Aliran qadariyah Aliran Qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan. Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang merupakan pencipta bagi segala perbuatannya. Ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya berdasarkan kehendaknya sendiri. Tokoh yang pertama kali memunculkan aliran ini adalah orang Irak yang bernama Susan yang semula beragama Kristen kemudian masuk Islam. Dari orang inilah Mabad al-Junaidi dan Ghailan al- Dimasqy mengambil dan mengembangkan paham ini. Doktrin utama ajaran qadariyah dikenal dengan sebutan Free will dan Free Act. Menurut mereka manusia berkuasa atas perbuatannya, manusia sendirilah yang melakukan perbuatan- perbuatan baik atas kehendak dan kekuasaannya sendiri dan manusia sendiri pula yang melakukan atau menjauhi perbuatan- perbuatan jahat atas kemauan dan dayanya sendiri. Ia berbuat baik dan jahat atas kemauan dan kehendaknya sendir. Mereka tidak percaya bahwa nasib manusia telah ditentukan terlebih dahulu, dan bahwa manusia dalam perbuatan-perbuatanya hanya bertindak menurut nasibnya yang telah ditentukan sejak zaman azali. Beberapa ayat yang membawa kepada paham ini diantaranya, sebagai berikut. Q.S : Al Artinya : dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.