Anda di halaman 1dari 5

THEOBALDO WILYANTARA

NIM: A31114317
METODE PENELITIAN

RMK BAB 1
INTRODUCTION TO RESEARCH

1. Pendahuluan
Penelitian atau riset (research) adalah proses menemukan solusi dari suatu masalah setelah
melalui pembelajaran dan analisis terhadap faktor-faktor tertentu. Penelitian akan membantu
manajer organisasi dalam mengambil keputusan di tempat kerjanya. Seringkali manajer membuat
keputusan yang baik sehingga dapat menyelesaikan suatu masalah, namun seringkali juga
manajer tidak membuat suatu keputusan sehingga masalah terus berlanjut.

Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis atau riset bisnis adalah penyelidikan atau investigasi yang terkelola,
sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah yang spesifik,
yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terhadap masalah tersebut.
Artinya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menemukan masalah yang harus
dipahami dan dipecahkan. Setelah masalah diidentifikasi, maka informasi harus diperoleh dan
data harus dianalisis.

Penelitian dan Manajer


Penelitian berkaitan dalam penyelesaian suatu masalah yang berhubungan dengan
akuntansi, pendanaan, manajemen, dan pemasaran. Penelitian tidak hanya memperhatikan faktor
internal perusahaan tetapi juga faktor eksternal perusahaan seperti ekonomi, politik, teknologi,
dan demografi.

2. Jenis Penelitian: Penelitian Terapan dan Penelitian Dasar


a. Penelitian Terapan
Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan yang berbeda. Tujuan pertama
adalah memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer dalam konteks
pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu. Penelitian semacam itu disebut penelitian
terapan Contohnya, sebuah produk tertentu mungkin tidak laku dan manajer harus
menemukan alasan di balik hal tersebut dalam rangka mengambil tindakan perbaikan.

b. Penelitian Dasar
Tujuan penelitian yang lain adalah untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan
berusaha memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat
diselesaikan dan memperluas pengetahuan dengan mencoba membandingkan bagaimana cara
yang tepat yang dalam menyelesaikan masalah. Ini disebut penelitian dasar.

Ada kemungkinan bahwa beberapa organisasi di masa depan akan menerapkan


pengetahuan yang diperoleh melalui temuan dan penelitian dasar semacam itu untuk
memecahkan masalah mereka sendiri. Contohnya, seorang profesor dari universitas mungkin
tertarik untuk menyelidiki faktor-faktor yang menyebabkan absensi, semata-mata
sebagai minat akademik. Setelah mengumpulkan informasi tentang topik ini dari beberapa
institusi dan menganalisis data, profesor tersebut mungkin menemukan faktor seperti jam
kerja yang tidak fleksibel, pelatihan karyawan yang tidak memadai, dan moral yang
rendah sebagai hal-hal yang memengaruhi absensi. Saat ini, seorang manajer yang
menghadapi absensi karyawan dalam organisasinya dapat menggunakan informasi tersebut
untuk menentukan jika faktor-faktor tersebut relevan dengan kondisi kerja di
perusahaannya.

3. Manajer dan Penelitian


Manajer yang memilik pengetahuan tentang penelitian mempunyai kelebihan daripada
manajer yang tidak memiliknya. Manajer yang memahami penelitian dapat berinteraksi secara
efektif dengan tim yang diberikan tugas penelitian. Pengetahuan mengenai proses
penelitian, desain, dan interpretasi data juga membantu manajer untuk membedakan
penerima temuan penelitian yang ditampilkan dan untuk menentukan apakah solusi
yang direkomendasikan tepat untuk diimplementasikan atau tidak.

Dalam benak kita mungkin terlintas bahwa kita mungkin akan menugaskan peneliti untuk
memecahkan masalah dan bukan melakukan sendiri penelitian, tidak ada gunanya untuk
bersusah-payah mempelajari penelitian. Alasan tersebut menjadi jelas jika seseorang
mempertimbangkan konsekuensi kegagalan ketika melakukan hal tersebut. Dengan kerumitan
organisasi modern yang belum pemah ada sebelumnya, dan ketidakpastian lingkungan yang
mereka hadapi, manajemen sistem organisasi telah menjadi sebuah masalah konstan dalam dunia
kerja. Hal tersebut dapat membantu jika manajer dapat merasakan, menentukan, dan menangani
masalah sebelum segatanya tidak dapat diatasi.

Pengetahuan mengenai penelitian dan proses pemecahan masalah menolong manajer


mengenali situasi masalah sebelum hal tersebut terjadi di luar kendali. Meskipun masalah kecil
bisa diselesaikan oleh manajer, masalah besar menuntut kehadiran peneliti atau konsultan luar.
Manajer yang memahami penelitian dapat berinteraksi secara efektif dengan mereka.
Pengetahuan mengenai proses penelitian, desain, dan interpretasi data juga membantu manajer
untuk membedakan penerima temuan penelitian yang ditampilkan dan untuk menentukan apakah
solusi yang direkomendasikan tepat untuk dililpatartakan atau tidak.

