Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN 3 (TIGA)

Nama Mata Kuliah : Teori Bahasa dan Otomata


Kode Mata Kuliah : 06410009
Pengampu Mata Kuliah : Sukenda
Semester : IV (Empat)
Waktu : 2 x 50 menit (bobot 2 SKS)
Pertemuan ke :3
Tempat : Ruang masing-masing mahasiswa (online / e-learning)

3.1. Manfaat Mata Kuliah


Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa akan mampu
mengaplikasikan isi yang telah dipelajari sehubungan dengan konsep dan teorema
bahasa formal untuk kebutuhan dalam perancangan kompiler. Sehingga mahasiswa
diharapkan belajar sungguh untuk mencapai nilai yang maksimal.
Pengaplikasian yang bisa dilakukan pada pertemuan tiga ini yaitu bagaimana
mahasiswa mampu menerapkan materi yang diterangkan pada pertemuan tiga ini,
adapun materi yang disampaikan yaitu cakupan materi teori bahasa dan otomata yang
berkaitan dengan Pengenalan Hirarki Chomsky sehingga dapat diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.

3.2. Deskripsi Mata Kuliah


Pada pertemuan ketiga ini, masih mempelajari tentang hirarki chomsky.
Matakuliah Teori Bahasa dan Otomata mempunyai materi yang terkait dengan
hirarki chomsky dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sub materi
yang akan dipelajari, yaitu sebagai berikut :
a. Kelas Tata Bahasa dan Bahasa,
b. Tipe Tata Bahasa
c. Regular Grammar.
Materi kuliah, yang akan disampaikan nanti, disampaikan dalam proses belajar
mengajar (perkuliahan) secara online. Penyampaian ini diharapkan dapat
mempermudah mahasiswa untuk mempelajari materi hirarki chomsky, sehingga
mahasiswa dapat belajar secara online dengan baik. Begitu juga pengampu
matakuliah dapat menyampaikan materi kuliah secara online, sehingga proses belajar
mengajar berjalan dengan baik. Sekiranya penyampaian materi hirarki chomsky
secara sistematis dan juga pembelajaran mahasiswa secara baik maka tujuan atau
manfaat dari materi kuliah bisa dirasakan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
Materi diatas merupakan garis besar yang akan disampaikan pada pertemuan
ketiga perkuliahan, yang memungkinkan materi tersebut mempunyai sub-sub materi.
Materi yang akan diajarkan bisa saja disampaikan dalam perkuliahan selama 2 x 50
menit, atau dalam kurun 2 sks, mungkin saja bisa lebih dari 2 x 50 menit jika
perkuliahan secara online ini berjalan dengan baik.

3.3. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan
tentang hirarki chomsky, konsep dan teori terimplementasi dalam kehidupan nyata ke
dunia informatika.

3.4. Strategi Perkuliahan


Keterlibatan 2 entitas yaitu mahasiswa dan pengampu matakuliah (dosen),
merupakan hal penting dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan ketiga ini,
proses perkuliahan dilakukan secara online (e-learning). Dimana, 2 entitas tersebut
saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dalam proses pembelajaran
melalui media teknologi modern. Interaksi dua entitas tersebut bisa searah atau dua
arah secara bersama-sama, tentunya masih dalam konteks pembelajaran matakuliah
yang akan disampaikan ke mahasiswa. Mahasiswa sebagai penerima informasi atau
bisa juga sebagai pemberi informasi, informasi yang diterima atau diberikan berupa
materi kuliah. Sedangkan pengampu matakuliah (dosen) sebagai sumber informasi
(sebagai pemateri) yang disebarkan atau dikirimkan ke mahasiswa, akan tetapi bisa
juga pengampu matakuliah sebagai penerima informasi dari mahasiswa.
Dua entitas yang saling memberi dan menerima informasi materi matakuliah
maka perlu strategi penyampaian yang baik, sehingga transfer informasi bisa berjalan
dengan baik. Strategi penyampaian informasi materi matakuliah dalam proses
pembelajaran disebut juga strategi perkuliahan. Strategi yang diterapkan kepada
mahasiswa akan berbeda dengan pengampu matakuliah. Berikut strategi perkuliahan
pengampu matakuliah yaitu :
a. Menjelaskan tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus
(TIK) yang harus dicapai,
b. Memberi beberapa pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh mahasiswa
mengetahui mengenai hirarki chomsky,
c. Menjelaskan tentang pengertian hirarki chomsky, dengan macam-macam sub
pokok bahasan yaitu kelas tata bahasa dan bahasa, tipe tata bahasa, dan regular
grammar,
d. Menjelaskan tentang penggunaan kelas tata bahasa dan bahasa, tipe tata bahasa,
dan regular grammar dalam kasus (berupa contoh kasus),
e. Menerapkan dalam bentuk studi kasus untuk latihan dan pekerjaan rumah,
f. Memberi softcopy atau link file pdf untuk buku yang dipakai,
g. Memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa.
h. Menutup pertemuan dan menanyakan apakah ada hal-hal yang ingin ditanyakan,
dikomentari, atau dijadikan bahan diskusi,
i. Menyimpulkan materi yang telah dibahas,
j. Memberi gambaran materi yang akan dibahas minggu.

3.5. Kriteria Penilaian


Penilaian yang dilakukan terhadap pertemuan ketiga ini, yaitu dosen pengampu
menilai mahasiswa terhadap aktivitas perkuliahan yang telah dilakukan secara online
(e-learning). Dimana mahasiswa menerima nilai selama proses pembelajaran yang
telah dilakukannya. Sedangkan dosen memberi nilai terhadap mahasiswa yang
mengikuti matakuliah yang diampunya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Sehingga mahasiswa bisa mengetahui nilai yang diperoleh pada saat perkuliahan
selesai. Berikut kriteria penilaian pada saat perkuliahan berjalan (khususnya
pertemuan ketiga) yaitu :
a. Aktivitas mahasiswa pada saat perkuliahan berjalan, baik berupa pertanyaan
ataupun jawaban. Pertanyaan atau jawaban yang diutarakan oleh mahasiswa
tentunya berkaitan dengan materi yang akan dibahas atau yang telah dibahas.
b. Mahasiswa yang mengumpulkan jawaban atas quiz yang dilontarkan oleh dosen
pengampu.
c. Mahasiswa yang mengumpulkan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu.
d. Mahasiswa yang mengikuti proses perkuliahan yang dilakukan secara online (e-
learning).

3.6. Materi Perkuliahan


Pada pertemuan ketiga kuliah akan dibahas mengenai materi perkuliahan yang
akan dilaksanakan yaitu materi hirarki chomsky. Biasanya materi tersebut dikemas
dalam pokok bahasan dan juga sub pokok bahasan. Berikut pokok bahasan lanjutan
dari pertemuan sebelumnya yaitu : hirarki chomsky, dengan sub pokok bahasan
adalah :
a. Kelas Tata Bahasa dan Bahasa.
b. Tipe Tata Bahasa.
c. Regular Grammar.
Berikut penjelasan dari masing-masing sub pokok bahasan akan disampaikan pada
perkuliahan ketiga ini.
Terdapat banyak tata bahasa berbeda yang mendeskripsikan bahasa yang sama.
Ditulis secara simbolik, ini berarti terdapat tata bahasa G1, G2, G3, , Gn
sedemikian rupa sehingga L(G1) = L(G2) = L(G3) = = L(Gn). Dengan hanya
melihat tata bahasanya, kita sulit menentukan apakah dua buah tata bahasa
menghasilkan bahasa yang sama.
Walaupun tata bahasa sangat beragam, Chomsky membedakan tata-tata bahasa
tersebut ke dalam empat kelas yaitu kelas tata bahasa reguler, kelas tata bahasa bebas
konteks, kelas tata bahasa peka konteks, dan kelas tata bahasa tak beraturan. Setiap
kelas memiliki algoritma khusus untuk memanipulasi kalimat yang dibangkitkan
oleh tata bahasa kelas tersebut.
Pada pertemuan ketiga ini akan dibahas karakteristik yang membedakan satu
kelas tata bahasa dengan kelas tata bahasa yang lain. Setelah membaca materi pada
pertemuan ini, pembaca diharapkan mampu mengidentifikasi kelas dari suatu tata
bahasa.

