamilannya.
5. Berikan KIE sehubungan dengan kehamilannya.
R/ Ibu lebih mengetahui dan mengerti apa yang terjadi pada kehamilannya.
6. Lakukan kolaborasi dengan tim medis untuk dilakukan rujukan ke RS untuk
tindakan selanjutnya.
R/ Agar ibu dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.
VI. IMPLEMENTASI
Pada langkah ini berisi langkah di intervensi yang telah disebutkan pada langkah
sebelumnya secara efisien dan aman, maka bidan tetap bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan rencana asuhan yang menyeluruh.
VII. EVALUASI
Seperangkat tindakan yang paling berhubungan untuk menilai pelaksanaan asuhan
kebidanan serta didasarkan tujuan dan kriteria.
S
Diagnosa.
P