DEPIGMENTASI GINGIVA
Disusun oleh :
Ayu Noermalasari 2015-16-127
Amelia Diansari W. 2015-16-128
Dinda Mousavi 2015-16-138
Gabriella Titahelu 2015-16-141
Pembimbing :
Erianti Dewi Utami, dg., Mpd
1
BAB I
PENDAHULUAN
warna gigi, namun dipengaruhi juga oleh jaringan gingiva. Kedokteran gigi estetik
estetika yang sering dikeluhkan oleh pasien antara lain adalah perubahan warna
Pigmentasi oral dapat terjadi secara fisiologis atau patologis secara alami.
merupakan pewarnaan pada gingiva berupa warna gelap keunguan atau bercak-
bercak coklat terang yang tidak beraturan. Lesi biasanya mewakili berbagai
macam bentuk klinis, mulai dari perubahan manifestasi klinis sampai pada
penyakit sistemik dan sel neoplasma ganas (misalnya, melanoma dan kaposi
srkoma).2
Warna gingiva ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu jumlah dan ukuran
pembuluh darah, ketebalan epitel, jumlah keratinisasi dan pigmen dalam epitel
gingiva. Melanin, pigmen coklat, merupakan pigmen alami yang paling umum
mulut secara klinis dinyatakan sebagai multifocal atau diffuse melanin pigmentasi
dengan jumlah bervariasi pada kelompok etnis yang berbeda di seluruh dunia.3
2
Pigmentasi coklat atau hitam dan perubahan jaringan gusi dapat
disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik. Keadaan sistemik seperti gangguan
atau etnik telah diketahui menjadi penyebab pigmentasi melanin pada rongga
mulut.3
hati-hati dan jangan sampai merusak gigi geligi. Apabila pengerjaannya tidak
tepat dapat menyebabkan resesi gusi, kerusakan periosteum dan tulang alveolar,
penyembuhan luka yang terganggu. Prosedur free gingiva graft dapat dilakukan
yang rumit karena memerlukan donor dan penyesuaian warna yang tepat, selain
itu umumnya terdapat garis atau batas gusi yang berbeda antara donor dan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gingiva
gingiva tepi, gingiva cekat dan interdental gingiva. Gingiva tepi dapat
gigi, sedangkan gingiva cekat merupakan bagian yang melekat erat dengan
embrasure gingiva.1
muda. Namun pada setiap orang akan bervariasi warna dari gingivanya,
adalah seluler dan cairan dan juga kolagen dari lamina propia. Pada
gingiva sehat tidak ada perubahan pada ukurannya (tidak membesar atau
4
pada daerah gingiva cekat. Adanya stippling ini menunjukkan adanya
gelap keunguan atau bercak-bercak coklat terang yang tidak beraturan. Jika
yang berasal dari sel melanosit, yang merupakan sel-sel dendrit dari lapisan
mulut, biasanya dijumpai pada gingiva, palatum durum mukosa dan lidah.
Melanin juga merupakan penentu utama dari adanya pewarnaan jaringan pada
manusia, termasuk pada kulit, selaput mukosa, rambut, iris mata dan bagian
dari otak 6
5
Warna gingiva ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu jumlah dan
melanin3 :
gingiva sebelahnya
sebelahnya.
2.3 Etiologi
Pigmentasi pada gingiva disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
6
di dalam kulit pada semua orang. Pada orang berkulit gelap,
B. Patologis
1. Peutz-Jeghers Syndrome
Peutz-Jeghers Syndrome adalah kelainan genetik ditandai dengan
bibir bawah dan mukosa bukal namun jarang ditemukan pada bibir
7
gingiva mukosa bukal dan lidah dapat terlihat. Pigmentasi oral
dapat merupakan gejala pertama pada penyakit ini. Bipsi pada lesi
lapisan basal. 9
3. Hemachromatosis
Hemachromatosis (bronze diabetes) adalah penyakit kronis yang
kecoklatan atau coklat gelap pada 20% dari kasus. Mukosa bukal
4. Melanoma
Melanoma adalah kondisi kanker dari melanosit. Sel darah pada sel
asimptomatik.9
b. Eksogen
1. Amalgam
8
Pigmentasi dari oral mukosa oleh karena restorasi amalgam
regio maksila9
2. Logam Berat
Logam berat yang diabsorbsi dari penggunaan terapeutik atau
berwarna merah kebiruan atau biru gelap pada gingiva tepi (garis
Penggunaan obat obatan dalam jangka waktu yang lama juga bisa
9
tersebut dapat menyebabkan akumulasi dari pigmen melanin akibat
pengaruh dari obat atau deposisi dari zat besi yang dapat
10
untuk meningkatkan estetika.3 Menghilangkan pigmentasi melanin pada gusi
harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan sampai merusak gigi geligi.
sangat bervariasi. Salah satu cara depigmentasi yang masih popular adalah
11
Setelah infiltrasi anestesi lokal, dua insisi akan ditempatkan secara
telah adekuat hand piece high speed dengan diamond bur (No.8
ukuran diamond bur yang lebih besar karena bur kecil tidak
d. Kauterisasi kimia
Menggunakan 90% fenol.
