Anda di halaman 1dari 11

Filsafat dan Pendekatan Ilmu Keislaman

Filsafat Gerbong
Kontemporer

Oleh :
ZUHAIRI, SP
Sekilas tentang Hegel
Nama lengkap Hegel adalah George
Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831).
Ia lahir di Stuttgart, jerman pada tahun
1770. Pendidikan filsafat dan
Teologinya diperoleh dari universitas
Tubingen. Hegel adalah filosof idealis
berlatar belakang Teolog, dan pada
dirinya terpadu dua struktur bangunan
intelektual, Teologi dan Idealisme.
Dialektika Hegel

Dialektik adalah metode yang


digunakan Hegel untuk menguraikan
Filsafatnya. Atau dengan lebih tepat
dapat diakatakan bahwa dalam
realitas berlangsunglah suatu
dialektik.
Menurut Hegel Proses dialektiknya
terdiri atas 3 fase yaitu fase pertama
disebut Thesis yaitu kesadaran Roh
dalam dirinya sendiri. Fase kedua
disebut anti-thesis, Roh itu
mengeksternalisasikan dirinya dalam
kenyataan yang lain, yaitu dalam
kenyataan alam semesta atau jagad
raya. Inilah perjalanan sejarah, yaitu
eksternalisasi Roh atau obejektivikasi
Roh. Seluruh kenyataan historis ini
kemudian di angkat ke dalam tataran
Proses ini disebut proses dialektis.
Hegel berpendapat bahwa seluruh
arah perkembangan dialektis
merupakan kemajuan kebebasan.
Dialektik Menurut Tokoh
Lain
Pada era Socrates, kajian filosofi mulai menjurus pada
manusia dan mulai ada pemikiran bahwa tidak ada
kebenaran yang absolut. Socrates mendefenisikan,
menganalisis dan mensintesa kebenaran objektif yang
universal melalui metode dialog (dialektika). Satu
pertanyaan dijawab dengan satu jawaban.
Socrates menganggap bahwa pendidikan yang tidak
mengajarkan pada murid untuk mencari kebenaran atau
mengajarkan kebenaran tidaklah termasuk pendidikan
dalam arti yang sebenarnya. Pendidikan pada masa
Shopistic di Yunani dilakukan oleh para guru yang
berkeliling mengajar ditempat-tempat umum yang
dipanggil dengan nama Sofis. Kaum sofis ini berpendapat
bahwa pendidikan yang diperlukan adalah retorika, tata
bahasa, logika, hukum, matematika, sastra dan politik.
Menurut pemikiran plato, ia
mengembangkan konsep dualisme
(adanya bentuk dan persepsi). Ide
yang ditangkap oleh pikiran
(persepsi) lebih nyata dari objek
material (bentuk) yang dilihat indra.
Sifat persepsi ini tidak tetap dan
bisa berubah, sedangkan bentuk
adalah sesuatu yang tetap.
Aristoteles mencabut kedudukan yang mulia
terhadap pandangan plato tentang dalam
dialektikanya. Baginya metode ini hanya
merupakan tahap persiapan. Orang yang
mempergunakan dialektika, bertolak belakang
dari premis yang subjektif, seperti pula dalam
pembicaraan orang berpegang buat sementara
pada sesuatu, sekalipun ia tidak pasti sama
sekali. Demikianlah dialektika itu mencari dan
meraba-raba, sedangkan filsafat mengenal dan
mengetahui. Karena itulah dialektika tahap
persiapan filsafat (mencari dan meraba-raba
untuk sampai kepada mengenal dan mengetahui).
Bagi Kant dialektika adalah
bayangan yang tidak mungkin
didialektikakan, jadi bukan
pengetahuan yang sesungguhnya.
Dalam bukunya kritik der reinen
Vernunt, Fasal Transcedentate
Dialektik, ditunjukan bagaimana
mengenal bayanagn itu, sehingga ia
dapat dilenyapkan. Jadi, Kant lebih
merendahkan kedudukan dialektika.
Marx mengambil alih dan berpegang
pada teori Hegel tentang
pertumbuhan pemikiran melalui
perlawanan, menegaknya kedalaman
dialektika materialismenya, yang
berbeda dari filsafat Hegel adlah
dialektika idealisme. Marx dan
pengikut-pengikutnya
memperkembang dialektika
materialisma itu sedemikian rupa,
sehingga menjadi hukum berfikir
pada kaum komunis. Praktek orang-
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai