Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI

A.Haid Normal
Haid normal adalah suatu proses fisiologis di mana terjadi pengeluaran darah, mukus (lendir)
dan seluler debris dari uterus secara periodik dengan interval waktu tertentu yang terjadi
sejak menarche sampai menopause dengan pengecualian pada masa kehamilan dan
menyusui, yang merupakan hasil regulasi harmonik dari organ-organ hormonal. Batasan
parameter menstruasi normal pada usia reproduksi dapat dilihat pada tabel berikut :

(HIFERI, 2013)

B.Pendarahan Uterus Abnormal (PUA)


Merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua kelainan haid baik dalam
hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi klinisnya dapat berupa pendarahan dalam jumlah
yang banyak atau sedikit, dan haid yang memanjang atau tidak beraturan (Munro, 2011).

KLASIFIKASI

A.Jenis Perdarahan
1. Pendarahan Uterus Abnormal Akut didefinisikan sebagai pendarahan haid yang banyak
sehingga perlu dilakukan penanganan segera untuk mencegah kehilangan darah. Pendarahan
uterus abnormal akut dapat terjadi pada kondisi PUA kronik atau tanpa riwayat sebelumnya.
2. Pendarahan Uterus Abnormal Kronik merupakan terminologi untuk pendarahan uterus
abnormal yang telah terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini biasanya tidak memerlukan
penanganan yang segera seperti PUA akut.
3. Pendarahan Tengah (intermenstrual Bleeding) merupakan pendarahan haid yang terjadi
diantara 2 siklus haid yang teratur. Pendarahan dapat terjadi kapan saja atau dapat juga terjadi
di waktu yang sama setiap siklus. Istilah ini ditujukan untuk menggantikan terminologi
metroragia.
(Munro, 2011)

B. Penyebab Perdarahan
Berdasarkan International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO), terdapat
sembilan kategori utama yang disusun sesuai dengan akronim PALM-COEIN yakni; polip,
adenomiosis, leiomioma, malignancy and hyperplasia, coagulopathy, ovulatory dysfunction,
endometrial, iatrogenik dan not yet classified

A.Polip

Definisi
Pertumbuhan lesi lunak pada lapisan endometrium uterus, baik bertangkai maupun tidak,
berupa pertumbuhan berlebih dari stroma dan kelenjar endometrium dan dilapisi oleh epitel
endometrium. Biasanya terjadi pada fundus dan dapat melekat dengan adanya tangkai yang
ramping (bertangkai) atau dasar yang lebar (tidak bertangkai). Kadang-kadang polip prolaps
melalui serviks (Badziad, 2014).

Manifestasi
Polip biasanya bersifat asimptomatik, tetapi dapat pula meyebabkan PUA, paling
umum berupa perdarahan banyak dan di luar siklus atau perdarahan bercak ringan
pasca menopause.
Lesi umumnya jinak, namun sebagian atipik atau ganas.
(Badziad, 2014)
Diagnostik
Diagnosis polip ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG dan atau
histeroskopi,dengan atau tanpa hasil histopatologi.
(Badziad, 2014)
USG

Pemeriksaan ultrasonografi TVS polip endometrium tampak sebagai gambaran hyperechoic


dengan penebalan fokal endometrium dalam lumen uterus, dikelilingi oleh halo hyperechoic
tipis. Polip mungkin muncul sebagai penebalan endometrium non spesifik atau massa fokal
dalam rongga endometrium (Munro, 2011)

HISTEROSKOPI

(Badziad, 2011)

HISTOPATOLOGI
Pertumbuhan eksesif lokal dari kelenjar dan stroma endometrium yang memiliki vaskularisasi
dan dilapisi oleh epitel endometrium (Badziad, 2011)

Tatalaksana

Eksisi, namun cenderung berulang.