Dengan memahami penelitian dan metode penelitan, manager akan profesional dalam:
1 Mengidentifikasi dan mengefisiensikan penyelesaian masalah kecil dalam pengaturan
kerja.
2 Mengetahui cara memilah bagian yang baik dan buruk dalam penelitian.
3 Menghargai dan bersikap hati-hati terhadap dampak ganda yang ditimbulkan dari faktor
dalam suatu situasi.
4 Memperhitungkan risiko dalam membuat keputusan, mengetahui dengan baik
kemungkinan dari beberapa kemungkinan yang akan terjadi.
5 Mencegah kemungkinan pihak kepentingan dari dampak yang terjadi.
6 Mempekerjakan peneliti dan konsultan dengan lebih efektif.
7 Mengkombinasikan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah ketika mengambil keputusan.

4. Konsultan/Peneliti Internal Versus Eksternal


Beberapa perusahaan memilik bagian konsultan atau penelitian sendiri. Bagian tersebut
berperan sebagai konsultan internal untuk subunit dalam organisasi yang menghadapi masalah
tertentu dan memerlukan bantuan. Manajer seringkali harus memutuskan apakah menggunakan
peneliti internal atau eksternal. Untuk mencapai keputusan, manajer harus menyadari kekuatan
dan kelemahan keduanya, dan menimbang keuntungan dan kerugian menggunakan salah
satunya, berdasarkan kebutuhan situasi.

a Konsultan/Penelitin Internal:
Keuntungan:
1. Tim internal akan lebih mungkin diterima oleh karyawan tempat penelitian perlu
dilakukan.
2. Tim akan membutuhkan lebih sedikit waktu untuk memahami struktur, filosofi dan
suasana, serta fungsi dan sistem kerja organisasi.
3. Mereka akan dapat melaksanakan rekomendasi setelah temuan penelitian diterima.
Mereka juga dapat mengevaluasi efektivitas perubahan, dan memperhitungkan
perubahan lebih lanjut, jika diperlukan.
4. Tim internal membutuhkan jauh lebih sedikit biaya dibanding tim eksternal. Untuk
masalah yang tidak terlalu rumit, tim internal adalah ideal.

Kerugian:
1. Tim internal sangat mungkin menggunakan cara pandang stereotip dalam melihat
organisasi dan masalahnya.
2. Ada keleluasaan bagi koalisi kekuasaan tertentu dalam organisasi untuk memengaruhi
tim internal atau dengan kata lain kepentingan pribadi tertentu dapat diutamakan.
3. Ada kemungkinan rekomendasi mereka tidak memperoleh cukup pertimbangan dan
perhatian yang layak.
4. Bias organisasi tertentu terhadap tim penelitian internal dalam beberapa hal dapat
membuat temuan menjadi kurang objektif dan sebagai konsekuensinya kurang ilmiah.
b Konsultan/Penelitin Internal:

Keuntungan:
1 Tim eksternal lebih berpengalaman karena telah menyelesaikan berbagai masalah yang
berbeda atau mirip dalam suatu organisasi.
2 Tim eksternal memiliki pengetahuan lebih dalam memutarbalikkan model penyelesaian
masalah melalui priode pelatihan program yang organisasi tidak dapat diakses oleh
organisasi.

Kerugian:
1 Biaya menggunakan tim eksternal jauh lebih mahal
2 Tim eksternal membutuhkan waktu dalam memahami organisasi karna adanya
prasangka akan membahayakan mereka
3 Adanya biaya tambahan untuk asisten mereka dalam mengimplementasikan dan
mengevaluasi.

5. Pengetahuan tentang Penelitian dan Keefektifan Manajer


Seorang manajer bertanggungjawab atas keputusan akhir dan mengimplementasikan
rekomendasi yang dibuat oleh team peneliti. Dalam membuat keputusan manajer haruslah
objektif, fokus terhadap solusi masalah, dan memahami sepenuhnya rekomendasi yang dibuat.
Hal ini sangat terbantu dengan adanya pengetahuan mengenai penelitian. Pengetahuan mengenai
penelitian meningkatkan kepekaan manajer terhadap faktor internal dan eksternal yang sangat
banyak dalam lingkungan organisasi dan pekerjaannya. Manajer membuat keputusan apakah
hasil penelitian akan dipakai perusahaan atau tidak. Berfokus dalam penyelesaian masalah,
memahami secara menyeluruh mengenai rekomendasi penelitian, mengapa dan bagaimana
rekomendasi diperoleh, menentukan tepatnya keputusan yang diambil.

6. Etika dan Penelitian Bisnis

Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma perilaku sosial yang
diharapkan ketika melakukan penelitian. Kode etik berlaku bagi organisasi dan anggota yang
mensponsori penelitian, peneliti yang melakukan penelitian, dan responden yang memberikan
data yang diperlukan. Kode etik harus merefleksikan perilaku peneliti yang melakukan
penelitian, responden yang menyediakan data, para analitis yang menyediakan hasil, dan seluruh
tim peneliti yang merepresentasikan hasil dan saran alternatif.

Petunjuk awal dimulai dengan seorang institusi penelitian, seorang yang baik dalam
meyakini, adanya perhatian penuh atas indikasi hasil, tidak ego, mengutamakan organisasi
dibanding kepentingan sendiri. Seorang peneliti juga menginvestigasi, berpartisipasi dalam
menyediakan data, menganalisis hasil, dan seluruh penelitian team, serta menyarankan solusi
alternatif.

Anda mungkin juga menyukai