A. Kelas Tata Bahasa dan Bahasa.


Berdasarkan bentuk aturan produksi , tata bahasa formal dapat dibagi ke
dalam empat kelas (jenis). Keempat kelas itu disebut juga hierarki Chomsky,
sebagaimana diklasifikasikan oleh Noam Chomsky.

Kelas bahasa ditentukan oleh kelas tata bahasanya. Jadi, bahasa kelas i adalah bahasa
yang dapat dispesifikasikan oleh tata bahasa kelas i. Di dalam pembahasan berikut,
kita menggunakan A dan B untuk menyatakan non-terminal, a dan b untuk
menyatakan terminal, dan dan untuk menyatakan string terminal dan non-
terminal.

Keempat kelas tata bahasa tersebut adalah :


1. Kelas tata bahasa regular (regular grammar) atau tata bahasa jenis-3 (type-3
grammar)
Kelas tata bahasa jenis-3 dicirikan jika semua aturan produksinya berikut :
Aa
A aB
Atau bentuk ekivalennya :
Aa
A Ba
Jadi, ruas kiri aturan produksinya harus simbol non-terminal, sedangkan ruas
kanannya berupa terminal atau sebuah terminal diikuti dengan sebuah non-
terminal (atau sebuah non-terminal diikuti oleh sebuah terminal).

Bahasa yang dispesifikasikan oleh tata bahasa ini disebut bahasa regular
(regular language)

Mesin yang mengenali bahasa regular adalah Finite State Automata (FSA).

Contoh 3.1 : Tinjauan tata bahasa G=(T, N, P, S), dengan T={0, 1}, N={S, A,
B}, dan aturan produksi didalam P adalah :
S 0A B 1B
S 1B B1
A 0A B0
A 0S S0
A 1B
Jelas bahwa G adalah tata bahasa regular, dan L(G) adalah bahasa regular
(jenis-3).

2. Kelas tata bahasa bebas-konteks (context-free) atau tata bahasa jenis-2 (type-
2 grammar).
Kelas tata bahasa jenis-2 dicirikan jika semua aturan produksinya selalu
berbentuk :
A
dimana, ruas kiri dari aturan produksinya selalu berupa sebuah simbol non-
terminal, sedangkan adalah string selain . Jelaslah bahasa tata bahasa
jenis-3 juga merupakan tata bahasa jenis 2.
Nama bebas-konteks timbul karena aturan produksi yang berbentuk A
memungkinkan simbol non-terminal A diganti dengan string tidak
bergantung dari konteks dari mana A muncul.

Bahasa yang dispesifikasikan oleh tata bahasa ini disebut bahasa bebas-
konteks (context-free language) atau CFL.

Mesin FSM yang mengenali bahasa jenis-2 ini adalah Push Down Automata
(PDA).

Contoh 3.2 : Tinjauan tata bahasa G = (T, N, P, S), dengan T= {a,b}, N={S,
A, B}, dan produksi didalam P adalah :
S aB A bAA
S bA Bb
Aa B bS
A aS B aBB
Jelaslah bahwa G adalah tata bahasa bebas-konteks, dan L(G) adalah tata
bahasa bebas-konteks. Dapat ditunjukan bahwa L(G) = {aibi | i | = 1}.

3. Kelas tata bahasa peka-konteks (context-sensitive) atau tata bahasa jenis-1


(type-1 grammar).
Di dalam kelas tata bahasa jenis-1, pada setiap aturan produksi

panjang selalu lebih besar atau sama dengan panjang (|| ||).
Jelaslah bahwa tata bahasa jenis-3 maupun tata bahasa jenis 2 juga
merupakan tata bahasa jenis-1.
Bahas yang dispesifikasikan oleh tata bahasa ini disebut bahasa peka-konteks
(context-sensitive language) atau CSL.

Mesin FSM yang mengenali bahasa jenis-1 ini adalah Linear Bounded
Automata (LBA).

Contoh 3.3 : Tinjauan tata bahasa G = (T, N, P, S), dengan T={a, b, c},
N={S, B, C}, dan aturan produksi didalam P adalah :
S aSBC bB bb
S aBC bC bc
CB BC cC cc

Jelaslah bahwa G adalah tata bahasa peka-konteks, karena semua string


disebelah kanan aturan produksi selalu lebih besar atau sama dengan sring di
ruas kiri, dan L(G) adalah tata bahasa peka-konteks.

4. Kelas tata bahasa tanpa-pembatasan (unrestricted grammar) atau tata


bahasa jenis-0 (type-0 grammar).
Tata bahasa tanpa-pembatasan ini tidak mempunyai batasan untuk aturan
produksinya, sebagaimana tata bahasa jenis 1, 2, dan 3.

Bahasa yang dispesifikasikan oleh tata bahasa ini disebut bahasa tanpa-
pembatasan (unrestricted language).
Mesin FSM yang mengenali bahasa jenis-0 adalah mesin Turing (Turing
machine).

B. Tipe Tata Bahasa.


Hubungan antara keempat kelas tata bahasa yang telah dijelaskan di atas dapat
digambarkan dengan diagram Venn berikut :

Jenis 0 atau tanpa-pembatasan

jenis 1 atau
peka-konteks

jenis 2 atau
bebas-konteks

jenis 3
atau
regular

Keempat kelas tata bahasa di atas beserta mesin pengenal bahasanya diringkas
didalam tabel dibawah ini :

Jenis Kelas Tata Bahasa Mesin Pengenal Bahasa


3 Regular Grammar Finite State Automata (FSA)
2 Context-Free Grammar (CFG) Push Down Automata (PDA)
1 Context-Sensitive Grammar (CSG) Linear Bounded Automata (LBA)
0 Unrestricted Grammar Turing Machine

Keempat jenis otomata untuk setiap kelas bahasa mempunyai ciri diatas merupakan
klasifikasi dari tipe tata bahasa Noam Chomsky.
C. Regular Grammar.
Suatu tata bahasa termasuk kelas tata bahasa reguler jika seluruh aturan
produksinya berbentuk :
A BP atau A P
A dan B adalah sebuah simbol non terminal. P adalah kata kosong atau kata
yang seluruhnya terdiri dari simbol terminal tapi sebuah simbol. Dalam bentuk
simbolik : A Vn, B Vn, P Vt*. Dengan kata lain, suatu tata bahasa termasuk
tata bahasa reguler jika seluruh aturan produksinya memenuhi dua syarat berikut :
1. Ruas kiri mengandung satu simbol dan simbol tersebut adalah simbol non
terminal.
2. Jika ruas kanan mengandung simbol non terminal, dengan jumlah hanya satu dan
bisa berada di paling kiri. Dan bisa juga sebuah non terminal atau terminal.
Berikut adalah contoh tata bahasa yang termasuk kelas tata bahasa reguler :
G1 = (Vn, Vt, P, S)
Vn = {X, Y}
Vt = {0, 1}
S=X

P sebagai berikut :
1. X Y0
2. Y Y1
3. Y 0
4. Y 1
5. Y
Jangan lupa bahwa P di atas dapat ditulis kembali sebagai berikut :
X Y0
Y Y1 | 0 | 1 |
Berikut adalah contoh tata bahasa yang tidak termasuk kelas tata bahasa reguler :
G2 = (Vn, Vt, P, S)
Vn = {X, Y}
Vt = {0, 1}
S=X

