2:28 AM
1. Medan Listrik
Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut medan listrik. Dalam medan ini, muatan listrik dapat dideteksi.
Menurut Faraday (1791-1867), suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke seluruh ruangan, seperti pada
Gambar 1.
Untuk memvisualisasikan medan listrik, dilakukan dengan menggambarkan serangkaian garis untuk menunjukkan arah medan
listrik pada berbagai titik di ruang, yang disebut garis-garis gaya listrik, dan ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Garis-garis medan listrik (a) untuk satu muatan positif (b) untuk satu muatan negatif.
Gambar 3. menunjukkan garis-garis medan listrik antara dua muatan. Dari gambar terlihat bahwa arah garis medan listrik adalah
dari muatan positif ke muatan negatif, dan arah medan pada titik manapun mengarah secara tangensial sebagaimana ditunjukkan
Gambar 3. Garis-garis medan listrik antara dua muatan (a) Berlawanan jenis (b) Sejenis.
Ukuran kekuatan dari medan listrik pada suatu titik, didefinisikan sebagai gaya per satuan muatan pada muatan listrik yang
ditempatkan pada titik tersebut, yang disebut kuat medan listrik (E). Jika gaya listrik F dan muatan adalah q, maka secara
E = F / q ................................................................. (1)
Persamaan (4.4) untuk mengukur medan listrik di semua titik pada ruang, sedangkan medan listrik pada jarak r dari satu muatan
titik Q adalah:
atau :
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa E hanya bergantung pada muatan Q yang menghasilkan medan tersebut.
2. Hukum Gauss
Hukum mengenai gaya elektrostatis dikemukakan oleh Charles Augustin de Coulomb dalam Hukum Coulombnya. Kita dapat
menyatakan Hukum Coulomb di dalam bentuk lain, yang dinamakan Hukum Gauss, yang dapat digunakan untuk menghitung kuat
medan listrik pada kasus-kasus tertentu yang bersifat simetri. Hukum Gauss menyatakan bahwa jumlah aljabar garis-garis gaya
magnet (fluks) listrik yang menembus permukaan tertutup sebanding dengan jumlah aljabar muatan listrik di dalam permukaan
N = q ............................................................ (4)
Fluks medan listrik yang disimbolkan simbolkan E, dapat dinyatakan oleh jumlah garis yang melalui suatu penampang tegak
lurus. Kerapatan fluks listrik pada titik tersebut adalah jumlah per satuan luas pada titik itu. Untuk permukaan tertutup di dalam
sebuah medan listrik maka kita akan melihat bahwa E adalah positif jika garis-garis gaya mengarah ke luar, dan adalah negatif
jika garis-garis gaya menuju ke dalam, seperti yang diperlihatkan Gambar 4. Sehingga, E adalah positif untuk
Pada Gambar 5(a) menunjukkan sebuah permukaan tertutup yang dicelupkan di dalam medan listrik tak uniform. Misalnya,
permukaan tersebut dibagi menjadi segiempat-segiempat kuadratis S yang cukup kecil, sehingga dianggap sebagai bidang datar.
Elemen luas seperti itu dinyatakan sebagai sebuah vektor S , yang besarnya menyatakan luas S . Arah S sebagai normal pada
permukaan yang digambarkan ke arah luar. Sebuah vektor medan listrik E digambarkan oleh tiap segiempat kuadratis. Vektor-
Gambar 5. (a) Sebuah permukaan tertutup dicelupkan di dalam medan listrik tak uniform. (b) Tiga elemen luas
permukaan tertutup.
Perbesaran segiempat kuadratis dari Gambar 5(b) ditandai dengan x, y, dan z, di mana pada x, > 90o
(E menuju ke dalam); pada
o o
y, = 90 (E sejajar pada permukaan); dan pada z, < 90 (E menuju ke luar). Sehingga, definisi mengenai fluks adalah:
E ES ................................................. (5)
Jika E di mana-mana menuju ke luar, < 90o, maka E. S positif (Gambar 4, permukaan S ). Jika E menuju ke dalam > 90o, E.
1
S akan menjadi negatif, dan E permukaan akan negatif (Gambar 4, permukaan S2 . Dengan menggantikan penjumlahan
terhadap permukaan (persamaan (5)) dengan sebuah integral terhadap permukaan akan diperoleh:
E = E dS .......................................................... (6)
Dari persamaan (5), kita dapat menentukan bahwa satuan SI yang sesuai untuk fluks listrik ( E)
2 2
adalah newton.meter /coulomb (Nm /C).
Hubungan antara E untuk permukaan dan muatan netto q, berdasarkan Hukum Gauss adalah:
0 E = q ........................................................... (7)
Pada persamaan (7), jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang sama dan berlawanan tandanya, maka
fluks E adalah nol. Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung E jika distribusi muatan adalah sedemikian simetris sehingga
Sebuah muatan titik q terlihat pada Gambar 6. Medan listrik yang terjadi pada permukaan bola yang jari-jarinya r dan berpusat pada
Pada gambar tersebut, E dan dS pada setiap titik pada permukaan Gauss diarahkan ke luar di dalam arah radial. Sudut di antara E
dan dS adalah nol dan kuantitas E dan dS akan menjadi E.dS saja. Dengan demikian, Hukum Gauss dari persamaan (8) akan
menjadi:
EdS = 0 E.dS = q
karena E adalah konstan untuk semua titik pada bola, maka E dapat dikeluarkan dari integral, yang akan menghasilkan:
0.E dS = q
dengan integral tersebut menyatakan luas bola, sehingga:
dengan:
Sehingga besarnya medan listrik E pada setiap titik yang jaraknya r dari sebuah muatan titik q adalah:
medan listrik homogen. Di luar kedua keping juga terdapat medan listrik yang sangat kecil jika dibandingkan dengan medan listrik di
Jika luas keping A, masing-masing keping bermuatan +q dan -q, medan listrik dinyatakan oleh banyaknya -gaya, sedangkan garis-
garis gaya dinyatakan sebagai jumlah muatan yang menimbulkan garis gaya tersebut (Hukum Gauss). Muatan listrik tiap satu
satuan luas keping penghantar didefinisikan sebagai rapat muatan permukaan diberi lambang (sigma), yang diukur dalam C/m .2
E = / 0 ........................................................... (11)
dengan:
Contoh Soal 1 :
Bola konduktor dengan jari-jari 10 cm bermuatan listrik 500 C. Titik A, B, dan C terletak segaris terhadap pusat bola dengan jarak
masing-masing 12 cm, 10 cm, dan 8 cm terhadap pusat bola. Hitunglah kuat medan listrik di titik A, B, dan C!
Penyelesaian:
Diketahui:
R = 10 cm = 10-1 m
rB = 10 cm = 10-1 m
q = 500 C = 5 10-4 C
rC = 8 cm = 8 10-2 m
rA = 12 cm = 12 10-2 m
Ditanya:
a. EA = ... ?
b. EB = ... ?
c. EC = ... ?
Pembahasan :
Contoh Soal 2 :
Sebuah bola kecil bermuatan listrik 10 C berada di antara keping sejajar P dan Q dengan muatan yang berbeda jenis dengan
rapat muatan 1,77 10-8 C/m2. Jika g = 10 m/s2 dan permitivitas udara adalah 8,85 10-12 C2/Nm2, hitung massa
bola tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
q = 10 C = 10-5 C
g = 10 m/s2
Ditanya: m = ... ?
Pembahasan :
Dari gambar di atas, syarat bola dalam keadaan setimbang adalah jika :
F=w
q.E = m.g
Anda sekarang sudah mengetahui Gelombang. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 298.
Share ke:
FacebookGoogle+Twitter
Artikel Terkait Contoh Soal Medan Listrik dan Hukum Gauss, Rumus, Fluks, Muatan Titik, Dua Keping Sejajar, Bunyi, Persamaan, Fisika :
Penerapan Aplikasi Gaya Magnetik Gaya Lorentz dalam Kehidupan Sehari-hari, Kegunaan Galvanometer, Motor Listrik,
Relai, Kereta Maglev, Video Recorder 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen Galvanometer Galvanometer berperan sebagai komponen dasar pada
beberapa alat uk ...
Pengertian Prinsip Superposisi Gelombang, Contoh Soal, Kunci Jawaban, Amplitudo Berdasarkan eksperimen bahwa dua
atau lebih gelombang dapat melintasi ruang yang sama, tanpa adanya ketergantungan di antara gel ...
Sumber Resonansi Bunyi, Pipa Organa Terbuka dan Tertutup, Contoh Soal, Jawaban, Rumus Fisika, Frekuensi,Panjang
Gelombang, Getaran Harmoni1. Resonansi Bunyi [1] Pernahkah kamu memainkan gitar akustik? Gitar akustik merupakan alat musik yang terdiri atas senar ...
Pengertian dan Fungsi Kapasitor, Kondensator, Jenis-jenis, Polar, Non Polar, Kapasitas, Keping Sejajar, Bola Konduktor,
Rangkaian Seri, Paralel, Energi, Rumus, Fisika, Contoh Soal, Jawaban 1. Kapasitor atau Kondensator Gambar 1. Kapasitor dalam rangkaian elektronik. [1]
Kapasitor atau kondensator adalah alat ...
Pengertian Dispersi Fisika, Pembiasan Cahaya Pada Prisma, Sudut Dispersi, Sifat Gelombang Cahaya, Rumus, Contoh
Soal, Jawaban1. Pengertian Dispersi Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi komponen-komponennya karena ...
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijak. Komentar yang tidak sesuai materi akan dianggap sebagai SPAM dan akan dihapus.
Aturan Berkomentar :
1. Gunakan nama anda (jangan anonymous), jika ingin berinteraksi dengan pengelola blog ini.
2. Jangan meninggalkan link yang tidak ada kaitannya dengan materi artikel.
Terima kasih.