12
Kekurangan : berbahaya untuk jaringan mulut. Band gingiva sulit
tidak permanen.
f. Penggundulan tulang
Setelah anestesi lokal, dua insisi vertikal ditempatkan, masing-
di luar batas band berpigmen. Papila di splint dari arah labial dan
13
penetrasi sulit untuk dikontrol dan pembekuan berkepanjangan dapat
kontak sekitar 20-30 detik seperti yang dijelaskan oleh Tal dkk.
BAB III
LAPORAN KASUS
14
Jenis kelamin : Perempuan 3. Dinda Mousavi (2015-16-
138)
Alamat : Ulujami 4. Gabriella Titahelu (2015-16-
141)
Anamnesa:
Pasien datang dengan keluhan gusi depan atas dan bawah berwarna
kehitaman serta mengganggu penampilan. Pasien tidak memiliki kebiasaan
merokok, namun memiliki kakak dan adik kandung dengan warna gusi yang
serupa. Gusi tidak pernah terasa sakit dan pasien datang dalam keadaan tidak
sakit. Pasien tidak memiliki penyakit sistemik dan tidak sedang mengonsumsi
obat-obatan. Pasien belum pernah melakukan perawatan pada gusinya yang
berwarna kehitaman tersebut. Pasien datang dan ingin dirawat
Status Umum : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
Status Lokal :
1) Pemeriksaan ekstra oral:
Wajah : Simetris
Mata : Pupil: isokor, Konjungtiva : non anemik,
Sklera: non ikterik
Pipi : Tidak ada pembengkakan
Bibir : Kompeten
Kelenjar submandibularis: teraba, lunak, tidak sakit
Kelenjar Limfe : teraba, lunak, tidak sakit
2) Pemeriksaan intra oral:
Missing gigi : 37, 38, 47, 48
Sisa akar : 16, 26
Gigi goyang :-
Malposisi :-
Diastema : 11-21
Migrasi :-
Karies : 17, 23, 27, 28, 36
15
Resesi : 14, 24, 27, 36, 33,32,31,41,42,43,44,45,46
Restorasi amalgam : -
Atrisi : 17, 15, 14,13,12,11,21,22,23,24,25,27,28, 36, 35, 34, 33,
32, 31, 41, 42, 43, 44, 45, 46
Abrasi : -
Perlekatan frenulum RA : - Bukal Kanan : sedang
- Bukal Kiri : sedang
- Labial : sedang
Perlekatan frenulum RB : - Bukal Kanan : sedang
- Bukal Kiri : sedang
- Labial : sedang
- Lingual : sedang
Open bite :-
Edge to edge :-
Ekstrusi :-
Intrusi :-
Crowding :-
Trauma oklusi :-
a. Gingiva:
b. RA. KA: Bengkak (+) Merah (+) Kehitaman (+) Interdental Papil Tumpul (+)
16
Mesi Medi Mesia
Distal
Medial Distal
Gigi al Gigi
al l
14 3 214 3 3 2 2
13 3 2 2
13 2 2 2
12 2 2 3
11 2 212 3 2 3 3
21 2 2 3
21 2 2 3
22 3 2 3
23 3 321 3 2 2 2
24 2 2 4
22 2 2 3
34 3 2 2
33 3 323 3 3 3 3
32 2 224 4 3 2 3
31 3 2 2
41 2 234 3 2 2 3
42 2 233 4 2 2 2
43 3 2 4
44 3 232 3 4 2 2
31 2 2 2
41 2 2 3
42 2 2 3
43 3 2 2
a. Keadaan44 3 :
gigi geligi 2 4
BUKAL PALATAL
17
3) Pemeriksaan radiografi : -
Etiologi:
1. Primer : Bakteri plak
2. Predisposisi :
a) Lokal : - Kalkulus RA dan RB
- Karies pada gigi 17, 23, 27, 28, dan 36
b) Sistemik : -
c) Genetik : Peningkatan produksi melanin.
18
2. OHI
3. Pencabutan sisa akar 16, 26
Fase II(Fase bedah) :
1. Depigmentasi gingiva RA & RB anterior
Fase III (Fase restorasi) :
1. Penambalan karies dengan komposit gigi 17, 23, 27, 28, dan
36.
