ENTREPRENEURSHIP
(GEO3001)
RENCANA BISNIS
oleh :
NIM : 14/365019/GE/07771
FAKULTAS GEOGRAFI
YOGYAKARTA
2016
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Potensi bencana di Indonesia bervariasi, begitu juga dengan potensi
bencana di Provinsi DI Yogyakarta. Banyaknya potensi bencana tersebut
mengharuskan masyarakat memahami bagaimana cara dalam menghadapi
bencana. Agar masyarakat memahami apa yang harus mereka lakukan ketika
bencana terjadi, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan
terhadap bencana. Upaya tersebut dapat berupa sosialisasi manajemen bencana
sejak dini. Sosialisasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai media, salah
satunya adalah kaos. Kaos merupakan pakaian yang sering digunakan oleh
masyarakat karena bahannya yang enak. Dengan demikian, upaya mitigasi sejak
dini dapat dilakukan sembari membuka peluang berwirausaha. Industri kreatif
yang akan dibangun selain dapat memberikan keuntungan untuk produsen tetapi
juga dapat memberikan manfaat untuk si pemakai kaos melaui desain produk
yang menggambarkan cara menghadapi bencana.
Usaha kreatif dikembangkan untuk anak-anak daerah rawan bencana di
DIY. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan usaha
dengan sasaran berbagai kalangan. Strategi pemasaran yang dilakukan dimulai
dengan kelayakan produknya. Kemudian harga produk yang disesuaikan dengan
tempat penjualan produk, lalu promosi yang dilakukan dengan advertising, sales
promotion, dan personal selling. Produk jadi akan segera didistribusikan langsung
untuk konsumen. Desain kaos sendiri dilakukan dengan kemampuan produsen
yang diharapkan akan semakin berkembang ke depan. Proses pembuatan produk
dilakukan dengan tiga tahapan, yakni pembuatan desain, pembuatan kaos dan
pengemasan produk. Sarana pendistribusian produk dilakukan secara online dan
toko fisik. Pengembangan usaha akan terus dilakukan dengan peningkatan
kualitas produk dan menciptakan inovasi baru terkait produk KOMET (Kaos
Mitigasi Edukatif) ini. Kebutuhan dana modal awal sebesar Rp5000.000,00 yang
digunakan untuk investasi awal. Titik balik modal tercapai pada bulan ketiga,
yaitu total laba sebesar Rp6.750.000 jika penjualan terus meningkat sebesar 30%
setiap bulan.
2. PELUANG USAHA
a. Latar Belakang
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana
bervariasi, begitu juga di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
sekitarnya. Bencana dapat terjadi kapan saja (tiba-tiba) tanpa diduga oleh
manusia sehingga manusia harus siap menghadapi bencana yang terjadi.
Namun, tidak semua orang di daerah yang rawan bencana, seperti Provinsi D.
I. Yogyakarta dan sekitarnya memahami bagaimana cara menghadapi bencana
yang tiba-tiba terjadi. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya yang bertujuan
untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat
tentang manajemen bencana, yaitu hal-hal yang dilakukan untuk mengurangi
dampak kerugian dari bencana yang terjadi dengan peningkatan pengetahuan
masyarakat. Salah satu upaya dalam pemberian dan peningkatan manajemen
bencana adalah sosialisasi tentang sikap yang harus dilakukan saat terjadi
bencana yang dilakukan sejak dini.
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan primer manusia.
Kebutuhan sandang yang digunakan sehari-hari memaksa manusia memiliki
sejumlah alternatif pilihan pakaian. Kaos menjadi salah satu jenis pakaian
yang paling sering digunakan. Hal itu karena kaos merupakan pakaian yang
nyaman digunakan sehari-hari dengan bahannya yang tidak panas sehingga
cocok digunakan pada wilayah tropis seperti Indonesia. Masyarakat lebih
cenderung memilih menggunakan kaos dibandingkan dengan jenis pakaian
lain, terutama pada acara nonformal. Banyaknya masyarakat yang
menggunakan kaos menjadikan permintaan pada barang ini sangat tinggi.
Permintaan pasar yang tinggi ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha
yang sangat berpotensi.
Industri kreatif merupakan industri yang potensial dan
berkembang dengan pesat. Persaingan semakin ketat sehingga pelaku industri
mau tidak mau harus menghadirkan nilai kreativitas dan inovasi yang dapat
dinikmati oleh pasar. Kaos dapat digunakan sebagai salah satu media yang
efektif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manajemen
bencana dengan sosialisasi tentang sikap yang harus dilakukan saat terjadi
bencana yang merupakan bagian dari manajemen bencana. Proses pembuatan
desain kaos tentunya akan melatih kreativitas dan manajemen dalam
pengelolaan. Selain itu, pembuatan kaos dengan desain gambar sikap yang
harus dilakukan saat terjadi bencana dapat memberikan nilai tambah, baik
dari segi ekonomi maupun dari segi sosial dengan desain kaos yang memiliki
pesan positif yang bersifat edukatif berupa sikap yang harus dilakukan jika
terjadi bencana yang ingin disampaikan, unik, menarik, dan mudah dipahami.
