Anda di halaman 1dari 34

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan hamba2Nya dengan sebaik-baik

bentuk, kemudian mengembalikan mereka semua menjadi serendah-rendah

mahluk, kecuali bagi mereka yang beriman dan beramal shalih serta saling

menasehati tentang sabar dan kebenaran, sehingga orang yang benar bisa

bersukur, orang yang bersalah bisa bertaubat dengan taubat nasuha, yang

dengannya seseorang akan mendapat ampunan dan ridha dari Allah subhanahu

wataala. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah keharibaan junjungan kita

nabi besar Muhammad s.a.w, para keluarga dan keturunannya, para

shahabatnya, dan semua pengikutnya sampai hari kiamat.

Pada kesempatan ini akan dibahas tentang Beberapa pengamalan yang menjadi

penebus dosa yang meliputi:

1. perbuatan maksiat terdiri dari dosa kecil dan dosa besar

2. penjelasan yang dimaksud dengan hak2 Allah dan hak2 hamba Allah

3. pengaruh taubat atas hak2 Allah dan hak hamba Allah.


I. PERBUATAN MAKSIAT TERDIRI DARI DOSA KECIL DAN DOSA BESAR.

Jumhur Ulama berpendapat bahwa perbuatan maksiat dan perbuatan dosa itu

terdiri dari dosa2 kecil dan dosa2 besar, berdasarkan dalil-dalil dari al Quran dan

al hadits antara lain:

Allah berfirman:

Artinya: Jika kalian menjauhi dosa2 besar yaitu apa2 yang kamu dilarang darinya

niscaya Kami (Allah) akan menghapus kesalahan2-kesalahan kalian.

.








Artinya: Dan orang2 yang menjauhi dosa2 besar dan perbuatan2 yang keji dan

ketika mereka marah maka mereka memaafkan.

.








Artinya: Orang2 yang menjauhi dosa2 besar dan perbuatan2 yang keji kecuali

kesalahan2 kecil, sesungguhnya tuhanmu itu Maha luas pengampunanNya.

Dan sabda Rasulullah dalam beberapa hadits:

Artinya: Aku mendengar Anas bin Malik berkata: Rasulullah s.a.w. menyebutkan

dosa2 besar atau ditanya tentang dosa2 besar maka beliau bersabda:yaitu syirik

kepada Allah,membunuh seseorang, menyakiti dua orang tua, lantas beliau

bersabda: apakah aku tidak memberitahukan kepada kalian tentang sebesar

besar dosa besar? Beliau bersabda: ialah ucapan dusta atau beliau bersabda:

ialah persaksian palsu Syubah berkata: Sebesar-besar persangkaanku beliau

bersabda: ialah persaksian palsu.






:









Artinya: Dari Abu Huraiah bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: Shalat lima

waktu,jumat yang satu sampai jumat berikutnya, dan Ramadhan yang satu

sampai ramadhan yang lain, adalah sebagai penebus bagi dosa2 yang ada

diantaranya selama tidak melakukan dosa2 besar.

:
:






:










:








Artinya: Dari Abdillah bin amr dia berkata,Rasulullah s.a.w. telah bersabda:

termasuk sebesar-besar dosa yang paling besar ialah orang yang melaknat dua
orang tuanya. dikatakan, wahai Rasulullahs.a.w.bagaimana seseorang melaknat

dua orang tuanya? Seorang laki2 mencaci maki ayah orang lain maka dia

mencaci ayahnya, dan dia mencaci ibu orang lain maka dia mencaci maki

ibunya.




-


:




:










.



Artinya: Dari Nuaim al Mujmir, shuhaib bekas budak orang2 Utwari telah

bercerita kepadanya bahwa sesungguhnya dia telah mendengar Abu Hurairah

dan Abu Said al Hudry bercerita dari Rasulullah s.a.w. bahwa beliau duduk

diatas mimbar kemudian beliau bersabda: Demi Dzat yang diriku dalam

tanganNya tiga kali kemudian beliau diam maka masing2 dari antara kita

tertelungkup menangis sedih karena sumpah Rasulullah s.a.w. kemudian beliau

bersabda: tidak seorang hambapun yang menunaikan shalat lima waktu,

berpuasa pada bulan ramadhan dan menjauhkan diri dari tujuh dosa2 besar

kecuali dibukakan baginya delapan pintu surga pada hari kiamat hingga

sesungguhnya ia bergoyang. kemudian beliau membaca


.



Artinya: Jika kalian menjauhi dosa2 besar yaitu apa2 yang kalian dilarang

darinya niscaya Kami menghapus kesalahan2 dari kalian.







