Mungkin anda sering melihat stiker bertuliskan "EURO" di bodi bus, mobil, truk atau
kendaraan lain. Dan kebanyakan bagi kita banyak yang kurang mengerti apa sih arti dari kata
Euro ?
Baiklah, di posting ini saya akan menjelaskan kepada anda pengertian dari kata "Euro".
Euro adalah standar emisi Eropa yang digunakan untuk industri Otomotif yang sudah
ditetepkan sebagai standar emisi Internasional.
Di era GLOBAL WARMING ini banyak perusahaan/industri otomotif yang berlomba-lomba
memproduksi mesin dengan emisi gas buang yang ramah, tentunya tidak luput dengan
standar Emisi Euro.
Di Amerika memiliki standar EPA, standar ini biasa dilaksanakan di industry, Standar euro
lebih banyak dipakai di perusahaan otomotif dengan beberapa tingkatannya, seperti Euro 1,
Euro 2 dan seterusnya.
Standar euro mulai diterapkan tahun 1993 dengan beberapa ketentuan dan berdasarkan
klasifikasi kendaraan.
Di Indonesia, bahan bakar baru memenuhi kriteria Euro 1, 2, 3 dan 4.
EURO adalah standar emisi gas buang di Eropa dan memang menjadi standarisasi untuk
dunia. Di Eropa standarnya udah sampai EURO 5 Orang awam kadang menyangka kalau
EURO itu sama dengan kemampuan mesin dan fasilitas di dalam bis. bahkan para penawar
jasa a.k.a.Calo, akan menawarkan bus dengan standar Euro kepada penumpang karena
mereka kira bus dengan tulisan Euro tersebut merupakan Bus yang sangat NYAMAN.
"pake bus ini aja Pak..... Bis nya sudah YURO lhooooo.... "
(sambil nunjukin tulisan EURO yang ada di depan Bus)
Regulasi emisi gas buang di eropa untuk kendaraan berat bermesin diesel disebut dengan
istilah Euro I...V, terkadang menggunakan angka numerik Arab (Euro 1...5).
Komite eropa menggunakan numerik Romawi ketika menampilkan standar untuk kendaraan
berat, dan numerik Arab untuk kendaraan ringan. Hal ini disesuaikan dengan
amandemen yang telah mereka buat bahwa untuk kategori kendaran berat mempunyai
bobot lebih dari 3.500 kg yang dilengkapi dengan mesin dengan pembakaran erkompresi atau
pembakaran gas alami ataupun LPG.
Standarisasi Euro dilakukan secara berjangka, dan dengan sistem yang ketat untuk menekan
emisi gas buang yang berbahaya. Inilah kepedulian manusia untuk mengurangi
pemanasan global, jadi pemanasan global bukan hanya karena pembabatan hutan saja, akan
tetapi emisi gas buang kendaraan juga memiliki andil dalam percepatan pemanasan
global. Dan wujud kepedulian itu tertuang dalam usaha MENEKAN gas buang kendaraan.
Semenjak pemanasan global meningkat sangat tajam dimana sumber pengaruh utama berasal
dari pemanfaatan energy sumber daya fosil sebagai contoh adalah kendaraan bermotor. Lalu
kenapa pula kendaraan bermotor bisa menimbulkan emisi gas buang? Kendaraan
menghasilkan dua macam bentuk racun, yang terlihat oleh mata dan yang tak terlihat oleh
mata.
1. Yang terlihat oleh mata adalah PM (particulate matter) yaitu jelaga, asap hitam, tar,
dan Hidrokarbon yang tidak terbakar.
2. Sedang untuk yang tak terlihat oleh mata adalah Nox (nitrogen oksida), CO (Carbon
Monoksida) dan HC (Hidrokarbon) , walaupun tak terlihat biasanya indera kita bisa
merasakan kalau kadar nya terlalu tinggi yaitu mata perih dan menjadi berlinang air
mata.
Lalu kenapa sih kok bisa seperti itu? Jika suhu dalam ruang bakar terlalu rendah maka jumlah
PM nya akan meningkat dan jika suhu terlalu tinggi maka NOx nya yang akan meningkat.
Dalam mesin diesel, formasi unsur NOx sangat dipengaruhi oleh peningkatan suhu dalam
ruang bakar. Maka daripada itu, penting dilakukan menjaga tingkat temperature ruang bakar
pada posisi tertentu. Cara mudah untuk mengurangi kadar NOx adalah memperlambat timing
semprotan bahan bakar, akan tetapi hal tersebut malah mengakibatkan borosnya bahan bakar
sebesar 10-15%. Lalu bagaimana caranya supaya PM nya rendah dan NOx nya juga rendah
dengan tidak mengorbankan kemampuan mesin, lebih ekonomis bahan bakar dan lebih ramah
kepada lingkungan?
Beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan efisiensi pembakaran banyak macamnya
yaitu dengan menggunakan bantuan computer, mengatur kesesuaian semprotan bahan akar
dan udara, menggunakan teknologi common rail dimana menggunakan tekanan yang
sangat tinggi dan kesesuaian timing injeksi pada setiap putaran mesin, kepala silinder
bermulti-klep dan lain-lain. Untuk memenuhi standar gas buang euro2, saat ini di
Indonesia banyak kendaraan komersil yang menggunakan teknologi turbo-intercooler
dan dilengkapi catalyst. Lalu apa hubungannya?
Turbo
Turbo bekerja pada rpm tinggi. Pada mesin normally aspirated keadaan ini dimana silinder
membutuhkan udara yang banyak sehingga bahan bakar juga semakin boros dan
menhasilkan NOx yang tinggi. Pada mesin turbo, saat piston bergerak cepat menghasilkan
gas exhaust bertekanan. Tekanan tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin pada rumah
turbo dan menghisap udara masuk ke ruang silinder menjadi lebih efisien sehingga bahan
bakar menjadi lebih efisien dengan peningkatan tenaga yang cukup signifikan.
Intercooler Udara tekanan tinggi dari turbo masuk ke dalam intercooler untuk diturunkan
temperaturnya, baru kemudian masuk kedalam ruang bakar. Udara dingin dengan ensitas
lebih tinggi akan meningkatkan efisensi pembakaran dan mengurangi kadar NOx. Oxydation
Catalyst Alat ini berfungsi mereduksi jumlah PM yang keluar dari silinder dengan merubah
zat beracun menjadi zat tidak beracun dengan mengubahnya secara kimia oleh katalis yang
terinstall dalam knalpot sebelum dibuang / dilepas ke udara.
Cat 0 - 50 % ppm
Catatan : HC makin kecil , pembakaran makin sempurna.
Mesin Carb 12 - 15 %
EFI 12 - 16 %
Cat 12 - 17 %
Emisi O2 (Oxygen)
Quote:
EFI 0,5 - 2 %
Cat 0 %