Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA

THEOBALDO WILYANTARA
NIM: A31114317

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
N TERTULIS SEHARUSNYA
KETERANGAN
O (SALAH) (BENAR)
1 Jadi Menjadi Kata jadi seharusnya mendapat
imbuhan me- karena berperan
sabagai kata kerja dalam kalimat ini.
2 - yang Agar kalimat ini menjadi baik dan
benar, kata ekonomi diikuti oleh kata
yang.
3 KETERTINGGAL Ketertinggalan Huruf kapital hanya digunakan pada
AN awal kata ketertinggalan karena kata
ini merupakan awal kalimat.
4 Ibu Kota Ibu kota Gabungan kata ini bukanlah nama
badan, organisasi, lembaga, ataupun
geografi sehingga tidak perlu diawali
dengan huruf kapital.
5 Ruko ruko Akronim yang bukan nama diri ditulis
dengan huruf kecil seluruhnya.
6 Sekolah sekolah Frasa sekolah menengah atas dalam
Menegah Atas menegah atas kalimat ini bukan sebagai nama
badan atau lembaga.
7 Sekolah sekolah Frasa sekolah menengah pertama
Menengah menengah dalam kalimat ini bukan sebagai
Pertama pertama nama badan atau lembaga.
8 - sudah Kata sudah dihilangkan, karena tidak
efektif
9 Mulaimi Mulai mi Mulaimi bukanlah ragam baku,
melainkan ragam bahasa yang
dipengaruhi oleh bahasa daerah. Kata
ini tidak perlu diedit karena
merupakan kutipan langsung. Oleh
karena itu, bentuk nonbakunya harus
dicetak miring.
10 - Di Kutipan langsung ini sebaiknya
diawali dengan kata di. Tetapi karena
merupakan kutipan langsung maka
hasil editan ditulis dalam tanda
kurung.
11 sini ini Kata sini diganti dengan kata ini.
Tetapi karena merupakan kutipan
langsung maka hasil editan ditulis
dalam tanda kurung.
12 , akan Agar kalimat ini menjadi baik dan
benar, maka tanda koma (,)
sebaiknya dihapus, dan di antara kata
teringat dan kenangan disisipkan kata
akan.
13 elit elite Kata yang baku adalah elite bukan
elit.
14 Karena Karena dapat Kalimat diubah agar menjadi baik dan
dimanfaatkan dimanfaatkan benar
untuk jualan sebagai tempat
makanan berjualan
makanan
15 jual menjual Kata jual harus mendapat awalan
me-, karena berperan ssebagai kata
kerja dalam kalimat. Tetapi karena
merupakan kutipan langsung maka
hasil editan ditulis dalam tanda
kurung.
16 - , Tanda koma dipakai untuk mengapit
keterangan.
17 Ibu Kota ibu kota Gabungan kata ini bukanlah nama
badan, organisasi, lembaga, ataupun
geografi sehingga tidak perlu diawali
dengan huruf kapital.
18 pulau Pulau Huruf kapital digunakan sebagai awal
kata nama geografi, sehingga yang
benar adalah Pulau Bali bukan pulau
Bali.
19 guru Guru Huruf kapital digunakan sebagai
huruf awal nama jabatan yang diikuti
nama instansi
20 besar Besar Huruf kapital digunakan sebagai
huruf awal nama jabatan yang diikuti
nama instansi
21 fakultas Fakultas Huruf kapital digunakan sebagai
huruf awal nama badan atau lembaga
22 pantai Pantai Huruf kapital digunakan sebagai
huruf awal kata nama geografi,
sehingga yang benar adalah Pantai
Marina bukan pantai Marina.
23 cindera cendera Kata yang baku adalah cendera buka
cindera.
24 - Di Kutipan langsung ini sebaiknya
diawali dengan kata di. Tetapi karena
merupakan kutipan langsung maka
ditulis dalam tanda kurung.
25 masuk menjadi Agar kalimat ini menjadi baik dan
benar, kata masuk diganti dengan
kata menjadi.
26 - oleh Agar kalimat ini menjadi baik dan
benar, kata diminati diikuti oleh kata
oleh.
27 smelter smelter Huruf miring dipakai untuk
menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing.
28 dengan yang Agar kalimat ini menjadi baik dan
benar, maka kata dengan digannti
dengan kata yang.
29 10 ribu sepuluh ribu Lambang bilangan yang dapat
dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis denngan huruf.

Pajukkang, Bantaeng Menjemput Delapan Industri


Kecamatan Termiskin yang Bakal Menjadi Raksasa Ekonomi
Sulsel
Dahulu, Kecamatan Pajukkang tergolong miskin, bahkan tertinggal di
Bantaeng. Kondisi wilayahnya yang kering membuat daerah ini nyaris tak
memiliki potensi ekonomi yang membanggakan.

Ketertinggalan Pajukukang itu tinggal cerita lama. Saat ini, Kecamatan


Pajukukang telah maju dengan delapan industri yang akan dibangun di
dalamnya.
Kondisi Desa Nipa-Nipa yang menjadi ibu kota Kecamatan Pajukukang
kini mulai bangkit. Wilayahnya mulai padat dengan munculnya pemukiman
baru.

Daerah tersebut dulu terbelakang. Kawasan yang dulunya hanya


didominasi hamparan tanah lapang yang kering, kini menjelma menjadi
kawasan perumahan.

Dari pantauan penulis, sedikitnya tiga kawasan pemukiman yang


dibangun developer swasta. Selain itu jejeran rumah toko (ruko) di sepanjang
kawasan tersebut menandakan pertumbuhan ekonominya yang terus
menggeliat.

Di kawasan tersebut juga sudah berdiri empat sekolah menengah atas


dan dua sekolah menengah pertama. Pertumbuhan sarana edukatif ini
mengantar sebuah kecamatan menjadi kota pendidikan.

Mulai mi ramai, Pak. Dahulu (di) daerah ini banyak perumahan yang
tidak terjual, tapi sekarang masyarakat mulai rebutan, ujar Syamsuddin,
warga Tanetea, Kecamatan Pajukukang.

Penulis pun sempat teringat akan kenangan semasa sekolah sejak


tujuh tahun silam. Daerah ini memberikan gambaran betapa gilanya sang
kepala daerah membangun daerah tersebut.

Beberapa tahun silam, banyak perumahan yang ditinggalkan


pemiliknya. Namun, kini mulai berubah menjadi perumahan elite.

Tidak jauh dari tempat tersebut, juga telah dibangun pelabuhan


perikanan. Di tempat ini, kebangkitan ekonomi masyarakat pesisir pesisir
mulai digalakkan. Transaksi ekonomi cukup terasa di pelabuhan tersebut.

Banyak pedagang yang berlomba-lomba mendapatkan ikan hasil


tangkapan nelayan. Masyarakat di sekitarnya juga mengaku diuntungkan
karena dimanfaatkan sebagai tempat berjualan makanan

Banyak nelayan dari daerah lain masuk ke sini. Kebanyakan dari


Takalar (men-)jual ikannya ke Bantaeng, ujar Sampara, pedagang ikan di
sekitar pelabuhan tersebut.

Tidak puas mengelilingi ibu kota Kecamatan Pajukukang tersebut,


penulis kemudian bergeser ke tempat wisata yang paling terkenal di Sulsel,
Pantai Marina. Pembangunan kawasan wisata modern tersebut
menggambarkan potensi Kecamatan Pajujukang yang seakan tidak ada
habisnya.

Penulis pun pernah berbincang dengan Bupati Bantaeng, Nurdin


Abdullah menyangkut pengembangan sektor kepariwisataan. Dia berharap,
Bantaeng juga dapat dijadikan sebagai gerbang masuknya wisatawan
mancanegara dari Pulau Bali.

Potensi pesisir Bantaeng sangat besar. Dalam waktu dekat pelayaran


dari Bali ke Bantaeng akan dibuka, ujar Guru Besar Fakultas Kehutanan
Unhas tersebut.

Jika telah rampung, Pantai Marina akan memiliki fasilitas modern


terlengkap di Sulsel. Bukan hanya keindahan pantainya, melainkan destinasi
wisata andalan daerah berjuluk Butta Toa tersebut juga dilengkapi hotel,
sarana olahraga, fasilitas internet, dan pasar cendera mata.

(Di) kawasan tersebut akan terus dilakukan pengembangan agar


semakin maju, ujarnya.

Saat ini Pajukukang tidak lagi terbelakang, bahkan sudah menjadi


kecamatan terkaya di Sulsel. Daerah yang berbatasan langsung dengan
Bulukumba tersebut telah diminati delapan oleh investor smelter.
Investasinya mencapai Rp10 triliun.