:









: [ ]

Artinya: Dari Anas r.a dia berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda: syafaatku untuk

umatku yang melakukan dosa2 besar


Akan tetapi para ahli ilmu berbeda pendapat tentang hakekat dosa besar dan

dibawah ini sebagian pendapat mereka:

Diantara mereka ada yang berpendapat bahwa dosa besar adalah dosa yang

pelakunya secara khusus diancam dengan ancaman yang berat dengan nash al

quran maupun as sunnah an nabawiyah.Ibnu Abas berkata: dosa besar ialah

tiap2 dosa yang (balasannya) ditetapkan olelh Allah dengan neraka atau

kemurkaan atau laknat atau siksaan(Tafsir al qurthuby juz 5 hal 159). Diantara

mereka ada yang berpendapat bahwa dosa besar adalah tiap dosa yang

pelakunya dikenakan hukum had.Diantara mereka ada yang berpendapat bahwa

dosa besar adalah segala-sesuatu yang diharamkan karena dzatnya,dilarang

karena makna dalam dirinya dan jika dikerjakan berdasarkan satu arah maka

akan mengumpulkan dua atau beberapa arah dari keharaman yang keji, maka

perbuatan zinz itu dosa besar,dan seseorang berzina dengan istri tetangganya

adalah perbuatan keji.

Al Wahidy seorang ahli tafsir telah berkata: Yang benar, sesungguhnya dosa

besar itu tidak ada batasan tertentu yang bisa diketahui oleh seorang

hambaAllah.jika tidak begitu niscaya manusia akan meremehkan dosa2 kecil dan

memperbolehknnya,akan tetapi Allah azza wajalla telah menyamarkannya dari

hambaNya agar mereka bersungguh-sungguh menjauhinya dengan harapan bisa

menjauhi dosa2 besar.Perbandingannya seperti Allah menyamarkan tentang

ash shalat al wustha, lailatu al qadar, waktu2 mustajabah dll. (al zawajir an

iqtiraf al kabair juz 1 hal 16).

Al Syeh Ibnu Hajar al Maky telah meringkas mengenai tarif-tarif al kabirah

(dosa besar) menurut para Ulama sebagai berikut:

1. Dosa besar adalah tiap2 dosa yang pelakunya secara khusus mendaptkan

ancaman keras dengan nas al quran maaupun al sunnah.

2. Tiap2 perbuatan maksiat yang mewajibkan (dijatuhi) hukum had


3. Segala sesuatu yang haram berdasarkan nas al quran, atau hukum had

wajib dalam jenisnya dan meninggalkan fardhu yang wajib dalam seketika

4. Tiap2 kejahatan yang diketahui karena sedikitnya perhatian pelakunya

kepada agama dan lemahnya kepercayaan

5. Segala sesuatu yang mewajibkan hukum had atau ancaman ditujukan

kepada pelakunya

6. semua yang diharamkan karena dzatnya dan dilarang daripadanya karena

makna dlm dirinya

7. Tiap2 perbuatan yang nas al quran mengharamkannya, yakni

menggunakan lafad al tahrim yaitu ada empat macam: memakan daging

bangkai, daging babi, harta anak yatim, lari dari medan perang (tetapi

bukan berarti terbatas yang haram hanya empat).

8. Tidak ada tarif tertentu yang bisa diketahui secara jelas oleh seorang

hamba.

Kemudian Syaih Ibnu Hajar al Maky menyebutkan ucapan para Ulama mengenai

dosa besar diantaranya:

Ibnu Abas berkata: Dosa2 besar adalah setiap dosa yang Allah menetapkan

(pembalasannya) dengan neraka, kemurkaan, laknat atau siksaan.

Hasan al Basry, Said bin Jubair, Mujahid dan al dhahak mereka berkata: Tiap2

dosa yang pelakunya diancam neraka.

Al Imam al Ghazali berkata: Tiap-tiap maksiat yang didahulukan oleh

seseorang tanpa adanya rasa takut dan rasa penyesalan karena meremehkan

dan kelancangan maka yang demikian itu adalah dosa besar. Dan apa2 yang

mengalahkan jiwa dan tidak melepaskan penyesalan yang bercampur dan

mengurangi kelezatan maka itu bukan dosa besar.


Al Imam Izzudin bin Abdi al Salam berkata: Jika kamu ingin membedakan

diantara dosa kecil dan dosa besar maka ujilah kerusakan suatu dosa dengan

kerusakan2 dosa besar yang telah ditentukan dalam nas al quran. Jika

kerusakan suatu dosa itu berkurang dan lebih sedikit dari pada paling sedikitnya

kerusakan dosa besar berarti itu termasuk dosa kecil jika tidak, berarti itu

merupakan dosa besar. (al khisal al mukafirah li al dzunub li al syarbini)

Al Imam Ibnu Shalah berkata: Dosa besar adalah setiap dosa yang secara

mutlak sah dinamakan dosa besar dan secara mutlak disifati dengan sifat yang

besar serta memiliki ciri2 antara lain: mewajibkan hukum had, pelakunya

diancam dengan siksa neraka dlm al quran maupun al sunnah, pelakunya

divonis fasik,atau laknat.

Al Barizy berkata: Hakikatnya dosa besar adalah dosa yang ada ancamannya,

atau had atau adanya laknat dengan nas kitab dan sunah atau mafsadatnya

diketahui seperti mafsadat dosa yang ada ancamannya atau had atau laknat

atau mafsadatnya lebih banyak atau pelakunya dirasakan lebih meremehkan

agama dan memandang kecil dosa2 besar yang telah ditentukan dlm nas quran

maupun sunah.

Semua pembicaraan diatas hanyalah merupakan pendekatan tarif dan batasan2

arti dosa besar.

Adapun kebanyakan para ahli ilmu mereka berpendapat bahwa dosa2 besar itu

jumlahnya sangat banyak, tidak dibatasi oleh jumlah tertentu, walaupun dalam

beberapa hadits disebutkan jumlahnya tetapi bukan berarti jumlahnya dibatasi

hanya itu.Contoh : Dari Abdu al Rahman bin abi Bakrah dari bapaknya dia

berkata: Kami berada disisi Rasulullah s.a.w. maka beliau bersabda:Tidakah aku

beritahukan kepadamu tiga macam sebesar-besar dosa besar? Yaitu

menyekutukan kepada Allah, menyakiti dua orang tua, dan saksi palsu atau
ucapan dusta. Rasulullah s.a.w. duduk sambil bertelekan,tidak henti2nya beliau

mengulang-ulang hingga kami berkata : Alangkah baiknya jika beliau diam.

( Buhary dan Muslim).

Dari Abu Hurairah R.A sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: Jauhilah tujuh

amalan yang menghancurkan, dikatakan, wahai Rasulullah s.a,w. Apakah yang

tersebut itu? Yaitu syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan

Allah kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan harta riba, lari

dari medan perang, menuduh perempuan mukminat terhormat yang lalai.

(Buhary dan Muslim)

Al Imam al Nawawi berkata : adapun Nabi s.a.w. bersabda dosa besar itu ada

tujuh maksudnya adalah tujuh macam itu termasuk dosa besar. Bentuk kalimat

ini walaupun menunjukkan umum tetapi ia telah ditakhsis. Sesungguhnya

terjadinya pembatasan dalam sebuah hadits dengan tujuh, di hadits lain tiga dan

di hadits lainnya lagi empat itu karena dosa2 besar yang tersebut itu termasuk

sekeji-keji dosa besar yang sering terjadi lebih2 dimasa jahiliah..( syarah al

Nawawi ala shahih muslim).

Telah diriwayatkan bahwa Ibnu Abas pernah ditanya, apakah dosa2 besar itu ada

tujuh?maka dia menjawab: hampir2 sampai tujuh puluh. Said bin Jubair berkata :

seorang laki2 bertanya kepada Ibnu Abas. Dia menjawab: dosa besar itu lebih

mendekati kepada hitungan tujuh ratus daripada hitungan tujuh, hanya saja

tidak ada dosa besar bersama istighfar dan tidak ada dosa kecil yang dilakukan

terus-menerus. (tafsir al qurthuby juz 5 hal 159).

II. PENJELASAN YANG DIMAKSUD DENGAN HAK-HAK ALLAH DAN HAK2


HAMBA ALLAH.

Para ahli fiqih dan ahli ushul membagi hak dipandang dari sudut pemilik hak

menjadi empat bagian yaitu:


1. Hak Allah Taala dinamakan hak umum.

Yang dimaksud hak Allah adalah segala sesuatu yang dikehendaki dengannya

untuk mendekatkan diri kepada Allah taala, mengagungkanNya, dan

menegakkan syiar2 agamaNya, atau dikehendaki dengannya kepastian manfaat

yang umum bukan dikhususkan pada seseorang dan hak ini dinisbatkan kepada

hak Allah karena keagungan kedudukannya dan kandungan manfaatnya ( lihat

ucapan Ibnu Nujaim al Hanafy dlm fathu al ghafar juz 3 hal 59). Hak Allah

meliputi beriman kepada Allah azza jalla, shalat, puasa, zakat, haji, jihad,

menegakkan hukum had, kafarat2 dll( al furuq juz 1 hal 141-141,usul fiqih li Abi

Zahrah hal 323-326.).

2. Hak hamba secara murni

Yang dimaksud dengan hak hamba secara murni adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan kemaslahatan manusia . Al Qarafi berkata: hak hamba

adalah segala kemaslahatannya (al furuq juz 1 hal 140. Hak hamba secara murni

meliputi hak2 harta. Al Syeh Muhammad Abu Zahrah berkata: hak2 hamba

secara murni seperti utang piutang, kepemilikan, hak waris dll dari apa2 yang

berhubungan dengan hartabenda, dalam hal perpindahan suatu hak maupun

tetapnya suatu hak. Melewati/ melanggar atas hak2 hamba hukumnya aniaya,

Allah tidak mau menerima tobat seorang hamba yang telah memakan hak dari

hak2 hamba kecuali apabila dia membayarnya atau pemiliknya

menggugurkannya atau memaafkannya. ( Usul fiqih hal.324).


3. Sesuatu yang berkumpul didalamnya hak Allah dan hak hamba tetapi
hak Allah lebih dominan.

Contoh: hukum dera karena menuduh berbuat zina kepada seorang mukminat

terhormat, dipandang dari sudut bahwa ia itu secara jelas menyentuh

kehormatan2 manusia, maka itu adalah hak Allah.Dan dilihat dari sudut pandang

bahwa yang dituduh berzina itu sungguh2 telah dituduh dalam urusan

kehormatannya maka berarti itu adalah hak hamba akan tetapi hak Allah lebih

dominan. Begitu juga hukum dera pencurian setelah sampai kepada Imam, idah

wanita yang dicerai oleh suaminya,danidah wanita yang ditinggal mati oleh
suaminya, maka hak Allah didalamnya ialah menjaga nasab manusia dari

percampuran dan menjaga komunitas manusia dari kekalutan. Dan hak hamba

didalamnya adalah penjagaan atas nasab anak2 suami, tetapi hak Allah itu lebih

dominan.( Nadzariatu al hukmi al qadhai hal 242, Ushul Abu Zahrah hal 324-325,

Al fiqhu alIslamy wa adillatuhu juz 4 hal 15, al mausuah al fiqhiyah juz 18 hal 18)
4. Sesuatu yang didalamnya berkumpul hak Allah dan hak hamba dan
hak hamba lebih dominan.

Contoh: hukum pidana islam kaitannya dengan pembunuhan atau melukai/

mengalirkan darah dengan bentuk yang umum seperti hukum diyat, didalamnya

itu ada hak Allah dan hak hamba tetapi hak hamba lebih dominan. Untuk lebih

luasnya silahkan baca al mausuah al fiqhiyah juz 18 hal 18-19.

III. PENGARUH TAUBAT ATAS HAK-HAK ALLAH DAN HAK HAMBA


ALLAH.

Perbuatan maksiat itu ada kalanya berhubungan dengan hak2 Allah yang terkait

dengan harta seperti menolak mengeluarkan zakat, merampas, melakukan

tindak pidana dalam urusan harta milik orang lain dll.maka dalam pelaksanaan

tobatnya seseorang tidak cukup dengan hanya merasa menyesal,mencabut

perbuatannya , berjanji tidak akan mengulangi lagi,dan mohon ampun kepada

Allah tetapi dia juga harus bersih dari tanggungannya contoh: dia wajib

mengeluarkan zakat yang belum dikeluarkannya. Dan adakalanya perbuatan

maksiat itu tidak ada hubungannya dengan hak2 Allah yang terkait dengan

harta.Disamping itu perbuatan maksiat ada kalanya juga berhubungan dengan

hak2 hamba yang terkait dengan masalah harta maupun hak2 lainnya. Maka

dalam pelaksanaan tobatnya saratnya seseorang harus betul2 menyesal,

mencabut perbuatan maksiatnya, berjanji tidak akan mengulangi lagi,mohon

ampun kepada Allah, mengembalikan hak hamba yang dilanggarnya atau yang

memiliki hak menggugurkannya atau memaafkannya. Untuk lebih luasnya

silahkan baca Raudhatu al thalibin 11/245-246,Mughni al muhtaj 4/440, al

Mausuatu al fiqhiyah 18/ 18-19.


Allah memerintahkan hambaNya yang melakukan kesalahan2,perbuatan 2

maksiat,kejahatan2 dan yang sejenisnya agar mereka bertaubat kepada Allah

dengan taubat nasuha yaitu tobat yang memenuhi 4syarat tobat ( Mughni al

muhtaj 4/ 439). Sehingga Allah mengampuninya dan mereka bersih dari dosa

.perhatikanlah dalil2 di bawah ini:


( 8)

.

Artinya: Wahai orang2 yang beriman bertobatlah kalian kepada Allah dengan

tobat nashuha


.(( 31)





.
Artinya: Dan bertobatlah kalian wahai orang-orang yang beriman agar supaya

kalian berbahagia









.

( 135)


Artinya: Dan orang2 yang ketika mereka melakukan perbuatan keji atau mereka

berbuat aniaya kepada diri mereka sendiri, mereka berdzikir kepada Allah lantas

mereka memohon ampun karena dosa2 mereka.Tidak ada yang bisa

mengampuni dosa kecuali Allah, dan mereka tidak terus menerus atas apa yang

mereka lakukan sedangkan mereka itu mengetahui.

.

:


.

Artinya: Rasulullah s.a.w. bersabda: menyesal itu tobat






:


.

Artinya: Rasulullah s.a.w. bersabda: Orang yang bertobat dari dosa seperti orang

yang tidak ada dosa baginya






:





Artinya: Dari Nabi s.a.w. beliau bersabda: sesungguhnya Allah azza wajalla

menerima tobat hambaNya selagi belum bersekarat

Pembahasan I. Beberapa pengamalan yang menjadi penghapus dosa

Telah tetap dari Nabi s,a,w, dalam hadits2 beliau yang banyak,bahwa amalan2

yang baik itu bisa melebur dan menghapus dosa2,

I.1.WUDHU SEBAGAI PENGHAPUS DOSA.

Rasulullah s.a.w. bersabda: Tidak diterima shalat tanpa bersuci dan tidak

diterima shadakah dari hasil curianal hadits .H.R.Muslim dan Nabi s,a.w.

bersabda: Tidak ada shalat bagi orang yang tidak ada wudhu baginya dan tidak

ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut asma Allah taala. H.R.Abu Dawud

shahih.

Para Ulama mengambil hujah dari hadits2 ini bahwa wudhu menjadi salah satu

syarat sahnya shalat.shalat yang dilakukan tanpa wudhu terlebih dulu hukumnya

tidak sahah atau batal/fasid.Bagi seorang muslim yang melakukan shalat lima

waktu,dia memperbaiki dan menyempurnakan wudhunya sesuai dengan

perintah Allah walaupun di waktu yang sangat dingin /waktu2 yang dibenci,

maka shalatnya sah dan wudhunya menjadi penebus dosa baginya karena ketika

dia berwudhu lantas dia berkumur ,menghisap dan mengeluarkan air dari

hidungnya, dan membasuh wajahnya maka rontoklah /hilanglah dosa2 yang

pernah dilakukan oleh mulut,hidung dan matanya.begitu pula ketika dia

membasuh dua tangannya dua kakinya dan mengusap kepalanya maka

rontoklah/hilanglah dosa2nya yang pernah dilakukan oleh tangan dan kakinya

serta dosa2 yang pernah dilakukan oleh telinganya sehingga dia bersih dari

dosa2nya seperti pada hari dia dilahirkan oleh ibunya. Perhatikanlah hadits2
dibawah ini.

: ) (1
:


:


} :




{ ] [159 :

} [- 159 ]: {



Artinya: Dari Humran sesungguhnya dia berkata: Ketika Utsman berwudhu dia

berkata: Demi Allah niscaya kuceritakan kepada kalian sebuah hadits ; Demi

Allah seandainya tidak ada sebuah ayat dalam kitabullah maka aku tidak

menceritakannya kepada kalian, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah s.a.w.

bersabda: Seseorang tidak berwudhu lantas dia memperbaiki wudhunya

kemudian shalat suatu shalat kecuali diampuni baginya dosa yang ada antara

dia dan antara shalat berikutnya . Urwah berkata: ayat ( yang dimaksud ) adalah

( sesungguhnya orang2yang menyembunyikan apa2 yang telah Kami

turunkandari beberapa keterangan dan petunjuk(al baqarah 159)- sampai

firman Allah orang2yang melaknat( al baqarah 159). H.R.Muslim.



:
) (2







:


.


Artinya: Dari Said bin Ash dia berkata: Aku berada didekat Utsman maka dia

minta air untuk berwudhu lantas dia berkata: Aku mendengar Rasulullah s.a.w.

bersabda: Tidak seorang muslim pun

Yang datang kepadanya shalat wajiblantas dia memperbaiki wudhunya

memperbaiki husyunya.memperbaiki rukunya kecuali adanya adanya ( yang

tersebut) itu menjadi tebusan (penghapus) bagi dosa2 yang dilakukan

sebelumnya selama tidak melakukan dosa besar. Demikianlah masa2

seluruhnya.H.R.Muslim.


: ) (3



















: .
:








:




:










Artinya: Sesungguhnya Utsman bin Afan R.A. minta air wudhu maka dia

berwudhu , dia membasuh dua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur

dan menghirup serta mengeluarkan air dari hidung, kemudian membasuh

wajahnya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya sampai kesiku tiga

kali, kemudian membasuh tangan kirinya seperti itu tiga kali, kemudian

mengusap kepalanya , kemudian membasuh kakinya yang kanan sampai mata

kaki tiga kali, kemudian membasuh kaki kirinya seperti itu. Kemudian dia

berkata: Aku melihat Rasulullah s.a.w. berwudhu seperti wudhuku ini kemudian

Rasulullah s.a.w.bersabda: Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian

berdiri lantas shalat dua rakaat, dia tidak menceritakan ( apa2 ) kepada dirinya

dalam dua rakaat tersebut (khusyu), maka diampuni baginya apa2 yang telah

lewat dari dosanya. Ibnu syihab berkata: Ulama2 kami mengatakan : Ini adalah

wudhu yang paling sempurna dilakukan oleh seseorang untuk shalat. H.R.

Muslim.

( 4)
: :














:




.



Artinya: Dari Humran bekas budak Utsman,dia berkata: Aku datang kepada

Utsman bin Afan dengan membawa air wudhu , maka dia berwudhu , kemudian

dia berkata: Sesungguhnya orang2 menceritakan beberapa hadits dari

Rasulullah s.a.w. yang aku tidak tau apa itu, kecuali sesungguhnya aku telah

melihat Rasulullah s.a.w.berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian beliau

bersabda:Barang siapa berwudhu seperti ini maka diampuni baginya apa2 yang

telah lalu dari dosa2nya. Sedangkan shalatnya dan berjalannya kemasjid

sebagai sunnah. Dan dalam riwayat Ibnu Abdah ( kalimatnya ) aku datang

kepada Utsman lantas dia berwudu. H.R.Muslim.


) (5


:



:

:




:







Artinya: Dari Abu Hurairah sesungguhnya dia mendengar Rasulullah s.a.w.

bersabda: bagaimana pendapat kalian seandainya ada sebuah sungai didepan

pintu ( rumah ) salah satu dari kalian , dia mandi didalam sungai tersebut sehari

lima kali.Apa kamu akan berkata : yang demikian itu masih akan menyisakan

kotorannya? Mereka berkata: yang demikian itu tidak akan menyisakan

kotorannya sedikitpun.Beliau bersabda: Yang demikian itu seperti halnya shalat

lima waktu Allah menghapus dengannya kesalahan2. H.R. Buhari.

