Anda di halaman 1dari 6

Penegakan Diagnosis

A. Diagnosis klinis

1. Gejala Prodromal
Berlangsung 15 hari. Keluhan biasanya diawali dengan nyeri
pada daerah dermatom yang akan timbul lesi dan dapat
berlangsung dalam waktu yang bervariasi. Nyeri bersifat
segmental dan dapat berlangsung terus menerus atau sebagai
serangan yang hilang timbul. Keluhan bervariasi dari rasa gatal,
kesemutan, panas, pedih, nyeri tekan, hiperestesi sampai rasa
ditusuk-tusuk. Selain nyeri, dapat didahului dengan cegukan
atau sendawa. Gejala konstitusi berupa malaise, sefalgia, yang
biasanya akan menghilang setelah erupsi kulit timbul. Kadang-
kadang terjadi limfadenopati regional.

2. Erupsi kulit
o Erupsi kulit hamper selalu unilateral dan biasanya ganglion
sensorik. Erupsi dapat terjadi diseluruh bagian tubuh, yang
tersering di daerah ganglion torakalis.
o Lesi dimulai dengan macula eritroskuamosa, kemudian terbentuk
papul-papul dan dalam waktu 1224 jam lesi berkembang menjadi
vesikel. Pada hari ketiga berubah menjadi pustul yang akan meng
ering menjadi krusta dalam 710 hari. Krusta dapat bertahan
sampai 23 minggu kemudian mengelupas. Pada saat ini biasanya
nyerisegmentaljugamenghilang.
o Lesi baru dapat terus muncul sampai hari ketiga dan kadang-
kadang sampai hari ketujuh.
o Erupsi kulit yang berat dapat meninggalkan makula
hiperpigmentasi dan jaringanparut (pittedscar)
o Erupsi umumnya disertai nyeri (6090%kasus)

3. Variasi klinis
o Pada beberapa kasus nyeri segmental tidak diikuti erupsi kulit,
keadaan ini disebut zostersineherpete.
o Herpes zoster abortif : bila perjalanan penyakit berlangsung
singkat dan kelainan kulit hanya berupa vesikel dan
eritema.
o Herpes zoster oftalmikus : HZ yang menyerang cabang
pertama nervus trigeminus. Erupsi kulit sebatas mata sampai ke
verteks, tetapi tidak melalui garis tengah dahi. Bila mengenai
anak cabang nasosilaris (adanya vesikel pada puncak hidung
yang dikenal sebagai tanda Hutchinson, sampai dengan kantus
medialis) harus diwaspadai kemungkinan terjadinya komplikasi
pada mata.
o Sindrom Ramsay Hunt : HZ di liang telinga luar atau membrana
timpani, disertai paresis fasialis yang nyeri, gangguan lakrimasi,
gangguan pengecap 2/3 bagian depan lidah, tinitus, vertigo, dan
tuli. Kelainan tersebut sebagai akibat virus menyerang nervus
fasialis dan nervusauditorius.
o Herpeszosteraberans : HZ disertai vesikel minimal 10 buah
yang melewati garis tengah.
o Herpes zoster pada imunokompromais : perjalanan penyakit
dan manifestasi klinisnya berubah, seringkali (lebih dari 6
minggu), cenderung kronik persisten, menyebar ke alat-alat
dalam terutama paru, hati, dan otak. Gejala prodromal lebih
hebat, erupsi kulit lebih berat (bula hemoragik, hiperkeratotik,
nekrotik), lebih luas (aberans/multidermatom/diseminata), lebih
nyeri, dan komplikasi lebih sering terjadi.
o Herpes zoster pada ibu hamil : ringan, kemungkinan
terjadi komplikasi sangat jarang. Risiko infeksi pada janin
dan neonatus dari ibu hamil dengan HZ juga sangat kecil.
Karena alasan tersebut, HZ pada kehamilan tidak diterapi
dengan antiviral.
o Herpes zoster pada neonates : jarang ditemukan. Penyakit
biasanya ringan, sembuh tanpa gejala sisa. HZ pada neonates
tidak membutuhkan terapi antiviral.
o Herpeszosterpadaanak: ringan,banyak menyerang di daerah
servikal bawah. Juga tidak membutuhkan pengobatan dengan
antiviral.

B. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium diperlukan bila terdapat gambaran
klinis yang meragukan. Tes Tzanck (adanya perubahan sitologi
sel epitel dimana terlihat multinucleatedgiantsel)

Penatalaksanaan

Attractpatientearly:
o Pasien
Untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal, pengobatan
sedini mungkin dalam 72 jam setelah erupsikulit
o Dokter
Diagnosis dini lengkap.

Assespatientfully:
memperhatikan kondisi khusus pasien misalnya usia lanjut,risiko
NPH,risiko komplikasi mata, sindrom Ramsay motorik dan
kemungkinan terkenanya organ dalam.

Antiviral
Antivirus diberikan tanpa melihat waktu timbulnya lesi pada:
o usia>50thn
o dengan risiko terjadinya NPH
o HZO/sindromRamsayHunt/HZservikal/HZsakral
o imunokompromais, diseminata/generalisata, dengan komplikasi
oanak-anak,usia <50 tahun dan perempuan hamil diberikan terapi
antiviral bila disertai risiko terjadinya NPH,HZO/sindrom Ramsay
Hunt, imunokompromais, diseminata/generalisata, dengan
komplikasi.
Pengobatan Antivirus:
o Asiklovir dewasa:5x800mg/hariselama710hariatau
o Asikloviriv3x10mg/kgBB/hari
o Valasikloviruntukdewasa3x1gram/hariselama7hari atau
o Famsikloviruntukdewasa:3x250mg/hariselama7hari.

Catatan khusus:
Pemberian antivirus masih dapat diberikan setelah 72 jam bila masih
timbul lesi baru/terdapat vesikel berumur<3hari. Bila disertai
keterlibatan organ viseral diberikan asiklovir intravena10mg/kgBB,3 x
perhari selama 510 hari. Asiklovir dilarutkan dalam 100 cc NaCl 0,9%
dan diberikan tetes selamasatujam.
Prognosis
Umumnya baik, pada herpes zoster oftalmikus prognosis
bergantung pada tindakan perawatan secara dini.

Yang penegakan diagnosis dari buku panduan herpes zoster di


indonesia tahun 2014, nanti aku kirim bukunya

Prognosis di dari buku UI

Anda mungkin juga menyukai