Anda di halaman 1dari 17

HAK PASIEN DAN

KELUARGA
Dinna Andriana
Nama : Dinna Andriana
Tempat / tanggal lahir : Palembang / 18 April 1984
Riwayat Pendidikan
2001 2008 : Pedidikan Dokter Umum Universitas Sriwijaya
2006 2008 : Magister Manajemen Universitas Tridinanti
palembang
Riwayat Pekerjaan
2008 2009 : RS Bhayangkara Palembang
2008 sekarang : RSUD Palembang BARI
Pengalaman Profesional
2011 2016 Ketua Tim DOTS TB RSUD Palembang BARI
2013 2016 Koordinator Tim Standar Pelayanan Publik RSUD
Palembang BARI
2013 2016 Koordinator Tim Tata kelola Rumah Sakit
2013 2016 Ketua Pokja Hak Pasien dan Keluarga Akreditasi
Versi 2012
2013 2016 Anggota Pokja MDGs Koordinator Tim TB Akreditasi
Versi 2012
2015 2016 Anggota Tim Zona Integritas RSUD Palembang BARI
10 elemen penilaian
Total skor penilaian 1000
Nilai standard kelulusan >80%
Di RS BARI, donor organ dan penelitian
klinis belum dilaksanakan
Pelayanan yang tidak dilakukan di elemen
penilaian dinyatakan dalam SK Direktur
Banyak elemen penilaian yang overlap
dengan pokja lain
Sangat dibutuhkan koordinasi
Rapat akreditasi yang dilakukan setiap
minggu sangat membantu koordinasi ini
Rapat dihadiri oleh seluruh panitia
akreditasi, pejabat struktural dan
fungsional RS
Dasar hukum : Pasal 32 UU No. 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit
Pasien dan keluarga harus diinformasikan
mengenai hak dan kewajibannya
Informasi diberikan di bagian admisi saat
pasien akan dirawat
Hak dan kewajiban pasien juga dipajang di
ruang tunggu dan kamar pasien
Petugas memahami hak dan kewajiban pasien

Hak dan Kewajiban Pasien


Ada SOP untuk perlindungan privasi
pasien
Perlindungan privasi pasien dilakukan
sepanjang pelayanan, baik pada saat
pemeriksaan, tindakan, transfer maupun
penatalaksanaan pasien
Petugas memahami SOP perlindungan
privasi pasien ini

Privasi Pasien
Mencakup 5 agama yang diakui di Indonesia
Tim internal RS untuk pelayanan kerohanian
Islam
Tim eksternal RS untuk pelayanan kerohanian
yang tidak dapat dilayani oleh tim internal
Tim eksternal RS dibentuk berdasarkan MoU
khusus dengan Departemen Agama setempat
Petugas memahami SOP dan alur pelayanan
kerohanian

Pelayanan Kerohanian
Petugas memahami SOP dan alur black
code
Denah pemasangan CCTV
Penggunaan one gate security system
Pemberlakuan finger lock di area tertentu

Perlindungan Terhadap Kekerasan


Fisik
Disediakan media penyampaian keluhan baik
secara langsung melalui unit pengaduan 24
jam, ataupun melalui media SMS online,
kotak saran yang ditempatkan di semua area
pelayanan, website dan layar informasi
interaktif
Petugas memberikan penjelasan mengenai
media penyampaian keluhan
Ada pelaporan keluhan dan alur penyelesaian
keluhan

Penanganan Keluhan
Petugas memahami rahasia medis pasien
dan menjaga rahasia medis, serta kepada
siapa rahasia medis tersebut boleh
diberikan
Keluarga pasien menandatangani blanko
pelepasan rahasia medis di bagian admisi
Penggunaan finger lock di ruang Rekam
Medis

Perlindungan Rahasia Medis


Pasien dan keluarganya mengetahui
diagnosis penyakitnya, dasar penegakan
diagnosis, penatalaksanaannya, rencana
penatalaksanaan, efek terapi dan
komplikasi yang mungkin terjadi
Pasien juga harus mengetahui nama
petugas medis yang memberikan
pelayanan dan indikasi tindakan yang
dilakukan oleh petugas

Edukasi Pasien
General consent dilakukan dan
ditandatangani di IGD dan Instalasi Rawat
Jalan untuk pasien masing-masing dan
bagian admisi untuk pasien rawat inap
Informed consent disadur dari panduan
informed consent yang diberikan oleh KKI
dan disesuaikan dengan kondisi pelayanan
rumah sakit
Terdiri dari bagian Informed dan Consent

General Consent dan Informed


Consest
Lembar informed consent yang berbeda
untuk transfusi darah dan tindakan anestesi
Ada daftar tindakan dan obat-obatan yang
memerlukan informed consent, sebagai
lampiran dari panduan informed consent
Panduan informed consent harus ada di
setiap ruangan serta dipahami oleh petugas
Materi pemberian informed consent
dimasukkan dalam pelatihan komunikasi
yang efektif
Ada bukti pelaksanaan pelatihan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai