Anda di halaman 1dari 3

Hipokampus

oleh Deyana Lutfita Kanos, 1406570594

Menurut artikel dari Kompas yang berjudul Gampang Lupa karena Otak Menyusut
yang dipublikasi pada 16 Juni 2011, otak manusia akan mengalami penyusutan seiring
berjalannya usia. Seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun akan mengalami penyusutan
ukuran otak sekitar 0.5 hingga 1 persen. Dampak dari penyusutan ukuran otak ini adalah
berkurangnya daya ingat atau yang disebut dengan demensia. Menurut Raul, bagian otak
yang paling pertama menyusut adalah hipokampus yang temasuk kedalam sistem limbik.

Sistem limbik merupakan keseluruhan neuronal yang mengatur tingkah laku


emosional seseorang dan dorongan motivasional. Sistem limbik sendiri memiliki peranan
yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup seseorang termasuk didalamnya adalah
hipokampus.

Hipokampus yang berbentuk menyerupai tapal kuda merupakan bagian dari otak
besar yang terletak di lobus temporal. Letak hipokampus sendiri terdapat di sisi kiri dan sisi
kanan(cerminan dari sisi kiri) lobus tepatnya diatas batang otak dan dibawah korteks.
Hipokampus merupakan bagian dari sistem limbik yang berperan dalam kegiatan
mengingat (memori), emosi dan motivasi. Dikarenakan hipokampus memiliki peranan yang
sedemikian penting, maka hipokampus terletak di bagian yang sangat terlindungi di dalam
otak.

Hipokampus juga disebut sebagai pintu gerbang menuju ingatan. Hal ini
dikarenakan hipokampus dapat memungkinkan seorang individu untuk membentuk ingatan
spasial sehingga seorang individu tersebut dapat menemukan suatu jalan untuk ditempuh
dalam lingkungannya(Maguire dkk., 2000). Selain itu hipokampus juga membentuk
ingatan-ingatan baru mengenai fakta-fakta dan kejadian-kejadian yang terdapat dalam
keseharian seseorang yang kemudian disimpan dalam korteks serebral. Sebagai contoh
adalah ketika seorang individu bertemu dengan orang lain, maka berbagai aspek ingatan
seperti sapaan dari orang tersebut, penampilan orang tersebut, nada suara, dan penampilan
dari orang tersebut, serta lokasi bertemu mungkin akan disimpan di lokasi yang berbeda
didalam korteks(Damasio dkk., 1996; Squire, 1987). Akan tetapi tanpa hipokampus,
informasi-informasi tersebut tidak sampai ketempatnya(Mishkin dkk., 1997; Squire &
Zola-Morgan, 1991).

Berikut skema kerja hipokampus

Terkait dengan masalah yang ada di artikel kompas dimana demensia yang
menyerang seseorang merupakan gangguan fungsi kognitif menyeluruh otak yang ditandai
dengan gangguan fungsi memori. Biasanya demensia menyerang ingatan jangka pendek
yang kemudian disertai dengan serangan kepada ingatan jangka panjang dimana hal ini
berkaitan dengan hipokampus yang pada dasarnya berfungsi untuk mengubah ingatan
jangka pendek yang dilakukan secara berulang-ulang atau bisa disebut kebiasaan menjadi
ingatan jangka panjang sehingga saat hipokampus mengalami penurunan fungsi akan
terjadi demensia.

Seseorang yang mengalami demensia biasanya akan mengalami masalah pada


ingatan jangka pendek atau ingatan terakhir namun tidak pada ingatan saat sejak orang
tersebut masih dalam masa kanak-anak. Contohnya adalah saat seseorang memakan
sepotong kue dan beberapa saat lagi ia akan menanyakan dimana kue tersebut yang
sebenarnya sudah ia makan, dan juga seseorang yang bertemu dengan orang lain namun
beberapa saat lagi ia akan lupa bahwa sebelumnya ia pernah bertemu. Hal ini disebabkan
karena informasi-informasi terbaru yang tidak sampai ke korteks serebral dikarenakan
hipokampus yang bisa di ibaratkan pintu gerbang telah mengalami penyusutan atau
penurunan fungsinya.

Selain mengalami masalah pada ingatannya, penderita demensia yang disebabkan


oleh menusutnya ukuran otak beserta hipokampusnya juga akan mengalami masalah pada
emosionalnya. Penderita akan mengalami gangguan pada kepribadiannya dimana penderita
akan mudah marah, mudah tersinggung dan juga akan merasa dimusuhi.

Dikarenakan penyusutan ukuran otak yang seiring dengan berjalannya usia dan
dapat menyebabkan penyusutan hipokampus pula yang memicu terjadinya demensia pada
seseorang, hal ini dapat ditunda dengan beberapa cara. Cara yang pertama adalah
menumbuhkan pola hidup yang teratur agar memori atau informasi-informasi yang baru
didapat akan menjadi sebuah kebiasaan dan hipokampus akan segera menyampaikan
informasi tersebut ke korteks serebral. Cara yang lain adalah menjaga emosi agar tidak
mudah marah, tersinggung dan merasa dimusuhi.

Anda mungkin juga menyukai