Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan = entrepreneurship (wiraswasta, pengusaha, pedagang, saudagar) yang berasal dari


bahasa prancis, entrepende (petualang, pencipata, pengelola usaha)
Wira = utama, gagah,luhur, berani, teladan, pejuang
Swa = sendiri
Hasta = tangan
Sta = berdiri

Jadi, wiraswasta berarti orang yang memiliki sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dalam
mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Wiraswasta memangberusaha mandiri,
namun biasanya tidak memiliki visi pengembangan usaha, kreativitas, dan daya inovasi.

kewirausahaan identik dengan apa yang dilakukan oleh seorang "usahawan" atau "wiraswasta."
Pandangan itu tidaklah tepat, karena jiwa dan sikap kewirausahaan (entrepreneurship) tidak hanya
dimiliki oleh usahawan akan tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak
inovatif baik dalam kalangan usahawan maupun masyarakat umum seperti petani, karyawan, pegawai
pemerintah, mahasiswa, guru, dan pimpinan organisasi lainnya.

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.

Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda, melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru,
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber-sumber daya yang
lebih efisien.

Seseorang yang memiliki bakat kewiraushaan dapat mengembangkan bakatnya melalui


pendidikan. Mereka yang menjadi wirausahawan adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar
mengembangkan potensi untuk menangkap peluang serta mengorganisir usaha dalam mewujudkan cita-
citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausahawan yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup,
tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuninya.
Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu :
1. Dream ; mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya.
2. Decisiveness ; tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar perhitungan yang tepat.
3. Doers ; membuat keputusan dan melaksanakannya.
4. Determination ; melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian.
5. Dedication ; mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha.
6. Devotion ; mencintai pekerjaan yang dimiliki.
7. Details ; memperhatiakn faktor-faktor kritis secara rinci.
8. Destiny ; bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.
9. Dollars ; motivasi bukan hanya uang.
10. Distribute ; mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercayai.

Faktor Penghambat Kewirausahaan


Bangsa Indonesia menjadi negara besar yang miskin. Bangsa yang memiliki sumber daya yang
melimpah akan tetapi tidak dapat mengelolanya. Masalahnya bukan pada kemampuan SDM dan
Teknologi saja melainkan sesungguhnya karena lemahnya jiwa kewirausahaan. Beberapa hal yang
menjadi penghambat perkembangan kewirausahaan di Indonesia, karena ada anggapan untuk
melakukan wirausaha diperlukan :
1. Modal
Modal tidak hanya dalam bentuk finansial, tetapi dapat berupa keterampilan, pengetahuan,
jaringan kerja, dimana pada akhirnya dapat mendatangkan modal finansial. Banyak pemilik uang yang
tidak dapat mengembangkan uang miliknya.
Keinginan pemilik uang adalah agar uang yang dimiliki berkembang. Namun banyak pemilik uang
tidak memiliki kemampuan mengembangkan uang miliknya. Pemilik uang biasanya mencari jalan agar
uang miliknya berkembang melalui suatu bidang usaha yang dianggap fisibel. Suatu bidang yang
dianggap fisibel biasanya dimiliki oleh seorang wirausahawan yang biasanya memiliki kreativitas dalam
menghadapi suatu persoalan, dan menjadikannya suatu peluang usaha. Dengan demikian seorang
wirausahawan dapat berparner dengan pemilik modal. Dimana masing-masing menggunakan perannya
dan saling menguntungkan.

2. Keturunan
Seseorang manjadi wirausahawan tidak berdasarkan faktor keturunan saja. Bila seseorang
dengan lingkunganya adalah lingkungan para wirausahawan maka ia akan cenderung bertindak dan
berpikir wirausaha. Bila seseorang dengan lingkungan akademisi maka ia akan bertindak dan berfikir
secara akademisi. Bila seseorang dengan lingkungan pekerja maka ia akan cenderung bertindak dan
berpikir secara pekerja.
3. Status Sosial Rendah
Wirausahawan kurang mendapat penghormatan dalam masyarakat. Apalagi untuk wirausahawan
yang relatif masih kecil. Masyarakat kita lebih memberikan penghormatan kepada kaum pekerja yang
memiliki jabatan tertentu. Masyarakat kita sangat menghargai orang yang bekerja kantoran. Seorang
wirausahawan yang usahanya masih kecil sering disebut penganguran atau orang yang tidak punya
pekerjaan.

4. Pendidikan
Kewirausahaan tidak mengenal pendidikan. Yang ada adalah kemampuan membaca peluang
usaha, kerja keras, tekun dan cerdik. Dengan kemampuan membaca peluang usaha, kerja keras, tekun
dan cerdik, seorang wirausaha akan sukses.

5. Gender
Saat ini banyak wirausahawan yang berasal dari wanita, bukan mutlak pria. Pembatasan gender
hanya ada dalam kodrat sebagai manusia. Dalam berwirausaha tidak ada perbedaan gender

6. Kesehatan/Kelengkapan Fisik
Kesehatan/kelengkapan fisik adalah karunia Illahi. Tetapi tidak semua orang mempunyai
kesehatan dan kelengkapan fisik bukan berarti tidak bisa melakukan sesuatu apapun. Banyak usaha
yang dijalankan dengan kursi roda.

Anda mungkin juga menyukai