2. Pembuatan gigi tiruan gigi 16, 26, 37, 38, 47 dan 48
Fase IV (Fase re-evaluasi):
1. Evaluasi paska depigmentasi (1 minggu paska
depigmentasi)
Rujukan:
1) Bagian Konservasi
2) Bagian Prosthodonsi
19
Rencana Perawatan:
Alat :
Alat Standar:
o Nierbekken
o Pinset
o Sonde
o Ekskavator
Lap putih
Syringe 27Gauge/3ml
Cheek retractor
20
Handpiece high speed
Suction
Glass plate
Semen spatel
Plastis filling
Bahan:
o Tissue
o Gelas kumur
o Cotton pellet
o Lidocain gel 2%
o Petroleum jelly
o Kasa steril
o Periodontal pack.
Tahapan perawatan :
21
1) Pengisian dan persetujuan lembar informed consent oleh pasien
atas
2) Tindakan aseptik pada daerah kerja(bibir dan gingiva labial
anestesi infiltrasi
4) Lokal infiltrasi untuk nervus alveolaris superior anterior dextra
22
epitel danjaringan ikat (hal ini ditandai dengan sedikit terdapat
pendarahan).
8) Pendarahan ditanggulangi dengan menggunakan kasa steril
pigmen terambil.
10) Irigasi mengggunakan larutan saline.
11) Tekan daerah operasi dengan menggunakan kasa steril yang
perdarahan berhenti
12) Penutupan luka menggunakan periodontal pack:
Siapkan pasta periodontal pack (pasta accelerator dan pasta
semen spatel
Oleskan petroleum jelly pada tangan operator
Bentuk pasta yang sudah homogen menjadi seperti batang
Keringkan daerah luka.
Tempatkan periodontal pack dengan panjang dari gigi 14
sampai 24, dan lebar dari batas mukosa bergerak dan tidak
23
memperhatikan batas senyum dan tidak mengganggu
pergerakan otot.
Lakukan molding dengan cara menarik bibir atas pasien ke
operator.
c) Jangan berkumur terlalu keras selama 1 x 24 jam
d) Menghindari makanan pedas, asam, dan keras.
e) Menghindari makan dan minum panas 2 x 24 jam pasca
operasi.
f) Menggosok gigi pada area yang tidak ditutup pack.
g) Menggunakan obat kumur khlorheksidin dua kali sehari
(pada pagi dan malam hari setelah sikat gigi) selama satu
30 detik.
h) Datang 1 minggu kemudian untuk dilakukan evaluasi dan
rahang bawah.
24
2) Tindakan aseptik pada daerah kerja (bibir dan gingiva labial
anestesi infiltrasi.
4) Lokal infiltrasi untuk nervus alveolaris inferior dextra dan
200.000 adrenalin.
5) Daerah hiperpigmentasi melanin (area of interest) ditandai
epitel dan jaringan ikat (hal ini ditandai dengan sedikit terdapat
pendarahan).
25
8) Pendarahan ditanggulangi dengan menggunakan kasa steril
pigmen terambil.
10) Irigasi mengggunakan larutan saline.
11) Tekan daerah operasi dengan menggunakan kasa steril yang
perdarahan berhenti
12) Penutupan luka menggunakan periodontal pack:
Siapkan pasta periodontal pack (pasta accelerator dan pasta
semen spatel.
Oleskan petroleum jelly pada tangan operator.
Bentuk pasta yang sudah homogen menjadi seperti batang.
Keringkan daerah luka.
Tempatkan periodontal pack dengan panjang dari gigi 34
sampai 44, dan lebar dari batas mukosa bergerak dan tidak
pergerakan otot.
26
Lakukan molding dengan cara menarik bibir atas pasien ke
operator.
c) Jangan berkumur terlalu keras selama 1 x 24 jam.
d) Menghindari makanan pedas, asam, dan keras.
e) Menghindari makan dan minum panas 2 x 24 jam pasca
operasi.
f) Menggosok gigi pada area yang tidak ditutup pack.
g) Menggunakan obat kumur khlorheksidin dua kali sehari
(pada pagi dan malam hari setelah sikat gigi) selama satu
selama 30 detik.
h) Datang 1 minggu kemudian untuk dilakukan evaluasi dan
27
BAB V
KESIMPULAN
gelap keungunan atau bercak-bercak coklat terang yang tidak beraturan. Melanin
adalah pigmen dasar yang memberi warna pada gingival. Hiperpigmentasi coklat
atau hitam dan perubahan jaringan gusi dapat disebabkan oleh faktor eksogen dan
endogen.
DAFTAR PUSTAKA
28
1. Reddy, Shantipriya. Clinical Periodontology and Periodontics, 4th Edition.
UGM
6. Kodir A.I.A. Teknik Bedah dengan Skalpel pada Hiperpigmentai Gingiva.
Reports.(2015): 3
9. Gulati N, Dutt P, Gupta N, Tyagi P. Gingival Pigmentation: Revisited.
48-57
10. Madan E, Madan R, Agarwal MC, Agarwal S. Gingival Pigmentation Revisited.
29