Untuk terapi definitif dapat dilakukan histerektomi, namun jarang dilakukan untuk
polip endometrium yang jinak
Dilatasi dan kuretase
(Badziad, 2011)

B.Adenomyosis

Definisi
Merupakan invasi endometrium ke dalam lapisan miometrium, menyebabkan uterus
membesar, difus, dan secara mikroskopik tampak sebagai endometrium ektopik, non
neoplastik, kelenjar endometrium, dan stroma yang dikelilingi oleh jaringan miometrium
yang mengalami hipertrofi dan hiperplasia (Munro, 2011).

Manifestasi

Nyeri haid, nyeri saat senggama, nyeri menjelang atau sesudah haid, nyeri saat buang
air besar, atau atau nyeri pelvik kronik.
Dapat disertai dengan perdarahan uterus abnormal berupa perdarahan banyak yang
terjadi dalam siklus
(Badziad, 2011)

Diagnostik

Pemeriksaan Fisik :
Fundus uteri membesar secara difus.
Adanya daerah adenomiosis yang melunak, dapat diamati tepat sebelum atau selama
permulaan menstruasi.

USG
Jaringan endometrium heteropik pada miometrium dan sebagian berhubungan dengan adanya
hipertrofi miometrium

HISTOPATOLOGI

Dijumpainya kelenjar dan stroma endometrium


ektopik pada jaringan miometrium.

Tatalaksana

Adenomiomektomi dengan teknik osada merupakan alternatif pada pasien yang ingin
hamil (terutama pada adenomiosis > 6cm)
Bila pasien tidak ingin hamil, reseksi atau ablasi endometrium dapat dilakukan.
Histerektomi dilakukan pada kasus dengan gagal pengobatan
(Badziad, 2011)

C.Leiomyoma

Definisi
Leiomioma adalah tumor jinak fibromuscular pada permukaan myometrium. Berdasarkan
lokasinya, leiomioma dibagi menjadi: submukosum, intramural, subserosum (Munro, 2011).
Mioma submukosa bertangkai seringkali sampai keluar melewati ostium uteri eksternum
yang disebut sebagai mioma lahir / myoom geburt (Achadiat, 2003).

Manifestasi
Perdarahan uterus abnormal berupa pemanjangan periode, ditandai oleh perdarahan
menstruasi yang banyak dan/atau menggumpal, dalam dan di luar siklus
Pembesaran rahim (bisa simetris ataupun berbenjol-benjol)

Penekanan terhadap organ sekitar uterus, atau benjolan pada dinding abdomen.
Nyeri dan/atau tekanan di dalam atau sekitar daerah panggul.
Peningkatan frekuensi berkemih atau inkontinensia
Diagnostik
USG.

Gambar Mioma subserosa : Tampak gambaran massa hipoekhoik yang menonjol ke luar
dinding uterus
Gambar Mioma intramural : Tampak gambaran massa hipoekhoik yang berada di dalam
dinding uterus

Gambar Mioma submukosa : Tampak gambaran massa hipoekhoik yang menekan


endometrial line.
Tatalaksana
Tanyakan pada pasien apakah menginginkan kehamilan
Histeroskopi reseksi mioma uteri submukosum dilakukan terutama bila pasien
menginginkan kehamilan
Bila terdapat mioma uteri intramural atau subserosum dapat dilakukan penanganan
sesuai PUA-E/O. Pembedahan dilakukan bila respon pengobatan tidak cocok
Bila pasien tidak menginginkan kehamilan dapat dilakukan pengobatan untuk
mengurangi perdarahan dan memperbaiki anemia
Bila respon pengobatan tidak cocok dapat dilakukan pembedahan embolisasi arteri
uterina merupakan alternatif tindakan pembedahan.
(Achadiat, 2003)

d.Malignancy and Hyperplasia


Definisi
Hiperplasia endometrium adalah pertumbuhan abnormal berlebihan dari kelenjar
endometrium.
Manifestasi
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik

Potongan sagital TVS menunjukkan penebalan endometrium. gambaran diskontinuitas fokal


endometrium, adanya deformasi, hilangnya garis sentral ekogenik ataupun ekspansi fokal
endometrium.
Tatalaksana

Anda mungkin juga menyukai