Anda di halaman 1dari 4

HAK PASIEN ATAS BARANG MILIK PRIBADI

RSMH
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
Palembang
YM.01.11/II.3.3/ /2013 0 1/ 2

Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. H. KM. Yamin Alsoph, Sp. B (K) Onk


NIP 19540425 198211 1 001

PENGERTIAN Beberapa atau semua barang milik pribadi pasien yang dibawa ke rumah
sakit, mendapat perlindungan dari rumah sakit dan memastikan barang
tersebut tidak akan hilang atau dicuri.
Melindungi barang milik pasien emergensi, pasien bedah rawat sehari,
TUJUAN pasien rawat inap dan pasien yang tidak mampu mengamankan barang
miliknya dan mereka yang tidak mampu membuat keputusan mengenai
barang pribadinya.

KEBIJAKAN 1. Undang- Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. SK Menkes No. 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit.
3. PERMENKES RI No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
4. Keputusan Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No.
OT.01.01.1.063 tahun 2007 tentang Pemberlakuan Standar Prosedur
Operasional
HAK PASIEN ATAS BARANG MILIK PRIBADI

No Dokumentasi : No Revisi Halaman


RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/ /2013 0 2/2

PROSEDUR Dilakukan kepada :


Pasien emergensi, pasien bedah rawat sehari, pasien rawat inap dan
pasien yang tidak mampu mengamankan barang miliknya dan mereka
yang tidak mampu membuat keputusan mengenai barang pribadinya.

Persiapan :
1. Persiapan alat :
a. Kertas
b. Spidol/pena
c. Alat tulis untuk mencatat

2. Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hak pasien.
Pelaksanaan :
1. Pasien disiapkan sesuai dengan kondisi
2. Jelaskan tentang barang milik pasien.
3. Jelaskan tentang barang milik pasien yang dilindungi oleh rumah sakit.
4. Mencatat barang milik pasien.
5. Komunikasikan pada pasien dan keluarga akan barang milik pasien
yang dilindungi rumah sakit.

UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, IRD, IRJ, Sarana, Farmasi, Fasilitas
Medis.

HAK PASIEN ATAS KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

No Dokumentasi : No Revisi Halaman


RSMH
Palembang YM.01.11/II.3.3/ /2013 0 1/ 2

Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. H. KM. Yamin Alsoph, Sp. B (K) Onk


NIP 19540425 198211 1 001

PENGERTIAN Memberikan pelayanan dengan menghormati kebutuhan privasi pasien


penting, khususnya pada waktu wawancara klinis, pemeriksaan,
prosedur / tindakan, pengobatan, dan transportasi.

TUJUAN 1. Menghormati privasi pasien pada waktu wawancara klinis,


pemeriksaan, prosedur / tindakan, pengobatan, dan transportasi.
2. Memberikan privasi pasien dari staf lain, dari pasien yang lain,
bahkan dari keluarganya.
3. Memberikan privasi pasien pada saat difoto, direkam atau
berpartisipasi dalam wawancara survei akreditasi.
1. Undang- Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
KEBIJAKAN 2. SK Menkes No. 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit.
3. PERMENKES RI No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
4. Keputusan Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No.
OT.01.01.1.063 tahun 2007 tentang Pemberlakuan Standar Prosedur
Operasional

HAK PASIEN ATAS KEBUTUHAN PRIVASI

No Dokumentasi : No Revisi Halaman


YM.01.11/II.3.3/ /203 0 2/2
RSMH Palembang
PROSEDUR Dilakukan kepada :
Pasien emergensi, pasien bedah rawat sehari, pasien rawat inap dan
pasien yang tidak mampu mengamankan barang miliknya dan
mereka yang tidak mampu membuat keputusan mengenai barang
pribadinya.
Pelaksanaan :
1. Pasien disiapkan sesuai dengan kondisi
2. Jelaskan tentang adanya hak pasien atas kebutuhan privasi .
3. Jelaskan tentang adanya perlindungan data pasien setelah
pengkajian termasuk juga keluarga kecuali atas permintaan
pasien. Perlindungan atas informasi / data kesehatan pasien dan
dijaga agar tidak disalahgunakan / hilang. Informasi / data
kesehatan pasien dalam rekam medis. Berkas rekam medis
adalah milik rumah sakit. Pasien bisa mendapatkan resume
catatan medis setelah pulang.
4. Identifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien selama
pelayanan dan pengobatan pada saat pengkajian, pemeriksaan,
prosedur/pengobatan dan transportasi.
5. Komunikasikan apakah pasien mau didampingi keluarga, atau
staf perawat lain pada saat saat pengkajian, pemeriksaan,
prosedur/pengobatan dan transportasi.
6. Pasang sampiran / skerem pada saat melakukan pemeriksaan
7. Gunakan selimut dan brankar standar untuk transportasi pasien.
8. Untuk transportasi jenazah tidak diperbolehkan melalui koridor
utama.
9. Dokumentasikan hasil identifikasi harapan dan kebutuhan privasi
pasien.
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, IRD, IRJ, Sarana, Farmasi, Fasilitas
Medis.

Anda mungkin juga menyukai