Anda di halaman 1dari 63

DONGENG BAHASA INDONESIA

BATU NONG

Di Desa Lekong, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa terdapat sebuah batu besar, tinggi,
bundar bagian atasnya datar. Batu itu menggantung pada tebing bukit yang tinggi dekat
sungai Lekong. Dari atas batu itu orang dengan leluasa dapat melihat ke bawah. Itulah
sebabnya disebut batu nong. Kata nong dalam bahasa Sumbawa berarti melihat ke
bawah dari atas. Jika batu nong itu dilihat dari kejauhan, kedudukannya sangat genting.
Kalau ada getaran sedikit saja, rasa-rasanya batu itu pasti akan runtuh. Dalam kenyataan,
telah beratus-ratus tahun batu itu tetap tidak bergeming. Bagaimana batu itu bisa berada di
tempat tersebut, inilah ceritanya.

Tersebutlah sebuah negeri di zaman dahulu kala. Negeri itu terkenal makmur, aman, dan
damai. Tidak pernah terdengar perselisihan di antara penduduknya. Laki-laki dan perempuan
kedudukannya sama, kecuali dalam satu hal, yaitu laki-laki tabu mencuci pantat anaknya
yang habis buang air besar. Hal yang demikian diyakini benar oleh penduduk di situ.

Pada suatu hari terdengar berita, di negeri tetangga akan diadakan keramaian besar. Sudah
barang tentu semua orang menyambut dengan gembira berita besar itu.

Tersebutlah sebuah keluarga yang mempunyai anak masih kecil. Sang istri merengek kepada
suaminya untuk diizinkan pergi menonton.

Pak, anak kita sudah besar dan tidak menyusu lagi. Sejak kawin, saya tidak pernah
mendapat kesempatan nonton keramaian.

Maksudmu kamu ingin pergi nonton? tanya suaminya.

Ya, jawab sang istri.

Kalau anak kita nanti buang air besar bagaimana lanjut sang suami.

Saya kan hanya sehari, nanti tunggu saja saya datang, lanjutnya.

Singkat cerita, karena sang suami sangat sayang kepada sang istri, sang suami mengizinkan
sang istri pergi. Ternyata negeri yang dituju cukup jauh. Tidak cukup sehari perjalanan. Sang
istri dengan gembira larut dalam keramaian di situ. Ia lupa pada lainnya. Telah tiga hari ia
pergi meninggalkan anak dan suaminya. Sementara itu sang suami tidak tahan mencium bau
busuk pantat anaknya yang telah buang kotoran. Maka dicucilah pantat anaknya. Pada malam
harinya, datanglah kutukan itu. Kulit sang ayah menjadi bersisik. Tangan dan kakinya
mengerut, dan akhirnya berubahlah badannya menjadi seekor naga yang berkepala manusia.
Alkisah sang istri setelah puas menonton keramaian, pulanglah ia bersama teman-teman
sekampungnya. Setibanya di rumah, ia terkejut dan menierit karena melihat suaminya telah
berubah menjadi seekor naga. Berita itu telah menyebar di seluruh negeri.

Untuk menghindari rasa malu, suaminya berkata, Istriku, janganlah engkau bersedih. Ini
akibat perbuatan saya membasuh pantat anak kita yang habis buang air besar, karena saya
sudah tidak tahan mencium bau busuknya. Seharusnya saya mengatakan tidak pada saat
kamu minta izin, tetapi karena sayangku kepadamu saya bilang ya. Jadi, inilah akibatnya.
Oleh karena itu, belilah kamu tempayan yang besar, masukkanlah saya ke dalamnya, dan
bawalah saya ke sungai, kata suaminya.

Mendengar kata-kata suaminya itu, sang istri pun menyesal. Namun, apa hendak
dikata, nasi telah menjadi bubur. Suaminya kini telah berubah menjadi ular
akibat melanggar aturan.

Selanjutnya antarkan makanan setiap harl untuk saya, lanjut suaminya.


Demikianlah, sejak itu sang istri setiap hari mengantarkan makanan dan
minuman kepada suaminya yang telah berubah menjadi ular naga. Hal yang
demikian berlangsung bertahun-tahun. Sampai pada suatu hari ketika terjadi
peperangan antar negeri. Seluruh desa porak-poranda. Banyak penduduk yang
tewas, namun sebagian bisa melarikan diri dan mengungsi. Di antara mereka
terdapat istri sang ular. Mereka berlayar dengan perahu tak tentu arah. Perahu
berlayar sesuai dengan arah angin. Ketika mereka telah berhari-hari berlayar,
pada suatu hari para pengungsi melihat tempayan besar mengikutinya. Ternyata
tempayan itu adalah tempayan yang berisi ular. Tempayan itu mengikuti terus ke
mana perahu itu pergi. Akhirnya, perahu itu berhenti di suatu tempat di muara
sungai Lekong, di Sumbawa bagian barat. Anehnya, tempayan itu pun ikut
berlabuh di dekat perahu mereka.

Para pengungsi kemudian membuat pemukiman di darat. Di tempat itu banyak


pohon kemiri. Mereka membuat gubug-gubug sederhana sebagai tempat
berlindung sementara.

Pada suatu malam, ketika juragan perahu pergi ke sungai ingin buang air besar,
ia terkejut karena di tepi sungai itu terdapat sebuah batu besar yang
menghalangi aliran air sungai. Setelah diamati ternyata itu adalah tempayan
yang berisi ular tadi. Dari dalam tempayan terdengar suara, Saya tidak cocok di
sini, pindahkanlah saya ke tebing di bukit itu.

Tak lama kemudian, tempayan itu terangkat ke atas dan menempel pada tebing
di bukit dekat pemukiman para pengungsi tersebut. Juragan terheran-heran
melihat peristiwa tersebut. Ia semakin heran ketika melihat tempayan itu kini
telah berubah menjadi sebuah batu yang besar.

Pada pagi harinya, juragan menceritakan pengalamannya yang luar biasa itu.
Kemudian para pengungsi itu beramai-ramai naik ke atas bukit dan berdiri di
atas batu besar itu. Mereka dapat melihat ke bawah dengan leluasa. Lalu, batu
itu dinamakan batu nong.
Desa yang mereka bangun diberi nama desa Lekong karena di situ banyak pohon
kemiri. Dalam bahasa Sumbawa, buah kemiri yang sudah digoreng sangan untuk
bumbu masak dinamakan lekong.

Sampai sekarang, para suami orang Lekong tidak berani mencuci pantat
anaknya yang buang air besar. Di samping itu, mereka menganggap batu nong
itu keramat. Sampai sekarang pun batu nong masih tetap bertengger di bukit
sebelah utara desa Lekong, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.
SI BODOH TONGTONGE

Tongtonge adalah seorang anak remaja yang lugu. Ia tidak pernah sekolah. Sejak kecil ia
hidup bersama ayahnya berpindah-pindah dari satu ladang ke ladang yang lain. Ia tak pandai
bekerja di sawah, apalagi di sawah yang selalu berlumpur. Lumpur bisa merusak kaki. Itu
alasannya. Oleh karena itu, ia tidak suka tinggal di kampungnya. Ia memilih tinggal di ladang
yang semakin lama semakin jauh dari kampungnya. Sesekali ia pulang menjenguk ibunya
yang sudah tua dan kurang pendengarannya.

Pada suatu hari, Tongtonge berhasil membuat bubu (alat menangkap ikan). Bubu itu
disimpannya di dekat pagar ladangnya. Karena sibuknya membenahi ladangnya, ia tidak
sempat ke sungai menangkap ikan dengan bubunya.

Suatu hari, Tongtonge ingin menangkap ikan di sungai. Kemudian, ia menuju tempat
penyimpanan di mana bubunya. Ternyata bubu itu telah habis dimakan anai-anai. Dengan
nada marah, ia berkata, Simpan bubu dekat Pagar, bubu dimakan anai-anai, maka anai-
anailah yang saya ambil. Dengan berkata demikian, maka dikumpulkanlah semua anai-anai
yang ada di situ. Anai-anai itu dibungkus dan dibawa menjenguk ibunya di kampung. Sampai
di suatu tempat ia beristirahat sejenak.

Karena kelelahan ia tertidur. Pada saat terbangun, ia segera mengambil bungkusannya yang
berisi anai-anai itu. Tetapi anai-anai itu telah habis dimakan ayam. la pun berkatalah, Bubu
dimakan anai-anai, anai-anai dimakan ayam, maka ayamlah yang saya ambil. Sambil
berkata demikian, ia menangkap ayam yang memakan anai-anai tersebut. Ayam itu lalu
dibawanya melanjutkan perjalanan. Sesampai di suatu pemukiman penduduk, ia berhenti.
Ayam itu dikepitnya kemana pun ia pergi. Melihat tingkah laku yang aneh itu, salah seorang
penduduk menegurnya, Tongtonge, titipkan ayammu kepadaku, sementara engkau makan
dan beristirahat.

Terima kasih, tetapi hati-hati jangan sampai ayamku mati.

Jangan khawatir, nanti kalau ayammu mati saya ganti.

Tak lama kemudian apa yang dikhawatirkan Tongtonge pun terjadi. Ayamnya mati terlimpa
alu penumbuk padi. Lalu, berkatalah si penumbuk padi, Maaf Tongtonge ayammu mati
tertimpa alu. Nanti akan saya ganti dengan ayamku.

Tongtonge menjawab, Oh tidak, itu tidak adil. Jika ayamku mati tertimpa alu, maka alu
itulah sebagai gantinya. Lalu ia bergumam, Bubu dimakan anai-anai, anai-anai dimakan
ayam, ayam mati terlimpa alu, maka alulah yang saya ambil.

Setelah bergumam demikian, maka Tongtonge melanjutkan perjalanan dengan memikul alu.
Kampungnya masih jauh. Di tengah jalan, ia ditegur seorang penggembala sapi, Hai anak
muda bolehkah Saya meminjam alumu untuk saya jadikan palang pintu kandang sapi-sapi
saya.

Boleh, tetapi harus hati-hati jangan sampai patah.

Kalau hanya itu saja syaratnya, kau boleh ambil salah satu dari seratus sapiku ini.

Mereka telah bersepakat. Tongtonge ikut membantu memasang alu itu sebagai palang pintu.
Tidak lama kemudian, seekor sapi yang cukup besar lari dengan kencang menabrak palang
pintu tersebut. Apa yang dikhawatirkan pun terjadi. Alu itu patah. Tongtonge pun berkata,

Bubu dimakan anai-anai, anai-anai dimakan ayam, ayam tertimpa alu, alu patah karena sapi,
maka sapilah yang saya ambil.

Selesai berkata demikian, Tongtonge langsung menangkap sapi yang mematahkan alunya,
kemudian dituntunnya melanjutkan perjalanan menuju kampungnya. Siang itu, hari cukup
terik. Kampung yang dituju masih jauh. Maka Tongtonge pun beristirahat lagi. Sapinya
ditambatkan di bawah pohon nangka yang rindang. Bau nangka masak tercium olehnya. Lalu,
ia memanjat pohon nangka dan memetik yang telah masak. Pohon itu ridak ada yang punya,
karena tidak terletak di dalam pagar. Ia makan dengan lahapnya buah nangka yang ternyata
sangat manis. Karena kekenyangan, ia tertidur. Sementara tertidur, angin bertiup agak
kencang. Banyak buah nangka masak yang jatuh. Sebuah nangka yang cukup besar jatuh,
menimpa sapi yang tertambat di bawahnya. Sapi itu mati seketika.

Tongtonge bergumam pula, Simpan bubu dekat pagar, bubu dimakan anai-anai, anai-anai
dimakan ayam, ayam mati tertimpa alu, alu patah oleh sapi, sapi mati tertimpa nangka, maka
nangkalah yang saya ambil.

Setelah itu, Tongtonge memungut nangka Yang menimpa sapinya, lalu melanjutkan
perjalanan. Karena nangka itu cukup berat, ia perlu beristirahat. Sampailah ia di sebuah
gubug. Di gubug itu tinggal seorang gadis yang cantik. Gadis itu mengajak Tongtonge
beristirahat, dengan maksud ditawari makan nangka oleh Tongtonge. Akan tetapi, Tongtonge
tidak bermaksud memakan buah nangka itu. Buah nangka itu untuk ibunya. Tongtonge
menitipkan nangkanya kepada gadis itu, sementara ia mandi. Gadis itu tidak dapat menahan
seleranya. Nangka itu pun dikupas dan dimakannya.

Sekembalinya dari kali, Tongtonge sangat kecewa karena nangka itu telah dimakan oleh sang
gadis. Ia pun berkata dalam hati, Diriku memang sial, bubu disimpan dekat pagar, bubu
dimakan anai-anai, anai-anai dimakan ayam, ayam mati tertimpa alu, alu patah oleh sapi, sapi
mati tertimpa nangka, nangka dimakan gadis, maka gadis inilah yang saya ambil.

Tongtonge kemudian menyiapkan dua buah keranjang. Keranjang yang satu untuk sang
gadis, yang satu diisi batu agar seimbang.
Tongtonge melanjutkan perjalanan menuju kampung halamannya dengan memikul seorang
gadis cantik. Di tengah jalan ia berhenti mau buang air besar. Gadis di keranjang berkata,
Tongtonge, kalau mau buang air besar jauh-jauhlah dari sini. Cari sungai, kalau di dekat sini,
nanti saya bisa pingsan mencium kotoranmu. Tongtonge pun pergi mencari kali untuk buang
air besar. Sementara itu, si gadis turun dari keranjang, lalu mencari batang kayu dan batu
ditaruh di keranjang mengganti dirinya. Lalu, ia lari kembali ke kampungnya. Sementara itu,
Tongtonge telah kembali.

Tanpa periksa, segeralah ia mengangkat keranjang itu. Dengan semangat yang menyala, ia
ingin segera menyampaikan berita gembira kepada ibunya, bahwa ia telah membawa gadis
cantik calon istrinya.

Tidak terasa kampungnya semakin dekat. Rumahnya mulai tampak. Ia bergegas, semakin
dekat, walaupun penuh keringat. Dengan tidak sabar ia memanggil ibunya, Ibu! Ibu! Calon
menantu ibu telah datang!

Mendengar suara Tongtonge, ia menyahut dari dalam, Kalau batu dan batang taruh saja di
bawah kolong rumah. Sambil berkata demikian, ibunya membuka pintu. Apa yang kau
bawa ini Tongtonge? tanya ibunya. Ini calon menantu Ibu, jawab Tongtonge sambil
menunjuk salah satu keranjang.

Ooo. batu batang, jawab ibunya.

Menantu Ibu datang! teriak Tongtonge agak keras, sambil mendekatkan mulutnya ke
telinga ibunya.

Kalau begitu mengapa engkau tidak membukanya! lanjut ibunya. Ternyata, benarlah kata
ibunya, setelah keranjang itu dibuka, isinya hanya batu dan batang pohon. Lemaslah
Tongtonge merenungi nasibnya.

Tongtonge adalah lambang kebodohan, akibat tidak sekolah. Oleh karena itu, sekolah sangat
penting. Dengan bersekolah, kita memperoleh berbagai pengetahuan dan keterampilan yang
menyebabkan kita tidak mudah dibodohi orang.
TAMPE RUMA SANI

Cerita ini berasal dari Dompu, salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Barat.

Alkisah pada zaman dulu, tinggallah seorang anak perempuan bernama Tampe Ruma Sani.
Semua orang di kampungnya mengenal dia, sebab setiap hari ia menjajakan ikan hasil
tangkapan ayahnya. Ibunya sudah meninggal. Di rumahnya ia tinggal bersama ayah dan adik
laki-lakinya yang masih kecil. Ia memasak nasi untuk ayah dan adiknya. Kasihan Tampe
Ruma Sani yang masih kecil itu harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang seharusnya
dikerjakan oleh orang dewasa.

Pada suatu hari, seorang janda menyapa Tampe Rurna Sani, Sudah habis ikanmu Nak? Tiap
hari saya lihat ikanmu cepat habis, apa rahasianya?

Saya menjual lebih murah dari yang lain, agar cepat habis, karena saya harus segera pulang
menanak nasi untuk ayah dan adik saya. Juga pekerjaan rumah tangga yang lain harus saya
kerjakan, jawab Tampe Rurna Sani sambil berjalan cepat.

Siapa nama adikmu?

Mahama Laga Ligo, jawab Tampe Rurna Sani. Mengapa bukan adikmu yang memasak?

Adikku masih kecil, belum bisa memasak. Bermacam-macam pertanyaan janda itu kepada
Tampe Ruma Sani.

Sampaikan salamku kepada ayahmu! Aku mau membantu kalian dan tinggal di rumah
ayahmu. Aku mau membuat tembe (sarung), sambolo (destar) dan ro sarowa (celana) untuk
ayahmu, kata janda itu dengan manis.

Baik Bu, akan saya sampaikan kepada ayah. Singkat cerita janda itu kini telah kawin
dengan ayah mereka, dan menjadi ibu tirinya.

Kini Tampe Ruma Sani lidak lagi memasak. Pekerjaannya hanya menjajakan ikan saja.
Sekali-sekali ikut menumbuk padi. Setiap menumbuk padi, ibunya selalu berpesan agar beras
yang utuh dipisahkan dengan yang hancur.

Pada mulanya, ibu tirinya sangat baik kepada Tampe Ruma Sani dan adiknya. Namun, lama-
kelamaan sikapnya berubah. Tampe Rurna Sani dan Mahama Laga Ligo mendapat perlakuan
yang kurang baik, lebih-lebih kalau ayahnya tidak berada di rumah.

Pada suatu hari, ayahnya baru pulang menangkap ikan. Sang ibu tiri segera menyiapkan
makanan yang enak-enak untuknya. Sedang untuk anak ttrinya disediakan nasi menir (nasi
dari beras yang hancur kecil-kecil). Melihat hal itu, Tampe Ruma Sani memberanikan diri
lapor kepada ayahnya, Ayah dan ibu makan nasi yang bagus dan ikannya yang enak-enak,
sedang saya dan adik nasinya kecil-kecil dan tidak ada ikannya. Mendengar hal itu ayahnya
bertanya, Mengapa makanan anak-anak berbeda dengan makanan kita Bu?

Oo tidak Pak, sebenarnya sama saja, lihatlah sisa makanan yang ada di kepala Mahama Laga
Ligo, jawab istrinya.

Sebenarnya nasi yang ada di kepala Mahama Laga Ligo sengaja ditaruh oleh ibu tirinya
menjelang ayahnya datang. Hal yang demikian telah dilakukan berkali-kali. Ibunya sangat
marah kepada Tampe Ruma Sani yang berani melaporkan kepada ayahnya. Setelah suaminya
pergi, sang ibu tiri menghajar Tarnpe Ruma Sani sampai babak belur. Tampe Ruma Sani
menangis sejadi-jadinya. Melihat kakaknya dihajar, Mahama Laga Ligo pun ikut menangis.

Kalau kalian berani melapor kepada ayahmu akan kubunuh kalian! ancamnya.

Perlakuan kasar telah biasa diterima oleh kedua anak itu. Mereka tidak berani melaporkan
kejadian itu kepada ayahnya, karena takut ancaman ibu tirinya.

Kini kedua anak itu sudah besar dan menginjak dewasa. Kakak beradik itu bermaksud pergi
meninggalkan orang tuanya untuk mencari nafkah sendiri, karena tidak tahan lagi menerima
siksaan ibu tirinya. Maksud itu pun disampaikan kepada ayahnya, Ayah, kami sekarang
sudah besar, ingin pergi mencari pengalaman. Oleh karena itu, izinkanlah saya dan Mahama
Laga Ligo pergi.

Mengapa engkau mau meninggalkan rumah ini? Tetaplah di sini. Rumah ini nanti akan
sepi. kafa ayahnya. Ibu tirinya segera menyahut, Benar kata Tampe Ruma Sani. Dia kini
sudah besar. Bersama adiknya tentu ingin mandiri. Maka sebaiknya ayah mengizinkan
mereka pergi. Ibu tirinya memang sudah tidak senang dengan anak-anak tirinya yang dirasa
sangat mengganggu.

Akhirnya, ayahnya pun dengan berat mengizinkan, berkat desakan istrinya yang terus-
menerus.

Pagi hari sesudah sholat subuh, kedua anak itu meninggalkan rumahnya. Ibu tirinya memberi
bekal nasi dalam bungkusan. Ayahnya mengantarkan sampai ke batas desa.

Alkisah, kedua anak itu berjalan menyusuri hutan dan sungai. Sesekali mereka membicarakan
ibu tirinya yang kejam. Sesekali juga membicarakan ayahnya yang kena pengaruh ibu tirinya.
Setelah seharian berjalan, Mahama Laga Ligo merasa capai.

Kak, saya capai dan lapar. Istirahat dulu ya Kak, katanya dengan nada menghimbau.

Bolehlah. Kita cari dulu tempat yang teduh, lalu kita makan bekal yang diberikan ibu tadi,
kata kakaknya. Ketika mau duduk dekat adiknya yang mulai membuka bekalnya, tercium bau
kotoran.
Pindah dulu, di sekitar sini ada kotoran, kata Tampe Ruma Sani, sambil mengamati di mana
kotoran itu berada. Namun, di sekitar tempat itu bersih. Lalu ia duduk lagi dan meneruskan
membuka bekal yang dipegang adiknya. Ketika bekal itu dibuka bau itu tercium lebih keras.
Akhinya, tahulah sumber bau itu. Bau itu temyata berasal dari bekal yang dibawanya.
Rupanya ibu tirinya sangat jahat, sehingga sampai hati memberi bekal yang dicampuri
kotoran manusia. Lalu, bungkusan itu pun dibuang, dengan perasaan marah dan sedih.

Dengan mengikat perutnya kencang-kencang, kedua kakak beradik itu pun melanjutkan
perjalanan. Setelah beberapa lama herjalan, dilihatnya sebuah rumah di tengah hutan. Kedua
anak itu merasa senang. Segeralah keduanya menaiki tangga dan mengetuk pintu. Namun,
setelah beberapa saat tidak terdengar jawaban. Diketuknya sekali lagi, tetap tiada jawaban.
Lalu, keduanya mendorong pintu rumah itu sedikit demi sedikit. Ternyata pintu itu tidak
dikunci. Dengan perlahan-lahan, ia memeriksa seluruh penjuru rumah, temyata rumah itu
tidak ada penghuninya. Di sebuah sudut rumah itu ada tiga buah karung. Setelah diperiksa,
ternyata karung itu berisi merica, cengkih, dan pala. Di atas meja tersedia makanan. Di
sekitar rumah ditumbuhi rumput yang tinggi, yang tampak tidak pernah dijamah manusia
maupun binatang.

Mari kita duduk di dalam rumah menunggu pemiliknya kata Tampe Ruma Sani kepada
adiknya.

Mereka duduk-duduk. Tak berapa lama, karena kecapaian, mereka tertidur. Pada saat
terbangun hari telah pagi. Penghuni rumah itu belum juga muncul. Makanan di atas meja
masih tetap utuh. Mereka heran, makanan itu masih hangat. Karena kelaparan, makanan itu
pun mereka makan sampai habis.

Tiga hari sudah mereka berada di rumah itu. Setiap mereka bangun pagi, makanan hangat
telah tersedia. Mereka semakin terheran-heran, namun tidak mampu berpikir dari mana
semuanya itu.

Untuk menjaga kemungkinan makanan tidak tersedia lagi, mereka bermaksud menjual
rempah-rempah dalam karung itu. Pada hari keempat, Maharna Laga Ligo berkata kepada
kakak perempuannya, Kak, biarlah saya yang menjual rempah-rempah ini sedikit demi
sedikit ke pasar. Sementara saya pergi, kakak di dalam rumah saja. Kalau ada orang datang,
jangan sekali-sekali kakak membukakan pintu.

Baiklah, pergilah, tetapi jangan lama-lama, jawab kakaknya.

Tersebutlah hulubalang raja yang sedang berburu di hutan. Setelah beberapa lama, mereka
sangat heran di tengah hutan itu ada sebuah rumah. Selama ini, di daerah itu tidak pernah ada
seorang pun berani tinggal. Maka salah seorang hulubalang itu menaiki tangga rumah itu dan
mengetuk pintunya. Tampe Ruma Sani tidak berani menjawab, apalagi membuka pintu. Ia
bersembunyi di bawah meja dengan sangat ketakutan. Dalam hati berdoa semoga adiknya
cepat datang.
Karena ketukan pintunya tidak terjawab, maka hulubalang raja itu turun, dan memeriksa
kolong rumah itu. Ia melihat rambut yang terjurai di bawah kolong. Lalu, ia pun menarik
rambut itu. Rambut itu adalah rambut Tampe Ruma Sani. Ketika ditarik, ia merasa kesakitan
dan berteriak. Hulubalang itu terkejut. Ia lidak mengira, rambut itu rambut manusia. Ia segera
kembali meminta agar pintu dibuka. Namun, Tampe Ruma Sani tetap tidak mau membuka.

Hulubalang itu segera kembali ke kerajaan melaporkan peristiwa itu kepada raja.

Mendapat laporan yang demikian, raja bersama beberapa hulubalang yang lain segera menuju
hutan di mana rumah itu berada.

Raja meminta agar pintu dibuka. Namun, Tampe Ruma Sani tetap tidak berani membukanya.
Akhirnya, pintu itu pun didobrak beramai-ramai. Tampe Ruma Sani berteriak ketakutan.

Jangan takut! Aku raja di negeri ini.

Pada saat itu, Mahama Laga Ligo datang. Saya datang, Kak. Bukalah pintu!

Tampe Ruma Sani membukakan pintu dan memperkenalkan sang raja dan para hulubalang.
Dan mereka pun dibawa ke istana dan Tampe Rurna Sani dijadikan permaisurinya.
KERA DAN KURA-KURA

Seekor kera dan seekor kura-kura hidup di sebuah hutan dekat sungai. Namun, kera yang satu
ini mempunyai sifat yang tidak terpuji. Ia licik, suka memperalat temannya untuk
kepentingan dirinya.

Kera bersahabat dengan kura-kura karena ada yang diharapkan dari kura-kura. Bila bepergian
ke suatu tempat, kera selalu naik di atas punggung kura-kura dengan berbagai alasan: capek,
kakinya sakit dan alasan yang lain. Kura-kura tak pernah sakit hati. Kura-kura menurut saja.
Kemampuan kera mengambil hati membuat kura-kura luluh dan selalu dekat dengan kura-
kura. Tanpa bantuan makhluk lain, tak mungkin kita bisa hidup, bisik hatinya.

Jika di tengah perjalanan ditemukan pohon yang sedang berbuah, kera dengan gesit memanjat
pohon itu, sementara kura-kura disuruhnya menunggu di bawah. Setelah perutnya kenyang,
barulah kera ingat temannya yang sedang menunggu di bawah. Hanya buah-buah yang jelek
dan kulit-kulitnya yang dilempar ke bawah sambil mengatakan, Wah kura-kura, buahnya
jelek-jelek dan sudah banyak yang dimakan kelelawar sehingga tinggal kulitnya saja. Terima
saja ini untukmu.

Hidup mengembara dari hari ke hari telah membuat mereka bosan. Pada suatu hari, datanglah
musim kemarau panjang. Hujan tidak kunjung datang. Pohon-pohon di hutan banyak yang
layu dan tidak berbuah. Kera dan kura-kura sedang berteduh di bawah pohon di pinggir
sungai sambil berpikir tentang apa yang harus dilakukan menghadapi situasi seperti itu.

Kera membuka percakapan. Kura-kura, apa yang harus kita lakukan menghadapi musim
kemarau ini? tanyanya kepada si kura-kura. Kura-kura tidak menjawab karena memang
kura-kura tidak mampu berpikir yang berat-berat. Akhirnya, kera melanjutkan
pembicaraannya, Sebaiknya kita menanam pisang, sebentar lagi musim hujan akan datang.

Saya setuju, jawab kura-kura.

Dari mana bibitnya? tanyanya kepada kera. Begini saja, kita menunggu di tepi sungai ini.
Pada musim hujan, banyak manusia membuang anak pisang ke sungai. Nanti kalau ada yang
hanyut kita ambil. Mereka berdua setuju. Mula-mula mereka bekerja keras membuka hutan
untuk ditanami pohon pisang. Setelah tanahnya siap, datanglah musim hujan. Sepanjang hari
mereka di tepi sungai menunggu pohon pisang yang hanyut. Tidak seberapa lama dari jauh
tampak pohon pisang hanyut. Kera berteriak, Kura-kura cepat berenang kamu! Ambil batang
pisang itu! Saya takut air dan tak bisa berenang.

Kalau berenang saya jagonya. kata kura-kura menyombongkan diri.

Kamulah yang beruntung bisa berenang, sedang aku tidak pandai berenang. Kalau aku
pandai berenang, tidaklah engkau perlu bersusah-susah mengambil batang pisang itu. Aku
tentu akan membantumu, ujar kera dengan licik.
Mendengar ucapan kera itu, hati kura-kura menjadi terharu. Oleh karena itu, ia segera
berenang menarik batang pisang itu ke tepi sungai. Batang pisang itu dikumpulkan satu per
satu. Setelah cukup banyak barulah ditanam. Mereka membagi dua setiap batang pisang sama
Panjang agar adil. Bagian atas diambil si kera dan bagian bawah diberikan kepada kura-kura.
Kera rupanya tahu bahwa buah pisang selalu ada di bagian atas. Oleh karena itu, ia
mengambil bagian atas.

Beberapa waktu mereka bekerja menanam pohon pisang. Kura-kura rajin sekali memelihara
tanamannya, sedangkan tanaman si kera tentu saja mernbusuk dan mati sernua.

Setelah kebun pisang milik kura-kura berbuah dan buahnya mulai masak, datanglah kera
bertandang. Hai kura-kura, tidakkah kau lihat pisangmu telah masak di pohon, tanya kera
bersemangat.

Ya, saya lihat, hanya saya tak mampu memanjat untuk memetiknya, jawab kura-kura.

Apakah artinya kita bersahabat, kalau saya tidak dapat membantumu, kata kera.

Dalam hati kera, muncul akal liciknya, lebih-lebih Perulnya sudah mulai terasa lapar. Kera
menawarkan diri untuk membantu kura-kura memanen pisangnya. Kurakura setuju. Dengan
gesit, kera memanjat pohon pisang yang telah ranum buahnya. Di atas pohon ia makan
sepuas-puasnya, sedangkan kura-kura (si pemilik kebun) dilupakannya. Ia menunggu dengan
hati yang mendongkol. Kadang-kadang, kera melemparkan kulit kepada kura-kura. Hal itu
dilakukannya setiap hari, sampai kebun itu habis buahnya.

Sejak itu, kura-kura merasa sakit hati. Namun, apa yang bisa dilakukannya? Sebagai makhluk
Tuhan yang lemah, ia hanya bisa berdoa semoga yang curang dan khianat mendapat murka
Tuhan. Mereka berpisah untuk waktu yang agak lama. Kura-kura selalu menghindar jika
mendengar suara kera.

Pada suatu hari yang panas, udara menjadi kering. Buah-buahan di hutan semakin berkurang.
Para satwa di hutan banyak yang kelaparan dan kehausan. Apalagi kera yang rakus itu. Ia
berjalan gontai mencari teman senasib sepenanggungan. Lalu ia beristirahat di bawah pohon
yang rindang, di atas sebuah batu. Karena lapar dan haus, kera tidak sadar bahwa yang
diduduki itu adalah punggung si kura-kura yang sedang beristirahat pula. Karena udara panas,
kura-kura menyembunyikan kepalanya di bawah punggungnya yang keras itu. Si kera
kemudian berteriak memanggil sahabalnya, Kura-kuraaaaa., di mana kamu, Kemarilah!
Kita sudah lama tidak bertemu

Terdengarlah suara dari bawah pantat si kera, Uuuuuuwuk...

Kera berteriak lagi, Ooooo. kura-kuraaa, kemarilaaah! Aku ingin bertemu denganmu.
Terdengar lagi suara dari pantatnya, Uuuuuuuwuk..
Kera marah sekali. Ia mengira, suara itu adalah suara alat kelaminnya yang mengejeknya.
Sebenarnya, suara itu adalah suara kura-kura yang didudukinya. Dengan geram, ia
mengancam alat kelaminnya sendiri. Jika kamu mengejekku lagi akan aku hancurkan!
ancamnya. Kemudian, ia berteriak lagi, Kura-kuraaaaaaaaaaa. Mendengar suara itu
marahlah si kera. la mengambil batu, lalu alat kelaminnya dipukul berkali-kali. Kera
menjeritjerit kesakitan, sambil terus memukulkan batu itu ke arah alat kelaminnya. Kura-kura
menjulurkan kepalanya. Ia ingin menolong, tetapi sudah terlambat. Kera sahabatnya yang
licik itu telah mati.
DONGENG BAHASA INGGRIS

Little Red Riding Hood

Once upon a time in the middle of a thick forest stood a small cottage, the home of a pretty
little girl known to everyone as Little Red Riding Hood. One day, her Mummy waved her
goodbye at the garden gate, saying: "Grandma is ill. Take her this basket of cakes, but be very
careful. Keep to the path through the wood and don't ever stop. That way, you will come to
no harm."

Little Red Riding Hood kissed her mother and ran off. "Don't worry," she said, "I'll run all the
way to Grandma's without stopping."

Full of good intentions, the little girl made her way through the wood, but she was soon to
forget her mother's wise words. "What lovely strawberries! And so red."

Laying her basket on the ground, Little Red Riding Hood bent over the strawberry plants.
"They're nice and ripe, and so big! Yummy! Delicious! Just another one. And one more. This
is the last. Well, this one Mmmm."

The red fruit peeped invitingly through the leaves in the grassy glade, and Little Red Riding
Hood ran back and forth popping strawberries into her mouth. Suddenly she remembered her
mother, her promise, Grandma and the basket and hurried back towards the path. The basket
was still in the grass and, humming to herself, Little Red Riding Hood walked on.

The wood became thicker and thicker. Suddenly a yellow butterfly fluttered down through the
trees. Little Red Riding Hood started to chase the butterfly.

"I'll catch you! I'll catch you!" she called. Suddenly she saw some large daisies in the grass.

"Oh, how sweet!" she exclaimed and, thinking of Grandma, she picked a large bunch of
flowers.

In the meantime, two wicked eyes were spying on her from behind a tree a strange rustling in
the woods made Little Red Riding Hood's heart thump.

Now quite afraid she said to herself. "I must find the path and run away from here!"

At last she reached the path again but her heart leapt into her mouth at the sound of a gruff
voice which said: "Where are you going, my pretty girl, all alone in the woods?"
"I'm taking Grandma some cakes. She lives at the end of the path," said Little Riding Hood in
a faint voice.

When he heard this, the wolf (for it was the big bad wolf himself) politely asked: "Does
Grandma live by herself?"

"Oh, yes," replied Little Red Riding Hood, "and she never opens the door to strangers!"

"Goodbye. Perhaps we'll meet again," replied the wolf. Then he loped away thinking to
himself "I'll gobble the grandmother first, then lie in wait for the grandchild!" At last, the
cottage came in sight. Knock! Knock! The wolf rapped on the door.

"Who's there?" cried Grandma from her bed.

"It's me, Little Red Riding Hood. I've brought you some cakes because you're ill," replied the
wolf, trying hard to hide his gruff voice.

"Lift the latch and come in," said Grandma, unaware of anything amiss, till a horrible shadow
appeared on the wall. Poor Grandma! For in one bound, the wolf leapt across the room and,
in a single mouthful, swallowed the old lady. Soon after, Little Red Riding Hood tapped on
the door.

"Grandma, can I come in?" she called.

Now, the wolf had put on the old lady's shawl and cap and slipped into the bed. Trying to
imitate Grandma's quavering little voice, he replied: "Open the latch and come in!

"What a deep voice you have," said the little girl in surprise.

"The better to greet you with," said the wolf.

"Goodness, what big eyes you have."

"The better to see you with."

"And what big hands you have!" exclaimed Little Red Riding Hood, stepping over to the bed.

"The better to hug you with," said the wolf.

"What a big mouth you have," the little girl murmured in a weak voice.

"The better to eat you with!" growled the wolf, and jumping out of bed, he swallowed her up
too. Then, with a fat full tummy, he fell fast asleep.

In the meantime, a hunter had emerged from the wood, and on noticing the cottage, he
decided to stop and ask for a drink. He had spent a lot of time trying to catch a large wolf that
had been terrorizing the neighborhood, but had lost its tracks. The hunter could hear a strange
whistling sound; it seemed to be coming from inside the cottage. He peered through the
window and saw the large wolf himself, with a fat full tummy, snoring away in Grandma's
bed.

"The wolf! He won't get away this time!"

Without making a sound, the hunter carefully loaded his gun and gently opened the window.
He pointed the barrel straight at the wolf's head and BANG! The wolf was dead.

"Got you at last!" shouted the hunter in glee. "You'll never frighten anyone again.

He cut open the wolf's stomach and to his amazement, out popped Grandma and Little Red
Riding Hood, safe and unharmed.

"You arrived just in time," murmured the old lady, quite overcome by all the excitement.

"It's safe to go home now," the hunter told Little Red Riding Hood. "The big bad wolf is dead
and gone, and there is no danger on the path.

Still scared, the little girl hugged her grandmother. Oh, what a dreadful fright!"

Much later, as dusk was falling, Little Red Riding Hood's mother arrived, all out of breath,
worried because her little girl had not come home. And when she saw Little Red Riding
Hood, safe and sound, she burst into tears of joy.

After thanking the hunter again, Little Red Riding Hood and her mother set off towards the
wood. As they walked quickly through the trees, the little girl told her mother: "We must
always keep to the path and never stop. That way, we come to no harm!"

Sumber ENGLISHINDO.COM Referensi Belajar Bahasa Inggris Online:


http://www.englishindo.com/2011/11/dongeng-bahasa-inggris-little-
red.html#ixzz4RIBmynuz
THE THREE LITTLE PIGS

Once upon a time there were three little pigs, who left their mummy and daddy to see the
world.

All summer long, they roamed through the woods and over the plains, playing games and
having fun. None were happier than the three little pigs, and they easily made friends with
everyone. Wherever they went, they were given a warm welcome, but as summer drew to a
close, they realized that folk were drifting back to their usual jobs, and preparing for winter.
Autumn came and it began to rain. The three little pigs started to feel they needed a real
home. Sadly they knew that the fun was over now and they must set to work like the others,
or they'd be left in the cold and rain, with no roof over their heads. They talked about what to
do, but each decided for himself. The laziest little pig said he'd build a straw hut.

"It will only take a day,' he said. The others disagreed.

"It's too fragile," they said disapprovingly, but he refused to listen. Not quite so lazy, the
second little pig went in search of planks of seasoned wood.

"Clunk! Clunk! Clunk!" It took him two days to nail them together. But the third little pig did
not like the wooden house.

"That's not the way to build a house!" he said. "It takes time, patience and hard work to build
a house that is strong enough to stand up to wind, rain, and snow, and most of all, protect us
from the wolf!"

The days went by, and the wisest little pig's house took shape, brick by brick. From time to
time, his brothers visited him, saying with a chuckle.

"Why are you working so hard? Why don't you come and play?" But the stubborn bricklayer
pig just said "no".

"I shall finish my house first. It must be solid and sturdy. And then I'll come and play!" he
said. "I shall not be foolish like you! For he who laughs last, laughs longest!"

It was the wisest little pig that found the tracks of a big wolf in the neighborhood.

The little pigs rushed home in alarm. Along came the wolf, scowling fiercely at the laziest
pig's straw hut.

"Come out!" ordered the wolf, his mouth watering. I want to speak to you!"

"I'd rather stay where I am!" replied the little pig in a tiny voice.

"I'll make you come out!" growled the wolf angrily, and puffing out his chest, he took a very
deep breath. Then he blew with all his might, right onto the house. And all the straw the silly
pig had heaped against some thin poles, fell down in the great blast. Excited by his own
cleverness, the wolf did not notice that the little pig had slithered out from underneath the
heap of straw, and was dashing towards his brother's wooden house. When he realized that
the little pig was escaping, the wolf grew wild with rage.

"Come back!" he roared, trying to catch the pig as he ran into the wooden house. The other
little pig greeted his brother, shaking like a leaf.

"I hope this house won't fall down! Let's lean against the door so he can't break in!"

Outside, the wolf could hear the little pigs' words. Starving as he was, at the idea of a two
course meal, he rained blows on the door.

"Open up! Open up! I only want to speak to you!"

Inside, the two brothers wept in fear and did their best to hold the door fast against the blows.
Then the furious wolf braced himself a new effort: he drew in a really enormous breath, and
went ... WHOOOOO! The wooden house collapsed like a pack of cards.

Luckily, the wisest little pig had been watching the scene from the window of his own brick
house, and he rapidly opened the door to his fleeing brothers. And not a moment too soon, for
the wolf was already hammering furiously on the door. This time, the wolf had grave doubts.
This house had a much more solid air than the others. He blew once, he blew again and then
for a third time. But all was in vain. For the house did not budge an inch. The three little pigs
watched him and their fear began to fade. Quite exhausted by his efforts, the wolf decided to
try one of his tricks. He scrambled up a nearby ladder, on to the roof to have a look at the
chimney. However, the wisest little pig had seen this ploy, and he quickly said.

"Quick! Light the fire!" With his long legs thrust down the chimney, the wolf was not sure if
he should slide down the black hole. It wouldn't be easy to get in, but the sound of the little
pigs' voices below only made him feel hungrier.

"I'm dying of hunger! I'm going to try and get down." And he let himself drop. But landing
was rather hot, too hot! The wolf landed in the fire, stunned by his fall.

The flames licked his hairy coat and his tail became a flaring torch.

"Never again! Never again will I go down a chimney" he squealed, as he tried to put out the
flames in his tail. Then he ran away as fast as he could.

The three happy little pigs, dancing round and round the yard, began to sing. "Tra-la-la! Tra-
la-la! The wicked black wolf will never come back...!"

From that terrible day on, the wisest little pig's brothers set to work with a will. In less than
no time, up went the two new brick houses. The wolf did return once to roam in the
neighborhood, but when he caught sight of three chimneys, he remembered the terrible pain
of a burnt tail, and he left for good.

Now safe and happy, the wisest little pig called to his brothers. "No more work! Come on,
let's go and play!"
Sumber ENGLISHINDO.COM Referensi Belajar Bahasa Inggris Online:
http://www.englishindo.com/2011/11/dongeng-bahasa-inggris-three-
little.html#ixzz4RIE7xgqS
SLEEPING BEAUTY

A long time ago there were a king and queen who said every day, "Ah, if only we had
a child," but they never had one. But it happened that once when the queen was
bathing, a frog crept out of the water on to the land, and said to her, "Your wish shall
be fulfilled, before a year has gone by, you shall have a daughter."

What the frog had said came true, and the queen had a little girl who was so pretty
that the king could not contain himself for joy, and ordered a great feast. He invited
not only his kindred, friends and acquaintances, but also the wise women, in order
that they might be kind and well disposed towards the child. There were thirteen of
them in his kingdom, but, as he had only twelve golden plates for them to eat out of,
one of them had to be left at home.

The feast was held with all manner of splendor and when it came to an end the wise
women bestowed their magic gifts upon the baby - one gave virtue, another beauty, a
third riches, and so on with everything in the world that one can wish for.

When eleven of them had made their promises, suddenly the thirteenth came in. She
wished to avenge herself for not having been invited, and without greeting, or even
looking at anyone, she cried with a loud voice, "The king's daughter shall in her
fifteenth year prick herself with a spindle, and fall down dead." And, without saying a
word more, she turned round and left the room.

They were all shocked, but the twelfth, whose good wish still remained unspoken,
came forward, and as she could not undo the evil sentence, but only soften it, she
said, it shall not be death, but a deep sleep of a hundred years, into which the
princess shall fall.

The king, who would fain keep his dear child from the misfortune, gave orders that
every spindle in the whole kingdom should be burnt. Meanwhile the gifts of the wise
women were plenteously fulfilled on the young girl, for she was so beautiful, modest,
good-natured, and wise, that everyone who saw her was bound to love her.

It happened that on the very day when she was fifteen years old, the king and queen
were not at home, and the maiden was left in the palace quite alone. So she went
round into all sorts of places, looked into rooms and bed-chambers just as she liked,
and at last came to an old tower. She climbed up the narrow winding staircase, and
reached a little door. A rusty key was in the lock, and when she turned it the door
sprang open, and there in a little room sat an old woman with a spindle, busily
spinning her flax.

"Good day, old mother," said the king's daughter, "what are you doing there?"

"I am spinning," said the old woman, and nodded her head.
"What sort of thing is that, that rattles round so merrily," said the girl, and she took
the spindle and wanted to spin too. But scarcely had she touched the spindle when
the magic decree was fulfilled, and she pricked her finger with it.

And, in the very moment when she felt the prick, she fell down upon the bed that
stood there, and lay in a deep sleep. And this sleep extended over the whole palace,
the king and queen who had just come home, and had entered the great hall, began
to go to sleep, and the whole of the court with them. The horses, too, went to sleep in
the stable, the dogs in the yard, the pigeons upon the roof, the flies on the wall, even
the fire that was flaming on the hearth became quiet and slept, the roast meat left off
frizzling, and the cook, who was just going to pull the hair of the scullery boy, because
he had forgotten something, let him go, and went to sleep. And the wind fell, and on
the trees before the castle not a leaf moved again.

But round about the castle there began to grow a hedge of thorns, which every year
became higher, and at last grew close up round the castle and all over it, so that there
was nothing of it to be seen, not even the flag upon the roof. But the story of the
beautiful sleeping Briar Rose, for so the princess was named, went about the country,
so that from time to time kings' sons came and tried to get through the thorny hedge
into the castle. But they found it impossible, for the thorns held fast together, as if
they had hands, and the youths were caught in them, could not get loose again, and
died a miserable death.

After long, long years a king's son came again to that country, and heard an old man
talking about the thorn hedge, and that a castle was said to stand behind it in which a
wonderfully beautiful princess, named Briar Rose, had been asleep for a hundred
years, and that the king and queen and the whole court were asleep likewise. He had
heard, too, from his grandfather, that many kings, sons had already come, and had
tried to get through the thorny hedge, but they had remained sticking fast in it, and
had died a pitiful death.

Then the youth said, "I am not afraid, I will go and see the beautiful Briar Rose." The
good old man might dissuade him as he would, he did not listen to his words.

But by this time the hundred years had just passed, and the day had come when Briar
Rose was to awake again. When the king's son came near to the thorn hedge, it was
nothing but large and beautiful flowers, which parted from each other of their own
accord, and let him pass unhurt, then they closed again behind him like a hedge. In
the castle yard he saw the horses and the spotted hounds lying asleep, on the roof sat
the pigeons with their heads under their wings. And when he entered the house, the
flies were asleep upon the wall, the cook in the kitchen was still holding out his hand
to seize the boy, and the maid was sitting by the black hen which she was going to
pluck.

He went on farther, and in the great hall he saw the whole of the court lying asleep,
and up by the throne lay the king and queen. Then he went on still farther, and all
was so quiet that a breath could be heard, and at last he came to the tower, and
opened the door into the little room where Briar Rose was sleeping.

There she lay, so beautiful that he could not turn his eyes away, and he stooped down
and gave her a kiss. But as soon as he kissed her, Briar Rose opened her eyes and
awoke, and looked at him quite sweetly.

Then they went down together, and the king awoke, and the queen, and the whole
court, and looked at each other in great astonishment. And the horses in the
courtyard stood up and shook themselves, the hounds jumped up and wagged their
tails, the pigeons upon the roof pulled out their heads from under their wings, looked
round, and flew into the open country, the flies on the wall crept again, the fire in the
kitchen burned up and flickered and cooked the meat, the joint began to turn and
sizzle again, and the cook gave the boy such a box on the ear that he screamed, and
the maid finished plucking the fowl.

And then the marriage of the king's son with Briar Rose was celebrated with all
splendor, and they lived contented to the end of their days.

Sumber ENGLISHINDO.COM Referensi Belajar Bahasa Inggris Online:


http://www.englishindo.com/2011/11/dongeng-bahasa-inggris-sleeping-
beauty.html#ixzz4RIEibLFm
PENEMU KAPASITOR , RESISTOR , DAN DIODA

Kapasitor

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan


arus listrik dalam bentuk muatan, selain itu kapasitor juga dapat digunakan
sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor
dalam muatan listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C
(kapasitor). sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan
logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut
terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.

Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor


tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas,
udara, metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga disebut sebagai kondensator.
Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas,
tegangan kerja, dan lain sebagainya.

Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah
Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu
kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya :
1. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas
positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari
elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar
dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau
mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.

2. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai
polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya
kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat
dari keramik, mika dll.

Satuan-satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :


* 1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad).
* 1 Farad = 1.000 nF (nano Farad).
* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).

Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor
juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui
arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi
yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai
kapasitansinya dibagi menjadi 2 bagian:
a. kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.
b. kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya
kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor
variable yaitu varco (variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda
varaktor). Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik,
dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse
kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor digunakan sebagai tuning
pada radio digital dengan fasilitas auto search.
Fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:
1. Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus
ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah
rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan
secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau
penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.

2. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang
saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor
yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan
ripple.

3. Kapasitor sebagai penggeser fasa.

4. Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.

5. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah
saklar.

Penemu Kapasitor
Kapasitor ditemukan oleh penemu kapasitor yang bernama Michael Faraday (1791
1867) dan untuk mengenang jasanya maka satuan Kapasitor disebut Farad yang
berasal dari nama sang penemu. Pernahkah terlintas dibenak anda Kok dinamai
Kondesator?? mengapa kapasitor sampai mempunyai nama lain kondensator??
adalah karena pada masa itu pada tahun 1782 dunia masih kuat akan pengaruh dari
ilmuan kimiawi lainnya yaitu Alessandro Volta, yang berkebangsaan italia. Dimana
pada masa tersebut segala komponen yang berkenaan dengan kemampuan untuk
menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya ia sebut
dengan nama Condensatore (Bahasa Italia).
Jadi itulah mengapa kondensator nama lain dari kapasitor.
Pengenalan Kapasitor

- Terdiri atas dua keping konduktor yang ruang diantaranya diisi oleh dielektrik
(penyekat)
- Besaran kapasitor adalah Kapasitas.
- Satuan SI dari kapasitas adalah farad (F)

Cara Kerja Kapasitor

Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan elektron
menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron, tegangan
akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah kapasitor
dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor
akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.

Kapasitas Kapasitor
Kapasitas adalah ukuran kemampuan atau daya tumpang kapasitor untuk
menyimpan muatan listrik untuk beda potensial yang diberikan.

Rumus Kapasitas Kapasitor


C=q/V
1 farad = 1 couloumb / volt

Kapasitor Pelat Sejajar

Memperbesar Kapasitansi Kapasitor


Memperbesar luas pelat
Agar ukuran kapasitor tidak terlalu besar maka kedua pelat dibatasi dengan lapisan
tipis isolator.

Memperkecil jarak antar pelat


Kapasitansi dapat diperbesar dengan cara ini tetapi , dapat menimbulkan kebocoran
disebabkan jarak antar pelat yang sangatkecil.
Menggunakan bahan dielektrik
Bahan dielektrik yang digunakan adalah bahan dengan konstanta dielektrik tinggi
sebagai lapisan pemisah dua pelat

Rangkaian Kapasitor Seri

Kapasitas Ekuivalen Seri

V = q ( 1/C1 + 1/C2 )
Rumus Kapasitas Seri

Kebalikan dari kapasitor ekivalen dari susunan seri kapasitor sama dengan jumlah
kebalikan dari tiap - tiap kapasitas.

Rangkaian Kapasitor Paralel


Kapasitas Ekuivalen Paralel

q = ( C1 + C2 ) V
Rumus Kapasitor Paralel

Kapasitas ekivalen dari susunan paralel sama dengan jumlah tiap -tiap kapasitas.
Sejarah Transistor

Transistor, komponen yang mengubah wajah dunia, memungkinkan ukuran peralatan


elektronika makin kecil dan kompak dan konsumsi daya rendah, juga mengawali era
elektronika digital.

Di pertengahan 1940-an sekelompok ilmuwan yang bekerja di Bell Telephone Labs di


Murray Hill, New Jersey, merintis penemuan divais untuk menggantikan teknologi tabung
hampa (vacuum tube) saat itu. Tabung hampa menjadi satu-satunya teknologi saat itu untuk
menguatkan sinyal atau sebagai saklar dalam elektronika. Masalahnya ialah tabung hampa
sangat mahal, mengkonsumsi banyak daya listrik, panas, dan tak-relieable, sehingga perlu
perawatan ekstra.

Penemu Transistor

Para ilmuwan tersebut (yang berhasil menemukan transistor pada 1947) ialah John Bardeen,
Walter Brattain, dan William Shockley. Bardeen (Ph.D. dalam matematika dan fisika dari
Princeton University) merupakan spesialis dalam sifat menghantarkan elektron dari
semikonduktor. Brattain (Ph.D., ahli dalam struktur atom zat padat pada permukaan dan
fisika zat padat). Shockley (Ph.D., pemimpin riset transistor di Bell Labs).

John Bardeen, William Bradford Shockle, dan Walter Houser Brattain

1. John Bardeen

John Bardeen (23 Mei 1908-30 Januari 1991) ialah ilmuwan Amerika Serikat yang
menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika 2 kali, yakni pada
tahun 1956 dan 1972. Dilahirkan di Madison, Wisconsin, ibunya ialah desainer
interior dan ayahnya ialah guru besar kedokteran. Sejak kecil ia cerdas dan diizinkan loncat
kelas 4 tahun di SD.

Setelah sekolah tinggi, ia belajar di Universitas Madison, mendapat gelar


bachelor dalam teknik elektro. Ia mengambil pendidikan singkat untuk magang di Western
Electric Company di Chicago. Setelah lulus, John menjadi asisten riset sarjana dan bekerja
dengan Leo Peters dalam geofisika dan gelombang radio.

Pada tahun 1930, ia berpisah dengan Peters untuk pergi ke Pittsburgh, Pennsylvania. Di sana,
mereka diberi jabatan riset di Gulf Research Laboratories dan bekerja di sana sampai
tahun 1933. Selama masa itu, John bekerja pada pengembangan metode untuk menafsirkan
survei geologi magnetik.

Pada tahun 1933, John memulai studi kesarjanaan dalam fisika di Princeton University.
Selama waktu senggangnya, ia bekerja di Harvard dengan Profesor Edward van Vleck dan
Profesor Bridgman pada riset dalam kohesi dan konduktivitas logam. Ia mendapat
gelar Ph.D. pada tahun 1936.

Pada tahun 1938, ia diberi kedudukan sebagai asisten guru besar fisika pembantu
di Universitas Minnesota. Ia bekerja di sana sampai tahun 1941, saat ia meninggalkannya
untuk bekerja di Naval Ordinance Laboratory di Washington D.C. Alasan utama untuk
bekerja di sana ialah untuk membantu usaha perang terhadap Jepang dan Jerman. Risetnya
berfokus pada penyapuan ranjau dengan menggunakan magnetisme.

Pada tahun 1945, setelah berakhirnya PD II, ia bergabung dengan Bell Labs untuk bekerja
dalam riset fisika keadaan padat.

Pada tahun 1951, ia menjadi guru besar teknik elektro di University of Illinois at Urbana-
Champaign. Penelitiannya dengan Walter Brattain dan William Shockley berpuncak dalam
pengembangan transistor pertama. Mereka bertiga dinominasikan untuk Hadiah Nobel
Fisika pada tahun 1956 untuk kerjanya dan menang. Penemuan transistor
merevolusionerkan elektronik elektronika dan menimbulkan banyak kemajuan penting,
termasuk pengembangan komputer pribadi.

Pada tahun 1957, ia turut serta dalam riset pada superkonduktivitas yang menghasilkan
penjelasan superkonduktor pertama. Pada tahun 1972, ia dinominasikan ke Hadiah
Nobel dalam Fisika lagi untuk teori superkonduktivitasnya, menjadikannya fisikawan
pertama dalam sejarah yang memenangkan Penghargaan Nobel Fisika 2 kali. Nobel Fisika
kedua diterimanya bersama Leon Neil Cooper dan John Schrieffer.

Pada tahun 1990, ia dinobatkan sebagai salah satu tokoh Amerika Serikat paling berpengaruh
pada abad ke-20 oleh majalah Life. Ia juga menerima Medal of Science pada tahun 1965,
Presidential Medal of Freedom 1976, dan 16 gelar doktor kehormatan.

2. William Bradford Shockley

William Bradford Shockley (lahir di London, Inggris, Britania Raya, 13


Februari 1910 meninggal di Stanford, California,Amerika Serikat, 12 Agustus 1989 pada
umur 79 tahun) ialah fisikawan Amerika Serikat kelahiran Inggris yang menerima Hadiah
Nobel Fisika bersama dengan John Bardeen dan Walter H. Brattain.

Ia dilahirkan di London dari orang tua Amerika Serikat yang berada di Inggris selama
bebberapa tahun untuk urusan bisnis.Ayahnya adalah insinyur pertambangan dan ibunya
wakil surveyor federal untuk tanah mineral. Mereka kembali ke Kalifornia saat William
masih balita. Minatnya dalam sains tumbuh sejak dini, melalui profesi orangtuanya dan
tetangganya yang mengajar fisikadi Stanford. Ia lulus dari CalTech pada 1932 dan
menerima PhD dari MIT pada 1936.

Ia mulai bekerja di Laboratorium Bell. Penelitiannya dalam fisika benda padat,


khususnya tabung vakum, membuat banyak kemajuan teoretis dalam tujuan perusahaan untuk
menggunakan tombol elektronik untuk kantor telepon sebagai pengganti tombol mekanik
yang masih dipakai sampai saat itu. Selama PD II, Shockley bekerja untuk proyek militer,
khususnya memperhalus sistem radar. Begitu perang berakhir, ia kembali meneliti benda
padat, kini mengamati semikonduktor.

Salah satu sumbangannya dalam bidang industri elektronika ialah penerapan teori kuantum
pada perkembangan semikonduktor. Pada 1947, dengan koleganya John Bardeen dan Walter
Brattain, ia membuat alat semikonduktor pengeras pertama. Mereka
menyebutnya transistor (dari transfer dan resistor). Shockley membuat kemajuan di bidang
itu pada 1950 yang membuatnya mudah diproduksi. Gagasannya yang orisinal akhinya
menimbulkan pengembangan keping silikon. Shockley, Bardeen,
danBrattain memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika 1956 untuk pengembangan
transistor, yang memungkinkan alat-alat elektronik dibuat lebih kecil, jelas, malahan murah.

3. Walter Houser Brattain

Walter Houser Brattain (10 Februari 1902 13 Oktober 1987) adalah fisikawan Amerika
Serikat yang menerima Hadiah Nobel Fisika 1956 untuk penemuan transistor bersama John
Bardeen dan William Shockley. Walter H. Brattain lahir di Amoy, Cina, pada tanggal 10
Februari 1902, putra R. Ross Brattain dan Ottilie tag. Ia menghabiskan masa kecil dan remaja
di Negara Bagian Washington dan menerima gelar BS Gelar dari Whitman College pada
tahun 1924. Ia dianugerahi gelar MA oleh University of Oregon pada tahun 1926 dan Ph.D.
gelar oleh University of Minnesota pada tahun 1929.

Dr Brattain telah menjadi anggota staf teknis Bell Laboratories sejak 1929. Kepala Bidang
penelitiannya telah sifat permukaan benda padat. kerja awal adalah berhubungan dengan
emisi termionik dan lapisan teradsorpsi pada tungsten. Dia terus ke bidang-foto rektifikasi
dan efek pada permukaan semikonduktor, yang dimulai dengan studi pembetulan pada
permukaan oksida cuprous. Karya ini diikuti oleh penelitian serupa silikon. Sejak Perang
Dunia II ia terus dalam baris yang sama penelitian dengan kedua silikon dan germanium.

Kontribusi kepala Dr Brattain untuk fisika keadaan padat telah penemuan efek-foto di
permukaan bebas dari semikonduktor, penemuan transistor titik kontak bersama-sama dengan
Dr John Bardeen, dan bekerja menuju pemahaman yang lebih baik dari sifat permukaan
semikonduktor, dilakukan pertama dengan Dr Bardeen, kemudian dengan Dr CGB Garrett,
dan saat ini dengan Dr P. J. Boddy.

Dr Brattain menerima kehormatan Doctor of Science dari Portland University pada tahun
1952, dari Whitman College dan Union College pada tahun 1955, dan dari University of
Minnesota pada tahun 1957. Pada tahun 1952 ia dianugerahi Stuart Ballantine Medal dari
Institut Franklin, dan pada tahun 1955 John Scott Medal. Tingkat di Union College dan dua
medali diterima bersama-sama dengan Dr John Bardeen, sebagai pengakuan atas pekerjaan
mereka pada transistor.

Dr Brattain adalah anggota National Academy of Sciences dan Institut Franklin, sebuah
Fellow dari American Physical Society, American Academy of Arts and Sciences, dan
Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu. Ia juga anggota komisi tentang semikonduktor Uni
Internasional Fisika Murni dan Terapan, dan dari Naval Research Komite Penasihat.
Pada tahun 1935 ia menikah dengan Dr Keren akhir (Gilmore) Brattain, mereka punya
seorang putra, William Gilmore Brattain. Pada tahun 1958 ia menikahi Mrs Emma Jane
(Kirsch) Miller. Dr Brattain tinggal di Summit, New Jersey, dekat Murray Hill (NJ)
laboratorium Bell Laboratories Telepon. Walter H. Brattain meninggal pada tanggal 13
Oktober 1987.

Nama paten asli untuk transistor ialah Semiconductor amplifier; Three-electrode circuit
element utilizing semiconductive materials. Pada 1956, kelompok ini dianugrahi Hadiah
Nobel dalam Fisika untuk penemuan transistor mereka. Pada 1977, John Bardeen dianugrahi
Presidential Medal of Freedom.

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif


dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resistor
memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai
besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol .
Resistor disimbolkan dengan huruf R. dan mempunyai satuan ohm, resistor
ditemukan pada tahun 1787 oleh seorang ahli fisika yang bernama George
Ohm dari bangsa jerman.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui
hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm.

Simbol Resistor
Resistor banyak sekali kegunaanya dalam rangkaian elektronika, misalnya :

Sebagai penghambat arus listrik

Sebagai pembagi tegangan

Sebagai pengaman arus berlebih

Sebagai pembagi arus

Dll tergantung disain komponenJenis-jenis Resistor


Jenis-jenis resistor
Dilihat dari fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi :
1. Resistor Tetap
Resistor tetap merupakan resistor yang mempunyai nilai hambatan tetap. Biasanya
terbuat dari karbon, kawat atau panduan logam. Pada resistor tetap nilai Resistansi
biasanya ditentukan dengan kode warna sebagai berikut.
Yang termasuk resistor jenis ini adalah :
a. Resistor kawat
Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaian
elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi
dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak
dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan
terhadap panas yang tinggi. Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah
jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian
dilapisi dengan bahan semen. Rating daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah
dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat dapat
dilihat pada gambar di samping.

b. Resistor batang karbon (arang)


Pada awalnya, resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat
yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan pembacaannya
dapat dilihat pada tabel kode warna. Jenis resistor ini juga merupakan jenis resistor
generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai
pada rangkaian rangkaian elektronika. Bentuk dari resistor jenis ini dapat dilihat
pada gambar di samping.

c. Resistor keramik atau porselin


Resistor ini terbuat dari keramik yang dilapisi dengan kaca tipis. Jenis resistor ini telah
banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil
dan memiliki resistansi yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt,
1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di
samping.
d. Resistor Film karbon
Resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi
sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam
bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah banyak digunakan dalam berbagai
rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi.
Namun, untuk masalah ukuran fisik, resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan
resistor keramik. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt,
dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.

e. Resistor film Metal


Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon.
Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat
kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini
sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. resistor film metal ini memiliki 5 buah
gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon
hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor film metal ini sangat cocok digunakan
dalam rangkaian rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti
alat ukur. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2
watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.

2. Resistor Variabel
Resistor variabel (variable resistor atau varistor) adalah resistor yang nilai tahanannya
dapat berubah atau dapat diubah.
Ada bermacam-macam resistor variabel antara lain :
a. Potensiometer
Adalah resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat diubah dengan cara
menggeser (untuk potensio jenis geser) atau memutar (untuk potensio jenis putar)
tuasnya.

b.Trimpot
Adalah potensiometer yang cara mengubah nilai tahanannya dengan cara mentrim
dengan menggunakan obeng trim.

c. PTC (Positif Temperature Control)


PTC termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh
suhu. Nilai hambatan PTC saat dingin adalah sangat rendah, tetapi saat suhu PTC naik
maka nilai hambatannya juga ikut naik.

d. NTC (Negative Temperature Control)


NTC juga termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi
oleh suhu, tetapi NTC kebalikan dari PTC, dimana nilai tahanan NTC saat dingin
sangat tinggi, tetapi saat suhu NTC semakin naik, maka nilai tahanannya akan semakin
mengecil bahkan nol.
e. LDR (Light Depending Resistor)
LDR adalah merupakan resistor peka cahaya atau biasa disebut dengan fotoresistor,
dimana nilai resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang
mengenainya.

f. VDR (Voltage Dependent Resistor)


VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor tidak
tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang
diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai
tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin
besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai
stabilizer bagi komponen transistor.

A. MENGUKUR / MENGETAHUI NILAI RESISTOR


1. Metode melihat warna (gelang) pada fisik resistor
Dalam menentukan nilai hambtan sebuah resistor, cara yang paling gampang dan
banyak digunakan adalah dengan melihat dari pada warna gelang yang terdapat pada
fisik resistor

Bentuk Fisik - Cincin / Gelang Warna


Mungkin pengetahun ini terbilang sudah sering didengar, karena memang menjadi
pelajaran dasar pada orang-orang yang bergelut di duni elektronika. Namun untuk
pemula atau yang memang memerlukan data, tidak ada salahnyakan untuk diberikan
pengetahuan ini. Sebelum membaca nilai hambatan resistor, kita lihat tabel di bawah
ini.
Tabel nilai Resistor
Kita mengetahui resistr memliki 4-5 gelang/cincin warna, setelah melihat tabel diatas..
maka kita bisa menghitung dengan menggunakan cara / rumus sebagai berikut :
I . Resistor 4 cincin / gelang
Cincin 1 = nilai
Cincin 1 = nilai
Cincin 1 = faktor kali
Cincin 1 = toleransi
CONTOH :

Resistor 4 gelang
cincin 1 = cokelat = 1 (nilai)
cincin 2 = hijau = 5 (nilai)
cincin 3 = merah = 100 (faktor kali)
cincin 4 = emas = 5% (toleransi)

Nilai resistor, 15*100 = 1500 ohm atau 1.5 K ohm


Dengan toleransi +/- 1500*5% = 75 ohm
Maka, Nilai resistor di samping antara 1425 - 1575 ohm.

II . Reistor 5 cincin / gelang


Cincin 1 = nilai
Cincin 1 = nilai
Cincin 1 = nilai
Cincin 1 = faktor kali
Cincin 1 = toleransi
CONTOH :

Resistor 5 Gelang

cincin 1 = cokelat = 1 (nilai)


cincin 2 = hitam = 0 (nilai)
cincin 3 = hitam = 0 (nilai)
cincin 4 = cokelat = 10 (faktor kali)
cincin 5 = cokelat = 1% (toleransi)

Nilai resistor, 100*10 = 1000 ohm atau 1 K ohm


Dengan toleransi +/- 1000*1% = 10 ohm
Maka, Nilai resistor di samping antara 990 - 1010 ohm.

Nah, gimana mudah kan membaca nilai resistor. Nanti kedepannya untuk
memperlancar membaca, daftar tabel sebaiknya di ingat. Sehingga waktu dibutuhkan
membaca nilai resistor, tidak perlu buka-buka buku atau online lagi... :)

2. Menggunakan Alat : Avo Meter


Jika diatas dilakukan cara manual, maka berikutnya adalah mengukur nilai resistor
menggunakan alat bantu AVO METER. hal ini diperlukan, jika memang kita buth
cepat dan tidak hafal tabel nilai resistor atau memang ada kondisi tertentu dimana
cincin tidak di terlihat jelas warnanya / nilainya.
Secara prinsip penggunaan AVO Meter ini mudah saja, pada kali ini dijelaskan
untuk penggunaan pengukuran resistor.
Sebelumnya pastika Avo Meter sudah terKalibrasi dengan baik (untuk penggunaan
AVO meter yang benar Akan diposting di " AVO METER : Mengenal peralatan kerja
Elektronika 1 "

- Putar selektor, ke arah ohm meter dan pilih range nya. x1 (untuk pilihan nilai yang
ditampilkan pada jarum sesuai dengan angkanya) x10 (hasil yang muncul pada jarum,
dikali dengan 10) x1000 (hasil yang muncul pada jarum di kali 1000).
- Sentuhkan kedua terminal (+) dan (-) ke 2 kaki dari resistor.
Contoh :

Untuk melihat contoh disamping. Range selektro di tempatkan pada ohm x 10.

Sedangkan hasil pembacaan nilai resistor yang tertera ada 22.


karena di set di posisi x 10, maka hasil 22ohm di kali 10. Dana HASILNYA nilai resistor
adalah 220 ohm.
3. Menggunakan Software : Free SOFTWARE PEMBACA NILAI RESISTOR,
Untuk penggunaan Software ini, caranya mudah, langsung memasukkan warna -
warna yang diinginkan. Maka secara otomatis pada layar akan muncul nilai dari
resistor yangs sedang sobat hitung tersebut. (UNTUK PRAKTIK, LANGSUNG DI
DOWNLOAD AJA)* file berukuran kecil.

B. TIPS MEMBACA NILAI RESISTOR SECARA CEPAT


Nah pada bab ini, akan coba saya bagikan trik bagaimana menentukan/mengetahui
nilai Resistor secara cepat, yang mungkin didapatkan dari berbagai pengalaman yang
ada.
Untuk Hambatan / Resistor 4 gelang
1. Untuk nilai R kurang dari 10 ohm gelang ke 3 warnanya emas
2. Untuk nilai R kurang dari 100 ohm gelang ke 3 warnanya hitam
3. Untuk nilai R kurang dari 1K ohm gelang ke 3 warnanya cokelat
4. Untuk nilai R kurang dari 10K ohm gelang ke 3 warnanya merah
5. Untuk nilai R kurang dari 100K ohm gelang ke 3 warnanya orange
6. Untuk nilai R kurang dari 1M ohm gelang ke 3 warnanya kuning
7. Untuk nilai R kurang dari 10M ohm gelang ke 3 warnanya hijau
8. Untuk nilai R kurang dari 100M ohm gelang ke 3 warnanya biru

Untuk Hambatan / Resistor 5 gelang


1. Untuk nilai R kurang dari 10 ohm gelang ke 4 warnanya perak
2. Untuk nilai R kurang dari 100 ohm gelang ke 4 warnanya emas
3. Untuk nilai R kurang dari 1K ohm gelang ke 4 warnanya hitam
4. Untuk nilai R kurang dari 10K ohm gelang ke 4 warnanya cokelat
5. Untuk nilai R kurang dari 100K ohm gelang ke 4 warnanya merah
6. Untuk nilai R kurang dari 1M ohm gelang ke 4 warnanya orange
7. Untuk nilai R kurang dari 10M ohm gelang ke 4 warnanya kuning
8. Untuk nilai R kurang dari 100M ohm gelang ke 4 warnanya hijau
9. Untuk nilai R kurang dari 1000M ohm gelang ke 4 warnanya biru

C. MENCARI NILAI RESISTOR PENGGANTI


Dalam aktivitas / hoby kita merangcang suatu rangkaian elektronik dan hasil
hitungan resistansi (nilai hambatan resistor) yang kita dapatkan nilainya tidak ada di
pasaran. Maka mau tidak mau kita harus menggantinya dengan kombinasi beberapa
resistor sekaligus.
Nah untuk mengetahui bagaimana "Rumus" dalam penggantian, maka dapat
dilakukan sebagai berikut :

a) Resistor Hubungan Seri


Hubungan Seri
Rumus : Rs (Total) = R1+R2+R3+...+Rn.
Pada Hubungan Seri ini, akan didapatkan nilai resistor yang bertambah dari nilai
masing-masing resistor. jadi misal kita membutuhkan resistor 3K dan secara kebetulan
kita tidak ada stock atau memang di pasaran tidak ada, maka kita dapat
menghubungkan secara seri 3 resistor yang masing-masing memiliki nilai 1K.
Selain keperluan diatas, hubungan seri ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai
Resistor yang besar dengan kemampuan daya (Rating) yang tetap.
CONTOH :
Berapa Rs dan Daya dari beberapa resistor di bahwa ini ?
R1 = 10 ohm; 0,5 watt Rs = R1+R2+R3
R2 = 20 ohm; 0,5 watt = 10+20+30
R3 = 30 ohm; 0,5 watt = 60 ohm, sedangkan daya tetap 0.5 watt

b) Resistor Hubungan Pararel

Hubungan Pararel
Rumus : Rp = 1 = 1 + 1 + 1 + .....+ 1
Rp R1 R2 R3 Rn
Jika pada hubungan Seri (diatas) ditujukan untuk menambah nilai resistansi, maka
sebaliknya pada penggunaan hubungan pararel pada Resistor adalah bertujuan untuk
memperkecil nilai dari hambatan total.
Dan pada hubungan pararel ini, selain nilai hambatan total yang semakin mengecil,
namun dengan kemampuan daya (ratig) yang besar.
CONTOH :
Berapa Rs dan Daya dari beberapa resistor di bahwa ini ?
R1 = 10 ohm; 0,5 watt
1 = 1 + 1 + 1
R2 = 20 ohm; 0,5 watt Rp R1 R2 R3
R3 = 30 ohm; 0,5 watt = 1 + 1 + 1
10 20 30
= 6 + 3 + 2 = 11
60 60
Rp = 60 ohm = 5 5 ohm dan berdaya 1,5 watt
11 11

D. KERUSAKAN YANG TERJADI PADA RESISTOR


Sudahlah wajar dan normal, apabila benda - benda didunia ini mengalami kerusakan
karena pada dasarnya memang tidak ada yang abadi. Entah karena kesalahan dalam
penggunaan atau memang karena fakto usia.

Berikut biasanya kerusakan - kerusakan yang kerap terjadi pada komponen Resistor.

Resistor Terbakar

Resistor Terbakar
Diatas adalah beberapa contoh fisik resistor yang sudah rusak. Umumnya kerusakan
terjadi karena daya yang melalui resistor terlalu besar, sehingga menyebabkan resistor
menimbulkan efek panas yang berlebihan. tak jarang saat dipegang panas, dan pada
kejadian tertentu, sampai ada yang hangus terbakar. Sebagai saran nantinya tentukan
daya yang di butuhkan dalam melewati resisto2 resistor tersebut nantinya, dengan
memakain 1/2, 1, sampai ada yg 4 watt. Tentunya semakin besar yang digunakan secara
bentuk fisik juga semakin besar.

Dampak yang di timbulkan, adalah selain yang pastinya nilai resistansinya berubah
(sudah tidak pada nilai hambatan yang di harapkan) juga ada yang short atau bahkan
putus sama sekali. Untuk mengenathui dengan pasti, mungkin anda bisa menggunakan
AVO Meter untuk melakukan pemeriksaan terhadap komponen apakah dalam keadaan
nila yang seharusnya atau tidak bahkan ada kemungkinan terjadi short (hubungan
singkat) / tidak ada hambatan sama sekali.
Cara Menguji Komponen Resistor Masih Baik atau Tidak
Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan
multimeter kita akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya
kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya karena
terbakar/korsleting karena tidak tahan menahan arus yang lebih besar dari nilainya.
Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun
sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).
Langkah-langkah pemeriksaan resistor:
1. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.
2. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar
penyetel sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment
untuk menyesuaikan.
3. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula
colok (-) pada kaki yang lain.
4. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika
bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum
penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak.
5. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai
komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran
melalui multimeter.

sumber : http://www.geschool.net/aditya_nak_klaten/blog/post/pengertian-dan-fungsi-
dari-resistor
DIODA

Sejarah
Walaupun diode kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum diode termionik, diode
termionik dan diode kristal dikembangkan secara terpisah pada waktu yang bersamaan.
Prinsip kerja dari diode termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873[1]
Sedangkan prinsip kerja diode kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti Jerman, Karl
Ferdinand Braun[2].

Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai penyearah (rectifier). Pada tahun
1919, William Henry Eccles memperkenalkan istilah diode yang berasal dari di berarti dua,
dan ode (dari ) berarti "jalur".

Prinsip kerja
Prinsip kerja diode termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13 Februari 1880
dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent 307.031), namun tidak dikembangkan
lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899[3]. Penemuan Braun
dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk
detektor radio.

Penerima radio
Penerima radio pertama yang menggunakan diode kristal dibuat oleh Greenleaf Whittier
Pickard. Dioda termionik pertama dipatenkan di Inggris oleh John Ambrose Fleming
(penasihat ilmiah untuk Perusahaan Marconi dan bekas karyawan Edison[4]) pada 16
November 1904 (diikuti oleh U.S. Patent 803.684 pada November 1905). Pickard
mendapatkan paten untuk detektor kristal silikon pada 20 November 1906 (U.S. Patent
836.531).

Dioda termionik

Simbol untuk diode tabung hampa pemanasan taklangung, dari atas kebawah
adalah anode, katode dan filamen pemanas

Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan susunan elektrode-
elektrode di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda termionik pertama bentuknya sangat
mirip dengan bola lampu pijar.
Dalam diode katup termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara tidak
langsung memanaskan katode (Beberapa diode menggunakan pemanasan langsung, di mana
filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga sebagai katode), elektrode internal
lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium oksida, yang merupakan oksida dari
logam alkali tanah. Substansi tersebut dipilih karena memiliki fungsi kerja yang kecil.
Bahang yang dihasilkan menimbulkan pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Dalam
operasi maju, elektrode logam disebelah yang disebut anode diberi muatan positif jadi secara
elektrostatik menarik elektron yang terpancar.

Walaupun begitu, elektron tidak dapat dipancarkan dengan mudah dari permukaan anode
yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan dibalik. Karenanya, aliran listrik terbalik
apapun yang dihasilkan dapat diabaikan.

Dalam sebagian besar abad ke-20, diode katup termionik digunakan dalam penggunaan
isyarat analog, dan sebagai penyearah pada pemacu daya. Saat ini, diode katup hanya
digunakan pada penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik, penguat audio kualitas tinggi
serta peralatan tegangan dan daya tinggi.

Dioda semikonduktor
Sebagian besar diode saat ini berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n semikonduktor. Pada
diode p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n (katode), tetapi tidak
mengalir dalam arah sebaliknya.

Tipe lain dari diode semikonduktor adalah diode Schottky yang dibentuk dari pertemuan
antara logam dan semikonduktor (sawar Schottky) sebagai ganti pertemuan p-n konvensional.

Karakteristik arustegangan
Karakteristik arustegangan dari diode, atau kurva IV, berhubungan dengan perpindahan
dari pembawa melalui yang dinamakan lapisan penipisan atau daerah pengosongan (hole)
yang terdapat pada pertemuan p-n di antara semikonduktor. Ketika pertemuan p-n dibuat,
elektron pita konduksi dari daerah N menyebar ke daerah P di mana terdapat banyak lubang
yang menyebabkan elektron bergabung dan mengisi lubang yang ada, baik lubang dan
elektron bebas yang ada lenyap, meninggalkan donor bermuatan positif pada sisi-N dan
akseptor bermuatan negatif pada sisi-P. Daerah disekitar pertemuan p-n menjadi dikosongkan
(hole) dari pembawa muatan dan karenanya berlaku sebagai isolator.

Walaupun begitu, lebar dari daerah pengosongan tidak dapat tumbuh tanpa batas. Untuk
setiap pasangan elektron-lubang yang bergabung, ion pengotor bermuatan positif
ditinggalkan pada daerah terkotori-n dan ion pengotor bermuatan negatif ditinggalkan pada
daerah terkotori-p. Saat penggabungan berlangsung dan lebih banyak ion ditimbulkan, sebuah
medan listrik terbentuk di dalam daerah pegosongan yang memperlambat penggabungan dan
akhirnya menghentikannya. Medan listrik ini menghasilkan tegangan tetap dalam pertemuan.
Jenis-jenis diode semikonduktor

Dioda Dioda Zener

LED Dioda foto

Dioda terobosan Dioda varaktor

Dioda Schottky SCR

Simbol berbagai jenis dioda

Kemasan diode sejajar dengan simbolnya, pita menunjukkan sisi katode


Beberapa jenis dioda

Ada beberapa jenis dari diode pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada aspek fisik
baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan, atau
benar-benar peranti berbeda seperti diode Gunn, diode laser dan diode MOSFET.

Dioda biasa
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih
langka dari germanium. Sebelum pengembangan diode penyearah silikon modern, digunakan
kuprous oksida (kuprox)dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan
penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.41.7 V tiap pertemuan, dengan
banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap tegangan
terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari
substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama.

Dioda bandangan
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur melebihi tegangan
dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit dibedakan dengan diode Zener, dan
kadang-kadang salah disebut sebagai diode Zener, padahal diode ini menghantar dengan
mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik
yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan,
menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan
yang menjebol bendungan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik
tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara diode bandangan (yang mempunyai tegangan
dadal terbalik diatas 6.2 V) dan diode Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur
bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah
keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, diode bandangan berkoefisien positif,
sedangkan Zener berkoefisien negatif.

Dioda Cat's whisker


Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri dari kawat logam
tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya galena atau sepotong
batu bara[5]. Kawatnya membentuk anode dan kristalnya membentuk katode. Dioda Cat's
whisker juga disebut diode kristal dan digunakan pada penerima radio kristal.

Dioda arus tetap


Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya disambungkan langsung ke kaki
sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang
membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan
lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut.

Esaki atau diode terobosan


Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah operasinya yang disebabkan
oleh quantum tunneling, karenanya memungkinkan penguatan isyarat dan sirkuit dwimantap
sederhana. Dioda ini juga jenis yang paling tahan terhadap radiasi radioaktif.

Dioda Gunn
Dioda ini mirip dengan diode terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs atau InP
yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan panjar yang semestinya, domain dipol
terbentuk dan bergerak melalui dioda, memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi
tinggi dibuat.

Demodulasi radio
Penggunaan pertama diode adalah demodulasi dari isyarat radio modulasi amplitudo (AM).
Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio, meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio
diambil dengan menggunakan tapis elektronik sederhana dan dikuatkan.

Penyearah arus
Penyearah arus dibuat dari diode, di mana diode digunakan untuk mengubah arus bolak-
balik (AC) menjadi arus searah (DC). Contoh yang paling banyak ditemui adalah pada
rangkaian adaptor. Pada adaptor, diode digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik
menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain adalah alternator otomotif, di mana diode
mengubah AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih baik dari cincin
komutator dari dinamo DC.
5 TALENTA MANUSIA

1. Prestasi Diri
Pengertian Prestasi Diri Mengidentifikasi Pengertian Prestasi Diri dan Menjelaskan
Pengertiannya Prestasi Diri

Pengertian Prestasi Diri adalah hasil usaha yang dicapai dari segala usaha yang telah
dikerjakan dan merupakan puncak dari pengembangan potensi diri baik karena hasil belajar,
bekerja/berlatih keterampilan dalam bidang tertentu. Berprestasi dapat dilakukan di berbagai
aspek kehidupan, antara lain

Aspek politik : Misalnya seseorang mampu mengelola sebuah partai kecil menjadi partai
besar pemenang pemilu.

Aspek ekonomi : Misalnya seseorang mampu menjalankan usahanya. Keberhasilan itu dapat
diperoleh berkat pengerahan daya dan kekuatan dalam usahanya.

Aspek sosial budaya : Misalnya sebuah grup musik menjadi sangat terkenal tidak hanya di
tingkat nasional, namun sampai tingkat internasional berkat ketekunannya.

Aspek pendidikan : Misalnya seorang siswa lulus dengan nilai yang memuaskan berkat
ketekunan dan belajar yang keras.

B. Pentingnya Prestasi Diri Bagi Keunggulan Bangsa

Kita harus mampu mempertahankan hidup dalam kehidupan. Kita harus menjadikan hidup
lebih bermakna. Untuk itu, setiap manusia pasti memiliki berbagai macam kebutuhan.
Menurut Maslow, seorang ahli ilmu jiwa, manusia memiliki 5 kebutuhan diantaranya :

1. Kebutuhan dasar atau kebutuhan fisik yang menyangkut pemenuhan keperluan


jasmani, seperti makan, minum, pakaian, perumahan, dan sebagainya.

2. Kebutuhan rasa aman.

3. Kebutuhan akan cinta kasih dan perhatian.

4. Kebutuhan akan harga diri.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri.

Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, manusia harus mengusahakan dengan daya
kekuatan yang dinilikinya. Setiap manusia harus berprestasi agar tercapai hal berikut:

Dapat memenuhi kebutuhanya sehingga dapat mampu mempertahankan hidup dan


kehidupanya.
Sebagai bentuk aktualisasi diri, setiap manusia perlu pengakuan atas keberadaanya
(eksistensinya). Pengakuan tersebut diberikan oleh masyarakat, lembaga ataupun
negara. Semakin tinggi prestasi seseorang, pengakuan masyarakat semakin tinggi
pula.

Memberi makna atau manfaat pada orang lain, bangsa dan negara. Manusia sebagai
makhluk sosial dalam kehidupanya, selalu bersama orang lain dan saling
membutuhkan.

Memberi kepuasan batin kepada diri sendiri dan motivasi untuk lebih berprestasi.
Manusia melakukan sesuatu untuk mengharapkan sesuatu hasil yang memuaskan.

Prestasi diri memiliki peran yang sangat penting bagi keunggulan bangsa. Peran prestasi diri
sebagai berikut:

Meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara.

Memperkokoh stabilitas nasional, persatuan dan kesatuan.

Mengharumkan nama baik bangsa dan negara dimata internasional.

Menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

C. Pengertian potensi

Kamu dapat menjadi sukses ketika mampu mengubah potensi dalam dirimu menjadi
kompetensi yang diharapkan. Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan, kekuatan baik
yang belum terwujud maupun yang sudah terwujud yang dimiliki seseorang, tetapi belum
sepenuhnya. Terlihat atau dipergunakan scara maksimal.

Pengertian tersebut dapat dipahami bahwa potensi merupakan suatu kekuatan (daya) yang
dimiliki oleh manusia. Tetapi belum dipergunakan dengan optimal sehingga kewajibanya
adalah bagaimana mendayagunakan potensi yang ada dalam dirimu menjadi kompetensi
untuk meraih prestasi seperti yang kamu inginkan.

Menyadari ketergantungan pengembangan potensi inilah, manusia dituntut untuk kreatif dan
berprestasi menciptakan sarana dan prasarana guna mendukung keoptimalan pengembangan
potensi masyarakat dan warga negaranya.

D. Jenis-jenis potensi

Menurut sifatnya, potensi dikelompokkan menjadi potensi jasmaniah dan rohaniah.

Potensi jasmaniah, berupa daya atau kekuatan fisik seseorang yang dapat
dikembangkan guna meraih prestasi hidup.

Potensi rohaniah, merupakan potensi manusia yang bersifat kejiwaan, seperti potensi
intelektual, estetika, dan etika.
Atas dasar sumbernya, merupakan potensi manusia dibedakan menjadi tiga macam, sebagai
berikut:

Potensi yang bersumber daya cipta . potensi yang bersumber dari cipta yaitu potensi
intelektual atau intelektual quotient (IQ)

Potensi yang bersumber dari rasa. Potensi yang bersumber dari rasa ada dua macam
yaitu potensi emosional dan potensi spiritual.

Potensi emosional atau emotional quotient (EQ). EQ merupakan kemampuan yang


bersumber pada perasaan manusia.

Potensi spiritual atau spiritual quotient (SQ). SQ merupakan kemampuan seseorang


menghayati nilai-nilai kaidah dan pranata.

Potensi ketahanmalangan atau adversity quotient (AQ). AQ yaitu potensi manusia


untuk menghadapi berbagai hambatan dan tantangan hidup. Misalnya: sikap tabah,
tangguh, memiliki daya juang, dan kreativitas.

Potensi vokasional

Potensi yang bersumber pada karsa. Potensi yang bersumber pada karsa ada dua
macam yaitu potensi ketahan malangan dan potensi dan potensi vokasional.

Potensi vokasional yaitu potensi manusia yang cenderung pada bidang-bidang


keterampilan atau kejuruan. Misalnya tekhnik, bidang olah raga, kesenian dan
tekhnik.

E. Mengenal Potensi Diri untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan

Ada berbagai upaya yang dapat saya lakukan dalam meraih prestasi menjadi penjahit, yaitu
sebagai berikut :

Tekun, terbiasa dengan tindakan yang bermanfaat, menghindari perbuatan sia-sia,


baik dalam belajar, rajin dalam bekerja, dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan
sesuatu.

Berdisiplin, selalu mengahargai waktu, selalu melakukan latihan menjahit, biasa


bekerja secara tuntas dan bertanggung jawab, biasa memenuhi tata tertib, dan selalu
menghindari sikap malas-malasan latihan menjahit, dan tidak suka menunda tugas
atau pekerjaan.

Bekerja keras, berdisiplin dan bertanggung jawab bekerja secara terencana dan tuntas,
selalu belajar dan menngait pengetahuan untuk masa depan, selalu menghindari sikap
mengabaikan peraturan.

Rajin, selalu bertindak secara terus-menerus atas dorongan diri sendiri, berusaha
untuk mencapai tujuan, dan selalu menghindari sikap malas belajar menjahit.
Percaya diri, berperilaku atas dasar keselarasan dengan keseimbangan antar
kemampuan menjahit dan dengan latihan menjahit yang akan menumbuhkan
keyakinan pada diri sendiri, tidak mudah terpengaruh oleh ucapan ataupun perbuatan
orang lain. Tidak rendah diri dan tidak tergantung pada orang lain.

Tanggung jawab dan ulet, selalu bersikap dan bertindak lurus, selalu menghindari
sikap dan tindakan plin-plan, selalu berupaya mencari alternatif yang terbaik dalam
belajar atau bekerja. Menyelesaikan tugas, mengembang kan potensi menjahit
maupun aktivitas lain, selalu menghindari sikap dan tindakan menggampangkan
segala urusan.

Mandiri, selalu bersikap dan berperilaku yang lebih mengandalkan inisiatif,


kemampuan dan tanggung jawab pada diri sendiri secara konsekuen dan menghindari
dari sikap ketergantungan pada orang lain.

Kreatif, selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan menjahit, dapat menciptakan
kreasi baru dan menularkannya kepada orang lain, dan tidak membiasakan diri untuk
ber[perilaku konsumtif dalam segala hal.

F. Cara Menggali Potensi Diri

Bagaiamana cara kamu mengenali potensi diri? Saya mengenali potensi diri dengan cara
mempraktekkan apa yang saya pelajari. Mengetahui potensi diri atau bakat tidak semudah
saya mengenali nama teman-teman sepermainan saya. Akan tetapi, diperlukan adanya usaha
dalam menemukan atau menggali potensi diri.

Saya dapat mengelompokkan berbagai cara dalam mengenali potensi diri saya, baik secara
intern maupun ekstern.

1. Faktor intern atau faktor yang berasal dari diri kita sendiri.

Cara mengenali potensi diri dilihat dari faktor intern dapat dicapai dengan hal-hal sebagai
berikut :

Memiliki informasi yang lengkap tentang diri kita sendiri.

Memahami kemampuan atau kelebihan-kelebihan yang kita miliki,

Selanjutnya setelah mengetahui utuh siapa diri kita dan mempercayai apa yang
diberikan Tuhan berupa bakat pada diri kita, kewajiban kita adalah mengasah potensi
yang kita miliki. Potensi diri tersebut dapat menjadi kompetensi yang dapat kita
banggakan.

2. Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri kita sendiri

Cara mengenali potensi diri dilihat dari faktor ekstern dapat dicapai dengan hal-hal sebagai
berikut :
Kita perlu menguji coba kemampuan diri kita dengan mengikuti perlombaan-
perlombaan yang ada di sekitar kita,

Menguji atau mengukur kemampuan dan bakat kita kepada para ahli yang
berkompeten dalam bidangnya.

G. Bersikap Positif terhadap Setiap Peluang untuk Berprestasi

Memiliki motivasi dalam mencapai tujuan hidup

Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif disebut motivasi. Jadi, motivasi merupakan keadaan
dalam diri seseorang yang mendorong perilaku kearah tujuan. Dengan demikian, motivasi
mempunyai 3 aspek yaitu sebagai berikut :

Keadaan terdorong dalam diri seseorang, yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan-
kebutuhan, keadaan lingkungan dan keadaan mental.

Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan.

Tujuan yang ingin didapat (dituju) oleh pelaku

Orang yang memiliki motivasi diri yang baik adalah orang yang memiliki cita-cita
dinamis, serta tekun mencurahkan diri dan kemampuannya untuk menjadi cita-cita
tersebut.

Memiliki kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan manusia yang dapat
melahirkan pengungkapan yang unik. Orisinil, berbeda sama sekali baru, efisien, tepat
sasaran dan tepat guna.

Memiliki optimisme yang realistis


Optimisme yang baik adalah optimisme yang relaistis, yaitu optimisme yang masih dalam
jangkauan dan dimungkinkan untuk dapat dicapai.

Memiliki kualitas mental dan etos kerja


Seseorang yang memiliki kualitas mental dan etos kerja yang baik, tidak akan tergantung dan
terpengaruh orang lain sehingga prestasinya akan membawa kedaiaman dalam hidupnya.

Memiliki rasa percaya diri


Untuk membangun rasa percaya diri, kita harus menghilangkan rasa cemas, takut, dan sikap
ragu-ragu pada diri kita.

H. Menunjukkan kesiapan untuk berkompetisi secara sehat

Beberapa sikap yang menunjukkan kesiapan untuk berkompetisi dengan orang lain secara
sehat, yaitu sebagai berikut :

Fisik dan mental yang sehat dan kuat


Orang yang secara fisik sehat dan kuat adalah seseorang yang selalu menghargai kesehatan.
Memiliki cita-cita yang dinamis
Artinya adalah seseorang yang berpikir jauh ke depan. Cita-cita dan tujuan yang dinamis
merupakan dua hal yang berbeda. Memiliki kecerdasan

Percaya diri dan berdikari


Percaya diri merupakan sikap yang penuh keyakinan pada dirinya, mantap dalam
melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, tidak mudah terpengaruh ucapan, tindakan atau
perbuatan orang lain.

Bertanggung jawab dan berani mengambil resiko


Bertanggung jawab dalam arti mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan tepat pada
waktunya, menghindarkan diri dari sikap ingkar janji dan dapat melaksanakan tugas sampai
selesai.

Ulet dan tekun


Ulet dalam arti tidak mudah menyerah (putus asa) walaupun dalam keadaan yang paling sulit.

I. Cara-cara untuk Mencapai Keberhasilan

Menurut Paul J. Meyer dari California, ada enam cara untuk mencapai keberhasilan :

1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan jelas.

2. Menyusun rencana untuk mencapai tujuan dan menentukan tenggang waktu yang
diperlukan untuk mencapainya.

3. Motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan.

4. Mengembangkan keyakinan pada diri atas apa yang diperbuat.

5. Mengembangkan kemampuan untuk selalu setia pada rencana meskipun terdapat


tantangan atau hambatan.

6. Berpegang teguh pada prinsip tidak pernah ada kesempatan yang datang dengan
sendirinya kepada orang yang diam menanti di tempat.

7. Jangan cepat puas atas hasil yang kalian peroleh sekarang karena masih banyak yang
belum terungkap sesuai dengan potensimu. Tunjukkan prestasi yang menggambarkan
kemampuan potensimu yang sebenarnya.
2. Mengelolah Sumber Daya Manusia

Pengertian Manajemen sumber daya manusia disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki
oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga
tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin
dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa
bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.

pengertian sumber daya manusia menurut para ahli, teori manajemen sumber daya manusia,
artikel manajemen sumber daya manusia, pengertian sumber daya manusia, fungsi
manajemen sumber daya manusia, pengertian manajemen sumber daya manusia doc,
pengertian manajemen sumber daya manusia global.

3.Pengertian Dunia Kerja adalah gambaran tentang beberapa jenis dan


proporsi pekerjaan yang ada seperti dalam bidang pertanian, usaha dan perkantoran, rekayasa,
kesehatan, militer kemasyarakatan, kerumah tanggaan, dan seni budaya. Dalam era
globalisasi seluruh dunia kerja dan industeri berusaha meningkatkan efisiensi dan
produktifitas kerja. Adanya peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja menunjukkan bahwa
perusahaan telah melaksanakan re-engineering dan re-strukturing dalam rangka
mempersingkat proses produksi.

Kebangkitan ekonomi setelah krisis moneter telah menumbuhkan berbagai usaha di semua
sektor. Seluruh perusahaan di harapkan akan dapat tumbuh dan berkembang menyerap
angkatan kerja baru, Sementara mulai banyak perusahaan yang sudah mempersiapkan
penempatan calon tenaga kerja.

Pemutusan hubungan kerja yang merupakan salah satu dampak krisis moneter sangat ditakuti
oleh para pekerja sudah mulai berkurang, kegiatan usaha sudah mulai bangkit, masa krisis
berakhir perekonomian mulai menggeliat, dunia usaha mulai bergairah, demikian juga
dengan kebutuhan akan tenaga kerja pada dunia usaha, percepatan pertumbuhan jumlah
angkatan kerja dengan kesiapan memasuki dunia kerja haruslah sebanding.

Untuk itu para calon tenaga kerja harus mempersiapkan diri segera dengan mengikuti
keterampilan tambahan melalui berbagai macam kursus, baik kursus dasar untuk
berkomunikasi (Bahasa Inggris) maupun kursus keterampilan yang diselenggarakan oleh
SKB, BLK, Panti asuhan Depsos dan badan penyelenggara kursus dan lain-lain. Guna
menambah macam-macam keterampilan sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, agar
menjadi calon pekerja yang siap pakai dan siap memasuki dunia kerja. Oleh karena itu kita
berharap dengan adanya globalisasi di semua bidang dapat membuka peluang kerja di dunia
usaha dan dunia industri.
Flores A. Maljers, CEO dari Unilever N.V. (Randals, Schuler & Susan E. Jackson, 1992)
mengatakan bahwa: Kendala terbesar yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi
globalisasi adalah keterbatasan sumberdaya manusia bukan terbatasnya modal. Pendapat
semacam ini jelas menunjukkan adanya pergeseran paradikma dalam masyarakat industeri
yang tidak lagi mendudukan modal sebagai satu-satunya sumber daya utama tetapi telah
terbuka kesadaran bahwa manusia akan menjadi yang utama. Hal demikian di karenakan
manusia merupakan unsur penting dalam kelancaran proses produksi.

Menurut Harjono (1990:23) mengemukakan bahwa: Kesiapan peserta didik untuk memasuki
dunia kerja adalah segala sesuatu yang harus di siapkan dalam melaksanakan sesuatu untuk
mencapai suatu tujuan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan lulusan kelompok
belajar paket C untuk memasuki dunia kerja seperti: motivasi kerja, kemampuan kerja,
kemampuan beradaptasi dengan pekerjaan, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan,
kemampuan berkomunikasi, penguasaan informasi tentang dunia kerja, persepsi tentang
prospek karir, peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja, dan gambaran pekerjaan yang
dikerjakan di dunia kerja.

Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan memasuki dunia kerja seperti: motivasi kerja,
adalah sesuatu yang mengarahkan timbulnya tingkah laku seseorang, dan memelihara tingkah
laku tetrsebut untuk mencapai tujuan, yaitu suatu dorongan dari dalam diri individu untuk
dapat mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan yang bermamfaat bagi diri individu sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai.

Kemampuan kerja juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan peserta didik dalam
menyelesaikan tugas-tugas dalam berpraktek di bengkel-bengkel dan ini dapat di jadikan
sebagai ukuran keberhasilan usaha pendidikan/pelatihan.

Disamping itu, ada faktor lain yang juga berpengaruh dalam kesiapan memasuki dunia kerja
seperti: kemampuan beradabtasi dengan pekerjaan adalah kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan jenis-jenis pekerjaan, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, adalah
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, kemampuan berkomunikasi.

Yaitu kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar, penguasan informasi tentang dunia
kerja, di mana semakin banyaknya seseorang mendapatkan informasi tentang dunia kerja
maka pandangannya tentang dunia kerja akan semakin baik, persepsi tentang prospek karir
merupakan pandangan tentang karir masa depan diramalkan dari masa kini dalam
mewujudkan cita-cita masa depan, peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja, yaitu
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan dan
gambaran pekerjaan yang tersedia merupakan gambaran kerja yang banyak terdapat di dunia
usaha.

Kesiapan untuk memasuki dunia kerja ada beberapa aspek yang harus di siapkan yaitu:

(a) kepercayan diri, yaitu mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dengan bekal pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,
(b) komitmen, yaitu kemauan/kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
aturan yang berlaku,

(c) inisiatif/kreatif, yaitu mempunyai inisiatif dan kreatifitas yang tinggi dalam
mengembangkan suatu keputusan tentang tugas yang di berikan,

(d) ketekunan dalam bekerja, yaitu mempunyai keyakinan dan kesabaran dalam
menyelesaikan pekerjaan,

(e) kecakapan kerja, yaitu mempunyai kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan
pekerjaan baik dari segi pengetahuan, maupun keterampilan,

(f) kedisiplinan, yaitu mempunyai sikap disiplin yang tinggi, patuh dan taat mengikuti segala
peraturan dan ketentuan yang berlaku,

(g) motivasi berprestasi, yaitu mempunyai kemauan yang tinggi untuk mengembangkan diri,

(h) kemampuan bekerja sama, yaitu mempunyai sikap terbuka dan siap untuk bekerja sama
dengan siapa saja dan bekerja dalam satu tim, (i) tanggung jawab, yaitu mempunyai rasa
tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang diberikan,

(j) kemampuan berkomunikasi, yaitu mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik,


seperti penguasaan bahasa teknik, bahasa asing dan lain-lain.

Bertolak dari pendekatan, maka beberapa aspek tersebut erat hubungannya dengan masalah
ketenagakerjaan, dunia kerja dan dunia industeri membutuhkan tenaga kerja yang
mempunyai kopetensi yang baik di sisi lain dengan globalisasi memiliki sisi positif dan
negatif, di satu sisi pasar bebas merupakan peluang bagi dunia kerja dan dunia industeri
untuk mengembangkan usahanya, karena kran eksport terbuka lebar,

sedangkan dampak negatif nya secara terbuka Indonesia akan menjadi serbuan tenaga kerja
asing yang secara kualitatif lebih baik dibanding tenaga kerja kita, dan persaingan di dalam
dunia kerja, dunia bisnis dan dunia industeri juga kan semakin meningkat karena persaingan
tidak hanya dengan sesama pekerja lokal, tetapi sudah dengan pekerja profesional dari negara
asing. Ini berarti kita akan segera memasuki persaingan global dalam beberapa aspek pekerja,
bisnis, usaha, perdagangan, baik perdagangan umum dan jasa, serta hasil-hasil pertanian,
industeri, teknologi, ataupun produksi lainnya.

Jika pertumbuhan ekonomi terus semakin membaik, prospek dunia bisnis, dunia kerja dan
dunia industri juga akan terus berkembang sesuai dengan geliat peningkatan dan
perkembangan perekonomian negara. Dalam mewujudkan peningkatan dunia usaha, dunia
kerja, dunia bisnis, dan dunia industeri memerlukan tenaga atau sumber daya manusia (SDM)
yang memiliki kompetensi yang baik dan siap memasuki dunia kerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kesiapan memasuki dunia kerja
merupakan hasil kerja yang di tunjukkan oleh oleh seorang peserta didik.
4.Pendidikan pada hakekatnya adalah pemanusiaan manusia muda. Tujuan ini
tidaklah semata-mata mengarahkan pendidikan untuk mencetak wujud manusia yang hanya
mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) atau memiliki tingkat kecerdasan
yang tinggi semata. Tetapi harus diimbangi oleh penguasaan dan kemampuan mengamalkan
nilai-nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam memperkembangkan manusia muda dalam lapangan pengertian menurut Driyarkara


harus sesuai dengan kodrat manusia. Karena bagi Driyarkara, pendidikan merupakan kegiatan
sadar untuk memanusiakan manusia muda, yang dia sebut sebagai hominisasi dan
humanisasi. Berhadapan dengan situasi global yang membawa serta kapitalisme dan juga
kecenderungan industrialisasi pendidikan, Pemikiran Driyarkara mengenai pendidikan
kiranya relevan. Driyarkara menegaskan suatu pendidikan humanis, dimana pendidikan mesti
diarahkan pada kodrat rohani manusia. Jadi, pembentukkan manusia yang berkeahlian saja
tidak cukup, melainkan pemanusiaan manusia secara utuh.

Pragmatisme dalam dunia pendidikan formal sebagai suatu konsekuensi dari industrialisasi
pendidikan kiranya dapat mengurangi makna fundamental pendidikan. Sebagaimana
dikatakan Driyarkara, Pandangan pragmatis adalah pandangan yang hanya mengingat guna
yang langsung dan konkret dari sesuatu Pandangan yang pragmatis itu membawa bahaya
kesempitan Pendidikan (pengajaran) adalah untuk mengatasi soal itu.memang, sudut
pragmatis itu harus ada, tetapi hanya sebagai sudut. Jadi, jangan dijadikan sesuatu yang
eksklusif (satu-satunya), jangan dijadikan inti sarinya.

Sebetulnya, sudut pragmatis itu sudah dengan sendirinya termuat dalam konstruksi
pengajaran yang baik. Karena sudut pragmatis itu sudah dengan sendririnya termuat dalam
sistem pengajaran yang baik, dan karena jika ditonjolkan dan dilebih-lebihkan membawa
bahaya, maka dalil kami menganjurkan janganlah pandangan itu diutamakan.

Bagi Driyarkara, pendidikan yang keliru tersebut hanya mengejar gambaran manusia yang
cakap untuk bekerja dan mendapatkan uang. Orientasi nilai pasar menjadi tujuan bukanlah
gambaran manusia yang sebenarnya. Pendidikan menjadi komoditi ekonomis. Padahal bagi
Driyarkara, dalam memperkembangkan manusia muda dalam lapangan pengertian harus
sesuai dengan kodrat manusia. Jadi jelaslah pemanusiaan manusia muda adalah jiwa
pendidikan.
5. Geografi Menurut Para Ahli

Pengertian Geografi Menurut Erastothenes : geografi berasal dari kata geographica yang
berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.

Pengertian Geografi Menurut Ellsworth Hunthington: memandang manusia sebagai figur


yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya.

Pengertian Geografi Menurut Rhaod Murphy

Dalam bukunya The Scope of Geography Rhaod Murphy menulis tentang ruang lingkup
kajian geografi, yang terdiri atas tiga hal pokok yaitu:
1. Persebaran dan keterkaitan (relasi) manusia di bumi serta aspek keruangan dan
pemanfaatannya bagi kehidupan manusia.
2. Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik alam yang merupakan
bagian dari kajian keanekaragaman wilayah.
3. Kajian terhadap region atau wilayah. Kajian terhadap region atau wilayah ini merupakan
telaahan yang paling komprehensip dan terpadu antara unsur-unsur wilayah. Oleh karena itu
kajian regional merupakan obyek formal geografi.

Pengertian Geografi Menurut Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian


melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.

Pengertian Geografi Menurut John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi


memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam
sekitarnya.

Pengertian Geografi Menurut Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi


merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi
pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang
kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.

Pengertian Geografi Menurut Preston E. James mengemukakan geografi berkaitan


dengan sistem keruangan, ruang yang menempati permukaan bumi. Geografi selalu berkaitan
dengan hubungan timbal balik antara manusia dan habitatnya.

Pengertian Geografi Menurut Ullman (1954), Geografi adalah interaksi antar ruang.

Pengertian Geografi Menurut Maurice Le Lannou (1959)mengemukakan bahwa Objek


study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.

Pengertian Geografi Menurut Paul Claval (1976) berpendapat bahwa Geografi selalu ingin
menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan.

Pengertian Geografi Menurut Daldjoeni:


Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup 3 hal pokok,
yaitu spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi mempelajari
persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka bumi. Kemudian dalam hal
ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi mempelajari wilayah sebagai tempat
tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya.

Pengertian Geografi Menurut Prof. Bintarto : Geografi mempelajari hubungan kausal


gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang
fisikal maupun yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui
pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan
keberhasilan pembangunan.

Pengertian Geografi Menurut I Made Sandy :


Geografi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menemukan dan memahami persamaan-
persamaan dan perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi

Pengertian Geografi Menurut hasil seminar dan lokakarya para pakar geografi di
Semarang:
Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan
di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam
konteks keruangan dan kewilayahan.

Pengertian Geografi Menurut UNESCO (1956) :


Geografi didefinisikan sebagai: 1. satu agen sintesis; 2. satu kajian perhubungan ruang; 3.
sains dalam penggunaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai