Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH & RUANG

LINGKUP ODONTOLOGI
QBL 1 – ELMIRA MUSDIYANTI/1506668845
1. DEFINISI FORENSIK
ODONTOLOGI

Ilmu kedokteran gigi forensik atau odontologi forensik


merupakan cabang dari ilmu kedokteran gigi mengenai cara
penanganan dan pemeriksaan bukti-bukti melalui gigi dan
evaluasi serta pemaparan hasil-hasil penemuan yang
berhubungan dengan rongga mulut untuk kepentingan
pengadilan1,2 .

1. Reddy LVK. Lip prints: an overview in forensic dentistry. J. Adv Dental Reasearch 2011; II(I): 17-20
2. Lukman, Djohansyah. 2006. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid I. Jakarta: Sagung Seto
MENURUT PARA AHLI2
Arthur D. Golman, ilmu kedokteran gigi forensik adalah suatu
ilmu yang berkaitan dengan hukum alam penyelidikan melalui
gigi geligi.

Dr.Robert Bj. Dorion, ilmu kedokteran gigi forensik adalah suatu


aplikasi semua ilmu pengantar tentang gigi yang terkait dalam
memecahkan hukum pidana dan perdata

Djohansyah Lukman, ilmu kedokteran gigi forensik adalah suatu


terapan dari semua disiplin ilmu kedokteran gigi yang berkaitan erat
dalam penyelidikan demi terapan hukum dan proses peradilan

Lukman, Djohansyah. 2006. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid I. Jakarta: Sagung Seto
KEUNGGULAN IDENTIFIKASI
MELALUI GIGI2
Gigi terlindungi oleh otot-otot Gigi tersusun oleh jaringan
bibir dan pipi sehingga bila Gigi tahan panas keras (Hidroksiapatit) yang
terjadi trauma akan mencapai suhu tahan panas, tahan kimiawi,
mengenai otot-otot tsb 400ºC tahan abrasi&atrisi, tahan
terlebih dahulu. pembusukan.

Tersedianya data
Identifikasi dgn ketepatan tinggi antemorten gigi dalam
Bentuk gigi di
karena tiap individu memiliki bentuk dental record &
dunia ini tidak
karakteristik yang unik dalam hal radiologis
ada yang sama
susunan gigi geligi dan restorasi.

Lukman, Djohansyah. 2006. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid I. Jakarta: Sagung Seto
2. SEJARAH ODONTOLOGI
FORENSIK2
TAHUN 49 SM TAHUN 1776 TAHUN 1829
Temuan kasus Kasus identifikasi Identifikasi gigi dari
identifikasi pertama. gigi oleh Paul Revere. tulang belulang
Aggripina Dengan Mr.Guerin.
memerintahkan utk mengidentifikasi gigi
membunuh Lollia tiruannya yg terbuat Ditemukan tulang
Paulina, tetapi tidak dari gading yang belulang dibasement
mudah dikenali bahwa disambung kawat diduga miliki
kepala tsb ada Lollia, perak. Jenazah Dr. Mr.Guerin yg dpt
dengan memeriksa Joseph Warren yang teridentifikasi dari
giginya yg mempunyai dibunuh saat perang abrasi gigi anterior
ciri khas gigi depan Breed’s Hill dapat krn menggunakan
berwarna kehitaman. diidentifikasi. pipa rokok.
2.Lukman, Djohansyah. 2006. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid I. Jakarta: Sagung Seto
3.R Senn D, A Weems R. Manual of forensic Odontology. 5th ed. New York; 2013
CONT. SEJARAH
ODONTOLOGI FORENSIK2
TAHUN 1849 - TAHUN 1960
Identifikasi gigi Identifikasi melalui Armed Force Institute
Dr.Parkman yg diduga bitemark. Ditemukan of Pathology
dibunuh oleh Dr.John pola bitemark berupa membuat program
Webster. Ditemukan 3 set lima bekas gigitan
gigi tiruan porselen pada tangan jenazah instruksional formal
diduga milik Dr.Parkman wanita yang diduga KG forensik pertama.
dgn kesaksian dibunuh oleh Sehingga odontologi
drg.Nathan Cooley yg Robbinson. Dan forensik mulai dikenal
membuat gigi tiruan tsb. dibuktikan dgn oleh kalangan
Hal ini terbukti hingga ke Robbinson menggigit penegak hukum dan
pengadilan dgn tangan drg. Dan pola ahli-ahli forensik.
mencocokan dgn model. bitemarknya sama.
2.Lukman, Djohansyah. 2006. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid I. Jakarta: Sagung Seto
3.R Senn D, A Weems R. Manual of forensic Odontology. 5th ed. New York; 2013
CONT. SEJARAH ODONTOLOGI
FORENSIK2
TAHUN 1969 TAHUN 2000 TAHUN 2003 TAHUN 2004
Indonesia telah berdiri
Para pemrakarsa diselenggarakan Pada tahun 2004
di Amerika telah suatu kongres Asia suatu ikatan hingga kini sering
didirikan Pasific tentang peminat ilmu diadakan
identifikasi korban kedokteran gigi
American pelatihan
massal (Mass forensik di
Academy Forensic Disaster Victim Jakarta yang identifikasi oleh
Science, yang Identification) yang kemudian Direktorat
salah satunya diselenggarakan di Pelayanan Gigi
Ujung Pandang diresmikan oleh
adalah forensic oleh Kapolda dan Kongres PDGI di Medik Depkes RI.
dentistry. Interpol setempat. Ujung Pandang
2.Lukman, Djohansyah. 2006. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid I. Jakarta: Sagung Seto
3.R Senn D, A Weems R. Manual of forensic Odontology. 5th ed. New York; 2013
DUNIA
Kedokteran gigi forensik mulai dikenal pada saat terjadinya
kebakaran hebat pada tahun 1897 di Le Bazar de La Chante
Paris yang menewaskan 126 orang dimana sebagian besar
dapat di identifikasi dengan mengkombinasikan gigi yang
ada dengan data ante mortem yang tercatat dengan baik.
Penggagas pemeriksa ini adalah Oscar Amoedo, oleh karena
itu dianggap sebagai Bapak dari kedokteran gigi forensik.1
INDONESIA
PESAWAT SILK AIR 1997
Salah satu contoh kasus kecelakaan pesawat terbang Silk Air
di perairan sungai Musi Palembang pada tanggal 19
desember 1997 dimana dalam waktu lima hari data ante
mortem medis dan gigi dari hamper seluruh penumpang dapt
diperoleh dan diolah, sedangkan 23 penumpang Indonesia
hanya satu data gigi penumpang yang dikirim oleh dokter
gigi dari Jakarta.1
KASUS BOM BALI 2002
Ahli Odontologi Forensik, mengungkap sebanyak 113 orang
atau 56.5 persen dari 202 orang meninggal akibat kasus bom
bali dan berhasil diidentifikasi melalui susunan gigi. Anggota
komite DVI Nasional Indonesia menyampaikan odontologi
forensik berkembang seiirng dengan pelaksanaan kasus
sejak kasus bom bali.
Keberhasilan identifikasi melalui gigi merupakan salah sat
metode indentifiers berupa data gigi antemortem yang sudah
terstandar baku.
Kecelakaan lalu lintas – bis yang terbakar – di Situbondo
(2003)
Sebanyak 53 korban tewas akibat tabrakan bus, truk
kontainer, dan truk box di jalan raya banyu blugur.

Tenggelamnya KM Senopati Nusantara (2006)


Sekitar 347 orang meninggal atau hilang di laut jawa.
Memerlukan bantuan SAR Nasional, TNI, Polri, mengerahkan
6 helikopter untuk menyelamatkan korban selamat.
Terbakarnya Pesawat Garuda GA 200 PK-GZC Boeing 737-
400 Jakarta-Yogyakarta (2007)
Membawa 133 penumpang dan 23 orang tewas
3. RUANG LINGKUP
ODONTOLOGI FORENSIK4
Menurut Buku Forensic Dentistry 2nd :
1. Identifikasi Gigi
2. Manajemen Insidensi Kematian
3. Pengumpulan dan Analisis Bekas Gigitan
4. Pelecehan dan Kekerasan
5. Estimasi Usia
6. Kesaksian Ahli dalam Litigasi Pidana dan Perdata

4.Scharader Bruce, Senn David. Forensic Dentistry. 2nd ed. New York; 2010.
1 IDENTIFIKASI GIGI MANAJEMEN
2 INSIDENSI KEMATIAN
• Identifikasi melalui gigi geligi dinilai • Terjadi saat jumlah kematian
metode yang cepat, handal, akurat, melebihi jumlah pemeriksa
dan efisien (metode radiograf medis/fasilitas yg tersedia
dan dental charting)
• Pemerintah dan seluruh tim-tim
• Membandingkan data radiograf ahli forensik harus bekerja sama
postmortem pada individu yang agar dapat mengidentifikasi
belum teridentifikasi dan seluruh korban bencana.
antemortem pada individu yg sudah
terdata.
• Tujuan initial  mendapat
kumpulan fotograf, radiograf, dental
charting yang akurat pada individu
yang belum teridentifikasi
PENGUMPULAN DAN
3 ANALISIS BEKAS GIGITAN 4 KEKERASAN
• Identifikasi bitemark dapat • Kepala dan leher merupakan
dievaluasi secara 3D dgn material target dari kekerasan.
cetal dental stone/resin untuk
membentuk model. • Trauma ekstraoral konsisten dalam
bentuk dan tampilannya terhadap
• Model 3D ini dibandingkan dgn benda yang teridentifikasi,
model gigi individu yang dicurigai. misalnya tangan.
• Kekurangannya model bitemark • Trauma intraoral dapat terjadi
yang solid bersifat tidak elastis. akibat pukulan pada wajah
sehingga frenulum robek, fraktur,
goyang dan avulsi.
KESAKSIAN AHLI
DALAM LITIGASI PIDANA
5 ESTIMASI USIA 6 DAN PERDATA
• Estimasi usia dapat menggunakan • Dokter gigi forensik sering diminta
teknik developmental, histological, untuk bersumpah pada ruang
biokimia, dan antropologi. sidang
• Estimasi usia melalui gigi dapat • Kesaksian yang diminta berupa
menggunakan analisis
perkembangan gigi, erupsi, • Analisis bekas gigitan
mempelajari degradasi gigi, dan • Estimasi usia
mengukur biokimia, perubahan yang • Memberikan pendapat ttg
terjadi pada strukur gigi. injuri personal
• Tiap metode memiliki limitasi akurasi, • Penipuan
keuntungan, ada yang bisa
dilakukan dgn analisis gigi,
radiograf, pemeriksaan klinik, tes
lab,dll
CONT. RUANG LINGKUP
ODONTOLOGI FORENSIK
Menurut Buku Evidance-based 1. Child abuse
Forensic Dentistry :
2. Facial reconstruction and
1. Dental identification superimposition
2. Dental record as a legal 3. Sex determination
document
4. Cheiloscopy and
3. Mass disaster identification palatoscopy
4. Age assessment 5. DNA profiling
5. Bite mark evidence

5. Jasdeep Kaur, Balwant Rai. 2013. Evidance Based Forensic Dentistry. New York;Spinger
DAFTAR PUSTAKA
1. Reddy LVK. Lip prints: an overview in forensic dentistry. J. Adv Dental Reasearch 2011; II(I): 17-20
2. Lukman, Djohansyah. 2006. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid I. Jakarta: Sagung Seto
3. R Senn D, A Weems R. Manual of forensic Odontology. 5th ed. New York; 2013.
4. Scharader Bruce, Senn David. Forensic Dentistry. 2nd ed. New York; 2010.
5. Jasdeep Kaur, Balwant Rai. 2013. Evidance Based Forensic Dentistry. New York;Spinger

Anda mungkin juga menyukai