Pesan edukatif terkait manajemen bencana yang ada pada desain kaos dapat
menjadikan masyarakat lebih siap dalam menghadapi bencana dan dapat
mengurangi kerugian akibat bencana yang mungkin terjadi.
b. Tujuan
- Segi Produktif
Produk KOMET mampu menjadi produk yang berkualitas, diminati oleh
pasar, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar sehingga mampu
memberikan keuntungan bagi mahasiswa sebagai pelaku bisnis dan
menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
- Segi Edukatif
Produk KOMET mampu menjadi media dalam menyampaikan dan
meningkatkan pengetahuan masyarakat sejak dini tentang mitigasi bencana
dengan sosialisasi sikap yang harus dilakukan saat terjadi bencana yang
sangat banyak terjadi di Indonesia sehingga dapat mengurangi dampak
kerugian akibat banjir.
- Segi Inovatif
Produk KOMET mampu mengombinasikan upaya mitigasi bencana, yaitu
sosialisasi sikap yang harus dilakukan saat terjadi bencana yang ada di
setiap wilayah Indonesia dengan desain yang unik, menarik, dan diminati
oleh pasar.
c. Analisis SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Desain yang unik; 1. Pengelola usaha masih berstatus
2. Terdapat unsur edukatif; mahasiswa sehingga terdapat
3. Memiliki logo dan brand yang beberapa hal yang masih perlu
dapat memperkuat pemasaran belajar.
usaha.
Peluang (O) Ancaman (T)
1. Belum ada usaha kaos yang 1. Usaha-usaha kaos lainnya yang
menyisipkan edukasi mitigasi mulai muncul.
bencana sejak dini, khususnya
di D. I. Yogyakarta;
2. Banyak anak-anak di daerah
rawan bencana, seperti Daerah
Istimewa Yogyakarta yang perlu
mendapatkan edukasi.
5. FORMULASI STRATEGI
a. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dilakukan berdasarkan analisis 7P yang menurut Kottler
terdiri dari beberapa hal berikut.
1) Product (Produk)
Produk kami berupa kaos KOMET - Kaos Mitigasi Edukatif yang
bernuansa edukatif, yaitu mengenai cara penanganan berbagai bencana.
Konsumen dapat melakukan custom cara penanganan bencana tertentu
untuk dicantumkan dalam kaosnya. Pemesanan khusus juga dapat
dilakukan oleh konsumen dengan tidak ada jumlah pemesanan minimum.
2) Price (Harga)
Harga produk kami disesuaikan dengan tempat penjualan produk. Akan
tetapi, pada dasarnya, harga produk kami terjangkau bagi setiap kalangan
masyarakat, khususnya anak-anak sebagai target utama kami agar pesan
edukatif dapat tersalurkan kepada lebih banyak masyarakat.
3) Promotion (Promosi)
Cara promosi yang kami lakukan di awal berdirinya usaha ini, antara lain
melalui teknik advertising, sales promotion, dan personal selling.
Advertising atau iklan dilakukan melalui media sosial yang meliputi
facebook, line, path, dan instagram serta media cetak berupa brosur.
Sementara itu, sales promotion dilakukan dengan mengikuti pameran-
pameran yang menyediakan stand bagi pelaku usaha serta mengadakan
sosialisasi ke sekolah dasar swasta di wilayah Yogyakarta untuk lebih
dekat dengan konsumen. Personal selling dilakukan dengan langsung
mendatangi konsumen dan menawarkan produk. Selain itu, ketiga teknik
tersebut dapat dikombinasikan dengan memberikan penawaran-penawaran
menarik bagi konsumen di awal pembukaan usaha, seperti pemberian
diskon, gratis desain, dll.
4) Placement (Pendistribusian)
Poduk kami pada awal berdirinya usaha akan didistribusikan langsung
kepada konsumen. Untuk perkembangan selanjutnya, pelayanan dan
pendistribusian produk kepada konsumen dapat dilakukan melalui outlet
usaha dan pedagang-pedagang kecil.
5) People (Sumber Daya Manusia)
Desain dan pembuatan kaos dilakukan oleh tim kami sendiri. Sementara
itu, pengiriman produk akan dibantu oleh perusahaan pengiriman barang.
6) Process (Proses)
Proses pembuatan produk kami secara umum adalah tahap desain kaos,
tahap pembuatan kaos berdasarkan desain, tahap pengemasan produk kaos
agar siap dijual, dan tahap pendistribusian produk kepada konsumen.
Manager
Alur kerja
Manager
Bagian
pemasaran
Distribusi
Konsumen
c. Produksi
- Waktu dan tempat produksi
Kegiatan produksi dan pemasaran dilakukan dengan target sasaran yaitu
siswa-siswi sekolah dasar swasta yang ada di Yogyakarta. Sosialisasi akan
dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Para siswa dapat menggunakan
kaos KOMET sebagai baju untuk olahraga. Hal ini juga sekaligus sebagai
upaya untuk mengenalkan mitigasi sejak dini. Selain membangun relasi
dengan sekolah dasar swasta, penjualan langsung juga dilakukan dengan
memanfaatkan kegiatan Pasar Minggu Pagi (Sunday Morning) di sekitar
kampus UGM..
- Metode produksi
Produksi pengadaan barang dilakukan dengan penyablonan atau konveksi
yang diserahkan kepada pabrik yang berkualitas, selaku mitra usaha.
- Metode penelitian dan pengembangan desain
Penelitian dan pengembangan desain dilakukan dengan tujuan untuk
mengembangkan inovasi dan desain untuk penyajian tema produk, yaitu
kaos edukatif untuk mitigasi bencana, yang diharapkan dapat menarik
perhatian dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan
pentingnya mitigasi bencana.
BEP
Kaos terjual