DASAR TEORI
penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan, terutama pada
musim hujan. Selain itu, sistem penyaliran tambang ini juga dimaksudkan untuk
tambang dalam jumlah besar dapat dibedakan menjadi beberapa metode, yaitu:
5
6
b. Membuat paritan
open cast atau kuari. Parit dibuat berawal dari sumber mata air atau air
kebutuhan, sehingga bisa lebih dari satu. Apabila parit harus dibuat
yang akan masuk ke lubang bukaan dapat langsung dialirkan ke luar lokasi
sebagai berikut:
a. Metode siemens
ukuran 8 inch, di setiap pipa tersebut pada bagian ujung bawah diberi
disebabkan oleh sifat dari tanah lempung itu sendiri. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka diperlukan cara elektro osmosis. Pada metode ini
listrik, maka air pori yang terkandung dalam batuan akan mengalir
keluar.
bawah tanah tersebut. Cara ini cukup efektif karena air akan mengalir
B. Siklus Hidrologi
Hidrologi adalah suatu ilmu tentang kehadiran dan gerakan air di alam.
ilmu yang mempelajari sistem kejadian air di atas, pada permukaan dan di
dalam tanah. Daur atau siklus hidrologi menerangkan tentang gerakan air laut
8
kembali.
Air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah, sebagian kecil akan
menjadi limpasan permukaan (surface run off). Air meresap ini ada yang keluar
dan kembali ke permukaan melalui mata air (interflow), tapi sebagian besar
akan tetap tersimpan dalam tanah (ground water). Air tanah ini umumnya
permukaan, yang biasa disebut dengan limpasan air tanah. Semua bagian-
bagian air yang disebut di atas tadi pada akhirnya akan mengalir menuju sungai,
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, hujan batu, hujan es dan
salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa
air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan lain-lain, kemudian
Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, ataupun es.
9
tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air
tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara
vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki
dengan aliran utama dan danau. Semakin landai lahan dan semakin sedikit pori-
pori tanah, maka aliran permukaan akan semakin besar. Aliran permukaan tanah
dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama
lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan
disekitar daerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan, baik yang mengalir
maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah
laut.
siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah
air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan
tempatnya.
10
C. Hujan
1. Pengertian Hujan
dan jatuh sebagian di atas laut dan sebagian ai atas daratan, sebagian
lembab. Air yang meresap ke dalam tanah sebagian menguap melalui pori-
pori di dalam tanah (evapotranspirasi) dan demikian pula air yang ditahan
dan transpirasi tidak ikut menjadi aliran air di dalam sungai dan disebut air
hilang.
kembali ke laut melalui limpasan langsung (direct runoff) atau aliran air
tanah (ground water flow). Karena itu pada umumnya diyakini bahwa
penguapan dari daratan merupakan sumber lengas yang utama bagi hujan di
atas anggapan (yang sekarang ternyata salah) bahwa hujan yang lebih besar
bahwa penguapan dari permukaan laut adalah sumber utama air hujan, dan
diperkirakan tidak lebih dari sepuluh persen dari hujan di daratan berasal
2. Limpasan Permukaan
sebagai aliran di bawah permukaan dan jika yang terjadi adalah aliran yang
berada di lapisan equifer (air tanah), maka disebut aliran air tanah. Air
limpasan permukaan di bedakan menjadi: sheet dan rill surface run-of akan
tetapi jika aliran air tersebut sudah masuk ke sistem saluran air atau kali,
rainfall). Jika dalam suatu areal terdapat beberapa alat penakar atau
beberapa titik pos pencatat curah hujan atau AWLR (Automatic Water
3) Cara Isohyet
Dimana :
= Jumlah data
2) Standar deviasi ()
( )2
= =1
1
Dimana :
= Deviasi standar
= Jumlah data
14
=1( )3
=
( 1) ( 2) 3
Dimana:
= Koefisien Skewness
= Deviasi standar
= Jumlah data
yang akan terjadi pada masa yang akan datang, yang tak dapat dipastikan
kapan akan terjadi. Oleh karena itu, ahli hidrologi harus memberikan
mungkin.
yang kesemuanya itu dapat dibagi dua, yaitu diskrit dan kontinu. Diskrit
distribusi yaitu: Distribusi Gumbel, Log Pearson Type III, Normal, dan
Log Normal.
Pada project job ini digunakan distribusi log person type III,
= +
Dimana :
tertentu
log()
=
log()
)2
(log() log()
=
log()
1
17
)3
(log() log()
=
)3
( 1) ( 2) ( log()
+ ( log()
log = log() )
e) Tentukan anti log dari log XT, untuk mendapatkan nilai XT yang
yang terjadi pada suatu kurun waktu di mana air tersebut berkonsentrasi.
18
Analisis intensitas curah hujan ini dapat diproses dari data curah hujan
Dimana :
satu cara tertua dalam memperkirakan debit limpasan dari curah hujan.
= 0.278
Dimana:
= Debit limpasan (3 /)
= Koefisien pengaliran
D. Sumuran (Sump)
tambang. Dengan demikian, dimensi sumuran ini sangat tergantung dari jumlah
air yang masuk serta keluar dari sumuran (Rudy, tahun 1999 dalam proposal
Jumlah air masuk masuk ke dalam sump merupakan jumlah air yang
mengalir ke sumuran dengan curah hujan jauh di sump. Sedangkan jumlah air
keluar dapat dianggap sebagai kapasitas pompa, karena penguapan tidak terlalu
berarti. Dengan adanya masukan (input) dan keluaran (output) maka dapat
akan terpusat pada main sump untuk kemudian dikeluarkan dari areal
penambangan.
20
b. Sump jenjang. Sump ini dibuat secara terencana baik dalam pemilihan
tambnag dan biasanya dibagian tepi lereng tambang. Sump ini disebut
sebagai sump permanen karena dibuat untuk jangka waktu yang cukup
lama dan biasanya dari bahan kedap air dengan tujuan untuk mencegah
c. Main sump. Sump ini dibuat sebagai tempat penampungan air terakhir.
Pada umumnya sump dibuat pada elevasi terendah dari dasar tambang.
E. Saluran Tambang
tempat lainnya. Saluran ini juga digunakan untuk mengalirkan air hasil
berikut:
berdasarkan debit air, tipe material pembentuk saluran serta kemudahan dalam
debit yang besar. Bentuk penampang yang paling sering dan umum dipakai
1 2/3
= 1/2
Dimana:
= Jari-jari hidrolik = /
= Keliling basah
= Luas penampang
Sumber: Bambang Triatmodjo, tahun 2008 dalam Intan Agra Siwi, tahun 2015
Gambar 2. Penampang Saluran Trapesium
23
Keterangan:
b = Lebar Saluran
y = Kedalaman Saluran
Sumber: Bambang Triatmodjo, tahun 2008 dalam Intan Agra Siwi, tahun 2015
Gambar 3. Penampang Saluran Segi empat
Keterangan:
b = Lebar Saluran
y = Kedalaman Saluran
Sumber: Bambang Triatmodjo, tahun 2008 dalam Intan Agra Siwi, tahun 2015
Gambar 4. Penampang Saluran Setengah Lingkaran
24
Keterangan:
r = Jari-jari liangkaran
limapasan ke luar tambang, sleain itu saluran juga terdapat di luar areal
F. Pompa
1. Pengertian pompa
cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, dimana cairan
hal yaitu berdasarkan pemakaian, prinsip kerja, cairan yang dialirkan serta
terlebih dahulu harus diketahui kapasitas aliran serta head yang diperlukan
untuk mengalirkan zat cair yang akan dipompa. Selain dari pada itu, agar
tekanan minimum yang tersedia pada sisi masuk pompa yang terpasang
25
pada instalasi. Atas dasar tekanan isap yang ada maka putaran pompa dapat
ditentukan.
berikut:
dilakukan sengan melakukan pemilihan pompa yang sesuai dengan keadaan atau
kondisi yang ada. Untuk menentukan jenis pompa yang sesuai untuk keadaan atau
pada karakteristik zat cair yang akan dialirkan, maka hal ini harus
Semakin besar debit air yang dipompa, maka head juga akan semakin
besar. Head total pada pompa merupakan penjumlahan dari head angkat
2000 dalam Intan Agra Siwi, tahun 2015 menjelaskan persamaan untuk
= + + + +
Keterangan:
=
28
Hp = Hpa Hpb
ha 5.256
Hpa = 10.33 (1 0.0065 )
288
hb 5.256
Hpb = 10.33 (1 0.0065 )
288
Keterangan:
10.6661.85
= 1.85 4.85
C = Koefisien
29
3.5 0.5
= [0.31 + 1.847 ( ) ] ( )
2 90
Keterangan:
2
=
2
Keterangan:
2. Konstruksi Pompa
sebagai berikut:
2) Pompa
3. Klasifikasi pompa
Istilah ini banyak berlaku pada mekanik fluida bukan pada desain pompa itu
sendiri. Ini penting karena banyak pompa yang dijual untuk keperluan yang
khusus, hanya dengan melihat detail dan desain yang terbaik saja, sehingga
masalah yang berdasarkan kepada kelas dan jenis pompa menjadi sejumlah
yang berbeda-beda sesuai dengan pompa tersebut. Untuk lebih jelas dapat
Kelas Jenis
Sentrifugal Ikat. Difuser. Turbin-regeneratif.
Turbin-vertikal. Aliran-
campuran. Aliran aksial
(propeller)
Rotary Roda gigi. Baling-baling.
Sakrup. Kuping. Kumparan
blok.
Reciprocating Aksi langsung. Tenaga.
Diafragma. Piston rotary.
Sumber: Sularso & Tahara, tahun 2006 dalam Intan Agra Siwi, tahun 2015