Anda di halaman 1dari 20

Batu golok Pada jaman dahulu di daerah Padamara dekat Sungai Sawing di Nusa Tenggara Barat hiduplah sebuah

keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan kedesa desa menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi. Kalau Inaq Lembain menumbuk padi maka kedua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari, ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya ditaruhnya diatas sebuah batu ceper didekat tempat ia bekerja. Anehnya, ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat mereka duduk makin lama makin menaik. Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: Ibu batu ini makin tinggi. Namun sayangnya Inaq Lembain sedang sibuk bekerja. Dijawabnya, Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk. Begitulah yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin meninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya. Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. Suara anak-anak itu makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah tidak terdengar lagi. Batu Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu mencapai awan. Mereka menangis sejadi-jadinya. Baru saat itu Inaq Lembain tersadar, bahwa kedua anaknya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq. Inaq Lembain menangis tersedu-sedu. Ia kemudian berdoa agar dapat mengambil anaknya. Syahdan doa itu terjawab. Ia diberi kekuatan gaib. dengan sabuknya ia akan dapat memenggal Batu Goloq itu. Ajaib, dengan menebaskan sabuknya batu itu terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu tempat yang kemudian diberi nama Desa Gembong olrh karena menyebabkan tanah di sana bergetar. Bagian ke dua jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu oleh karena ada orang yang menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Dan potongan terakhir jatuh di suatu tempat yang menimbulkan suara gemuruh. Sehingga tempat itu diberi nama Montong Teker. Sedangkan kedua anak itu tidak jatuh ke bumi. Mereka telah berubah menjadi dua ekor burung. Anak sulung berubah menjadi burung Kekuwo dan adiknya berubah menjadi burung Kelik. Oleh karena keduanya berasal dari manusia maka kedua burung itu tidak mampu mengerami telurnya.

Legenda uar dan daung Dahulu kala, di kaki sebuah gunung di daerah Bengkulu hiduplah seorang wanita tua dengan tiga orang anaknya. Mereka sangat miskin dan hidup hanya dari penjualan hasil kebunnya yang sangat sempit. Pada suatu hari perempuan tua itu sakit keras. Orang pintar di desanya itu meramalkan bahwa wanita itu akan tetap sakit apabila tidak diberikan obat khusus. Obatnya adalah daundaunan hutan yang dimasak dengan bara gaib dari puncak gunung. Alangkah sedihnya keluarga tersebut demi mengetahui kenyataan itu. Persoalannya adalah bara dari puncak gunung itu konon dijaga oleh seekor ular gaib. Menurut cerita penduduk desa itu, ular tersebut akan memangsa siapa saja yang mencoba mendekati puncak gunung itu. Diantara ketiga anak perempuan ibu tua itu, hanya si bungsu yang menyanggupi persyaratan tersebut. Dengan perasaan takut ia mendaki gunung kediaman si Ular nDaung. Benar seperti cerita orang, tempat kediaman ular ini sangatlah menyeramkan. Pohon-pohon sekitar gua itu besar dan berlumut. Daun-daunnya menutupi sinar matahari sehingga tempat tersebut menjadi temaram. Belum habis rasa khawatir si Bungsu, tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh dan raungan yang keras. Tanah bergetar. Inilah pertanda si Ular nDaung mendekati gua kediamannya. Mata ular tersebut menyorot tajam dan lidahnya menjulur-julur. Dengan sangat ketakutan si Bungsu mendekatinya dan berkata, Ular yang keramat, berilah saya sebutir bara gaib guna memasak obat untuk ibuku yang sakit. Tanpa diduga, ular itu menjawab dengan ramahnya, bara itu akan kuberikan kalau engkau bersedia menjadi isteriku! Si Bungsu menduga bahwa perkataan ular ini hanyalah untuk mengujinya. Maka iapun menyanggupinya. Keesokan harinya setelah ia membawa bara api pulang, ia pun menepati janjinya pada Ular nDaung. Ia kembali ke gua puncak gunung untuk diperisteri si ular. Alangkah terkejutnya si bungsu menyaksikan kejadian ajaib. Yaitu, pada malam harinya, ternyata ular itu berubah menjadi seorang ksatria tampan bernama Pangeran Abdul Rahman Alamsjah. Pada pagi harinya ia akan kembali menjadi ular. Hal itu disebabkan oleh karena ia disihir oleh pamannya menjadi ular. Pamannya tersebut menghendaki kedudukannya sebagai calon raja.

Setelah kepergian si bungsu, ibunya menjadi sehat dan hidup dengan kedua kakaknya yang sirik. Mereka ingin mengetahui apa yang terjadi dengan si Bungsu. Maka merekapun berangkat ke puncak gunung. Mereka tiba di sana diwaktu malam hari. Alangkah kagetnya mereka ketika mereka mengintip bukan ular yang dilihatnya tetapi lelaki tampan. Timbul perasaan iri dalam diri mereka. Mereka ingin memfitnah adiknya. Mereka mengendap ke dalam gua dan mencuri kulit ular itu. Mereka membakar kulit ular tersebut. Mereka mengira dengan demikian ksatria itu akan marah dan mengusir adiknya itu. Tetapi yang terjadi justru kebalikannya. Dengan dibakarnya kulit ular tersebut, secara tidak sengaja mereka membebaskan pangeran itu dari kutukan. Ketika menemukan kulit ular itu terbakar, pangeran menjadi sangat gembira. Ia berlari dan memeluk si Bungsu. Di ceritakannya bahwa sihir pamannya itu akan sirna kalau ada orang yang secara suka rela membakar kulit ular itu. Kemudian, si Ular nDaung yang sudah selamanya menjadi Pangeran Alamsjah memboyong si Bungsu ke istananya. Pamannya yang jahat diusir dari istana. Si Bungsu pun kemudian mengajak keluarganya tinggal di istana. Tetapi dua kakaknya yang sirik menolak karena merasa malu akan perbuatannya.

Kutukan raja pulau mintin Pada zaman dahulu, terdapatlah sebuah kerajaan di Pulau Mintin daerah Kahayan Hilir, Kalimantan Tengah. Kerajaan itu sangat terkenal akan kearifan rajanya. Akibatnya, kerajaan itu menjadi wilayah yang tenteram dan makmur. Pada suatu hari, permaisuri dari raja tersebut meninggal dunia. Sejak saat itu raja menjadi murung dan nampak selalu sedih. Keadaan ini membuatnya tidak dapat lagi memerintah dengan baik. Pada saat yang sama, keadaan kesehatan raja inipun makin makin menurun. Guna menanggulangi situasi itu, raja berniat untuk pergi berlayar guna menghibur hatinya. Untuk melanjutkan pemerintahan maka raja itu menyerahkan tahtanya pada kedua anak kembarnya yang bernama Naga dan Buaya. Mereka pun menyanggupi keinginan sang raja. Sejak sepeninggal sang raja, kedua putranya tersebut memerintah kerajaan. Namun sayangnya muncul persoalan mendasar baru. Kedua putra raja tersebut memiliki watak yang berbeda. Naga mempunyai watak negatif seperti senang berfoya-foya, mabuk-mabukan dan berjudi. Sedangkan buaya memiliki watak positif seperti pemurah, ramah tamah, tidak boros dan suka menolong. Melihat tingkah laku si Naga yang selalu menghambur-hamburkan harta kerajaan, maka si Buayapun marah. Karena tidak bisa dinasehati maka si Buaya memarahi si Naga. Tetapi rupaya naga ini tidak mau mendengar. Pertengkaran itu berlanjut dan berkembang menjadi perkelahian. Prajurit kerajaan menjadi terbagi dua, sebahagian memihak kepada Naga dan sebagian memihak pada Buaya. Perkelahian makin dahsyat sehingga memakan banyak korban. Dalam pelayarannya, Sang raja mempunyai firasat buruk. Maka ia pun mengubah haluan kapalnya untuk kembali ke kerajaanya. Betapa terkejutnya ia ketika menyaksikan bahwa putera kembarnya telah saling berperang. Dengan berang ia pun berkata,kalian telah menyia-nyiakan kepercayaanku. Dengan peperangan ini kalian sudah menyengsarakan rakyat. Untuk itu terimalah hukumanku. Buaya jadilah engkau buaya yang sebenarnya dan hidup di air. Karena kesalahanmu yang sedikit, maka engkau akan menetap di daerah ini. Tugasmu adalah menjaga Pulau Mintin. Sedangkan engkau naga jadilah engkau naga yang sebenarnya. Karena kesalahanmu yang besar engkau akan tinggal di sepanjang Sungai Kapuas. Tugasmu adalah menjaga agar Sungai Kapuas tidak ditumbuhi Cendawan Bantilung. Setelah mengucapkan kutukan itu, tiba-tiba langit gelap dan petir menggelegar. Dalam sekejap kedua putranya telah berubah wujud. Satu menjadi buaya. Yang lainnya menjadi naga.

Batu Goloq NTB


Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Peristiwa apakah yang terjadi, sehingga Batu Goloq ini menyebabkan munculnya tiga buah nama daerah tersebut? Ikuti kisahnya dalam cerita Batu Goloq berikut ini! *** Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri miskin yang memiliki dua orang anak yang masih kecil. Sang Suami bernama Amaq Lembain, sedangkan sang Istri bernama Inaq Lembain. Mereka bekerja sebagai buruh tani. Setiap hari mereka berjalan ke desa-desa menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi. Setiap kali pergi menumbuk padi, mereka selalu membawa kedua anaknya. Pada suatu hari, setelah setengah hari berkeliling, Inaq Lembain mendapat tawaran menumbuk padi dari seorang penduduk desa. Sebelum mulai bekerja, ia menaruh kedua anaknya di atas Batu Goloq (batu ceper) yang terletak tidak jauh dari tempatnya menumbuk padi. Anakku, kalian duduklah di atas batu ini! Ibu mau bekerja dulu, ujar Inaq Lembain kepada kedua anaknya. Baik, Bu! jawab kedua anak itu sambil mengangguk-angguk. Setelah itu, Inaq Lembain mulai bekerja. Pada saat ia sedang asyik menumbuk padi, tibatiba kedua anaknya dikejutkan oleh sebuah peristiwa aneh. Batu Goloq yang mereka duduki tiba-tiba bergerak naik sedikit demi sedikit. Kak, apa yang terjadi? Kenapa batu ini bergerak? tanya si Bungsu dengan panik. Entahlah, Dik! Kakak juga tidak tahu, jawab si Sulung bingung. Semakin lama Batu Goloq itu semakin naik. Keduanya merasa diangkat naik. Mereka pun semakin panik dan ketakutan. Ibu...! Tolooong...! Batu ini semakin tinggi, teriak si Sulung. Sang Ibu yang sedang asyik menumbuk padi hanya menjawab:

Tunggulah sebentar, Anakku! Ibu sedang sibuk bekerja. Beberapa kali si Sulung berteriak memanggil, namun sang Ibu tetap asyik menumbuk padi. Semakin lama, Batu Goloq itu semakin tinggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu pun berteriak sejadi-jadinya memanggil ibu mereka. Namun, sang Ibu tetap sibuk bekerja tanpa menghiraukan keadaan kedua anaknya. Batu Goloq itu makin lama makin tinggi membawa mereka hingga mencapai awan. Suara kedua anak itu pun makin lama makin sayup sampai akhirnya tidak terdengar sama sekali. Ketika tersadar bahwa kedua anaknya sudah tidak ada di dekatnya, Inaq Lembain pun bingung mencari mereka. Anakku! Di manakah kalian. Jangan tinggalkan ibu, Nak! ucap Inaq Lembain sambil menangis tersedu-sedu. Alangkah terkejutnya ia setelah melihat Batu Goloq tempat kedua anaknya duduk menjulang tinggi hingga ke awan. Ia pun menyadari jika kedua anaknya dibawa naik oleh Batu Goloq itu. Ia segera memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar diberi kekuatan untuk dapat mengambil kembali kedua anaknya. Syahdan, doa Inaq Lembain dikabulkan. Tuhan memberikan kekuatan gaib pada sabuknya. Tanpa berpikir panjang, ia pun memenggal Batu Goloq itu. Sungguh ajaib, dengan sekali tebas, batu itu terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu tempat yang kemudian diberi nama Desa Gembong, karena menyebabkan tanah di sana bergetar. Bagian kedua jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu, karena ada orang yang menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Sementara potongan terakhir jatuh di suatu tempat yang menimbulkan suara gemuruh, sehingga tempat itu diberi nama Montong Teker. Namun, malang nasib Inaq Lembain. Ia tidak dapat mengambil kembali kedua anaknya, karena telah berubah menjadi dua ekor burung. Anaknya yang sulung berubah menjadi burung Kekuwo, sedangkan yang bungsu berubah menjadi burung Kelik. Oleh karena berasal dari manusia, kedua jenis burung itu tidak dapat mengerami telurnya. *** Demikian cerita Batu Goloq dari daerah Nusa Tenggara Barat. Cerita di atas termasuk kategori legenda yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa jika menghadapi suatu masalah yang sulit diselesaikan, sebaiknya memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Hal ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku Inaq Lembain. Ketika mengetahui Batu Boloq membawa kedua anaknya naik ke awan, ia segera memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Mahakuasa, walaupun ia tidak berhasil mengambil kembali anaknya karena telah berubah menjadi burung. Dikatakan

dalam tunjuk ajar Melayu: wahai ananda mustika ayah, dalam beriman janganlah goyah betulkan akal luruskan langkah mohonlah petunjuk kepada Allah Pelajaran lain yang dapat dipetik adalah bahwa kesibukan dalam bekerja dapat menimbulkan kelalaian pada diri seseorang. Hal ini tampak pada sikap dan perilaku Inaq Lembain. Ketika kedua anaknya berteriak meminta tolong, ia tetap sibuk menumbuk padi tanpa menghiraukan keadaan dan keselamatan kedua anaknya. (Samsuni/sas/102/10-08)

Buaya Perompak (LAMPUNG)


Buaya Perompak adalah seekor buaya jadi-jadian yang dulu pernah menghuni Sungai Tulang Bawang, Provinsi Lampung, Indonesia. Buaya jadi-jadian ini terkenal sangat ganas. Konon, sudah banyak manusia yang menjadi korban keganasan buaya itu. Pada suatu hari, seorang gadis rupawan yang bernama Aminah tiba-tiba hilang saat sedang mencuci di tepi Sungai Tulang Bawang. Benarkah Buaya itu yang menculik Aminah? Lalu bagaimana dengan nasib Aminah selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Buaya Perompak berikut ini! Alkisah, Sungai Tulang Bawang sangat terkenal dengan keganasan buayanya. Setiap nelayan yang melewati sungai itu harus selalu berhati-hati. Begitupula penduduk yang sering mandi dan mencuci di tepi sungai itu. Menurut cerita, sudah banyak manusia yang hilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak sama sekali. Pada suatu hari, kejadian yang mengerikan itu terulang kembali. Seorang gadis cantik yang bernama Aminah tiba-tiba hilang saat sedang mencuci di tepi sungai itu. Anehnya, walaupun warga sudah berhari-hari mencarinya dengan menyusuri tepi sungai, tapi tidak juga menemukannya. Gadis itu hilang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Sepertinya ia sirna bagaikan ditelan bumi. Warga pun berhenti melakukan pencarian, karena menganggap bahwa Aminah telah mati dimakan buaya. Sementara itu, di sebuah tempat di dasar sungai tampak seorang gadis tergolek lemas. Ia adalah si Aminah. Ia baru saja tersadar dari pingsannya. Ayah, Ibu, aku ada di mana? gumam Aminah setengah sadar memanggil kedua orangtuanya. Dengan sekuat tenaga, Aminah bangkit dari tidurnya. Betapa terkejutnya ia ketika menyadari bahwa dirinya berada dalam sebuah gua. Yang lebih mengejutkannya lagi, ketika ia melihat dinding-dinding gua itu dipenuhi oleh harta benda yang tak ternilai harganya. Ada permata, emas, intan, maupun pakaian indah-indah yang memancarkan sinar berkilauan diterpa cahaya obor yang menempel di dinding-dinding gua. Wah, sungguh banyak perhiasan di tempat ini. Tapi, milik siapa ya? tanya Aminah dalam hati. Baru saja Aminah mengungkapkan rasa kagumnya, tiba-tiba terdengar sebuah suara lelaki menggema. Hai, Gadis rupawan! Tidak usah takut. Benda-benda ini adalah milikku. Alangkah terkejutnya Aminah, tak jauh dari tempatnya duduk terlihat samar-samar seekor buaya besar merangkak di sudut gua.

Anda siapa? Wujud anda buaya, tapi kenapa bisa berbicara seperti manusia? tanya Aminah dengan perasaan takut. Tenang, Gadis cantik! Wujudku memang buaya, tapi sebenarnya aku adalah manusia seperti kamu. Wujudku dapat berubah menjadi manusia ketika purnama tiba., kata Buaya itu. Kenapa wujudmu berubah menjadi buaya? tanya Aminah ingin tahu. Dulu, aku terkena kutukan karena perbuatanku yang sangat jahat. Namaku dulu adalah Somad, perampok ulung di Sungai Tulang Bawang. Aku selalu merampas harta benda setiap saudagar yang berlayar di sungai ini. Semua hasil rampokanku kusimpan dalam gua ini, jelas Buaya itu. Lalu, bagaimana jika Anda lapar? Dari mana Anda memperoleh makanan? tanya Aminah. Kalau aku butuh makanan, harta itu aku jual sedikit di pasar desa di tepi Sungai Tulang Bawang saat bulan purnama tiba. Tidak seorang penduduk pun yang tahu bahwa aku adalah buaya jadi-jadian. Mereka juga tidak tahu kalau aku telah membangun terowongan di balik gua ini. Terowongan itu menghubungkan gua ini dengan desa tersebut, ungkap Buaya itu. Tanpa disadarinya, Buaya Perompak itu telah membuka rahasia gua tempat kediamannya. Hal itu tidak disia-siakan oleh Aminah. Secara seksama, ia telah menyimak dan selalu akan mengingat semua keterangan yang berharga itu, agar suatu saat kelak ia bisa melarikan diri dari gua itu. Hai, Gadis Cantik! Siapa namamu? tanya Buaya itu. Namaku Aminah. Aku tinggal di sebuah dusun di tepi Sungai Tulang Bawang, jawab Aminah. Wahai, Buaya! Bolehkah aku bertanya kepadamu? tanya Aminah Ada apa gerangan, Aminah? Katakanlah! jawab Buaya itu. Mengapa Anda menculikku dan tidak memakanku sekalian? tanya Aminah heran. Ketahuilah, Aminah! Aku membawamu ke tempat ini dan tidak memangsamu, karena aku suka kepadamu. Kamu adalah gadis cantik nan rupawan dan lemah lembut. Maukah Engkau tinggal bersamaku di dalam gua ini? tanya Buaya itu. Mendengar pertanyaan buaya itu, Aminah jadi gugup. Sejenak, ia terdiam dan termenung.

Ma maaf, Buaya! Aku tidak bisa tinggal bersamamu. Orangtuaku pasti akan mencariku, jawab Aminah menolak. Agar Aminah mau tinggal bersamanya, buaya itu berjanji akan memberinya hadiah perhiasan. Jika Engkau bersedia tinggal bersamaku, aku akan memberikan semua harta benda yang ada di dalam gua ini. Akan tetapi, jika kamu menolak, maka aku akan memangsamu, ancam Buaya itu. Aminah terkejut mendengar ancaman Buaya itu. Namun, hal itu tidak membuatnya putus asa. Sejenak ia berpikir mencari jalan agar dirinya bisa selamat dari terkaman Buaya itu. Baiklah, Buaya! Aku bersedia untuk tinggal bersamamu di sini, jawab Aminah setuju. Rupanya, Aminah menerima permintaan Buaya itu agar terhindar dari acamana Buaya itu, di samping sambil menunggu waktu yang tepat agar bisa melarikan diri dari gua itu. Akhirnya, Aminah pun tinggal bersama Buaya Perompak itu di dalam gua. Setiap hari Buaya itu memberinya perhiasan yang indah dan mewah. Tubuhnya yang molek ditutupi oleh pakaian yang terbuat dari kain sutra. Tangan dan lehernya dipenuhi oleh perhiasan emas yang berpermata intan. Pada suatu hari, Buaya Perompak itu sedikit lengah. Ia tertidur pulas dan meninggalkan pintu gua dalam keadaan terbuka. Melihat keadaan itu, Aminah pun tidak ingin menyianyiakan kesempatan. Wah, ini kesempatan baik untuk keluar dari sini, kata Aminah dalam hati. Untungnya Aminah sempat merekam dalam pikirannya tentang cerita Buaya itu bahwa ada sebuah terowongan yang menghubungkan gua itu dengan sebuah desa di tepi Sungai Tulang Bawang. Dengan sangat hati-hati, Aminah pun keluar sambil berjingkat-jingkat. Ia sudah tidak sempat berpikir untuk membawa harta benda milik sang Buaya, kecuali pakaian dan perhiasan yang masih melekat di tubuhnya. Setelah beberapa saat mencari, Aminah pun menemukan sebuah terowongan yang sempit di balik gua itu dan segera menelusurinya. Tidak lama kemudian, tak jauh dari depannya terlihat sinar matahari memancar masuk ke dalam terowongan. Hal itu menandakan bahwa sebentar lagi ia akan sampai di mulut terowongan. Dengan perasaan was-was, ia terus menelusuri terowongan itu dan sesekali menoleh ke belakang, karena khawatir Buaya Perompak itu terbangun dan membututinya. Ketika ia sampai di mulut terowongan, terlihatlah di depannya sebuah hutan lebat. Alangkah senangnya hati Aminah, karena selamat dari ancaman Buaya Perompak itu. Terima kasih Tuhan, aku telah selamat dari ancaman Buaya Perompak itu, Aminah

berucap syukur. Setelah itu, Aminah segera menyusuri hutan yang lebat itu. Setelah beberapa jauh berjalan, ia bertemu dengan seorang penduduk desa yang sedang mencari rotan. Hai, Anak Gadis! Kamu siapa? Kenapa berada di tengah hutan ini seorang diri? tanya penduduk desa itu. Aku Aminah, Tuan! jawab Aminah. Setelah itu, Aminah pun menceritakan semua peristiwa yang dialaminya hingga ia berada di hutan itu. Oleh karena merasa iba, penduduk desa itu pun mengantar Aminah pulang ke kampung halamannya. Sesampai di rumahnya, Aminah pun memberikan penduduk desa itu hadiah sebagian perhiasan yang melekat di tubuhnya sebagai ucapan terima kasih. Akhirnya, Aminah pun selamat kembali ke kampung halamannya. Seluruh penduduk di kampungnya menyambutnya dengan gembira. Ia pun menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya kepada kedua orangtuanya dan seluruh warga di kampungnya. Sejak itu, warga pun semakin berhati-hati untuk mandi dan mencuci di tepi Sungai Tulang Bawang. Demikian cerita Buaya Perompak dari darah Tulang Bawang, Lampung, Indonesia. Cerita di atas termasuk kategori dongeng yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya ada dua pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas yaitu, keutamaan sifat tidak mudah putus asa dan keburukan sifat suka merampas hak milik orang lain. Pertama, keutamaan sifat tidak mudah putus asa. Sifat ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku Aminah yang tidak mudah putus asa menghadapi ancaman Buaya Perompak. Dengan kecerdikannya, ia pun berhasil mengelabui Buaya Perompak itu dan berhasil menyelamatkan diri. Dari hal ini dapat dipetik sebuah pelajaran bahwa sifat tidak mudah putus asa dapat melahirkan pikiran-pikiran yang jernih. Kedua, keburukan sifat suka merampas hak milik orang lain. Sifat ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku Somad (perompak) yang senantiasa merampas harta benda setiap penduduk yang melewati Sungai Tulang Bawang. Akibat perbuatan jahatnya tersebut, ia pun terkena kutukan menjadi seekor buaya. Dalam kehidupan orang Melayu, merampas hak milik orang lain merupakan perbuatan keji dan sangat dipantangkan. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu: siapa merampas hak milik orang, azabnya keras bukan kepalang siapa mengambil hak milik orang, Tuhan murka orang pun perang

CINTA TAK HARUS MEMILIKI Kakak!!! Tolong aku kak! Terdengar jeritan hati diliputi suara tangis yang memecah ketika aku menjawab HP Nokia kesayanganku. Rintihan seorang gadis remaja yang sedang merasa tertekan akibat ulah seorang laki-laki yang sangat dicintainya. Gadis itu begitu sangat terpukul setelah mengetahui kebusukan yang dilakukan oleh laki-laki yang sangat dicintainya. Laki-laki yang Ia harapkan kelak akan menjadi suami dan ayah dari anak-anaknya kelak. Musnah sudah semua mimpi-mimpi manis bersama laki-laki itu setelah Ia mengetahui dengan nyata kebusukan apa yang sudah dilakukan oleh laki-laki yang sangat dicintainya itu. Perselingkuhan!!! Yah, perselingkuhan yang dilakukan bukan untuk yang pertama kalinya. Hmmm, tragis dan sadis! Ya, sudahlah sayang. Kamu tenang dulu dan banyak-banyak istighfar. Jawaban yang sangat klise terlontar dari mulutku walau hatiku sebenarnya tidak mengerti andai itu terjadi padaku. Iya kak, aku harus gimana!? Tangisnya kembali memecah dan kembali aku mengatakan,Sabar Sabar Lalu gadis itu berkata dalam isak tangisnya,Hari ini kakak gak ada acara kemanamana? Aku mau ke rumah kakak dan menginap beberapa hari di rumah kakak. Boleh gak kak..? Aku terdiam beberapa detik karena sebenarnya aku ada acara ketemuan dengan seseorang hari ini. Tapi hatiku tak tega membiarkan gadis itu dengan derita batinnya. Iya kakak gak kemana-mana koq hari ini. Kakak tunggu di rumah yah!? Sambil menyilangkan kedua kakiku dan kulihat kulit kakiku sangat kering. Aku lupa belum memolesnya dengan lotion. Ya kak. Makasih ya kak? Jawabnya dengan suara yang sedikit agak tenang dan masih kentara kesedihan dari suaranya. Iya sayang Balasku sembari aku memoles lotion untuk kulit kakiku yang kering. Assalamualaikum kak Walaikumsalam Tut tut tuuuttt. Pembicaraan yang mengharukan pagi itu pun selesai.

Matahari semakin tinggi dan aku mulai mengantuk. Entah kenapa belakangan ini aku gampang banget punya rasa ngantuk. Tapi masih mending ketimbang aku gampang banget punya rasa cinta. Bisa berabe urusannya. Alamat bakal banyak yang aku sakitin ntarhihihi

Tapi aku belum tenang kalau harus langsung tidur di kasur empukku sebelum aku menyapa sahabat-sahabatku di dunia maya yang Insya Allah akan menjadi sahabatsahabat di dunia nyata juga nantinya. Pekerjaan rutin yang harus dan wajib aku lakukan setiap hari dan gak pernah merasa bosan menyambangi mereka. Karena aku memang butuh mereka. Kira-kira mereka membutuhkan aku gak yah!? Kayaknya sih pasti membutuhkan aku. Soalnya aku kan memang nyenengin dan ngangenin banget buat mereka sekaligus sering menyebalkan juga buat merekahohoho Iya aku tuh suka banyak nanya ini dan itu tentang dunia situs dan IT. Kadang-kadang aku merasa kasihan juga saat mereka begitu lelah mengajari aku, sementara aku gak mudeng apa yang mereka ajarkan..wekekekkekkk Nyalakan laptop, buka YM dan langsung nge BUZZ teman-teman yang kebetulan ol. Yang paling rajin online tuh sahabat aku dari Makasar, terus yang dari Palembang, Jakarta, Batam, Jepang, Medan. Eiiitttsss!!! Yang dari Purbalingga juga. Cuma gak tau deh, sekarang udah sering invis di YM. Apa coba maksudnya? Katanya sih, karena takut ama penggemarnya yang lainwkwkwkkwkkk Setelah sedikit haha hihi di YM, cek situs, cek semua email, cek Facebook, Cek salingsapa, lalu blogwalking ke beberapa teman blogger. Hoaaammmm, mulutku mulai tak bisa diajak kompromi. Akhirnya PLN yang mengakhiri aktivitas aku di depan laptop. Listrik mati lagi! Hufftt Sampai kapan yah negaraku tercinta ini terbebas dari mati listrikhikz hikz Masuk kamar dan tidurzzzzzzzzzzz Tok tok tok!!! Ada yang ketuk pintu. Wah, jangan-jangan teroris nih!? qiqiqii Ya siapa? Ku jawab sambil tangan kananku ngucek-ngucek mata dan tangan kiriku meraba-raba mencari hp yang ikutan tidur bersamaku. Aku tak bisa hidup tanpa hpku dan hpku juga tak bisa hidup tanpakuhayahhhwkwkkwkwkk Ini aku kakak Jawab orang di balik pintu. Dari suaranya sih, aku bisa menebak. Ini pasti Agnes Monica! wehehehehhh Bukan-bukan! Ini pasti gadis cantik yang pagi tadi menangis meraung-raung Ooo iya, bentar yah? Jawabku langsung loncat dari tempat tidur. Untung tempat tidurku tidak begitu tinggi, sehingga meskipun aku loncat dari tempat tidur, tidak membuat kakiku terkilir. Dan mampir sebentar di depan cermin mastiin kalau wajahku masih utuh, dan merapikan rambutku yang sedikit acak-acakan. Ambil sendal biru kesayanganku dan ku berjalan tergesa-gesa menuju pintu utama rumah. Hehe Ayo masuk. Maaf yah, kakak tadi tidur. Ku lemparkan senyum kedamaian pada gadis itu. Iya kak, gak papa koq kak. Maaf aku mengganggu kakak. Kembali lagi dengan suara yang memelas kayak anak kucing baru lahir. Nggak. Sama sekali nggak. Jawabku santai. Duduk yuk!? Sambil kutarik kursi rotan untuknya. Makasih kak. Jawab gadis itu dengan senyum yang dipaksakan. Wajahnya yang manis

tertutup sudah dengan mata yang sembab dan garis wajah yang benar-benar kusut. Cinta memang bisa bikin segalanya jadi tidak karu-karuan. Menurut kakak, apa yang harus aku lakukan kak? Gadis itu memulai pembicaraannya dengan tatapan mata yang sangat menyedihkan. Hmmm, kalau menurut kakak sih, andai kakak jadi kamu, yah akan kakak lepaskan dia. Jawabku lugas. Tapi aku masih suka dan masih cinta sama dia kak! hiks..hikss Iya kakak faham. Tapi alangkah bodohnya kita jika kita menyukai dan mencintai orang yang salah. Orang yang sudah jelas dan nyata menyakiti hati dan perasaan kita dan merendahkan harga diri kita. Percayalah, Allah tidak pernah tidur. Dan laki-laki seperti dia tidak pantas untuk ditangisi. Anggap saja dia memang bukan yang terbaik buat kamu. Insya Allah akan ada penggantinya yang lebih baik dari dia. Dan kakak pesan, jangan pernah menghinakan diri sendiri dengan laki-laki busuk seperti itu. Lepaskan dia dan mulai hidup baru. Tidak ada gunanya merengek-rengek mengharapkan perubahan darinya. Perselingkuhan yang dia lakukan sudah kelewat batas. Jangan jadi bodoh. Kamu dikasih pendidikan sama orangtua hingga jenjang universitas tapi tidak bisa berfikir realistis. Begini saja, coba kamu renungkan yah Sebelum menikah saja dia sudah memperlakukan kamu begini, apalagi kalau sudah berumah tangga? Memang benar setiap manusia akan ada perubahan. Tetapi buat kakak, perselingkuhan itu sangat fatal. Jadi yah lepaskan saja. Ingatanku hinggap pada sebuah Lirik Lagu dari ST12 Cinta Tak Harus Memiliki! Gadis itu hanya diam dan diam mendengar celotehanku dan aku tidak mengerti apa yang sedang difikirkannya. Dan airmata semakin membanjiri wajahnya yang manis. Cinta bisa bikin orang gemuk jadi kurus begitu juga sebaliknya, orang yang kurus bisa jadi gemuk karena bahagia akan cinta. Cinta mampu menyulap malam menjadi siang, dan siang menjadi malam Ahh, cinta cinta cinta!!! Capek mikirin cinta tapi lebih capek lagi jika tidak punya cintahalahhh Beberapa hari kemudian, aku menerima kabar dari ibunya. Dan ibunya berterima kasih sekali padaku sudah memberikan solusi bagi gadis kecilnya yang sangat beliau sayangi. Aku juga ikutan lega karena gadis manis itu tidak masuk ke dalam perangkap laki-laki mata keranjang! Dan gadis itu sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta di kota Medan dengan gaji yang lumayan Subhannallah Noted!

Cerita pendek cinta tersebut adalah sebuah kisah nyata yang saya alami sendiri. Namun demi kebaikan bersama, saya tidak dapat menyampaikan jati diri dari gadis manis yang sedang mengalami patah hati itu. Hanya dia ingin, kisahnya ditulis pada situs saya ini untuk dijadikan kenangan, dan semoga bisa menjadi pembelajaran bagi gadis seusianya yang buta karena cinta. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah. Marah, benci, rindu, cinta dan bahagia hanyalah sebuah rasa yang tak memihak pada kebenaran atau kesalahan. dan rasa itu hanya satu yang mampu menyentuhnya. Ialah hati

KARENA CINTA
Aku ingin memutuskan pertunangan kita, Dee kalimat itu meluncur lancar dari mulut Andre tanpa sedikit pun rasa bersalah. Apa..Kamu ingin berpisah denganku?! Dee memekik. Memutuskan pertunangan yang sudah berjalan selama 6 tahun,. Ini bunuh diri namanya. Ya, dan keputusan ini sudah aku pikirkan dengan matang. Ya, tapi apa salahku sehingga kamu ingin memutuskan pertunangan ini. Bukankah kita sudah sepakat akan menikah tahun depan? Mata Dee mulai memanas. Hatinya terasa tercabik-cabik. Tapi wajah Andre tetap tenang seolah ini bukan masalah besar. Kamu tidak bersalah. Aku yang bersalah karena telah membiarkan hal ini terjadi. Apa yang salah, sayang? Dee berusaha untuk menenangkan diri. Please, Dee. Jangan panggil aku seperti itu. Karena hanya akan menyakiti kita berdua.Dee semakin sakit hati mendengar penolakan kata sayang yang biasanya dia ucapkan pada Andre. Akhirnya Dee memilih diam untuk mendengar alasan Andre. Aku berhubungan dengan seorang wanita, Shakira. Dia rekan sekerjaku. Kami sudah dua bulan memutuskan pacaran. Maafkan aku, Dee. Selama dua bulan ini aku telah mengkhianatimu. Tangan Andre menyentuh tangan Dee, berulang-ulang tangan Dee diciuminya. Mungkin aku memang tidak secantik wanita yang kamu impikan, Dre. Tapi apakah aku layak menerima penghinaan ini? Tapi sudahlah, Dre. Jika kamu memang memilihnya, aku akan pergi.Dee menarik tangannya dari genggaman Andre lalu beranjak pergi membawa rasa sakit yang tak terhingga. ***

Mom, ijinkan aku pergi ke Canada. Kesempatan ini jangan disia-siakan, ini kesempatan aku untuk mendapatkan S2 di tempat yang bagus. Pinta Dee pada Mom. Dee, kamu sudah memutuskan untuk tidak ikut beasiswa ini. Apakah karena sakit hati pada Andre kamu merubah rencana itu ?Tanya Mom bijak. Mom pasti tahu benar apa yang dirasakan Dee. Ya, karena Andre, dia memutuskan pergi ke Canada. Jangan pergi sayang, jika hanya itu alasannya. Mom pikir ini tidak bijaksana bagi dirimu sendiri. Mom akan mengijinkan kamu pergi jika memang ini memang betulbetul keinginanmu, bukan untuk sebuah pelampiasan. Mom, aku harus pergi. Aku tidak mau larut dalam kesedihan ini. Dee, mungkin Andre memang bukan jodoh yang baik untukmu. Sebab itu dengan alasan apa pun Tuhan telah memisahkan kalian berdua. Mom berusaha menghibur Dee. Lalu Dee menangis di pangkuan Mom. Dee begitu terpukul atas kejadian ini. Rasa kehilangan Andre membuatnya tidak yakin kalau dirinya masih hidup. Rasanya separuh dari nyawanya telah terbang ke langit bersama jutaan impian yang ingin dia raih bersama Andre. Dee begitu mencintai Andre, rasanya Andre pun demikian cinta pada Dee. Tapi cinta yang diberikan Shakira telah mampu meluluhlantakkan perasaan yang telah mereka bina bersama selama 6 tahun. Mom, ijinkan Dee pergi. Dee seolah memohon kepada mom untuk mengijinkannya pergi. Jika Mom tidak mengijinkan ke Canada, Dee akan pergi kemana pun yang Mom ijinkan. Asal tempat itu jauh dari sini, dimana kenangan akan Andre terus membayanginya, menyiksanya, dan menenggelamkannya dalam lautan airmata. Baiklah, jika itu memang dapat membuatmu lebih bahagia. Dan dapat memberikan suatu perubahan pada hatimu. Mom hanya ingin kamu melupakan apa yang terjadi,

lupakan masa lalu dan raih masa depanmu. Akhirnya Mom mengijinkan Dee pergi. Terima kasih, Mom. Dee semakin mempererat pelukannya. ***

Tiga tahun kemudian. Mom menjemput Dee di bandara. Dee, Mom kangen sekali sama kamu. Mom memeluk Dee seerat mungkin. Dee juga, Mom. Rasa haru menyelimuti Dee. Akhirnya Dee kembali ke Indonesia setelah tiga tahun mengasingkan diri. Mom menyetir sendiri. Sejak kapan Mom memiliki mobil? Tanya Dee. Rasanya aneh Mom menyetir. Biasanya Mom kemana-mana naik taksi. Sejak kamu pergi. Mom kesepian sekali di rumah, Dee. Kucing-kucingmu juga demikian. Karena itulah mereka semua minggat. Ups, Dee jadi lupa pada tujuh ekor kucing yang ditinggalkannya pergi. Apa benar kucing-kucing itu minggat semua dari rumah gara-gara kesepian tanpa aku, dan Mom menyetir sendiri agar bisa jalanjalan karena juga kesepian tanpa aku, tapi apakah Andre juga kesepian begitu ditinggal olehku? Dee bertanya-tanya dalam hati. Andre tak mungkin menyesali kepergiannya, bukankah dia telah memiliki Shakira yang cantik dan menawan. Kok melamun? pertanyaan Mom membuyarkan lamunan Dee. Dee menggeleng pelan. Kenapa harus selalu ingat Andre, seharusnya Dee membenci Andre yang telah menendangnya dari impian cinta. Tapi untuk apa membenci Andre, kebencian takkan membawa Andre kembali padanya. Mom benar, Andre bukan jodoh yang baik untuknya. Kalau bukan karena Andre, Dee akan kehilangan kesempatan meraih S2 dan memperoleh karier yang sedemikian cemerlang sebagai seorang Arsitek. Ada hal buruk dan hal baik yang harus dia pikirkan untuk memutuskan apakah Dee harus membenci atau justru berterima kasih pada mantan tunangannya itu. Aku hanya mencoba mengingat lagi kenangan di sini. Oh, forget it. You have a good future, honey. Lupakan masa lalu, Dee. O, ya Mom hampir lupa. Kemaren ada undangan pameran lukisan dari temanmu. Ujar Mom sambil menyerahkan sebuah undangan berwarna pink. Temanku? Tapi siapa yang mengundangku? Pertanyaan itu berkecamuk di dada Dee. Bukankah tak ada seorang teman pun yang tahu kepulangannya hari ini. Siapa Mom? Tanya Dee, Mom menggeleng pelan. Tapi sudahlah siapa pun yang mengundang tak perlu diributkan, yang jelas Dee memang sudah rindu berat dengan lukisan-lukisan indah. ***

Dee menghirup wangi cat yang berasal dari lukisan yang di pajang di ruang pameran. Hati Dee begitu bahagia dapat memanjakan matanya melihat lukisanlukisan itu. Dee.. sebuah suara laki-laki membuyarkan konsentrasinya. Ya..Dee kaget saat melihat seorang laki-laki dengan wajah yang begitu berantakan. Seluruh wajah yang penuh dengan jahitan. Terima kasih, kamu mau datang ke pameran lukisan pertamaku. Ujar laki-laki berwajah aneh itu. Dahi Dee mengkerut. Sama-sama, terima kasih juga telah mengundangku. Apakah kita pernah bertemu sebelumya? Tanya Dee pada laki-laki yang asing di matanya. Laki-laki tertawa. Rupanya kamu benar-benar telah melupakanku ya? Tiga tahun kamu menghilang, Dee. Dan tiga tahun aku kesepian. Dahi Dee kian mengkerut. Aku, AndreWhat! Jantung Dee nyaris copot, benarkah ini Andre? Andre yang

menyakitinya tiga tahun lalu, Andre yang tampan. Apa yang terjadi dengannya? Andre, Dee. Masih kamu ingat? Oh, maaf, kamu mungkin takkan ingat. Wajahku sekarang sudah berubah, Dee. Kecelakaan itu mengambil semuanya dariku, uang, wajah, dan sebuah rasa sakit. Shakira telah meninggalkanku saat aku jatuh. Dia tak mau menerimaku dalam keadaan cacat dan miskin. Kamu tahu, Dee. Selama itu aku mulai menyadari bahwa aku telah menyakiti wanita sebaik kamu. Karena itulah aku terus mencarimu. Awalnya Mom tak mau memberitahukan kemana kamu pergi, namun setelah Mom tahu betapa aku menyesali dan ingin memperbaiki semua kesalahan ini, Mom akhirnya menyerah dan selalu menceritakan keadaan dirimu, Mom juga memberitahukan mengenai kepulanganmu kemarin. Aku minta maaf, Dee. Panjang lebar Andre menjelaskan peristiwa yang membuatnya seperti ini. Airmata Dee bercucuran. Ah, Andre tega nian Shakira melakukan ini padamu. Satu yang tidak hilang dalam diriku, Dee. Semangatku, aku selalu bersemangat untuk maju. Sampai akhirnya aku berhasil mengadakan pameran lukisan pertamaku ini. Semata karena aku ingin memperoleh impianku dan untuk memperbaiki seluruh kesalahanku padamu. Aku ingin bersamamu lagi, Dee. Berikan aku kesempatan. Andre memelas pada Dee. Batin Dee menjerit. Haruskah dia menerima dan memberi Andre kesempatan itu? Aku janji takkan pernah melukaimu lagi. Aku mencintaimu, Dee. Aku akan mengoperasi kembali wajahku dan menjadi Andremu yang dulu. Butiran airmata Andre turun perlahan. Dre, Aku mencintaimu, dulu, hari ini, dan masa nanti. Tak peduli seperti apa kamu sekarang. Dee memeluk Andre. Ya, Dre, karena cintalah aku memberi maaf sebelum kamu meminta maaf, karena cinta aku memberi kesempatan sebelum kamu meminta kesempatan itu, dan karena cinta aku menerimamu apa adanya. Desah Dee dalam bahagia.

Kisah cinta menyedihkan


Di sebuah kota kecil yg tenang & indah, ada sepasang manusia yg saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap org yg bertemu dgn mereka tdk bisa tdk akan menghantar dgn pandangan kagum & doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain. Namun pd suatu hari, malang sang dara mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien brp malam tdk sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang wanita menjaga di depan ranjang & dgn tiada henti memanggil2 kekasih yg tdk sadar sedikitpun. Malamnya ia tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering krn menangis sepanjang hari. Seminggu telah berlalu, sang dara tetap pingsan tertidur spt dulu, sedangkan si wanita telah berubah mjd pucat pasi & lesu tdk terkira, namun ia tetap dgn susah payah bertahan & akhirnya pd suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan wanita yg setia & teguh itu, lalu IA memutuskan memberikan kpd wanita itu sebuah pengecualian kpd dirinya. Tuhan bertanya kpdnya:"Apakah kamu benar2 bersedia menggunakan nyawamu sendiri utk menukarnya?". Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab:"Ya". Tuhan berkata:"Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu hrs berjanji menjelma mjd kupu2 selama 3 thn. Pertukaran spt ini apakah kamu juga bersedia?". Si wanita terharu setelah mendengarnya & dgn jawaban yg pasti menjawab: "saya bersedia!". Hari telah terang. Si wanita telah mjd seekor kupu2 yg indah. Ia mohon diri pd Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, dara itu benar2 telah siuman bahkan ia sedang berbicara dgn seorg dokter. Namun sayang, ia tdk dpt mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu. Dgn di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dr jauh kekasihnya sendiri. Bbrp hari kemudian, sang dara telah sembuh. Namun ia sama sekali tdk bahagia. Ia mencari keberadaan sang wanita pd setiap org yg lewat, namun tdk ada yg tahu sebenarnya sang wanita telah pergi kemana. Sang dara sepanjang hari tdk makan & istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kpdnya, begitu inginnya bertemu dgn sang kekasih, namun sang wanita yg telah berubah mjd kupu2 bukankah setiap saat selalu berputar disampingnya? hanya saja ia tdk bisa berteriak, tdk bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diam2. Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yg sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu2 mau tdk mau hrs meninggalkan tempat tsb lalu terakhir kali ia terbang & hinggap di atas bahu sang dara. Ia bermaksud menggunakan sayapnya yg kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yg kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yg kecil & lemah benar2 tdk boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yg sedih hanya dpt di dengar oleh kupu2 itu sendiri & mau tdk mau dgn berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah

yg jauh dgn membawa harapan. Dlm sekejap telah tiba musim semi yg kedua, sang kupu2 dgn tdk sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yg lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yg tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang wanita cantik. Dlm sekilas itu sang kupu2 nyaris jatuh dr angkasa. Ia benar2 tdk percaya dgn pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tdk percaya lagi dgn omongan yg di bicarakan banyak org. Orang2 selalu menceritakan betapa parah sakit sang dara. Melukiskan betapa baik & manisnya dokter wanita itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka & tentu saja juga melukiskan bahwa sang dara sudah bahagia spt dulu kala dsb. Sang kupu2 sangat sedih. Bbrp hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yg pernah di milikinya dahulu dlm sekejap tokoh utamanya telah berganti seorg wanita lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tdk dpt berbuat apa2. Musim panas tahun ini sgt panjang, sang kupu2 setiap hari terbang rendah dgn tersiksa & ia sudah tdk memiliki keberanian lagi utk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dgn wanita itu, ia & suara tawa bahagianya sudah cukup membuat embusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu2 telah terbang berlalu. Bunga bersemi & layu. Bunga layu & bersemi lagi. Bagi seekor kupu2 waktu seolah2 hanya menandakan semua ini. Musim panas pd tahun ketiga, sang kupu2 sudah tdk sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang dara bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah wanitanya sendiri. Sama sekali tdk punya waktu memperhatikan seekor kupu2 yg hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu. Tiga tahun perjanjian Tuhan dgn sang kupu2 sudah akan segera berakhir & pd saat hari yg terakhir, mengalirlah air mata sedih sang kupu2. Dengan pedih hati Tuhan menarik napas:"Apakah kamu menyesal?". Sang kupu2 mengeringkan air matanya:"Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan: "Besok kamu sudah dpt kembali mjd dirimu sendiri". Sang kupu2 menggeleng-gelengkan kepalanya:"Biarkanlah aku mjd kupu2 seumur hidup". ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR. ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA. MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA.

Anda mungkin juga menyukai