P sebagai berikut :
1. X Y0
2. Y 0Y1
3. Y XY0
4. 0Y Y1
5. Y 1
Perhatikanlah aturan produksi tersebut bahwa aturan nomor 2 melanggar syarat
nomor 2 karena walaupun ruas kanan mengandung 1 simbol non terminal, tapi
mengandung 2 simbol terminal. Aturan produksi nomor 3 melanggar syarat nomor 2
karena ruas kanannya mengandung lebih dari satu simbol non terminal. Aturan
produksi nomor 4 melanggar syarat nomor 1 karena ruas kirinya mengandung dua
buah simbol baik non terminal maupun terminal.
Contoh Soal :
1. Termasuk kelas apakah tata bahasa berikut?
G4 = (Vn, Vt, P, S)
Vn = {X, Y}
Vt = { 0, 1}
S=X
P sebagai berikut :
X Y0 | 1Y | 0 | 1
Jawab :
Bukan kelas tata bahasa bebas konteks. Tetapi G4 termasuk kelas tata bahasa
reguler karena aturan X 1Y atau X Y0 tidak melanggar syarat nomor 2
dari kelas tata bahasa reguler.

Catatan :
Klasifikasi Chomsky menyatakan bahwa setiap tata bahasa yang termasuk kelas
tata bahasa bebas konteks juga termasuk kelas tata bahasa peka konteks. Untuk
keperluan tulisan ini, jawaban pertanyaan nomor 1 harus kelas tata bahasa bebas
konteks walaupun G4 juga termasuk kelas tata bahasa peka konteks.
2. Termasuk kelas apakah tata bahasa berikut?
G4 = (Vn, Vt, P, S)
Vn = {X}
Vt = { 0, 1}
S=X
P sebagai berikut :
X 0X1 | 01
Jawab :
Kelas tata bahasa bebas konteks.

3.7. Ringkasan
Terdapat empat kelas tata bahasa yaitu kelas tata bahasa reguler, bebas konteks,
peka konteks, dan tak beraturan. Persamaan antara kelas tata bahasa reguler dengan
bebas konteks terletak pada ruas kiri aturan produksinya. Persamaan antara kelas tata
bahasa bebas konteks dengan peka konteks terletak pada ruas kanan aturan
produksinya. Perbedaan antara kelas tata bahasa reguler dengan bebas konteks
terletak pada ruas kanan aturan produksinya. Perbedaan antara kelas tata bahasa
bebas konteks dengan peka konteks tereltak pada ruas kiri aturan produksinya.

3.8. Referensi Bacaan


Pertemuan kuliah yang ketiga ini dilakukan perkuliahan secara online, dengan
menggunakan teknologi internet beserta software aplikasi yang mendukung ke arah
pembelajaran secara online. Pada petermuan ketiga, sekiranya perlu referensi untuk
bacaan bagi mahasiswa agar tercipta suatu kondisi pembelajaran yang baik,
walaupun pembelajaran tersebut melalui online (e-learning). Adapun referensi
bacaan untuk mahasiswa yaitu :
a. Roni Djuliawan, M.T., Diktat Kuliah Teori Bahasa & Otomata, Teknik
Informatika Universitas Widyatama, 2003.
b. Rinaldi Munir, Materi Kuliah Matematika Diskrit, Informatika-ITB, Bandung,
2003.
c. Rinaldi Munir, Matematika Diskrit,Informatika, Bandung, 2001.
d. Hopcroft; Motwani; Ullman, Introduction to automata theory, Languages and
Computation, Pearson Education, 2001.

3.9. Quiz / Tugas


Pada pertemuan ketiga perkuliahan yang kita lakukan, sekiranya perlu diadakan
quiz untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan
yang telah disampaikan. Adapun soal quiz yaitu sebagai berikut :
1. Tuliskanlah 5 kalimat terpendek anggota dari L(G1) beserta langkah
penurunannya!
2. Tuliskanlah 10 kalimat terpendek anggota dari L(G2) beserta langkah
penurunannya!
3. Buatlah sebuah tata bahasa yang menghasilkan kalimat-kalimat dengan
karakteristik sebagai berikut :
Jika simbol pertama 0, maka simbol 0 selalu berada di sebelah kiri simbol 1 dan
banyaknya simbol 0 sama dengan banyaknya simbol 1. Jika simbol pertama 1,
maka simbol 1 selalu berada di sebelah kiri simbol 0 dan banyaknya simbol 1
dua kali banyaknya simbol 0. Termasuk kelas apakah tata bahasa tersebut ?.

Ichsan Rizallusani

Anda mungkin juga menyukai