Deskripsi Lesi pigmentasi difus, menyebar dan tidak simetris akibat paparan asap rokok lokasi Anterior maksila dan mandibular gingiva, bukal mukosa, lateral lidah, palatum dan dasar mulut.Lokasi pigmentasi meluas apabila seseorang semakin lama merokok Etiologi dan Akibat zat nikotin dan benzopirin mencapai melanosit pada gingiva Patogenesis melalui mukosa dan saliva. Asap rokok yang panas merangsang melanosit untuk memproduksi lebih banyak melanosom sehingga terjadi peningkatan pigmen melamin pada lamina propria dan mengalami deposisi pada sel basal lapisan epitel mukosa mulut. Histologi Melanosit pada stratum basalis epitel mukosa mulut Epidemiologi o Menurut Axell, paling dominan saat tahun pertama merokok dan sekitar 21,5% perokok mempunyai gingival melanosis dan lokasi pigmentasi bertambah apabila seseorang semakin lama merokok. o Menurut Marakoglu, merokok 5-9 batang perhari dapat menyebabkan gingival stain. Klasifikasi Klasifikasi menurut Hedin
Derajat 1 : terbatas pada interdental papilla (pigmentasi tunggal)
Derajat 2 : pigmentasi meluas ke beberapa/>4 interdental papilla Derajat 3 : meluas dari interdental papilla hingga margin gingiva pada beberapa gigi Derajat4: meluas ke seluruh margin gingiva anterior Derajat pigmentasi diperngaruhi oleh : Durasi merokok : paling lama <20 thn Jumlah rokok dalam sehari : 11-12 batang Treatment 1. KIE a. Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya b. Menginstruksikan konsumsi air putih minimal 2 liter/hari, konsumsi buah bermacam-macam (jeruk, manga) 400-600 gr/hari c. Menginstruksikan untuk membersihkan rongga mulut dengan sikat lidah 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur) 2. Tatalaksana Smoker’s Melanosis a. Mengedukasi pasien untuk menghentikan kebiasaan merokok b. Menjelaskan tentang bahaya merokok pada rongga mulu dan sistemik (Pra-kanker, jantung, dll) c. Jika pasien ingin mengembalikan warna gingiva dilakukan ablasi gingiva rujuk ke periodontist d. Pro kontrol tiap 6 bulan untuk melihat apakah lesi berkurang