Referensi :
1. Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
2. Bustan MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta
3. Nasry, Nur dasar-dasar epidemiologi
4. Arsip mata kuliah FKM UNHAS 2006
Kata epidemiologi digunakan pertama kali pada awal abad kesembilanbelas
(1802) oleh seorang dokter Spanyol bernama Villalba dalam tulisannya bertajuk
Epidemiologa Espaola (Buck et al., 1998). Tetapi gagasan dan praktik
epidemiologi untuk mencegah epidemi penyakit sudah dikemukakan oleh Bapak
Kedokteran Hippocrates sekitar 2000 tahun yang lampau di Yunani. Hippocrates
mengemukakan bahwa faktor lingkungan mempengaruhi terjadinya penyakit.
Dengan menggunakan Teori Miasma Hippocrates menjelaskan bahwa penyakit
terjadi karena keracunan oleh zat kotor yang berasal dari tanah, udara, dan air.
Karena itu upaya untuk mencegah epidemi penyakit dilakukan dengan cara
mengosongkan air kotor, membuat saluran air limbah, dan melakukan upaya
sanitasi (kebersihan). Teori Miasma terus digunakan sampai dimulainya era
epidemiologi modern pada paroh pertama abad kesembilanbelas (Susser dan
Susser, 1996a).
Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles adalah seorang filsuf dan ilmuwan Yunani, berasal dari
Stagira. Aristoteles merupakan filsuf dan ilmuwan serba-bisa. Tulisannya mencakup aneka
subjek. Tulisan resminya tentang anatomi manusia tidak diketemukan, tetapi banyak
karyanya tentang binatang menunjukkan bahwa dia telah menggunakan pengamatan langsung
dan perbandingan anatomis antar spesies melalui diseksi (penyayatan). Aristoteles
memberikan fondasi bagi metode ilmiah. Humoralisme. Humoralisme atau Humorisme
adalah teori yang menjelaskan bahwa tubuh manusia diisi atau dibentuk oleh empat bahan
dasar yang disebut humor (cairan). Keempat humor itu adalah empedu hitam, empedu
kuning, flegma (lendir), dan darah
Hippocrates (377-260 SM). Hippocrates adalah seorang filsuf dan dokter Yunani pasca-
Socrates, yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern, Hippocrates memberikan
kontribusi besar dengan konsep kausasi penyakit yang dikenal dalam epidemiologi dewasa
ini, bahwa penyakit terjadi karena interaksi antara host-agent-environment (penjamu-agen-
lingkungan). Dalam bukunya yang "On Airs, Waters and Places" (Tentang Udara, Air, dan
Tempat) yang diterjemahkan Francis Adam, Hipoccrates mengatakan, penyakit terjadi
karena kontak dengan jazad hidup, dan berhubungan dengan lingkungan eksternal maupun
internal seseorang (Rocket, 1999; Bannis & Assocatiates, 2001; Grammaticos dan Diamantis,
2003; Saracci, 2010).
Era Romawi
Pada abad ketiga, sekitar 800 tahun pasca Hippocrates, orang-orang Romawi telah membuat
cacah jiwa tentang kehidupan mereka. Catatan kuantitatif cacah jiwa tersebut dapat
dipandang merupakan prekursor tabel hidup (life table) dalam bentuk yang paling primitif.
Tabel hidup dalam arti yang sesungguhnya, yaitu tabel yang berisi proporsi (probabilitas)
orang untuk melangsungkan hidupnya pada tiap-tiap umur, baru diciptakan 13 abad
kemudian oleh John Graunt di Inggris (Rockett, 1999).
Epidemiologi Modern
Willian Farr
Melakukan pengumpulan data secara sistematik dan statistik kematian di
Inggris Bapak Statistik vital moderen dan surveilens
Memperluas analisis data morbidtas dan mortalitas epidemiologi
Melihat efek status perkawinan, pekerjaan dan ketinggian Sejarah
perkembangan epidemiologi Konsep kontagion dan Teori germ penyakit