Anda di halaman 1dari 27

Lembar Pengesahan

Perancangan Karya Tulis siswa-siswi kelas XI Ipa 4 SMA Negeri 66 Jakarta


Selatan

Lembaran pengesahan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas bidang studi atau mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan melengkapi nilai tugas yang tertinggal. Lembar pengesahan ini
sangat penting bagi kami untuk mengesahkan karya tulis ini sebagai salah satu karya siswa-siswi
kelas XI Ipa 4 SMA N 66 Jakarta. Kemudian daripada itu lembar pengesahan ini merupakan
salah satu bukti bahwa kami mendapatkan dukungan tidak hanya dari Ibu Suparmi S.pd saja
tetapi kami mendapatkan dukungan pula dari Bapak Kepala Sekolah SMA N 66 Jakarta, Drs H.
Suhari S.pd. Kami mengucapakan terimakasih karena telah mengesahakan buku ini.

Jakarta, Mei 2012

Mengetahui

Kepala Sekolah

, S.pd

Pembina XI IPA 4

NIP :
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya kami dapat menyusun dan menyelasaikan karya tulis ini dengan tepat waktu.

Kami membuat karya tulis ini dengan judul KENAKALAN REMAJA karena
banyaknya remaja sekarang yang menyimpang dari aturan norma yang ada. Dalam karya ilmiah ini,
kami sebagai penulis ingin memberikan informasi tentang pergaulan remaja dan cara-cara agar tak terjebak ke
pergaulan yang tidak benar dengan melakukan tindakan-tindakan yang bermanfaat.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Suparmi Spd. yang telah membimbing kami dalam mengerjakan tugas karya tulis ini.

2. Teman-teman kelompok 8 yang telah bekerja sama dalam menyusun dan mencari
informasi.

3. Orang tua kami yang senantiasa mendukung kami menyelesaikan karya tulis ini.

Kami menyadari bahwa apa yang kami sampaikan dalam karya tulis ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami selaku penulis atau penyusun karya tulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca. Dan semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua yang
membaca dan bisa menjadi generasi muda yang berperilaku positif.

Jakarta, 12 November 2012

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada masa-masa ini,
seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi,
menarik diri dari keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di
lingkungan pergaulannya.
Akhir-akhir ini banyak berita di media cetak dan elektronik tentang keadaan remaja saat ini.
Contohnya seperti, tawuran pelajar SMA, SMP bahkan SD akhir-akhir ini di Jakarta dan di luar
Pulau Jawa. Tidak hanya menggunakan tangan kosong, tetapi mereka juga banyak membawa
senjata tumpul dan tajam.

Semua iti terjadi karena hal-hal yang kecil, seperti masalah pribadi, saling ejek antar
sekolah yang akhirnya emosi mereka tak terkendalikan . Memang zaman sekarang, para remaja
mudah dan gampang untuk mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan. Seperti
berkata buruk, merokok, berjudi, pemakai dan pengedar narkoba, serta hamil di luar nikah atau
terkena penyakit HIV/AIDS.Hal ini dibuktikan dengan jumlah pengguna narkoba suntik di
seluruh dunia menurut laporan Jurnal Kedokteran Inggris. Mereka menyatakan sekitar tiga juta
pengguna narkoba suntik di dunia yang kemungkinan positif terkena penyakit AIDS.

Dalam kasus lain, di Indonesia banyak kejadian anak SMP, bahkan anak SD sudah
merokok seperti orang dewasa. Hal ini justru akan membuat anak-anak itu hidupnya tidak sehat.
Yang membuat hal ini terjadi adalah, karena mereka hampir semua salah bergaul di sekolah, di
masyarakat, dan juga di rumah. Contoh : teman-temannya merokok sepulang sekolah. Dia lalu
ditawari sebatang rokok. Awalnya dia tak mau, tapi lama-kelamaan hal itu menjadi kesenangan
dan kesehariannya. Iklan-iklan rokok di sepanjang jalan, di media massa, dan elektronik juga
makin membuat hal ini tambah parah.

Dalam karya ini, kami ingin memperlihatkan bagaimana keadaan pergaulan remaja di
Indonesia saat ini. Kami juga ingin memberikan manfaat dan cara-cara penanggulangan bahaya
dari pergaulan remaja, dengan melakukan berbagai macam hal dan tindakan yang berguna bagi
keluarga, bangsa, dan agama. Dari uraian di atas, dapat dikemukakan secara ringkas dan jelas,
latar belakang masalah penelitian ini, yakni :
1. Permasalahan lingkungan dan pergaulan para remaja pada era modern.

2. Perlunya mencari cara-cara penyelesaian dari berbagai macam masalah yang ada dalam
pergaulan para remaja.

3. Memberikan manfaat dan pengubah pola pikir respon pembaca yang positif terhadap
pergaulan remaja dengan baik.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan kami membuat karya tulis ini dengan judul Kenakalan Remaja adalah :
a. Mengetahui pengertian remaja dan ciri cirinya
b. Mengetahui macam-macam kenakalan remaja
c. Mengetahui penyebab kenakalan remaja
d. Mengetahui solusi untuk mengatasi kenakalan remaja.
e. Mengajak para pembaca untuk berpola pikir yang positf dalam segala hal.

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian pembuatan karya tulis ini kami rumuskan masalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian remaja?
b. Bagaimana perkembangan psikologi remaja?
c. Apa macam-macam kenakalan remaja ?
d. Apa penyebab kenakalan remaja?
e. Bagaimana solusi untuk mengatasi kenakalan remaja?

D. Pembatasan Masalah

Dalam karya tulis ini kami membahas tentang Kenakalan Remaja yang meliputi remaja yang
merokok , mengkonsumsi minuman keras, mengkonsumsi narkoba,melakukan tawuran dan seks
bebas .
E. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dalam penelitian kami sebagai berikut :

A. Bagian Awal

i. Halaman Judul

ii. Halaman Pengesahan

iii. Halaman Motto

iv. Kata Pengantar

v. Daftar Isi

B. Bagian Tengah

I. Pendahuluan

II. Pembahasan

C. Bagian Akhir

III. Penutup

Kesimpulan

Saran

Lampiran Gambar

Daftar Pustaka

F. Metode Penulisan
Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode dari membaca buku yang berhubungan
dengan materi, internet, studi pustaka dan pendapat orang lain.

BAB II

1. Pengertian
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah.
2. Jenis-jenis Rokok
1. Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
2. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya
daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan
aroma tertentu.
Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
dan aroma tertentu.
Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
3. Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan
cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat
bantu sederhana.
Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke
dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat
rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu
menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang
rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan
dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan
bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada
pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran
berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak.

4. Rokok berdasarkan penggunaan filter.


Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.
5. Dilihat dari komposisinya :
Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat
dengan benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok
buatan pabrik. Biasaditemukan di Asia Tenggara dan India.
Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun
tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal
dari Havana, Kuba.
Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek
mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan
banyak di Indonesia.
Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan
di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India
menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan
gusi, dan tembakau kering yang diisap denganhidung atau mulut.
Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa
buah-buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di
Afrika Utara, TimurTengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia,
shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe
3. Penyebab Remaja Merokok
Penyebab remaja merokok di sebabkan antara lain karena kebiasaan merokok di
usia dini. Hal ini merupakan suatu hal yang nikmat apabila dilakukan, tetapi tidak bagi
orang lain. Meskipun semua orang mengetahui bahaya merokok, perilaku merokok tetap
membudaya pada sebagian orang. Hal ini dapat diraksakan dalam kehidupan sehari hari
seperti dilingkungan rumah, kantor, angkutan umum, di jalan jalan, maupun disekolah.
Hampir setiap saat di setiap tempat kita jumpai orang yang merokok. Selain karena
merokok di usia dini, merokok disebabkan oleh perilaku perilaku orang orang disekitar
kita yang kita jumpai. Misalnya orang tua, om, kakak, saudara dan tetangga kita
merokok. Bahkan merokok pun bisa di karenakan contoh dari media. Misalnya di
televisi, kita bisa melihat iklan orang sedang merokok, dari film terdapat adegan orang
yang merokok, dan lain lain.

4. Dampak Merokok
Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan,
diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik.

1) Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat
yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2) Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.
Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.
Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih
berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3) Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat
candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan
memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4) Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk
membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan
rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan
perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik
rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf
hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat
dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
5) Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk
merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam
ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja
merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup
orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
6) Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi
sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki
persepsi yang berbeda dalam hal ini.

BAB III
NARKOBA dan MINUMAN KERAS

3.1 Pengertian Narkoba Dan Minuman Keras

Narkoba adalah zat alami dan kimiawi yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh dapat mengubah pikiran,
suasana hati, perasaan atau perilaku seseorang. Cara memasukkan narkoba ke dalam tubuh dapat secara
oral (diminum, dihisap, dihirup, dan disedot) dan disuntikkan ke dalam tubuh melalui nadi aliran darah.
Mereka yang menggunakan zat beracun itu akan mengalami ketergantungan sehingga fisik dan jiwanya
pun rusak karenanya (Hetti, 2012)

Narkoba dibagi dalam 3 jenis :

1. Narkotika

2. Psikotropika

3. Zat adiktif lainnya

Alkohol merupakan zat aktif yang terdapat dari berbagai jenis minuman keras, alkohol merupakan
yang mengandung etanol yang berfungsi menekan syaraf pusat. Alkohol merupakan salah satu zat yang
paling banyak digunakan dan disalahgunakan karena dapat diterima secara sosial. Ini semuadapat
dimengerti karna kebanyakan masyarakat memang mempunyai jenisminuman tertentu yang mengandung
alkohol.(visimedia,2006:65)Minuman beralkohol merupakan minuman keras
yang merupakan jenis Napza yang mengandung alkohol, tidak peduli berapa kandungan alkoholyang
terdapat didalamnya. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudahmengeluarkan fatwa bahwa setetes
alkohol saja dalam minuman hukumnyasudah
haram.Alkohol termasuk zat adiktif, artinya zat tersebut dapat menimbulkanadiksi (addiction) yaitu ketagi
han dan dependensi (ketergantungan).Penyalahgunaan atau ketergantungan Napza jenis alkohol ini dapat
menimbulkan gangguan mental organic yaitu gangguan dalam fungsi berfikir, berperasaan dan bertingkah
laku. (Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater,2006:52)

1. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, atau ketagihan yang sangat
berat

(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997).

