Disusun oleh :
Almas Nur Prawoto
20120310077
Diajukan Kepada :
dr. Asti Widuri, Sp. THT-KL, M. Kes.
PRESENTASI KASUS
OTITIS MEDIA AKUT
Disusun oleh :
Almas Nur Prawoto
20120310077
Disetujui oleh :
Dokter Pembimbing Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorok
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. S
Umur : 6 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gamping
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama:
Nyeri telinga kanan
Vital Sign
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Suhu : 38,8 oC
Nadi : 80 x/menit, reguler
Frekuensi napas : 20 x/menit, reguler
Anamnesis Sistem
Kepala : Normocephali, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-)
Ekstremitas : Akral hangat, nadi kuat, gerakan bebas
Kesan : pada auris dextra terdapat sekret putih, tidak tampak cone of light pada
membran timpani disertai dengan perforasi dan hiperemis.
Hidung
Rhinoskopi Cavum nasi kanan Cavum nasi kiri
anterior
Mukosa hidung Hiperemis (+), sekret Hiperemis (+), sekret (+), massa
(+), massa (-) (-)
Septum nasi Deviasi (-), dislokasi (-) Deviasi (-), dislokasi (-)
Tenggorok
Arkus faring Simetris, massa (-)
Uvula Ukuran dan bentuk normal, letak lurus di tengah
Dinding faring Granula (-), cobble stone appearance (-)
Mukosa faring Hiperemis (+), massa (-)
Tonsil T1 T1, hiperemis (+/+), kripta normal
Gigi geligi Caries gigi (-) , tambalan (-)
IV. DIAGNOSIS
V. PENATALAKSANAAN
Pengobatan yang dilakukan :
1. membersihkan liang telinga kanan.
2. Antibiotik oral amoxicillin 25-50 mg/kgBB.hari
3. Paracetamol 10-15 mg/kgBB/4 jam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Otitis Media Akut
A. Definisi
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan telinga tengah dengan gejala dan tanda-
tanda yang bersifat cepat dan singkat. Peradangan dapat terjadi pada sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
B. Etiologi
Sumbatan pada tuba eustachius merupakan penyebab utama dari otitis media.
Pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius terganggu sehingga pencegahan
invasi kuman ke dalam telinga terganggu juga. ISPA juga merupakan salah satu
faktor penyebab yang paling sering. Kuman penyebab OMA adalah bakteri piogenik
serperti Streptococcus hemoliticus, Staphylococcus aureus, Pneumococcus,
Haemophilus influenza, Escherichia coli, Proteus vulgaris, Pseudomonas
aeruginosa. Streptococcus pneumonia merupakan organisme penyebab tersering
pada semua kelompok umur. Sedangkan Haemophilus influenza adalah patogen
tersering yang ditemukan pada anak dibawah usia lima tahun.
C. Patogenesis
Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang
tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius.
Saat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran
tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan
datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan
membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya
terbentuklah nanah dalam telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar
saluran Eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah
terkumpul di belakang gendang telinga.
Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena
gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ
pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran
yang dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus). Namun cairan yang lebih
banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 45 desibel (kisaran
pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. Dan yang paling berat,
cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena
tekanannya.
D. Stadium OMA
Perubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi dapat dibagi atas 5 stadium.
Keadaan ini berdasarkan pada gambaran membran timpani yang diamati melalui liang
telinga luar.
E. Gejala Klinik
Gejala klinik otitis media akut tergantung pada stadium penyakit serta umur pasien.
Pada anak yang sudah dapat berbicara keluhan utama adalah nyeri telinga, suhu
tubuh tinggi dan biasanya ada riwayat batuk pilek sebelumnya.
Pada anak yang lebih besar atau orang dewasa disamping rasa nyeri terdapat pula
gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang dengar. Pada
bayi dan anak kecil gejala khas OMA adalah suhu tubuh tinggi sampai 39,5 C
(stadium supurasi), anak gelisah dan sulit tidur, tiba-tiba anak menjerit waktu tidur,
diare, kejang-kejang. Bila terjadi ruptur membran timpani maka sekret mengalir ke
liang telinga luar, suhu tubuh turun dan anak tertidur tenang.
F. Diagnosis
Diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut.
1. Penyakitnya muncul mendadak (akut)
2. Ditemukannya tanda efusi (efusi: pengumpulan cairan di suatu rongga tubuh) di
telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda
berikut: (1)menggembungnya gendang telinga, (2)terbatas/tidak adanya gerakan
gendang telinga, (3)adanya bayangan cairan di belakang gendang telinga,
(4)cairan yang keluar dari telinga.
3. Adanya tanda/gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya
salah satu di antara tanda berikut: (1)kemerahan pada gendang telinga, (2)nyeri
telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.
G. Penatalaksanaan Komprehensif
1. Non-medikamentosa:
a. Membersihkan liang telinga secara hati-hati dengan pengisap atau kapas
yang dibasahi dengan H2O2 3%.
b. Bila terdapat abses, dilakukan insisi dan drainase.
2. Medikamentosa:
a. Antibiotik: pemberian antibiotik disarankan pada OMA bilateral ataupun
unilateral pada anak diatas usia 6 bulan yang mengalami gejala sedang hingga
berat minimal 48 jam atau suhu diatas 39 derajat celcius.
Amoxicillin sebagai first line antibiotics untuk otitis media akut dan dapat
diberikan jika pasien tidak diberikan amoxicillin waktu 1 bulan dan jika
pasien tidak alergi. Jika tidak dapat perbaikan dalam waktu 48-72 jam setelah
pemberian obat maka disarankan untuk melakukan reassessment pada terapi.
H. Konseling dan Edukasi
1. Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau alat lainnya.
2. Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang
3. Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang telinga agar dalam
kondisi kering dan tidak lembab
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of Pediatrics. 2013. The diagnosis and management of acute otitis media.
Pediatrics 2013;131:e964-e999
Vernacchio L, Vezina RM, Mitchell AA. Management of acute otitis media by primary care
physicians: trends since the release of the 2004 American Academy of Pediatrics/American
Academy of Family Physicians clinical practice guideline. Pediatrics.2007;120(2):281287