Anda di halaman 1dari 3

Penginderaan jauh dapat digunakan untuk melakukan survey tanah dalam berbagai cara

Pertama untuk melakukan segmentasi atau klasifikasi tanah

Kedua data penginderaan jauh dapat dijadikan untuk melakukan analisis melalui metode fisik dan
empiris untuk mengetahui property tanahnya

Dan yang paling penting digunakan untuk membuat peta tanah

Dan yang paling peting penginderaan jauh membantu mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan
dalam melakukan survey lapangan, efektif dan efisien dalam biaya

1. Stratifikasi Spasial bentanglahan


Cara yang paling umum untuk melakukan segmentasi adalah dengan cara membagi tanah yang
homogen pada satu bentang lahan dengan melihat syarat dan faktor-faktor pembentukan tanah
Dalam pemetaan tanah, beberapa data tambahan yang dapat digunakan diantaranya peta
bentuklahan.
a. Pemetaan bentuklahan
Pemetaan bentuklahan menggunakan data penginderaan jauh dilakukan dengan
menggunakan interpretasi visual foto udara dan DEM untuk memperoleh informasi
ketinggian, kemiringan, aspect, profil, dan akumulasi aliran. Informasi-informasi terkait
topografi tersebut sangat penting untuk dijadikan pendekatan dalam mengetahui jenis
tanah. Segmentasi tanah dapat dilakukan dengan menggunakan klasifikasi supervised
ataupun unsupervised dengan metode pengelompokan fuzzy atau crisp.
Pada pengklasifikasian secara otomatis ini terdapat beberapa kelemahan diantaranya
untuk memperoleh skala yang diinginkan maka perlu penggunaan algoritma pada DEM
diberbagai resolusi, batas klasifikasi kemungkinan akan berbeda seiring dengan perbedaan
metode yang digunakan, unsur-unsur geomorfologi juga sangat dipengaruhi oleh akurasi dari
DEM, metode segmentasi yang baik digunakan pada daerah pegunungan belum tentu baik
digunakan pada daerah datar dan begitupun sebaliknya.
b. Pemetaan bentuklahan dari kombinasi sumber data
Gabungan antara DEM dan data multispectral dapat digunakan untuk memperoleh klasifikasi
bentuklahan yang lebih baik. Infoormasi Morfometrik diperoleh dari data DEM, sedangkan
data multispectral berperan untuk mempeoleh infomasi morfometrik lebih detil lagi dari
bentuklahan yang sama. Radar juga dignakan untuk perolehan informasi yang lebih baik,
memungkinkan digunakan untuk analisis struktur, sudut polarisai dari SAR sangat sensitif
arah struktur, mampu menembus batuan dan kekuatan backscatter menunjukan perbedaan
struktur batuan.
c. DEM
LIDAR dan SAR merupakan sumber data DEM yang sering digunakan, keemahannya adalh
perolehan data yang sulit dan pengolahan citra yang tidak mudah. SRTM dapat digunakan
untuk memperoleh DEM dengan gratis namun memiliki resolusi yang tidak baik.
d. Vegetasi Indeks dan Pola
Informasi Vegetasi penting pada saat akan melakukan klasifikasi tanah karena berkaitan
dengan iklim, ekosistem, medan, dan sifat fisik tanah. Beberapa indeks vegetasi yang biasa
digunakan adalah NDVI, SAVI, TSAVI, MSAVI dan GEMI. NDVI digunakan untuk memperoleh
informasi tentang warna tanah, tekstur tanah dan kapasitas air, pendekatan lain yang
digunakan yaitu dengan perbedaan musim tanam penghujan dan kemarau. Pendekatan
lainnya yaitu menggunakan spesies vegetasi untuk membedakan jenis tanah.
e. Pengukuran sifat tanah pada lahan terbuka
Sifat-sifat tanah dapat diperoleh informasinya dari penginderaan jauh melalui perbedaan
spektralnya, seperti untuk tekstur tanah antara debu, pasir dan lempung.
f. Mineralogi
Informasi mineralogy dengan menggunakan penginderaan jauh berkembang dengan cepat,
seperti dengan adanya spectral library. Dari penginderaan jauh, mineralogy dapat diperoleh
dengan menggunakan informasi spektral, singkapan batuan atau dari komposisi batuan.
Perbedaan mineral tersebut diperoleh dari penggunaan panjang gelombang yang berbeda,
VNIR (Visible dan Near Infra-Red) - TIR (Thermal Infrared).
g. Tekstur Tanah
Tekstur tanah dapat diidentifikasi dengan menggunakan beberapa citra penginderaan jauh
seperti ASTER, untuk tekstur lempung pada citra ASTER serapan tinggi pada panjang
gelombang 2200 nm, sedangkan untuk deteksi kandungan kuarsa dapat diperoleh dengan
menggunakan band thermal (8000 nm 9500 nm).
h. Kandungan Air Tanah
Penginderaa jauh gelombang mikro dapat digunakan untuk mengidentifikasi kandungan air
dalam tanah karena mampu membedakan tanah lembab dengan tanah yang kering. Indeks
yang sering digunaka untuk kandungan air pada tanah yaitu Soil Water Index (SWI).
Beberapa teknologi penginderaan jauh yang baru untuk kelembaban tanah yaitu SMOS (Soil
Moisture and Ocean Salinity) dan satelit masa depan yaitu SMAP (Soil Moisture Active
Passive) dengan resolusi spasial 1 Km dan resolusi temporal 3-5 hari. Terdapat beberapa
model baru yang dapat digunakan untuk prediksi spato-temporal Evapotranspration (ET)
yang dihubungan dengan air tanah yaitu SEBAL, TSEB, dan SEBS. SEBAL (Soil Energy Balance)
gabungan antara konstribusi tanah dan vegetasi dengan Evapotranspiration. TSEB (Two-
Source Energy Balance) pendekatan ini mendeskriminasi anatara vegetasi dan tanah. SEBS
(Surface Energy Balance) yaitu menggunakan dua energy elektromagnetik antara energy
optic dan termal. Panjang gelombang yang peka digunakan untuk identifikasi kandungan air
yaitu pada panjang gelombang 1400, 1900 dan 2200 nm.
i. Organik Tanah (Carbon)
Kandungan organic tanah dapat diidentifikasi menggunakan teknologi penginderaan jauh,
indikator yang digunakan adalah warna. Tanah dengan warna yang gelap mengindikasikan
bahwa kandungan organic tinggi, hal ini disebabkan oleh variasi komposisi dan jumlah asam
humat hitam, dan kelembaban pada tanah tinggi. Penggunaan regresi linear, PLSR dan
spektrometer untuk identifikasi kandungan bahan organic tanah akan meningkatkan akurasi
informasi.
j. Kandungan Besi
Kandungan besi pada tanah dapat diidentifikasi dengan menggunakan pendekatan warna
tanah terutama pada panjang gelombang VNIR.
k. Salinitas Tanah
Salinitas tanah dapat diperoleh dengan menggunakan penginderaan jauh sistem micro
berdasarkan sifat dielektif tanah. Selain itu penggunaan citra radar dengan gelombang C, P
dan L sistem radar namun hasil paling terbaik adalah menggunakan gelombang L karena
dapat menembus vegetasi. Panjang gelombang VNIR juga dapat digunakan untuk
memperoleh informasi salinitas, penyerapan tinggi pada panjang gelombang 505 nm, 920
nm, 1415 nm, 1915 nm dan 2205 nm. Pemetaan daerah salinitas didasarkan pada
pendekatan kandungan garam dan vegetasi halofik, namun harus menggunakan resolusi
spasial yang tinggi agar dapat membedakan jenis vegetasi.
l. Karbonat
Pada panjang gelombang SWIR dan TIR memungkinkan digunakan untuk membedakan
antara karbonat dan mineral lain. Beberapa indeks yang dapat digunakan untuk memisahkan
tutupan residu tanah yaitu SRTVI, NDTVI dan NPV. LCA (Lignin-Selulosa Absorpsi)
menggunakan tiga pita spektral antara 2000 nm sampai 2400 nm untuk memperkirakan
residu tanah.

j. Lumut

Panjang gelombang 1700 nm sangat berguna untuk mengidentifikasi tutupan lumut,


dibandingkan dengan vegetasi biasanya pantulan spektral lumut ebih rendaj daripada vegetasi.

k. Proxi tanah

Tanah sangat dipengaruhi oelh banyak faktor diantaranya morfologi, fisiologi dan faktor biotok
serta abiotic lingkungan. Penginderaan jauh digunakan untuk memperoleh informasi tentang
spesies tanaman yang hidup, variabel medan menggunakan DEM.

B. Penginderaan Jauh untuk pemetaan tanah secara digital

Penginderaan Jauh dapat digunakan untuk menyediakan data primer pada pemetaan tanah
maupun menjadi data sekunder. Segmentasi digunakan untuk melakukan klasifikasi tanah

Anda mungkin juga menyukai