Anda di halaman 1dari 3

Rencana Perawatan dan Tata Laksana pada Pasien Diabetes Melitus

Untuk setiap tindakan operatif perlu diperhatikan faktor sebelum dan setelah tindakan
operatif. Faktor sebelum tindakan operatif meliputi : keadaan umum penderita, kadar gula darah
dan urin penderita, anastesi yang akan digunakan serta tindakan asepsis.
- Menganalisa hasil test lab : glukosa darah puasa dan glukosa tidak puasa. Kriteria
diagnostic untuk diabetes mellitus:
o Glukosa plasma darah tidak puasa 200 mg/dl. Glukosa tidak puasa diambil pada
saat apapun, tidak memperhatikan waktu setelah makan terakhir.
o Glukosa darah puasa 126 mg/dl. Puasa berarti tidak mengkonsumsi kalori
minimal 8 jam. (glukosa darah puasa normal 70-100 mg/dl)
- Anastesi yang digunakan tidak boleh meninggikan kadar gula dalam darah. Pemakaian
adrenalin sebagai lokal anastesi masih dapat digunakan karena kadarnya tidak terlalu
besar walaupun adrenalin dapat meninggikan kadar gula darah. Anestesi lokal yang
dianjurkan ialah Procain.
- Sebelum tindakan operatif, 30menit 60 menit sebaiknya penderita diberikan antibiotik
profilaksis untuk mencegah kemungkinan infeksi yang dapat terjadi dan mempercepat
proses penyembuhan.

Faktor setelah tindakan operatif meliputi : pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya


infeksi, serta keadaan umum, serta gula darah dan urin.
Jika pasien telah didiagnosis dan dikontrol dengan adekuat, maka tidak ada masalah
spanjang dokter gigi benar-benar mempertimbangkan hal-hal yang dapat menghilangkan
komplikasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada perawatan pasien DM adalah :
1. Hal-hal tentang keadaan kesehatan pasien DM harus didiskusikan dengan dokter yang
merawatnya
2. Semua infeksi rongga mulut harus dirawat dengan segara dgn antibiotik yang tepat
3. Kesehatan rongga mulut yang baik harus dipertahankan, sehingga iritasi lokal akan
hilang secara teratur, pembentukan kalkulus berkurang dan gingivitis serta
periodontitis dapat dicegah.
Pasien dijadwalkan untuk perawatan di pagi hari dan diinstruksikan untuk mengkonsumsi
makan pagi seperti biasa untuk menjaga pemasukan kalori. Pada setiap prosedur perawatan gigi
diinstruksikan untuk tetap mengkonsumsi obat hipoglikemik sesuai dengan dosis. Pada pasien
dengan terapi insulin dapat dilakukan modifikasi dengan makan paginya. Pasien diinstruksikan
mengkonsumsi makan paginya disertai insulin separuh dosis pagi dan separuh lagi sesudah
perawatan. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan stress selama perawatan gigi apabila
memungkinakan proses perawatannya dibagi menjadi beberapa kunjungan yang tidak terlalu
lama.
Dental Management pada Pasien Penyakit Jantung (Arterial hypertension dan Penyakit
jantung iskemik_
1. Pasien dengan hipertensi terkontrol tidak memberikan resiko besar pada perawatan
kedokteran gigi
2. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mengetahui tingkat pengontrolan
hipertensi dan obat-obatan yang diresepkan
3. Pasien dinstruksikan untuk mengkonsumsi obat-obatan seperti biasa saat perawatan gigi
4. Untuk perawatan gigi, tekanan darah pasien harus dicatata dan apabila nilai tekanan
darah terlalu tinggi, perlu dilakukan penundaan perawatan sampai tekanan darah
terkontrol
5. Apabila memungkinkan perawatan dilakukan saat pagi hari
6. Berikan obat anxiolytic pada pasien dengan rasa cemas berlebihan (5-10 mg diazepam
pada malam hari sebelumnya dan 1-2 jam sebelum dilakukan perawatan gigi)
7. Apabila ada perawatan gigi secara darurat, perawatan harus konservatif menggunakan
analgesic dan antibiotik saja
8. Pembedahaan harus ditunda sampai tekanan darah terkontrol
9. Beberapa obat NSAID seperti ibuprofen, indomethacin, naproxen yang dapat digunakan
bersaaman dengan obat-obat antihipertensi.
Pencegahan Endokarditis:
Endokarditis bukan kondisi kegawatdaruratan. Pada pasien yang beresiko, diberikan antibiotik
profilaksis. Menurut AHA (American Heart Association) indikasi penggunakan antibiotik
profilaksis hanya meliputi : katup jantung buatan, infeksi endokarditis lanjutan, penyakit jantung
congenital, pasien dengan transplantasi jantung. Perawatan yang dilakukan menggunakan
antibiotik profilaksis meliputi : manipulasi jaringan gingiva region periapical gigi, perforasi
mukosa oral seperti ekstraksi, perawatan endodontic, penempatan jahitan retraksi, biopsis, dan
pembersihan gigi sekali pun.
Rencana Perawatan Pada Kasus ini :
Kunjungan Pertama :
1. Melakukan anamnesa terlebih dahulu yang meliputi riwayat penyakt diderita, keadaan
umum pasien, riwayat perawatan dental yang sebelumnya, sedang mengkonsumsi obat-
obatan apa, kebiasaan menyikat gigi dan diet makanan, dll.
2. Melakukan pemeriksaan klinis
3. Untuk melakukan tindakan operatif, perlu dirujuk kedokter yang merawatnya untuk
dilakukan tes gula darah dan dievaluasi apakah boleh dilakukan perawatn
4. Perawatan yang boleh dilakukan hanyalah : scalling supragingiva, tidak boleh sampai ke
subgingiva akan menimbulkan pendarahan
Kunjungan Kedua :
Apabila sudah ada surat pernyataan dari dokter yang merawatnya dan boleh dilakukan
perawatan. Maka melakukan scalling dan rootplanning yang sebelumnya diberikan antibiotik
profilaksis
Kunjungan Ketiga :
Melakukan evaluasi terhadap keadaan jaringan periodontal

Anda mungkin juga menyukai