Pengerjaan proyeknya sudah dilakukan. Lalu lalang alat berat maupun


truk pengangkut material bangunan menjadi pemandangan setiap melintasi
daerah tersebut. Dalam beberapa tahun ke depan, daerah Pajukukang akan
menjadi daerah industri yang menyerap tenaga kerja hingga sepuluh ribu
orang.
Pajukkang, Bantaeng Menjemput Delapan Industri
Kecamatan Termiskin yang Bakal 1Menjadi Raksasa Ekonomi Sulsel
Dahulu, Kecamatan Pajukkang tergolong miskin, bahkan tertinggal di Bantaeng.
Kondisi wilayahnya yang kering membuat daerah ini nyaris tak memiliki potensi ekonomi
2yang membanggakan.
TAKDIR RIDWAN
Bantaeng
3Ketertinggalan Pajukukang itu tinggal cerita lama. Saat ini, Kecamatan
Pajukukang telah maju dengan delapan industri yang akan dibangun di dalamnya.
Kondisi Desa Nipa-Nipa yang menjadi 4ibu kota Kecamatan Pajukukang kini
mulai bangkit. Wilayahnya mulai padat dengan munculnya pemukiman baru.
Daerah tersebut dulu terbelakang. Kawasan yang dulunya hanya didominasi
hamparan tanah lapang yang kering, kini menjelma menjadi kawasan perumahan.
Dari pantauan penulis, sedikitnya tiga kawasan pemukiman yang dibangun
developer swasta. Selain itu jejeran rumah took (5ruko) di sepanjang kawasan tersebut
menandakan pertumbuhan ekonominya yang terus menggeliat.
Di kawasan tersebut juga sudah berdiri empat 6sekolah menengah atas dan
dua 7sekolah menengah pertama. Pertumbuhan sarana edukatif ini mengantar
sebuah kecamatan 8(sudah) menjadi kota pendidikan.
Mulai 9mi ramai, Pak. Dahulu 10(di) daerah 11ini banyak perumahan yang
tidak terjual, tapi sekarang masyarakat mulai rebutan, ujar Syamsuddin, warga
Tanetea, Kecamatan Pajukukang.
Penulis pun sempat teringat 12akan kenangan semasa sekolah sejak tujuh tahun
silam. Daerah ini memberikan gambaran betapa gilanya sang kepala daerah
membangun daerah tersebut.
Beberapa tahun silam, banyak perumahan yang ditinggalkan pemiliknya. Namun,
kini mulai berubah menjadi perumahan 13elite.
Tidak jauh dari tempat tersebut, juga telah dibangun pelabuhan perikanan. Di
tempat ini, kebangkitan ekonomi masyarakat pesisir pesisir mulai digalakkan. Transaksi
ekonomi cukup terasa di pelabuhan tersebut.
Banyak pedagang yang berlomba-lomba mendapatkan ikan hasil tangkapan
nelayan. Masyarakat di sekitarnya juga mengaku diuntungkan karena 14dimanfaatkan
sebagai tempat berjualan makanan
Banyak nelayan dari daerah lain masuk ke sini. Kebanyakan dari Takalar
15(men-)jual ikannya ke Bantaeng, ujar Sampara 16, pedagang ikan di sekitar
pelabuhan tersebut.
Tidak puas mengelilingi 17ibu kota Kecamatan Pajukukang tersebut, penulis
kemudian bergeser ke tempat wisata yang paling terkenal di Sulsel, Pantai Marina.
Pembangunan kawasan wisata modern tersebut menggambarkan potensi Kecamatan
Pajujukang yang seakan tidak ada habisnya.
Penulis pun pernah berbincang dengan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah
menyangkut pengembangan sektor kepariwisataan. Dia berharap, Bantaeng juga dapat
dijadikan sebagai gerbang masukknya wisatawan mancanegara dari 18Pulau Bali.
Potensi pesisir Bantaeng sangat besar. Dalam waktu dekat pelayaran dari Bali ke
Bantaeng akan dibuka, ujar 19Guru 20Besar 21Fakultas Kehutanan Unhas tersebut.
Jika telah rampung, 22Pantai Marina akan memiliki fasilitas modern terlengkap di
Sulsel. Bukan hanya keindahan pantainya, melainkan destinasi wisata andalan daerah
berjuluk Butta Toa tersebut juga dilengkapi hotel, sarana olahraga, fasilitas internet, dan
pasar 23cendera mata.
24(Di) kawasan tersebut akan terus dilakukan pengembangan agar semakin
maju, ujarnya.
Saat ini Pajukukang tidak lagi terbelakang, bahkan sudah 25menjadi kecamatan
terkaya di Sulsel. Daerah yang berbatasan langsung dengan Bulukumba tersebut telah
diminati delapan 26oleh investor 27smelter. Investasinya mencapai Rp10 triliun.
Pengerjaan proyeknya sudah dilakukan. Lalu lalang alat berat maupun truk
pengangkut material bangunan menjadi pemandangan setiap melintasi daerah tersebut.
Dalam beberapa ke depan, daerah Pajukukang akan menjadi daerah industri 28yang
menyerap tenaga kerja hingga 29sepuluh ribu orang.

Anda mungkin juga menyukai