PENGERTIAN
Cephalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit
kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit
organiK (neurologi atau penyakit lain) , respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot
rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Brunner & Suddart).
Klasifikasi sakit kepala yang paling baru dikeluarkan olehHeadache Classification Cimitte of
the International Headache Society sebagai berikut:
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
A. Migren
Migren adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada waktu tertentu dan
serangan sakit kepala berat yang terjadi berulang-ulang. Biasanya dimualai dari umur 20-40
th. Umumnya menurun frequensi dan beratnya dengan bertambahnya umur. Berpengaruh
pada 5-10% pada populasi. Wanita lebih susceptible dari pria. Terjadi pada irregular time,
frequensi bervariasi beberpa kali dalam seminggu atau beberapa kali setahun. Penyebab
migren tidak diketahui jelas, tetapi ini dapat disebabkan oleh gangguan vaskuler primer yang
biasanya banyak terjadi pada wanita dan mempunyai kecenderungan kuat dalam keluarga.
Pathophysiologi migraine komplek. Teori vascular belakangan ini diterima, dimana status
awal permulaan gejala neurologic datangnya vasokonstriksi pembuluh darah intracranial.
Selanjutnya intens, menyebabkan throbbing (berdebar) headache tdatang karena dilatasi
extracranial dan intracranial branches dari arteri external carotid. Garis dasar mekanisme
yang menyebabkan periode spasme dan dilatasi tidak diketahui.
Factor psycososial juga mempengaruhi migraine head ache. Mereka bertendensi pada orang
yang perffeksionost. Episode migraine dapat dipicu oleh beberapa factor, kadang kondisi
yang berulang-ulang seperti; kelelahan, tidur yang berlebih, lapar, refractive (membiaskan)
error, sinar terang, kejutan, mental dan emosional yang excitement), merokok yang berlebih,
high altitudes (titik tertinggi), dan peminum alcohol. Kontrasepsi oral dapat menghebatkan
migraine headache. Headache kadang terjadi saat menstruasi dan jarang pada selama
kehamilan.
1. Classic/typical migraine
Sakit kepala dapat didahului aura atau fase prodromal dimana pasien merasa depresi, mudah
marah, restlessness, dan mungkoin anorexia. Pasien juga mengalami gangguan transient
defiscit neurologic, meliputi fenomena visual (flashes of light, bright (terang benderang)
spots, disorted vision, diplopia, transitory impaired vision), vertigo, nausea, diare, nyeri
abdominal, paresthesis (kekakuan dan tingling bibir, wajah dan extremitas), atau transient
hemiparesis. Syndrome prodromal dapat hanya beberapa menit atau jam.
Selama acute episode migraine (kadang 4-6 jam) pasien terlihat secara acute sakit, dan dapat
secara extreme mudah marah. Beberapa tanda dan gejala somatic menyertai episode yang
berat (misal; photophobia, nausea, vomiting, vertigo, diare, tremor, keringat berlebih atau
menggigil). Gejala umum nausea dan vomiting menjelaskan bagaimana beberapa pasien akan
mengalami migraine headache sick headache. Hal ini biasanya secara umum hypersensitive
organ sensory, dan pasien menghindari sinar dan suara. Arteri pada kepala menjadi
prominent, dan amplitude dari pulsasi meningkat. Kulit kepala dapat menjadi sangat tegang
(tender). Pembengkakan, kemerahan, dan airmata berlebihan dari mata dan pembengkakan
mucosa nasal (kadang disertai dengan epistaxis) dapat terjadi.
Tanda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari derajat iskhemia kortikal
yang bervariasi. Serangan dimulai dengan vasokonstriksi arteri kulit kepala dam pembuluh
darah retina dan serebral. Pembuluh darah intra dan ekstrakranial mengalami dilatasi, yang
menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
Fase aura.
Berlangsung lebih kurang 30 menit, dan dapat memberikan kesempatan bagi pasien untuk
menentukan obat yang digunakan untuk mencegah serangan yang dalam. Gejala dari periode
ini adalah gangguan penglihatan ( silau ), kesemutan, perasaan gatal pada wajah dan tangan,
sedikit lemah pada ekstremitas dan pusing.
Periode aura ini berhubungan dengan vasokonstriksi tanpa nyeri yang diawali dengan
perubahan fisiologi awal. Aliran darah serebral berkurang, dengan kehilangan autoregulasi
laanjut dan kerusakan responsivitas CO2.
Fase sakit kepala berdenyut yang berat dan menjadikan tidak mampu yang dihungkan dengan
fotofobia, mual dan muntah. Durasi keadaan ini bervariasi, beberapa jam dalam satu hari atau
beberapa hari.
Fase pemulihan
Periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit otot dan
ketegangan lokal. Kelelahan biasanya terjadi, dan pasien dapat tidur untuk waktu yang
panjang.
2. Atypical/common migraine
Sakit kepala ini mualai tiba-tiba, dengan atau tidak dengan aura/prodromal syndrome dapat
secara umum atau unilateral; dan dapat/tidak dapat disertai nausea dan vomiting
Management;
B. Cluster Headache
Cluster Headache adalah bentuk sakit kepala vaskuler lainnya yang sering terjadi pada pria.
Serangan datang dalam bentuk yang menumpuk atau berkelompok, dengan nyeri yang
menyiksa didaerah mata dan menyebar kedaerah wajah dan temporal. Nyeri diikuti mata
berair dan sumbatan hidung. Serangan berakhir dari 15 menit sampai 2 jam yang menguat
dan menurun kekuatannya. Pria 5 kali lebih mengalami daripada wanita. Cluster head ache
dapat kembali terjadi irregular interval pada beberpa tahun, dapat berhubungan dengan stress,
kecemasan, dan kesedihan emosional. Mekanisme tidak diketahui tetapi dipercaya pada
pembuluh darah origin, sensitivitas terhadap histamine. Intervensi tidak efektif karena
pendeknya episodes, pasien dalam serangan meninginkan sendiri dan tenang. Aplikasi dingin
membantu untuk beberapa pasien. Indomethacin (indocin) pengobatan pilihan. Tricyclin
antidepressant dapat juga diberikan. Supportive care penting, karena pasien dengan CH
kadang menjadi depresi pada kondisi mereka dan sangat takut untuk timbul kembali.
Beberapa merasa tidak dapat selamat pada serangan selanjutnya.
Tipe sakit kepala ini dikaitkan dengan dilatasi didaerah dan sekitar arteri ekstrakranualis,
yang ditimbulkan oleh alkohol, nitrit, vasodilator dan histamin. Sakit kepala ini berespon
terhadap klorpromazin.
C. Tension Headache
Stress fisik dan emosional dapat menyebabkan kontraksi pada otot-otot leher dan kulit
kepala, yang menyebabkan sakit kepala karena tegang. Karakteristik dari sakit kepala ini
perasaan ada tekanan pada dahi, pelipis, atau belakang leher. Hal ini sering tergambar sebagai
beban berat yang menutupi kepala. Sakit kepala ini cenderung kronik daripada berat.
Pasien membutuhkan ketenangan hati, dan biasanya keadaan ini merupakan ketakutan yang
tidak terucapkan. Bantuan simtomatik mungkin diberikan untuk memanaskan pada lokasi,
memijat, analgetik, antidepresan dan obat relaksan otot. Kontraksi atot yang lama
diasosiasikan dengan tensi emosional yang berlebihan, kecemasan dan depresi. Vasodilatasi
pada arteri cranial kontribusi terhadap irritability otot dan nyeri kepala.
TH dimulai saat adolescent tetapi terjadi usia pertengahan. Meningkat pada menopoused dan
PMS.
Muscle contraksi dapat juga menyebabkan sakit kepala sekunder yang menstimuli nyeri
(misal; tumor otak; distensi arteri; mata, telinga, hidung, paranasal, atau infeksi gigi)
Nyeri kadang terjadi pada occipital dan region cervical atas dan menyebar pada atas kepala.
Nyeri secara berkala di lukiskan sebagai perasaan kenceng-kenceng (tightness), fullness,
drawing sensasi, atau seperti ditekan. Nyeri pada TH dapat dilokalisasi, atau secara frequensi
berubah pada lokasi dan intensitas.
Timbulnya TH lebih gradual daripada migraine head ache. Nausea dan vomiting dapat
menyertai TH tetapi terjadi setelah nyeri. Juga dapat disertai dizziness, tinnitus, atau
lacrimation. Palpasi dapat menunjukkan konstraksi otot pada lokasi yang nyeri atau nodules.
Nyeri dapat timbul dan menghebat dengan menyisir rambut, menggunakan topi, dan dingin.
Penanganan pengambilan sumber primer stimulasi (penanganan infeksi gigi). Pasien dengan
TH yang lama dan sering timbul lagi dapat ditolong dengan psychotherapy. Penanganan
symptomatic meliputi massaging affected otot, penggunaan pemanasan local, istirahat, dan
tehnik relaksasi. Kadang kala injeksi local procaine membantu. TH berespond terhadap
medikasi kombinasi non-narcotic analgesic dengan obat anxiety-relieving. Analgetic yang
kuat dibutuhkan (mis; codein sulfat)