SEMARANG
DOKTER PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Jessyca Augustia
11.2015.067
FAKULTAS KEDOKTERAN
JAKARTA
2015
Dokter Pembimbing
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. AK
Tempat & tanggal lahir : Semarang , 5 Oktober 1966
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Sumber Joko Lelono
1
Autoanamnesis : Kamis, 29 Oktober 2015, pukul 09.45 WIB, di IGD RSJD. dr. Amino
Gondohutomo
Alloanamnesis : Kamis, 29 Oktober 2015, pukul 10.30 WIB, di IGD RSJD. dr. Amino
Gondohutomo dengan adik pasien
A. KELUHAN UTAMA : Pasien sering keluyuran.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien suka keluyuran pergi keluar
rumah tidak pamit kepada orang di rumah dan pergi tanpa tujuan (GAF 60-51).
Kurang lebih satu bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit, pasien pergi keluar
rumah selama dua minggu tanpa pamit dan tidak pulang ke rumah. Pasien juga suka
bengong, terkadang tidak mau makan dan minum, jarang mandi, lebih suka
menyendiri, susah tidur, kurang dapat memenuhi perannya sebagai ayah dari 3 orang
anak dengan mengurus kepentingan anak-anaknya, tetapi pasien masih dapat
melakukan kegiatan, seperti bertani setiap musim panen dan masih rajin beribadah.
Pasien selalu berdoa setiap selesai mandi dan selalu mendoakan bajunya yang akan
dipakai karena pasien meyakini pasien akan sehat kalau melakukan hal-hal tersebut.
Pasien merasa dirinya dikendalikan dan dipengaruhi oleh kekuatan dari Allah, dan
pasien pun pasrah akan hal itu. Di samping itu, pasien mengatakan bahwa ia adalah
anak angkat Bapak Soeharto dan pernah melanjutkan pendidikan di Universitas
Diponegoro serta universitas di Ujung Pandang. Adik pasien mengatakan kalau pasien
tidak minum obat semenjak 1 bulan 2 minggu yang lalu. Pasien tidak pernah
mendengar adanya suara-suara bisikan dan juga tidak pernah melihat adanya
bayangan. Riwayat halusinasi disangkal. (GAF 60-51)
1. Gangguan psikiatrik
2
sekali, tidak mau mandi, suka menyendiri, susah tidur, tidak dapat mengurus
anak-anaknya, dan tidak dapat melakukan kegiatannya seperti biasa, tetapi
pasien masih tetap rajin beribadah. Hal itu terjadi sejak istri pasien meninggal.
Pasien keluar dari RSJD. dr. Aminogondohutomo bulan Oktober 2005. (GAF
50-41)
4. Kurva GAF
3
C. RIWAYAT PREMORBID
Masa kanak baik, pasien selalu mengikuti kegiatan di sekolah, tidak tercatat ada
kenakalan dan penyimpangan sosial.
Pasien sekolah sampai SD. Pasien merupakan pribadi yang lebih suka diam
dibandingan berbicara banyak.
Pada saat remaja, pasien masih merupakan seseorang yang cenderung pendiam.
6. Masa Dewasa:
a. Riwayat pendidikan
Pasien merupakan lulusan SD.
4
b. Riwayat pekerjaan
c. Kehidupan beragama
Pasien menganut agama Islam, pasien mengaku rajin beribadah supaya dirinya
sehat.
Pasien merupakan orang yang kurang dapat bersosialisasi dengan orang lain. Pasien
sudah menikah dan mempunyai 3 anak, tetapi istrinya telah meninggal. Pasien dengan
apa yang dialaminya sekarang, menjadi kurang dapat menjalankan perannya sebagai
ayah dengan kurangnya tanggung jawab serta kemampuan untuk mengurus anak-
anaknya.
D. RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak ke 2 dari 8 bersaudara. Ayah pasien sudah meninggal. Saat ini
pasien tinggal berdua dengan ibu pasien.
5
Keterangan:
Pasien tinggal bersama dengan ibu. Pasien kurang dapat bersosialisasi dengan baik
dengan warga sekitar.
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan Umum
2. Kesadaran
6
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
Normoaktif; tidak ada gelisah, stupor, agresifitas, tetapi ada aktivitas motorik yang
stereotipik.
Cukup kooperatif.
5. Pembicaraan
a. Arus : cepat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dangkal
e. Keserasian : Serasi
g. Ekspresi : Terbatas
7
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Taraf pendidikan : SD
3. Kecerdasan : kurang
4. Konsentrasi : Baik
5. Orientasi
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
d. Situasi : Baik
6. Daya ingat
a. Tingkat
8
Segera : Baik
9
Obsesif kompulsif : (-)
F. PENGENDALIAN IMPULS:
Baik
G. DAYA NILAI
H. TILIKAN : Derajat 1
I. RELIABILITAS:
Baik
A. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS
4. Nadi : 88 x/menit
10
9. Sistem respiratorius : Tidak dilakukan
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : tidak dilakukan
2. Tanda rangsang meningeal: tidak dilakukan
Refleks fisiologis : tidak dilakukan
Refleks patologis : tidak dilakukan
3. Mata : normal, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
4. Pupil : normal, isokor
5. Oftalmoscopy : tidak dilakukan
6. Motorik : baik, kuat
7. Sensibilitas : tidak dilakukan
8. Sistim saraf vegetatif : tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : tidak dilakukan
10. Gangguan khusus : tidak dilakukan
Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien suka keluyuran pergi keluar
rumah tidak pamit kepada orang di rumah dan pergi tanpa tujuan (GAF 60-51).
Kurang lebih satu bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit, pasien pergi keluar
rumah selama dua minggu tanpa pamit dan tidak pulang ke rumah. Pasien juga suka
bengong, terkadang tidak mau makan dan minum, jarang mandi, lebih suka
menyendiri, susah tidur, kurang dapat memenuhi perannya sebagai ayah dari 3 orang
anak dengan mengurus kepentingan anak-anaknya, tetapi pasien masih dapat
melakukan kegiatan, seperti bertani setiap musim panen dan masih rajin beribadah.
Pasien selalu berdoa setiap selesai mandi dan selalu mendoakan bajunya yang akan
dipakai karena pasien meyakini pasien akan sehat kalau melakukan hal-hal tersebut.
Pasien merasa dirinya dikendalikan dan dipengaruhi oleh kekuatan dari Allah, dan
pasien pun pasrah akan hal itu. Di samping itu, pasien mengatakan bahwa ia adalah
anak angkat Bapak Soeharto dan pernah melanjutkan pendidikan di Universitas
Diponegoro serta universitas di Ujung Pandang. Adik pasien mengatakan kalau pasien
tidak minum obat semenjak 1 bulan 2 minggu yang lalu. Pasien tidak pernah
11
mendengar adanya suara-suara bisikan dan juga tidak pernah melihat adanya
bayangan. Riwayat halusinasi disangkal.
- Gejala kejiwaan berupa : sering keluyuran tanpa tujuan, suka bengong, bicara
kacau.
12
dari keyakinan pasien yang selalu berdoa setiap habis mandi dan memakai
baju supaya sehat. Sedangkan waham kebesaran dapat dilihat dari pasien yang
mengatakan bahwa dirinya adalah anak angkat Bapak Soeharto dan pernah
melanjutkan pendidikan ke Universitas Diponegoro dan universitas di Ujung
Pandang. Ditemukannya salah satu gejala berupa adanya delusion of control,
delusion of influence, delusion of passivity, dan delusion of perception, serta
dari onset didapatkan sejak sebulan yang lalu, dan adanya hendaya seperti
terkadang tidak mau makan, minum,mandi, lebih suka menyendiri, susah tidur.
Differential Diagnosis
Pedoman diagnostik:
-Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau yang memenuhi
kriteria untuk diagnosis skizofrenia.
-Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun di mana intensitas dan frekuensi gejala
yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul
sindrom negatif dari skizofrenia.
-Tidak terdapat dementia atau penyakit/gangguan otak organik lain, depresi kronis, atau
institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.
13
Pedoman diagnostik:
-Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling mencolok.
Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu system waham) harus sudah ada
sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya
setempat.
-Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap/ full-blown
(F32.-) mungkin terjadi secara intermiten, dengan syarat bahwa waham-waham tersebut
menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu.
-Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat
sementara.
-Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran, penumpulan
afek, dsb).
14
Aksis IV : Tidak mau minum obat
VIII. PROGNOSIS
- Late onset
- Onset akut
- Symptom +
- Symptom -
2. Kesimpulan prognosis :
15
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
R/ Clozapine tab 25 mg
S 1 dd tab 1
--------------------------------------------- (sign)
2. Psikoterapi
Memberikan dukungan dan motivasi kepada pasien bahwa tidak ada usaha yang
sia-sia
Motivasi keluarga kepada pasien.
16