Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FUNGSI DAN STRUKTUR SEL


PENYAKIT YG TIMBUL JIKA TERJADI GANGGUAN SEL

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK B

ANGGOTA :
SINTIKE LESI

ANGELA MERCIANI

JULIANA ARIYANI

ESTERLITA MAJAMPOH

DAYANTI RAMBING

FENSKA DUKO

DIANA F. KAPOH

HERLINA I. RAMENG

IVON PATIASINA

MELITA WALIANGA

WIDYA

CLAUDIA KARUNDENG

ALICIA ADAM

ALFA KUHU

ANDANI AREROS

SURYATI MAMULI

AGRIS
KATA PENGANTAR

Puji syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan Rahmat dan KaruniaNya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Tugas yang berjudul Struktur dan Fungsi Sel, Serta Penyakit yang Timbul jika terjadi
gangguan pada Sel.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan tugas ini tak terlepas dari
dukungan, dorongan, kerjasama maupun bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu bagi
semua pihak yang turut membantu hingga selesainya tugas ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu , penulis ucapkan terima kasih.

Penulis juga sangat menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan tugas ini. Akhir kata penulis berharap semoga tugas ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penulisan

BAB II
PEMBAHASAN

a. Struktur Sel Hewan


b. Penyakit yang terjadi akibat gangguan fungsi sel

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Definisi sel menurut para ahli :
Robert Hooke (1665)

Belajar Teori Sel

Robert Hooke merupakan orang pertama yang memberi nama sel, sel diambil dari bahasa
latin yaitu cellula yang berarti ruang atau rongga. Dengan menggunakan mikroskop
sederhana buatan sendiri Robert Hooke mengamati irisan gabus kering, hooke menyatakan
bahwa sel sebagai ruang-ruang kecil yang dibatasi dinding.

Antony Van Leeuwenhoek

Pada masa yang sama dengan Robert Hooke. Antony Van Leeuwenhoek dengan
mikroskop buatannya sendiri berhasil mengamati spermatozoid, khamir bersel tunggal, sel
darah merah, bakteri dan protozoa. Pada salah satu surat yang dikirimkan Antony Van
Leeuwenhoek kepada Royal Society (Sebuah perkumpulan ilmiah Inggris) menggambarkan
adanya sesuatu yang bergerak dalam air liur, yang disebutnya dengan diertjen/dierken yang
artinya hewan kecil yang diyakini sebagai bakteri.

Marcello Malpighi (1675-1679)


Dia menjabarkan unit penyusun tumbuhan yang disebutnya Utricle (Kantong kecil),
dimana setiap rongga tersebut berisi cairan serta dikelilingi dinding yg kokoh.

Felix Fontana (1781). Felix Fontana merupakan orang pertama yang menemukan inti
sel pada sel hewan. dan dia juga menggambarkan adanya anak inti atau disebut
nukleolus didalam inti (nukleus).
Rene Dutrochet (1824). Menurutnya semua organ jaringan organ tumbuhan tersusun
atas sel-sel dan demikian juga dengan jaringan pada hewan.
Francois Vincent Raspail (1825) ; Menurut Raspail setiap sel berasal dari sel
sebelumnya yang telah ada.
Hanstein (1880) ; Menurut Hanstein Sel merupakan kantong yang berisi organel.
Lorenz Oken (1805) ; Menurutnya smua organisme hidup berasal dari dan tersusun
atas sel-sel.
Robert Brown (1831) ; Merupakan orang pertama yang menjabarkan bahwa nukleus
adalah bagian dari sel hidup.
Matthias Jacob schleiden (1838) ; Menurutnya semua tumbuhan tersusun atas sel-
sel dan sel merupaknan unit struktural dan fisiologi pada makhluk hidup.
Theodore Schwann (1839) ; Menurut schwan semua hewan dan semua makhluk
hidup tersusun atas sel-sel dan produk sel.
Johannes Purkinje (1839) ;Dialah orang pertama yang menemukan istilah
protoplasma atau bahan pertama.
Alexander Braun (1845) ;Menurutnya sel adalah unit dasar kehidupan.
Jugo von Mohl (1846) ; Dia menyatakan protoplasma adalah bahan hidup kehidupan.
Rudolf Virchow (1858) ; Menurutnya sel berasal dari sel lainnya.
Eduard Strasburger and Augtust Weismann (1855) ; Faktor-faktor hereditas
berasal dari nucleus.
Max Schultze (1861) ; Menurutnya sel merupakan unit fungsional terkecil makhluk
hidup.

Rudolf Virchow (1858) ; Dia mengenalkan mengenalkan istilah sitoplasma (material


dalam sel yang terpisah dari nukleus).

B. Rumusan Masalah.
1. Apa saja yang termasuk dalam struktur sel hewan ?
2. Apakah fungsi dari struktur sel hewan ?
3. Penyakit apa saja yang dapat terjadi jika mengalami kelainan sel ?
C. Tujuan Penulisan.
1. Untuk menjelaskan struktur-struktur sel hewan.
2. Untuk menjelaskan fungsi dari struktur sel hewan.
3. Untuk mejelaskan penyakit yang terjadi akibat gangguan sel.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Sel Hewan


1. Membran Plasma
Tersusun atas karbohidrat, protein dan lemak
Fungsi membran plasma :
Pelindung bagi sel agar sel tidak keluar
Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel
Melakukan seleksi dalam atau luar sel (selektif permeabel)

2. Sitoplasma
Merupakan cairan sel dalam sel (sitosol)
Didalamnya terdapat berbagai organel sel
Fungsi sitoplasma :
Sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel

3. Retikulum Endoplasama (RE)


Berbentuk tabung pipih berpasang-pasangan
Terbagi dua : 1. RE kasar > retikulum yang pada membrannya menempel ribosom,
berfungsi
untuk sintesa protein
2. RE halus > tanpa ribosom, berfungsi mensintesa lemak, fosfolipid dan
steroid
Struktur RE hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
Fungsi Retikulum Endoplasma :
Sebagai alat transportasi zat-zat didalam sel itu sendiri

4. Mitokondria (The Power House)


Benda bulat berbentuk tongkat mempunyai 2 lapis membran
Ukurannya 0,2--5 micrometer
Jumlahnya dalam sel berbeda-beda
Terdapat pada sel saraf dan sel otot
Respirasi seluler menghasilkan energi melalui metabolisme aerob
Lapisan didalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan krista
Fungsi mitokondria :
Mengandung enzim-enzim yang melakukan oksidasi makanan dan mensintesa ATP
untuk energi pada sel
Tempat terjadinya respirasi sel menghasilkan energy

5. Mikrofilamen
Berbentuk serat tipis panjang, penampang 5--6 micrometer
Terdiri dari protein aktin dan miosin (contohnya pada otot)
Fungsi mikrofilamen :
Berfungsi pada pergerakan sel sewaktu terjadi pembelahan, sitoplasma dan kontraksi
otot
6. Lisosom
Berbentuk bulat, yang dibatasi oleh membran tunggal
Dihasilkan oleh apparat golgi yang penuh dengan protein
Mempunyai enzim hidrolitik untuk pencernaan polisakarida, lipid, asam nukleat &
protein
Salah satu enzimnya yaitu Lisozym
Fungsi lisosom :
Berperan penting dalam matinya sel
Mencerna makromolekul secara intraseluler
Sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler
Mencerna materi yang di ambil secara endositosis
Menghancurkan organel sel lain yang sudah tidak berfungsi
Menghancurkan selnya sendiri (autolisis)

7. Peroksisom (Badan Mikro)


Bentuk dan ukuran sama seperti lisosom
Mengandung enzim, terutama katalase, yang mengkatalisisr perombakan H2O2 yang
berbahaya pada metabolisme
Fungsi peroksisom :
Merubah lemak menjadi karbohidrat
Menghasilkan enzim oksidatif untuk membentuk H2O2 untuk merombak lemak
Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2
8. Ribosom (Ergastoplasma)
Bagian paling kecil yang tersuspensi/tersebar di dlama sitoplasma
Terdapat dalam sel hati kurang lebih 25%
Ada yang melekat di RE (sehingga menjadikan RE tersebut dinamakan RE kasar dan
ada pula yang soliter)
Fungsi ribosom :
Mensintesa protein, protein yang baru di sintesa dikemas dalam satu organel yang
dibatasi membran

9. Sentriol/Sentrosom
Terdapat dalam sitoplasma pada permukaan luar nukleus, yang terdiri dari sebaris
silinder sebanyak 9 mikrotubuli
Sebelum sel membelah, sentriol akan berduplikasi untuk membentuk benda basal, silia,
dan flagela
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun
meiosis)
Fungsi sentrosom :
Mengatur pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada
hewan
Mensintesis mikrotubul silia dan flagela
Menghasilkan gelendong pada sel hewan
Sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis

10. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan
sebagai rangka sel, terdapat pada hewan dan tumbuh-tumbuhan
Fungsi mikrotubulus :
Membentuk protein tubulin
Penyusun spindel, sentriol, silia & flagela
Berperan penting dalam pembelahan sel

11. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)


Terdapat pada semua sel tumbuhan dan hewan
Berbentuk setumpuk saku pipih berkelok-kelok yang dibatasi membran
Di hasilkan oleh RE halus
Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekresi sel
Fungsi badan golgi :
Memodifikasi protein dengan menambahkan oligosakarida
Membentuk lisosom
Untuk sekresi pada mukosa
12. Nukleus
Merupakan inti dari sel, berbentuk bulat, dibatasi oleh membran sehingga cairan sel
bisa keluar masuk
Secara kimia terdiri dari DNA, RNA dan protein (histon)
Dalam nukleus terdapat kromosom yang berfungsi untuk pembelahan sel
Fungsi nukleus :
Mengendalikan metabolisme sel
Tempat penggandaan dan transkripsi DNA
Pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik

13. Vakuola (Rongga Sel)


Berisi garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris, alkaloid,
enzim, butir-butir pati
Fungsi vakuola :
Sebagai pengatur tekanan turgor
Tempat menyimpan cadangan makanan, pigmen, minyak astiri dan sisa metabolisme.

B. Penyakit yang terjadi akibat gangguan fungsi sel

Penyakit akibat gangguan mitokondria


Mitokondria memiliki peran penting dalam bioennergetika selulur dan apoptosis,
dan dengan demikian penting untuk mendukung fungsi sel dan dalam penentuan jalur
kematian sel. Penyakit mitokondria yang di wariskan dapat disebabkan oleh mutasi DNA
mitokondria atau denuklir yang menyandi protein mitokondria.
Meskipun banyak gangguan mitokondria yang bersifat multisistemik, beberapa
gangguan jaringan misalnya neuropatik optik, tulisensorineural, dan diabetes melitus.
Dalam beberapa tahun terakhir beberapa gangguan telah dikaitkan dengan notasi gen
nuklir yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan DNA mitokondria dan fungsi, dan
potensi kontribusi kelainan mitokondria pad penyakit neurodegeneratif progresif seperti
penyakit parkinson dan penyakit alzeimer.
Proses mitokondria fisi-fusi telah menjadi fokus perhatian pada penyakit manusia
yang penting mitokondria sekarang menjadi target untuk interfensi terapi yang mencakup
molekul kecil, regulasi transkripsi, dan manipulasi genetik, menawarkan kesempatan
untuk mengobati beragam penyakit.

Penyakit Akibat Gangguan Mitokondria.


Mitokondria memiliki peran penting dalam bioennergetika selulur dan
apoptosis, dan dengan demikian penting untuk mendukung fungsi sel dan dalam
penentuan jalur kematian sel. Penyakit mitokondria yang di wariskan dapat
disebabkan oleh mutasi DNA mitokondria atau denuklir yang menyandi protein
mitokondria.
Meskipun banyak gangguan mitokondria yang bersifat multisistemik, beberapa
gangguan jaringan misalnya neuropatik optik, tulisensorineural, dan diabetes melitus.
Dalam beberapa tahun terakhir beberapa gangguan telah dikaitkan dengan notasi gen
nuklir yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan DNA mitokondria dan fungsi, dan
potensi kontribusi kelainan mitokondria pad penyakit neurodegeneratif progresif
seperti penyakit parkinson dan penyakit alzeimer.
Proses mitokondria fisi-fusi telah menjadi fokus perhatian pada penyakit
manusia yang penting mitokondria sekarang menjadi target untuk interfensi terapi
yang mencakup molekul kecil, regulasi transkripsi, dan manipulasi genetik,
menawarkan kesempatan untuk mengobati beragam penyakit.

Penyakit akibat gangguan lisosom : lysosomal sarage disease.


Lysosomal storage disease kekurangan salah satu enzim hidrilitik aktif yang
secara normal ada didalam lisosom, lisosom melahap.
Penyakit :
a) Lysosomal pengaruhi metabolisme lisosom
b) Lisosom melahap substat yang tidak dicerna mengganggu fungsi seluler lain.
c) Pompa hati dirusak oleh akumulasi glokogenaliba ketidaan enzim lisosomnya.
d) Tag sachs, enzim pencernaan lipid hilang linaktifdan otak dirusak akumulasi
lipid dalam sel.
e) Penyakit akibat lisosom adalah silikosis, asbetosis, black longi, i-cell di sease,
arthritis, ricketsia dan reumatik.

Pikun.
1. Sindrom zellweger
Penyakit turunan yang disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengkode protein
integral membran peroksisom sehingga tidak dapat melakukan impor protein.
2. Autophagic : Kematian sel sitoplasma
3. Penyakit I-sel ( inclusion cell ), vakuola yang terbentuk berasal dari fusi endosom
dengan benda benda asing dari lisosom primer.
4. Parasit penyebab richetsia yang menyebabkan terjadinya demam Q ; penyakit
infeksi pernafasan yang menyerang ternal domba dan kambing. Gangguan pada
membran sel.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN.
DAFTAR PUSTAKA

http://artikelkedokteranhewan.blogspot.com/2014/04/sel-pengertian-teori-dan-sejarah-
tentang-sel.html

Anda mungkin juga menyukai