Jenis narkotika di bagi atas 3 golongan :

a. Narkotika golongan I : adalah narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif sangat tinggi
menyebabkan ketergantunggan. Tidak dapat digunakan untuk kepentingan apapun, kecuali untuk
penelitian atau ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, morphine, putauw adalah heroin tidak murni berupa
bubuk.

b. Narkotika golongan II : adalah narkotika yang memilki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin dan turunannya, benzetidin, betametadol.
c. Narkotika golongan III : adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi dapat bermanfaat
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : codein dan turunannya (Martono, 2006).

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan prilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1997).

Jenis psikotropika dibagi atas 4 golongan :

a. Golongan I : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk menyebabkan
ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya seperti
esktasi (menthylendioxy menthaphetamine dalam bentuk tablet atau kapsul), sabu-sabu (berbentuk kristal
berisi zat menthaphetamin).

b. Golongan II : adalah psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk menyebabkan Sindroma
ketergantungan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : ampetamin dan metapetamin.

c. Golongan III : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh: lumubal, fleenitrazepam.

d. Golongan IV : adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh: nitra zepam, diazepam (Martono, 2006).

3. Zat Adiktif Lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

a) Rokok

b) Kelompok alkohol atau minuman keras dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.

c) Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan
dapat memabukkan (Alifia, 2008).

3.1.1. Jenis dan Efek yang ditimbulkan oleh Narkoba

1. Ganja/ Mariyuana/ Kanabis

Tanaman perdu dengan daun menyerupai daun singkong dan berbulu halus, jumlah jarinya selalu ganjil,
yaitu 5,7,9. Cara penyalahgunaannya adalah dengan mengeringkan dan dicampur dengan tembakau rokok
atau langsung dijadikan rokok lalu dibakar dan dihisap. bahan yang digunakan dapat berupa daun, biji
maupun bunga. Dibeberapa daerah Indonesia yaitu di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, pulau
Jawa dan lain, akibat dari menggunakan adalah berpariasi tergantung dari jumlah, jenis cannabis serta
waktu cannabis dipakai. Beberapa efek dapat termasuk euforia, santai, keringanan stres dan rasa sakit,
nafsu makan bertambah, perusakan pada kemampuan bergerak, kebingungan, hilangnya konsentrasi serta
motivasi berkurang.

2. Kokain

Adalah tanaman perdu mirip pohon kopi, buahnya yang matang berwarna merah seperti biji kopi, kokain
merupakan hasil sulinggan dari daun koka yang memiliki zat yang sangat kuat, yang tumbuh di Amerika
Tenggah dan Amerika Selatan. Sedangkan kokain

freebase adalah kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian dan campurannya sehingga dapat
dihisap dalam bentuk kepingan kecil sebesar kismis. Salah satu bentuk populer dari kokain adalah crac,
kokain menimbulkan risiko tinggi terhadap pengembangan ketergantungan fisik dan fisiologis, prilaku
yang lazim selama dibawah pengaruh kokain dapat termasuk hiperaktif, keriangan, dan bertenaga,
ketajaman perhatian, percaya diri dan kegiatan seksual yang meningkat. Pengguna juga dapat berprilaku
tidak berpendirian tetap, merasa tidak terkalahkan dan menjadi agresif dan suka bertengkar. Kondisi yang
dapat mematikan dapat terjadi dari kepekaan yang tinggi terhadap kokain atau overdosis secara besar-
besaran. Beberapa jam setelah pemakaian terakhir, rasa pergolakan dan depresi dapat terjadi.

3. Opium

Adalah bunga dengan bentuk dan warna yang sangat indah, dari getah bunga opiun dibuat candu (opiat),
dahulu di Mesir dan Cina digunakan untuk pengobatan, menghilangkan rasa sakit tentara yang terluka
akibat perang dan berburu, opium banyak tumbuh didaerah segi tiga emas Burma, Kamboja, Thailand
dan segitiga emas Asia Tengah, Afganistan, Iran dan Pakistan. Penggunaan jangka panjang
mengakibatkan penurunan dalam kemampuan mental dan fisik, serta kehilangan nafsu makan dan berat
badan.

4. Alkohol atau Minuman keras

Adalah zat aktif yang terdapat dari berbagai jenis minuman keras. merupakan zat yang mengandung
etanol yang berfungsi memperlambat kerja sistem saraf pusat, memperlambat refleks motorik, menekan
pernafasan, denyut jantung dan mengganggu penalaran dan penilaian. Meskipun demikian apabila
digunakan pada dosis rendah alkohol justru membuat tubuh merasa segar (bersifat merangsang).

Minuman ini terbagi dalam 3 golongan, yaitu

a. Golongan A : yaitu berbagai minuman keras yang mengandung kadar alkohol antara 1% s/d 5%.
Contoh minuman keras adalah : bir, greensand, dan lain-lain

b. Golongan B : yaitu berbagai jenis minuman keras yang mengandung kadar alkohol antara 5% s/d 20 %.
Contohnya adalah Anggur malaga, dan lain-lain.

c. Golongan C : yaitu berbagai jenis minuman keras yang mengandung kadar alkohol antara 29% s/d 50
%. Contoh adalah Brandy, Vodka, Wine, Drum, Champagne, Wiski, dan lain-lain (Partodiharjo, 2008).

5. Amfetamin
Amfetamin pertama dibuat di Jerman pada akhir abad ke-19 tetapi baru dipatenkan pada 1930-an. Pada
1940-an amfetamin mulai dipakai sebagai terapeutik untuk berbagai macam kondisi medis seperti ayan,
depresi dan untuk anak yang hiperkinetik. Merupakan zat perangsang sintetik yang dapat berbentuk
tablet, kapsul serta bentuk lainnya yang digunakan untuk kepentingan medis. Amfetamin tersedia dalam
merk-merk umum dalam bentuk dexamphetamin (dexedrine) dan pemoline (volisal). Efek amfetamin
biasanya hilang setelah 3-6 jam dan pemakai dapat secara tiba-tiba menjadi lelah, suka marah, murung
dan tidak bisa konsentrasi, peningkatan kewaspadaan, peningkatan tenaga dan kegiatan, mengurangi
nafsu makan dan kepercayaan diri. Penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan malnutrisi,
kelelahan, depresi dan psikosis. Kematian yang diakibatkan penggunaan obat perangsang jarang terjadi
tetapi lebih mungkin jika amfetamin disuntikkan.

6. Sedatif

Adalah merupakan zat yang dapat mengurangi berfungsinya sistem syaraf pusat. Dapat menyebabkan
koma, bahkan kematian jika melebihi takaran.

7. Ekstasi/ Dolphin/ Black Hear/ Gober/ Circle K.

Sering digunakan sebagai alat penghayal tanpa harus berhalusinasi. tablet ini diproduksi khusus untuk
disalahgunakan yaitu untuk mendapatkan rasa gembira, hilang rasa sedih, tubuh terasa fit dan segar. Dari
kasus-kasus yang ada memperlihatkan bahwa ekstasi dapat memperlemah reaksi daya tahan tubuh, ada
pengaruh terhadap perubahan menstruasi, termasuk ketidak teraturan menstruasi dan jumlah yang lebih
banyak atau amenorhoe (tidak haid). Ekstasi merusak otak dan memperlemah daya ingat. Ekstasi merusak
mekanisme di dalam otak yang mengatur daya belajar dan berpikir dengan cepat. Terbukti dapat
menyebabkan kerusakan jantung dan hati. Pemakai teratur telah mengakui adanya depresi berat dan telah
ada kasus-kasus gangguan kejiwaan (Partodiharjo, 2008).

8. Shabu-shabu

Merupakan kombinasi baru yang sedang laris, berbentuk bubuk mengkilat seperti garam dapur, shabu
berisi metapetamin yang dicampur dengan berbagai psikotropika. Pemakai yang kronis akan tampak
kurus, mata merah, malas mandi, emosi labil, dan loyo. Beberapa kasus menunjukkan dampak shabu-
shabu yaitu menyebabkan orang menjadi ganas, serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi
berbuntut tingkah laku yang brutal (Nasution, 2004).

9. Kafein

Merupakan zat perangsang yang dapat ditemukan dalam obat generik, kopi, teh coklat atau makanan
bersoda.

10. Tembakau

Merupakan daundaunan pohon tembakau yang dikeringkan dan pada umunya diproduksi dalam bentuk
rokok. Nikotin, terdapat ditembakau, adalah salah satu zat yang

paling adiktif yang dikenal. Nikotin adalah perangsang susunan saraf pusat (SSP) yang mengganggu
keseimbangan neuropemancar. menyebabkan penyempitan pembuluh darah, peningkatan denyut jantung
dan tekanan darah, nafsu makan berkurang, menimbulkan emfisema ringan, sebagian menghilangkan
perasaan cita rasa dan penciuman serta memerihkan paru. Penggunaan tembakau jangka panjang dapat
menyebabkan kerusakan pada paru-paru, jantung dan pembuluh darah, dan menyebabkan kanker
(Partodiharjo, 2008).

3.1.2. Faktor-faktor Penyebab Penggunaan Narkoba

1. Tersedianya Narkoba

Permasalahan penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba tidak akan terjadi bila tidak ada narkobanya
itu sendiri. Dalam pengamatan ternyata banyak tersedianya narkoba dan mudah diperoleh.

Hawari (1990) dalam penelitiannya menyatakan bahwa urutan mudahnya narkoba diperoleh (secara
terang-terangan, diam-diam atau sembunyi-sembunyi) adalah alkohol (88%), sedatif (44%), ganja, opiot
dan amphetamine (31%).

Menurut Gunawan (2009) faktor tersedianya narkoba adalah ketersediaan dan kemudahan memperoleh
narkoba juga menjadi faktor penyabab banyaknya pemakai narkoba. Indonesia bukan lagi sebagai transit
seperti awal tahun 80-an, tetapi sudah menjadi tujuan pasar narkotika. Para penjual narkotika berkeliaran
dimana-mana, termasuk di sekolah, lorong jalan, gang-gang sempit, warung-warung kecil yang dekat
dengan pemukiman masyarakat.

2. Lingkungan

Terjadinya penyebab penyalahgunaan narkoba yang sebagian besar dilakukan oleh usia produktif
dikarenakan beberapa hal, antara lain :

a. Keluarga

Menurut Kartono dalam Wina (2006) keluarga merupakan satu organisasi yang paling penting dalam
kelompok sosial dan keluarga merupakan lembaga didalam masyarakat yang paling utama bertanggung
jawab untuk menjamin kesejahteraan sosial dan biologis anak manusia.

Penyebab penggunaan narkoba salah satunya adalah keluarga dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Keluarga yang memiliki sejarah (termasuk orang tua) pengguna narkoba

2. Keluarga dengan konflik yang tinggi dan tidak pernah ada jalan keluar yang memuaskan semua pihak
dalam keluarga. Konflik dapat terjadi antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, maupun antar
saudara.

3. Keluarga dengan orang tua yang otoriter, yang menuntut anaknya harus menuruti apapun kata orang
tua, dengan alasan sopan santun, adat-istiadat, atau demi kemajuan dan masa depan anak itu sendiri tanpa
memberi kesempatan untuk berdialog dan menyatakan ketidak setujuan.

4. Keluarga tidak harmonis


Menurut Hawari dalam Wina (2006), keluarga harmonis adalah persepsi terhadap situasi dan kondisi
dalam keluarga dimana didalamnya tercipta kehidupan beragama yang kuat, suasana yang hangat, saling
menghargai, saling pengertian, saling terbuka, saling menjaga dan diwarnai kasih sayang dan rasa saling
percaya sehingga memungkinkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara seimbang.

b. Masyarakat

Kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau rawan, dapat menjadi faktor terganggunya perkembangan
jiwa kearah perilaku yang menyimpang yang pada gilirannya terlibat penyalahgunaan/ketergantungan
narkoba.

Lingkungan sosial yang rawan tersebut antara lain :

1. Semakin banyaknya penggangguran, anak putus sekolah dan anak jalan.

2. Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malam bahkan hingga dini hari dimana sering
digunakan sebagai tempat transaksi narkoba.

3. Banyaknya penerbitan, tontonan TV dan sejenisnya yang bersifat pornografi dan kekerasan.

4. Masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan.

5. Kebut-kebutan, coret-coretan pengerusakan tempat-tempat umum.

6. Tempat-tempat transaksi narkoba baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi (Alifia,


2008).

3. Individu

a. Harga Diri

Menurut Coopersmith dalam Eka (2006), harga diri adalah Aspek kepribadian yang penting sebagai
penilaian yang dibuat individu terhadap dirinya sendiri. Harga diri yang tinggi akan mempengaruhi
kepribadian seseorang. Harga diri merupakan evaluasi diri yang ditegakkan dan dipertahankan oleh
individu, yang berasal dari interaksi individu dengan orangorang yang terdekat dengan lingkungannya,
dan dari jumlah penghargaan, penerimaan, dan perlakuan orang lain yang diterima individu.

Menurut Sellet dan Littlefield dalam Sulistiyowati (2008), harga diri merupakan aspek kepribadian yang
pada dasarnya dapat berkembang. Kurangnya harga diri pada seseorang dapat mengakibatkan masalah
baik akademik, olahraga, pekerjaan dan hubungan sosial . Harga diri dapat dibedakan atas 3, yaitu :

1. Harga diri tinggi, yaitu memiliki sifat aktif, sukes dalam kehidupan sosial, mampu mengontrol diri,
menghargai orang lain, dan percaya diri.

2. Harga diri sedang yaitu memiliki sifat hampir sama dengan harga diri tinggi hanya ia bimbang menilai
diri perlu dukungan sosial dan percaya diri.

3. Harga diri rendah yaitu memiliki sifat kurang aktif, sebagai pendengar dan pengikut, minder, gugup,
sering salah dalam mengambil keputusan dan rendah diri.
3.1.3. Dampak yang ditimbulkan Akibat Mengkonsumsian Narkoba Secara Umum

a. Euforia

1. Perasaan senang dan gembira yang luar biasa di tambah munculnya keberanian yang luar biasa.

2. Hilangnya segala beban fikiran, seperti rasa sedih, resah, khawatir, menyesal dan sebagainya.

b. Delirium

1. Disusul dengan ketegangan psikis, tekanan jiwa yang berat sekali.

2. Diikuti kegelisahan jiwa yang besar sehingga timbul gangguan koordinasi gerakan motorik (gangguan
kerja otak ).

c. Halusinasi

1. Timbul khayalan yang tidak terkendali.

2. Indra pendengaran dan penglihatan tidak stabil sehingga terdengar dan tampak sesuatu yang tidak ada.

d. Weakness

1. Keadaan Jasmani dan Rohani lemah.

2. Keadaan lemah dan ingin tidur terus-menerus.

e. Drawsines

Keadaan menurun seperti setengah tidur dengan fikiran ingin menggunakan lagi, dan akhirnya menjadi
apatis dan tidak menghiraukan sekelilingnya (Alifia, 2008).

3.1.4.Dampak Akibat Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba memberikan pengaruh yang menyenangkan bagi si pemakai . namun


kesenangan itu hanya sesaat, sementara penuh kepalsuan. Seolah-olah hidup bahagia dan menyenangkan,
serta indah padahal kenyataannya tidak begitu.

Penyalahgunaan narkoba bukan hanya berpengaruh buruk bagi pemakai saja tetapi juga bagi masyarakat
dan negara. Bagi pemakai dampak yang ditimbulkan terbagi atas 3

1. Dampak psikis

a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

c. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

d. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.


2. Dampak sosial

a. Gangguan mental, anti sosial, dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

b. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

c. Pendidikan terganggu masa depan suram

3. Dampak fisik

a. Gangguan pada sistem syaraf : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran

b. Gangguan pada jantung dan pembulu darah: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah

c. Gangguan pada kulit : penanahan, alergi

d. Gangguan pada paru-paru : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernapas, pengerasan jaringan
paru.

e. Sering sakit kepala, mual dan muntah, pengecilan hati dan sulit tidur. (Widianti, 2007)

f. Akan berakibat fatal apabila terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh
untuk menerimanya. Over Dosis dapat menyebabkan kematian (Abdalla, 2008).

g. Sedangkan bagi kesehatan reproduksinya, dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kadar hormon
testosteron, penurunan dorongan sex, disfungsi ereksi, hambatan ejakulasi, pengecilan ukuran penis,
pembesaran payudara dan gangguan sperma. Sedangkan pada wanita terjadi penurunan dorongan sex,
gangguan pada hormon estrosen dan progesteron, kegagalan orgasme, hambatan menstruasi, pengecilan
payudara, gangguan sel telur, serta pada wanita hamil dapat menyebabkan kekurangan gizi sehingga bayi
yang dilahirkan juga dapat kekurangan gizi, berat badan bayi rendah, bayi cacat serta dapat menyebabkan
bayi keguguran (Lin, 2007).

3.1.5. Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

Ada 5 bentuk penanggulangan masalah narkoba

1. Promotif ( pembinaan)

Ditujukan kepada masyarakat yang belum mengunakan narkoba, prinsipnya adalah meningkatkan
peranan atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk
memperoleh kebahagiaan semu dengan memakai narkoba. dengan pelaku program adalah lembaga
kemasyarakatan yang difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.

2. Preventif (program pencegahan)

Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk
beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk mengunakanya. Selain dilakukan oleh pemerintah, program
ini juga sangat efektif bila dibantu oleh lembaga propesional terkait, lembaga swadaya masyarakat,
organisasi masyarakat.

Bentuk kegiatan preventif yang dilakukan:

Kampanye anti penyalahgunaan Narkoba

Dengan memberikan informasi satu arah tanpa tanya jawab, hanya memberiakan garis besarnya, dangkal
dan umum, disampaikan oleh toma, ulama, seniman, pejabat bukan tenaga propesional. Dapat juga
dengan mengunakan poster, brosur atau baliho. Dengan misi melawan penyalahgunaan narkoba tanpa
penjelasan yang mendalam atau ilmiah tentang narkoba.

a) Penyuluhan seluk beluk narkoba.

b) Pendidikan dan pelantikan kelompok sebaya.

c) Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan distribusi narkoba. dimasyarakat

3. Kuratif (pengobatan)

Ditujukan kepada para penguna narkoba. tujuannya adalah untuk mengobati ketergantungan dan
menyembuhkan penyakit, sebagai akibat dari pemakai narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian
narkoba. tidak sembarangan orang boleh mengobati narkoba. Pengobatan harus dilakukan oleh dokter
yang mempelajari narkoba secara khusus.

Bentuk kegiatan kuratif.

a. Penghentian pemakaian narkoba.

b. Penggobatan gangguan kesehatan akibat penghentian dan pemakaian narkoba.

c. Penggobatan terhadap organ tubuh akibat penggunaan narkoba.

d. Penggobatan terhadap penyakit yang masuk bersama narkoba (penyakit tidak langsung yang
disebabkan oleh narkoba) seperti : HIV/AIDS, hepatitis B/C, sifilis, pnemonia, dan lain lain.

4. Rehabilitatif

Upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai narkoba yang sudah
menjalanin program kuratif. Tujuanya agar ia tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan yang
disebabkan oleh bekas pemakai narkoba, Pemakai narkoba dapat mengalami penyakit ikutan berupa:

a) Kerusakan fisik (syaraf, otak, darah, jantng, paru-paru, ginjal, hati dan lain-lain).

b) Kerusakan mental, perubahan karakter ke arah negatif .

c) Penyakit- penyakit ikutan.

5. Represif
Program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan pemakai berdasarkan hukum. Program ini
merupakan program instasi pemerintah yang berkewajiban

mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat yang tergolong narkoba (Martono,
2006).

3.1.6. Cara Menghindari Jeratan Narkoba

Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari jeratan Narkoba

1) Dapatkan dahulu informasi mengenai ketegantungan tentang bahaya narkoba kepada ahlinya atau
melalui media seperti koran, majalah, seminar- seminar dan lain-lain.

2) Persiapan diri untuk menolak apabila ditawari.

3) Belajar berkata tidak untuk narkoba.

4) Memiliki cita-cita dalam hidup untuk masa depan.

5) Lakukan kegiatan positif yang berguna untuk orang tua dan sekeliling.

6) Kuatkan iman dan ketakwaan kapada Tuhan yang Maha Esa (Kartono, 2006).

BAB IV
TAWURAN
a) Pengertian
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia,
khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan
oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.

b) Jenis-jenis Tawuran
Beberapa kasus tawuran remaja terkadang berkembang hingga menyebabkan
beberapa jenis tawuran, seperti :
1) Tawuran Antarwarga
2) Tawuran Antara Kelompok Pelajar dan Warga Masyarakat

c) Penyebab Remaja Melakukan Tawuran


Terjadinya tawruan terkadang diawali dari hal hal yang kecil, seperti :
1) Saling Mengejek
Ketersinggungan yang terjadi akibat saling mengejek merupakan salah satu
penyebab yang paling sering membuat tawuran terjadi. Biasanya para remaja
membandingkan sekolahnya dengan pelajar dari sekolah lain yang sering kali
berujung saling mengejek sekolahnya dengan sekolah lain.

2) Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan
pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.

3) Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.


Seorang anak remaja apabila ditinjau dari segi psikologisnya, sedang mengalami
suatu periode yang penuh masalah. Periode inilah yang menjadi tekanan dalam
diri seorang remaja sehingga perilaku yang diperbuat menjadi menyimpang.
4) Membela Teman yang memilik masalah pribadi dengan sekolah lain atau
pemalakan, kemudian meluas hingga menjadi konflik antarsekolah.

d) Dampak Tawuran
1) Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi
korban. Baik itu cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian.
2) Masyarakat sekitar juga dirugikan. Contohny a : Rusaknya rumah warga
apabila pelajar yang tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah
warga.
3) Terganggunya proses belajar mengajar.
4) Menurunnya moralitas para pelajar.
5) Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai.

e) Cara Mengatasi & Memberantas Tawuran

1) Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas

Bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan dikeluarkan dari sekolah. Jika semua siswa
terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan semua siswa dan melakukan penerimaan siswa baru
dan pindahan. Setiap pelajar siswa siswi harus dibuat takut dengan berbagai hukuman yang akan diterima
jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi yang membawa senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya
juga harus diberi sanksi.

2) Memberikan Pendidikan Anti Tawuran

Pelajar diberikan pemahaman tentang tata cara menghancurkan akar-akan penyebab tawuran dengan
melakukan tindakan-tindakan tanpa kekerasan jika terjadi suatu hal, selalu berperilaku sopan dan
melaporkan rencana pelajar-pelajar badung yang merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah lain.
Jika diserang diajarkan untuk mengalah dan tidak melakukan serangan balasan, kecuali terpaksa.

3) Memisahkan Pelajar Berotak Kriminal dari Yang Lain

Setiap manusia memiliki sifat bawaan masing-masing. Ada yang baik, yang sedang dan ada yang
kriminil. Daripada menularkan sifat jahatnya kepada siswa yang lain lebih baik diidentifikasi dari awal dan
dilakukan bimbingan konseling tingkat tinggi untuk menghilangkan sifat-sifat jahat dari diri siswa tersebut.
Jika tidak bisa dan tetap berpotensi tinggi membahayakan yang lain segera keluarkan dari sekolah.

4) Kolaborasi Belajar Bersama Antar Sekolah

Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ saja sehingga tidak saling kenal mengenal antar pelajar
sekolah yang satu dengan yang lainnya. Seharusnya ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang
berdekatan secara lokasi dan memiliki kecenderungan untuk terjadi tawuran pelajar. Dengan saling kenal
mengenal karena sering bertemu dan berinteraksi maka jika terjadi masalah tidak akan lari ke tawuran
pelajar, namun diselesaikan dengan cara baik-baik.

5) Membuat Program Ekstrakurikuler Tawuran

Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru bertema tawuran, namun tawuran pelajar yang
mendidik, misalnya tawuran ilmu, tawuran olahraga, tawuran otak, tawuran dakwah, tawuran cinta, dan
lain sebagainya yang bersifat positif.

Bab V

Seks Bebas
a. Pengertian Seks Bebas
Seksual adalah perilaku keseluruhan seseorang yang menunjukkan ia laki laki
atau wanita. Perilaku seksual yang normal adalah yang dapat menyesuaikan diri,bukan
saja dengan tuntunan masyarakat,tetapi juga dengan kebutuhan diri sendiri(dan
pasangannya bila sudah menikah) dalam hal mencapai kebahagiaan dan pertumbuhan,
juga dapat meningkatkan kemampuan mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih
baik.
Seksualitas dalam arti luas adalah semua aspek badaniah, psikologis, dan
sosiobudaya yang berhubungan langsung dengan sek dan hubungan seks manusia. Seks
bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam
bentuk tingkah laku.
b. Penyebab Remaja Melakukan Seks
Orang tua yang cuek
Sering kali hubungan intim terjadi karena kurangnya perhatian dari para orang
tua. Tentu ini merupakan sebuah kesempatan yang sering digunakan para remaja
untuk menikmati tubuh pasangannya. Walaupun sebenarnya orang tua tidak perlu
terlalu mengekang anaknya untuk menhindari dari berzina,tetapi perlu
perhatian,nasihat,dan penanaman moral terhadap anak. Anak yang bermoral,yang
tahu akibat kenikmatan sementara semacam ini akan bisa berpikir untuk
menghindarinya.
Konsumsi alkohol
Kebiasaan minum alkohol membuat remaja tak bisa mengendalikan
perilakunya,termasuk dalam melakukan aktivitas seks. Akibatnya bisa berisiko
terkena penyakit menular seksual.
Bacaan remaja yang bermuatan seks
Membaca buka adalah kebiasaan yang baik. Sebuah penelitian menemukan bahwa
buku remaja popular terkadang memuat kisah seksual eksplisit. Artinya,orang tua
perlu memantau bahan bacaan yang dibaca anaknya. Tidak semua bacaan untuk
dibaca.
Perilaku lesbianisme dan homoseksual pada remaja meningkat
Penelitian di amerika serikat menemukan bahwa jumlah gadis remaja yang
melakukan kontak seksual dengan sesama wanita makin banyak dibanding
sebelumnya hingga melonjak 11% yang awalnya cuma 5%
Gadget
Sebuah penelitian menemukan makin banyak remaja yang melakuan sexting,yaitu
mengirimkan sms dengan kata yang bermuatan seks bahkan foto yang bermuatan
seks.
Bermasalah dengan berat badan
Kelebihan berat badan para remaja memandang berat badannya sendiri berperan
penting dalam melakukan hubungan seks yang berisiko.

c. Dampak Remaja Melakukan Seks


Hamil di luar nikah hingga tindakan aborsi yangdapat menyebabkan gangguan
kesuburan,kanker rahim,cacat permanen bahkan kematian
Dapat terserang penyakit menular seks diantaranya HIV atau AIDS,gonorea,jengger
ayam,virus herpes,sifilis, HDV(human papiloma virus)
Dibawah 17 tahun yang pernah melakuakn hubungan seks akan berresiko terkena
kanker serviks
Muncul rasa bersalah,marah,sedih,menyesal,malu,kesepian,tidak punya
bantuan,bingung,setres,benci pada diri sendiri,benci pada orang yang terlibat,sulit
tidur,dan kehilangan percaya diri
Muncul rasa kehilangan konsentrasi,depresi,takut akan hukuman Allah,mimpi
buruk,merasa hampa,dan halusinasi
Kehilangan sebuah masa dimana remaja masih bisa menikmati hidupnya

d. Cara Menanggulangi
Orang tua lebih memperhatikan anaknya yang beranjak remaja dan memberi
perngertian seks itu apa dan dampak jika melakukan seks
Keinginan dari diri sendiri yaitu lebih memikirkan akibat sebelum berbuat
Lebih meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan sering melakukan hal-hal
yang positif
Memberikan penyuluhan di setiap tempat salah satunya di ssekolah
Membuat UU khusus bagi remaja yang melakukan pelanggaran seks
Orang tua harus membekali anak dengan dasar moral dan agama
Adanya rubrik husus dalam media (cetak,elektronik) yang bebas biaya
Berfikir kritis, mulai dari membayangkan jika remaja mempunyai bayi pada masa
remaja, kesulitan yang akan dihadapi
Bersikap tegas terhadap pengaruh negatif yang datang

BAB VI
1. Kesimpulan
Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku
yang menyimpang dari norma-norna yang ada. Kenakalan
remaja umumnya di lakukan oleh pelajar yang masih dalam
pembentukan jati diri. Sering kali mereka melakukan aksi
negatif yang sangat merugikan masyarakat sekitar serta
menimbulkan permasalahan yang cenderung sulit untuk di
hentikan. Banyaknya jenis kenakalan remaja seperti
merokok, tawuran, seks bebas, narkoba dan miras. Kebiasaan
negatif yang sudah tercermin oleh banyak masyarakat
sehingga mempengaruhi remaja yang masih belum bisa
menahan kejolak emosi dalam dirinya.

2. Kenakalan remaja zaman sekarang ini di sebabkan oleh


beberapa faktor. Perilaku nakal para remaja itu sendiri, dan
keluarga (internal) maupun faktor dari luar seperti
lingkungan sekitar, masyarakat sekolah, dan teman sebaya
(eksternal).

Saran
Untuk pembaca, agar tidak melakukan kenakalan remaja. Lebih
baik lagi jika menghimbau masyarakat sekitar kenakalan remaja di
Indonesia berkurang.
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi
dan mengendalikan kenakalan remaja di Indonesia agar tidak
terjerumus lebih dalam.
Perlunya penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religious
pasa seseorang yang mulai menginjak masa remaja
Sebaiknya seorang anak yang mulai menginjak masa remaja
keluarga harus lebih memperhatikan anaknya dan memberi
nasihat-nasihat yang membangun sehingga dapat menghindari
kenakalan remaja yang saat ini sangat bernilai negatif.
Sekolah harus mampu memberikan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan anak, serta mampu meningkatkan bakat dan potensi
anak remaja yang positif.

3. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
http:/m.kompasiana.com/post.medis/2011/10/25/pengertian-rokok/

www.psikologizone.com/penyebab-remaja-merokok/065114038

Kenakalan Remaja Sebagai Perilaku Menyimpang


www.Depsos.go.id/balatbang/poslitbang20uk/2004/masgudin95
Pedoman Kesehatan Jiwa Remaja
www.depkes.go.ig/download/pedoman%20kes%jiwa%20remaja

Syaukani, Kenakalan Remaja Bukan Pengaruh Pariwisata.


www.kutaikartanegara.com/berita/2004/new041004.htm

Smallcrab.com

Repository.usu.ac.id

Id.scribd.com

Edy Karsono. 2004. Mengenal Kecanduan Narkoba dan Minuman Keras. Bandung:
Yrama Widya

Paulina G. Padmohoedojo. 2003 Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (Narkotika,


Obat Psikotropika, dan bahan Berbahaya). Jakarta: Yayasan Research Consultant
Indonesia (Recon-Indo)

Dadang Hawari, 2002, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA. Jakarta: Fakultas


Kedokteran UI

Darvilll, Wendy & Powell Kelsey (20002). The Puberty Book, Panduan Untuk
Remaja. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Kartini Kartono. 2006. Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Restianti, Hetti. 2012. Bentengi Diri Anda dari Narkoba. Bandung : Arsanazia
Dr. Clara. R. P Adjisuksomo, MSc dkk. 2005. Mari Bicara Tentang HIV/AIDS
dengan Orangtua, Guru, dan Teman !. Jakarta: Biro Administrasi Kesejahteraan
Masyarakat

Laning, Vina Dwi. 2011. Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya. Jakarta:


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian
Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai