Disusun oleh :
Zuhairi, SP
MAKALAH
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya jualah
penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Mencari Pemimpin yang Ideal.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Studi Hadits Magister Ekonomi Syariah.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Studi Hadist yaitu Prof. Dr. Hj.
Siti Mujibatun, M.Ag dan teman-teman sekalian yang telah memberikan kritik
dan saran, serta arahan dan bimbingan dalam membuat makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya penyusunan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penulisan maupun isi. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan dan kelengkapan Makalah ini.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah kita berserah diri, semoga semua bantuan yang telah
diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Amin
Semoga Makalah ini dapat berguna bagi semua pihak dan dipergunakan sebagai mana
mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
1
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang......................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
C. Tujuan...................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 4
A. Kepemimpinan......................................................................................................... 4
B. Petunjuk Al-Quran dalam Memilih Pemimpin................................. 7
C. Pemimpin yang Ideal dalam Perspektif Islam......................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang semakin ramai orang yang berlomba-lomba
mengejar jabatan, berebut kedudukan sehingga menjadikannya sebagai
2
sebuah obsesi hidup. Menurut mereka yang menganut paham atau prinsip
ini, tidak lengkap rasanya selagi hayat dikandung badan, kalau tidak pernah
(meski sekali) menjadi orang penting, dihormati dan dihargai masyarakat.
Jabatan baik formal maupun informal di negeri kita Indonesia
dipandang sebagai sebuah aset, karena baik langsung maupun tidak
langsung berkonsekuensi kepada keuntungan, kelebihan, kemudahan,
kesenangan, dan keistimewaan lainnya. Maka tidaklah heran menjadi
kepala daerah, gubernur, bupati, walikota, anggota dewan, direktur bahkan
presiden merupakan impian dan obsesi semua orang. mulai dari kalangan
politikus, purnawirawan, birokrat, saudagar, tokoh masyarakat bahkan
sampai kepada atris.
Mereka berebut mengejar jabatan tanpa mengetahui siapa sebenarnya
dirinya, bagaimana kemampuannya dan layakkah dirinya memegang
jabatan (kepemimpinan) tersebut. Terkadang mereka kurang memiliki
pemahaman yang benar tentang hakikat kepemimpinan tersebut, karena
menganggap jabatan adalah keistimewaan, fasilitas, kewenangan tanpa
batas, kebanggan dan popularitas. Padahal jabatan adalah tanggung jawab,
pengorbanan, pelayanan dan keteladanan yang dilihat dan dinilai banyak
orang.
Dengan banyaknya anggapan seperti di atas, maka semakin sulit bagi
kita untuk mendapatkan pemimpin yang betul-betul memimpin dengan
segala peran dan tanggung jawabnya atau disebut dengan pemimpin yang
idela. Bahkan kita lupa pemimpin yang baik itu seperti apa, karena
banyaknya iming-iming dari para calon yang ingin menduduki suatu
jabatan.
Maka dari itu penulis tertarik menulis makalah mengenai Mencari
Pemimpin Yang Ideal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pemimpin itu?
2. Bagaimana pemimpin dalam perspektif Islam?
3. Bagaimana ciri-ciri pemimpin yang ideal dalam perspektis Islam?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Studi Hadits dan untuk menambah pengetahuan mengenai makna
kepemimpinan khususnya dalam perspektif Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Pemimpin
1
Seorang pemimpin adalah orang yang bergerak lebih awal,
berjalan didepan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu,
mempelopori, mengarahkan pikiran, pendapat, tindakan orang lain,
membimbing, menuntun, menggerakkan orang lain melalui
pengaruhnya.
Menurut Robbins (2008:49) mendefenisikan kepemimpinan
sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna
mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan.
Sedangkan menurut Anoraga (dalam Sutrisno, 2009:214) kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, melalui
komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud
untuk menggerakkan orang-orang agar dengan pengertian, kesadaran,
dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan itu. Pemimpin
merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagahnya suatu
organisasi.
4
larangan yang sangat tegas. Bahkan beberapa ayat disertai dengan
ancaman yang sangat serius bagi yang melanggarnya.
Banyak defenisi pemimpin yang sering dipakai di dalam kehidupan
sehari-hari. Jika merujuk pada ayat-ayat yang berbicara tentang
larangan memilih pemimpin kafir/non muslim, kata pemimpin yang
digunakan dalam ayat-ayat tersebut merujuk pada pengertian
seseorang yang memegang dan menguasai suatu wilayah kaum
muslimin. Pemimpin dapat juga bermakna seseorang yang memiliki
kewenangan yang sangat besar dalam menentukan arah dan kebijakan
strategis yang berdampak sangat besar bagi kehidupan kaum muslimin
disuatu wilayah tertentu.
3. Dalil-Dalil Al-Quran
Berikut ini ayat-ayat Al-Quran yang menunjukan dengan jelas
larangan memilih pemimpin non muslim bagi wilayah yang mayoritas
penduduknya Muslim.
Pertama;
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi
wali[192] dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa
berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali
karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.
dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan hanya
kepada Allah kembali (mu). (QS. Ali-Imran:28)
[192] Wali jamaknya auliyaa: berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin,
pelindung atau penolong.
Kedua;
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-
7
oleh semua pihak dan golongan. Diantara bentuknya adalah dengan
mengambil keputusan yang adil antara dua pihak yang berselisih,
mengurus dan melayani semua lapisan masyarakat tanpa memandang
agama, etnis, budaya dan latar belakang (lihat QS. Shad:22).
ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena
kedatangan) mereka. mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut;
(Kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari Kami
berbuat zalim kepada yang lain; Maka berilah keputusan antara Kami
dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan
tunjukilah Kami ke jalan yang lurus.
2. Kriteria pemimpin
Ada empat kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu
Shidq (kebenaran), amanah (dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh
(jujur).
Didalam Al-quran juga bisa dilihat beberapa ayat yang berhubungan
dengan sifat-sifat pokok yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
diantaranya surat As-Sajdah:24 dan Al-Anbiya:73.
dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar[1195]. dan
adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.( As-Sajdah:24)
[1195] Yang dimaksud dengan sabar ialah sabar dalam menegakkan kebenaran.
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan
kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang,
menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu
menyembah. (Al-Anbiya:73)
8
Sifat-sifat yang dimaksud adalah kesabaran dan ketabahan, mampu
menunjukan jalan kebahagiaan kepada umatnya sesuai dengan petunjuk
Allah SWT serta telah membudaya pada diri mereka kebajikan.
3. Memilih Pemimpin
Dengan mengetahui hakikat kepemimpinan didalam islam serta
kriteria dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, maka
wajib bagi kita untuk memilih pemimpin sesuai dengan petunjuk Al-Quran
dan Hadits. Kaum muslimin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dilarang keras memilih pemimpin yang akidahnya lemah atau seseorang
yang hanya menjadikan agama sebagai permainan/kepentingan tertentu.
Sebab pertanggungjawaban atas pengangkatan seorang pemimpin akan
dikembalikan kepada siapa yang mengangkatnya.
9
5
D
ari
Abu Musa, yakni Abdullah Ibn Qais al-Asyari ra berkata: Rasulullah
SAW ditanta perihal seseorang yang berperang dengan tujuan
menunjukkan keberanian, ada lagi yang berperang dengan tujuan
kesombongan ada yang artinya kebencian ada pula yang
berperang dengan tujuan pameran menunjukkan pada orang-orang
lain karena ingin berpamer. Manakah diantara semua itu yang
termasuk dalam jihad fi-sabilillah?
Rasulullah SAW menjawab: barangsiapa yang berperang dengan
tujuan agar kalimat Allah Agama Islam menjadi yang paling tinggi,
maka ia disebut jihad di jalan Allah.
(Muttafaqalaih)
6
Dari Abi Humaid al-Said ra : Nabi SAW pernah mengangkat Ibu
Lutbiyah, yaitu seorang laki-laki dari al-Azdi (menjadi seorang
pegawai), untuk memungut zakat, kemudian dia datang kepada nabi
SAW dan menyerahkan zakat yang dipungutnya, lalu dia berkata, ini
adalah zakat yang aku setorkan kepada anda, dan ini adalah
pemberian orang kepadaku. Kemudian beliau bersabda :
5Hadis Shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no.120,2599,2894 dan 6904; Muslim, hadis no. 3524=3526. Hadis ini juga
diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no.2156;ql-Tirmizi, hadis no. 1570;al-Nasai hadis no. 3085;ibn Majah, hadis no. 2773; Ahmad, hadis
no. 18673, 18722, 18771, 18805dan 18905
10
Mengapa dia tidak duduk saja dirumah ibu bapaknya sambil
menunggu apakah ada orang yang hendak mengantarkan hadiah
kepadanya ataukah tidak.
Dan demi dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidak seorangpun yang
mengambil sesuatu dari zakat kecuali dia akan datang pada hari
kiamat dengan dipikulkan di atas lehernya berupa unta yang
berteriak, atau sapi yang melembuh atau kambing yang mengembik.
Kemudian beliau mengangkat tangan beliau sehingga terlihat oleh
kami ketiak Beliau yang putih dan (berkata): Ya Allah bukanlah aku
sudah sampaikan, bukankah aku sudah sampaikan (sebanyak tiga
kali)
3. Rasulullah SAW tidak mengangkat orang yang minta Jabatan
7
Dari Abu Musa berkata: Saya dan duan orang anak pamanku
menemui nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata: Wahai
Rasulullah, angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah
yang telah diberikan Allah Azza wa Jalla kepadamu. Dan seorang lagi
mengucapkan perkataan serupa, maka beliau bersabda : Demi Allah,
sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang
meminta dan yang rakus terhadapnya.
11
ditolong, dan jika kamu melakukan sumpah, kemudian kamu melihat
suatu yang lebih baik, bayarlah kaffarat sumpahmu dan lakukanlah
yang lebih baik.
5. Jangan memilih wakil yang lemah
9
Dari Abu Dzar berkata, saya berkata: Wahai Rasulullah, tidakkah
anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat)? Abu Dzar berkata:
Kemudian beliau menepuk bahuku dengan tangan beliau seraya
bersabda: Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang
jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia
adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang
mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.
6. 10Jangan memilih orang yang memusuhi umat islam
10 Sahih Al-Bukhari, hadis no. 6366; Sahih Muslim, hadis no. 143
12
BAB III
KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah salah satu aspek penting dalam islam. Hal ini bisa
dilihat dari begitu banyaknya ayat dan hadits Nabi SAW yang membahas
13
tentang ini. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat besar
pengaruhnya terhadap kehidupan suatu masyarakat.
Di dalam Al-Quran dan Hadits telah banyak dijelaskan mengenai petunjuk
dalam memilih pemimpin.
Dalam memilih pemimpin yang paling utama adalah tidak memilih
pemimpin yang memusuhi umat islam/non muslim. Hal ini sudah sangat jelas
diterangkan di dalam Al-Quran bahwa kaum muslim sangat dilarang memilih
pemimpin dari kaum non muslim. Selain itu pemimpin yang dipilih harus
memiliki kriteria-kriteria yang bisa dijadikan pemimpin, yaitu Shidq, Amanah,
Fathonah dan Tabligh.
DAFTAR PUSTAKA
14
Sirait, Fen. 2015. KEPEMIMPINAN. Dalam
https://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/50335/4/Chapter
%2520II.pdf&ved=0ahUKEwjzic6b19PAhXLRY8KHTzYCmkQFggjMAQ&usg=
AFQJCNR5THsr_tBux3LxGgaz4WCkEUm9Q&sig2=UzShGqzKkEexmprA3SjZ
eg
Hidayatullah, Muhammad. 2016. ENAM DALIL MEMILIH PEMIMPIN DALAM ISLAM.
Dalam http://m.hidayatullah.com/none/read/2016/03/22/91574/fiqh-
kepemimpinan.html
Saputera, Agus. 2011. PETUNJUK AL-QURAN DALAM MEMILIH PEMIMPIN. Dalam
http://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=472
Agus. 2014. HADIS-HADIS TENTANG PEMILU DAN MEMILIH PEMIMPIN. Dalam
http://pusatkajianhadis.com/hadis-hadis-tentang-pemilu-memilih-
pemimpin/
15