:
: ) (6











:







:
:




:









Artinya: Dari Jami bin syaddad abi shahrah dia berkata: aku mendengar Humran

bin Aban berkata aku meletakkan air wudhu untuk Utsman maka tidak datang

suatu harikecuali dia menuangkan atasnya sisa airnya dan Utsman berkata:

Rasulullah s.a.w. telah menceritakan kepada kami ketika selesai dari shalat ini

Misar berkata : aku menyangkanya shalat ashar.maka beliau bersabda: aku

tidak tau apakah aku ceritakan kepada kalian sesuatu atau aku diam. Lantas

kami berkata ya rasulullah jika baik maka ceritakanlah kepada kami dan jika

tidak maka Allah dan rasulnya yang lebih mengetahui.Beliau bersabda: tidak

seorang muslimpun yang berwudhu lantas menyempurnakan wudhuyang

diwajibkan oleh Allah kepadanya ,lantas shalat lima waktu ini, kecuali wudhu

tersebut menjadipenghapus dosa2 yang ada diantaranya. H.R. Muslim.

) (7
:

-



-






Artinya: Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda ketika

seorang hamba yang muslim berwudhu lantas membasuh wajahnya maka


keluarlah dari wajahnya tiap2 kesalahan yang dia lihat dengan matanya

bersama air-atau bersama ahir tetesan air ( wudhu ), maka ketika dia membasuh

kedua tangannya maka keluar dari kedua tangannya tiap2 kesalahan yang

dipegang oleh kedua tangannya bersama air-atau bersama ahir tetesan air

( wudhu ). Maka ketika dia membasuh dua kakinya maka keluar tiap2 kesalahan

yang kedua kakinya berjalan kepadanya bersama air-atau bersama ahir tetesan

air ( wudhu ) sehingga dia keluar bersih dari dosa. H.R. Muslim.


) )( :( : ) (8


) ) : (13 (.




































) .

Artinya: Dari Abdullah al Shunabihi dia berkata: Ketika seorang hamba berwudhu

lantas berkumur maka keluarlah dosa2nya dari hidungnya, lantas ketika dia

membasuh wajahnya maka keluarlah dosa2nya dari wajahnya sehingga keluar

dari tepi kedua matanya.Lantas ketika dia membasuh kedua tangannya maka

keluarlah dosa2nya dari kedua tangannya sehingga keluar dari bawah

kukunya.Lantas ketika dia mengusap kepalanya maka keluarlah dosa2nya dari

kepalanya sehingga keluar dari dua telinganya.Dan ketika dia membasuh dua

kakinya maka keluarlah dosa2nya dari kedua kakinya sehingga keluar dari

bawah kuku2 dua kakinya.Kemudian berjalannya dia kemasjid dan shalatnya itu

sunnah ( tambahan ) baginya. H.R.Ahmad (shahih).

: ] [49:
:

) (9


: . : :



















:


Artinya : Abu Umamah berkata kepada Amr bin Abasah: dengan alasan apa

kamu mengaku-aku orang islam yang keempat?Dia berkata: lantas Amr

menyebutkan sebuah hadits dan dia berkata didalamnya: Aku berkata wahai

Rasulullah kabarkanlah kepadaku tentang wudhu. Lantas beliau bersabda:Tidak

seorangpun dari kalianyang mendekat ke air wudhunya kemudian

berkumur,menghisap air kehidung dan mengeluarkannya kecuali keluar dosa2

mulutnya dan lobang hidungnya bersama air wudhu. Kemudian dia tidak

membasuh wajahnya kecuali keluarlah dosa2 wajahnya dari ujung2 janggutnya

bersama air wudhu. Kemudian dia tidak membasuh kedua tangannya kecuali

keluar dosa2 tangannya dari ujung2 jarinya bersama air wudhu. Kemudian dia

tidak mengusap kepalanya kecuali keluarlah dosa2 kepalanya dari ujung2

rambutnya bersama air wudhu. Kemudian dia tidak membasuh kedua telapak

kakinya sampai kemata kaki kecuali keluarlah dosa2 kedua kakinya dari ujung2

jari kakinya bersama air wudhu. Dan dalam hadits ini ada petunjuk bahwa

sesungguhnya Allah Taala itu menyuruh membasuh dua kaki ( bukan

mengusapnya) dimana beliau bersabda kemudian dia membasuh dua kakinya

sampai dengan mata kakinya sebagaimana yang Allah Taala perintahkan

kepadanya. H.R.Baihaki.

( 10)
:

















: .

Artinya: Abu Umamah telah menceritakan kepadaku bahwa sesungguhnya

Rasulullah s.a.w. bersabda: Mana saja laki2 yang berdiri ke air wudhunya karena

hendak shalat ,kemudian dia membasuh dua telapak tangannya maka

turun/rontok kesalahan 2nya dari dua telapak tangannya bersama tetesan air

yang pertama.Lantas ketika dia berkumur dan menghisap air kehidung serta

mengeluarkannya maka turunlah kesalahan dari lisannya dan dua bibirnya


bersama tetesan air yang pertama ,lantas ketika dia membasuh wajahnya maka

turunlah kesalahannya dari pendengarannya dan penglihatannya bersama

tetesan air yang pertama, lantas ketika dia membasuh dua tangannya sampai

kedua sikunya dan dua kakinya smpai mata kakinya maka selamatlah dia dari

dosa yang ada padanya dan dari semua kesalahannya seperti keadaan pada hari

dia dilahirkan oleh ibunya. Beliau bersabda: lantas ketika dia berdiri shalat maka

Allah mengangkat derajatnya, dan jika dia duduk maka duduk dalam keadaan

selamat.



: :
( 11)
[360 : ]


















Artinya : Dari Ali bin Abi Thalib dia berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda:

menyempurnakan wudhu saat yang tidak menyenangkandan menggunakan

telapak 2 kaki kemasjid dan menunggu shalat setelah shalat itu membasuh

dosa2 dengan sungguh2.demikian diriwayatkan dengan isnad ini dan sungguh2

telah lewat didalam kitabu al thaharah dengan benar. H.R. Baihaki dalam syuabi

al iman.

( 12)

:





:






Artinya: Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: Apakah

tidak aku tunjukan apa2 yang Allah menghapus dosa dengannya dan Allah

mengangkat beberapa derajat? Mereka berkata iya wahai Rasulullah. Beliau

bersabda: menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak menyenangkandan

banyaknya langkah kemasjid dan menunggu shalat setelah shalat maka yang

demikian itu adalah menyambung amal (selalu siap siaga). H.R. Muslim.


:


: ( 13)





















Artinya: Dari Abu Hurairah dia berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda: Apakah tidak

aku tunjukan kepada kalian apa2 yang dengannya Allah menghapus beberapa

kesalahan dan mengangkat beberapa derajat? Yaitu langkah kemasjid dan

menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak menyenangkan,dan menunggu

shalat setelah shalat.yang demikian itu adalah menyambung amal (siap siaga

terus).

( 14)


:

: : :


: :
:


: :



}

.[ 114 :[]44:{ ]




Artinya: Dari Abi Utsman dia berkata: Aku bersama Salman dibawah sebuah

pohon maka dia mngambil sebuah dahan yang kering lantas menggerak-

gerakannya dan rontoklah daunnya. dia berkata apakah kamu tidak bertanya

kepadaku kenapa aku melakukan ini? Aku bertanya ,kenapa kamu

melakukannya? Dia berkata: demikianlah Rasulullah s.a.w. melakukannya

kemudian beliau bersabda:Wahai Salman apakah kamu tidak bertanya kenapa

aku melakukan ini? Akupun bertanya , wahai Rasulullah kenapa kamu

melakukan ini?Beliau bersabda: sesungguhnya seorang muslim ketika berwudhu

dia memperbaiki wudhunya kemudian shalat lima waktu, Abu Utsman berkata :

aku menyangka beliau bersabda dalam berjamaah maka rontoklah

kesalahan2nya seperti rontoknya daun pohon ini dan Rasulullah s.a.w. membaca

ayat dan dirikanlah shalat di dua ujung siang dan sebagian waktu malam

sesungguhnya kebajikan2 itu akan menghapuskan keburukan2 ( dosa ).S. Hud.

Ayat 114.H.R. Abu Dawud, al Thayalisi.

I.2. SHALAT LIMA WAKTU SEBAGAI PENGHAPUS DARI DOSA YANG ADA
DIANTARANYA.
Shalat lima waktu yang dikerjakan tepat pada waktunya dengan

khusyu,tumakninah,memenuhi syarat rukunnya jauh dari mawaninya disertai

niat semata-mata karena Allah memjadi penghapus dari dosa2 yang dilakukan

diantara satu shalat dengan shalat berikutnya. Perhatikan hadits2 yang tersebut

dalam I.i. no: 1,2,3,4,5,6,10,14, dan hadits2dibawah:

) (1




:













Artinya: Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda : Shalat

lima waktu, shalat jumat sampai jumat berikutnya, dan puasa ramadhan sampai

dengan puasa ramadhan berikutnya itu menghapus dosa2 yang ada diantaranya

jika seseorang menjauhkan diri dari dosa2 besar. H.R.Muslim.

) (2
:


:























.



:


.
Artinya: Dari Abi Said sesungguhnya dia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

Shalat lima waktu itu penghapus bagi dosa2 yang ada diantaranya kemudian

Raslullah bersabda: apa pendapatmu jika ada seorang laki2 bekerja,dan diantara

rumahnya dan tempat bekerjanya ada lima buah sungai,ketika dia datang di

tempat kerjanya maka dia bekerja didalamnya sesuai kehendak Allah,maka

mengenahi kepadanya kotoran dan keringat, lantas tiap2 dia lewat disebuah

sungai dia mandi.Apakah yang demikia itu akan menyisakan kotoran? Demikian

juga shalat, tiap2 dia mengerjakan dosa,dia berdoa, dan mohon ampunan maka

diampuni baginya dosa yang dilakukan sebelumnya. H.R. Al Bazar hadits hasan.

) (3


:


:
:












Artinya: dan didalam haditsnya Abu Bakar sesungguhnya dia mendengar

Rasulullah s.a.w.bersabda: Apa pendapat kalian seandainya ada sebuah sungai

didepan pintu kalian dan salah satu dari kalian mandi didalamnya tiap hari lima

kali, apakah masih tertinggal sesuatu dari kotorannya? Mereka menjawab: tidak

tertinggal sedikitpun dari kotorannya. Beliau bersabda: demikianlah

perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapus dosa2

dengannya. H.R.Muslim.

( 4)
:

:














:




:
.[142: ]

Artinya: Dari Abdullah bin Masud R.A. dari Rasulullah s.a.w. beliau bersabda:

Akan diutus seorang pemanggil tiap2 datang waktu shalat agar berkata: Wahai

anak Adam berdirilah lantas padamkanlah apa2 yang kalian nyalakan pada diri

kalian, lantas mereka berdiri dan mereka berwudhu maka rontoklah dosa2

mereka dari mata mereka, dan mereka shalat maka diampuni bagi mereka

dosa2 yang ada diantara keduanya, kemudian mereka menyalakan diantara

yang demikian. Maka ketika ada pada shalat yang pertama dia memanggil:

Wahai anak Adam berdirilah lantas padamkanlah apa2 yang kalian nyalakan

pada diri kalian.Maka mereka berdiri lantas mereka berwudhu dan shalat maka

diampuni bagi mereka dosa2 yang ada diantara keduanya, lantas ketika datang

shalat ashar maka seperti itu juga. Lantas ketika datang shalat maghrib maka

seperti itu juga,lantas ketika datang shalat atamah/ isya maka seperti itu juga,

lantas mereka tidur dan mereka telah diampuni dosa2nya, kemudian Rasulullah

s.a.w. bersabda: Maka ada orang yang berada diakhir malam dalam kebaikan

dan ada yang berada diakhir malam dalam kejelekan. H.R. Tabrani dalam al

Mujamu al kabir. Hadits hasan.


I.3. AMINNYA MAKMUM YANG BERTEPATAN DENGAN AMINNYA
MALAIKAT SEBAGAI PENGHAPUS DOSA.
Apabila seorang Imam dalam shalat berjamaah membaca Ghoiri al maghdhubi

alaihim wala al dhollin dan para makmum membaca aamiiin dan bacaan

aminnya bertepatan dengan bacaan aminnya para Malaikat maka dosa2 mereka

diampuni oleh Allah. Perhatikan hadits2 dibawah ini:

) (1
} :

:







:
: { ] [7 :
.

Artinya: Dari Abu Hurairah sesungguhnya Nabi s.a.w. bersabda: Ketika Imam

membaca


{):


Lantas orang yang dibelakangnya membaca aamiiin dan ucapan aminnya

bertepatan dengan ucapan para Malaikat dilangit maka diampuni baginya apa2

yang telah lewat dari dosa2nya.

: ) (2

:















:

Artinya: Dari Abu Hurairah: Sesungguhnya Nabi s.a.w. bersabda: Ketika Imam

membaca aamiiin maka kalian bacalah aamiiinKarena sesungguhnya barang

siapa yang bacaan aminnya bertepatan dengan bacaan aminnya Malaikat maka

diampuni baginya apa2yang telah terdahulu dari dosa2nya.Ibnu Syihab

berkata:Rasulullah s.a.w. juga membaca aamiiin. H.R. Buhari.



:

:
) (3







:
.

:






Artinya: Abu Alqamah telah mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah s.a.w.

bersabda: Tidak ada lain Imam adalah menjadi perisai maka ketika dia shalat

dengan duduk,shalatlah kalian dengan duduk. Dan ketika dia mengucapkan

maka ketika ucapan ahli bumi maka ucapkanlah


bertepatan dengan ucapan ahli langit, diampunilah apa2 yang telah terdahulu

dari dosa2nya. H.R.Muslim.

I.4. BERJALAN MENUJU KE MASJID SEBAGAI PENGHAPUS DOSA.

Beberapa hadits yang telah lalu menunjukkan bahwa berjalan melangkahkan

kaki kemasjid untuk shalat berjamaah itu menghapus dosa2 yang telah

dilakukannya dan perhatikan juga hadits dibawah ini.


: :



:
:
:

: :


: :








.

:


: []

Artinya: Dari Ibnu Abas sesungguhnya Nabibersabda: Tuhanku telah datang

kepadaku dalam sebaik baik bentuk lantas berfirman: Wahai Muhmmad, aku

berkata: Iya wahai tuhanku. Allah berfirman: didalam urusan apa para malaikat

bertengkar? Aku berkata: wahai tuhanku aku tidak tahu,maka Dia meletakkan

tangannya diantara dua belikatku, lantas aku menemui dinginnya diantara

tulang dadaku maka aku mengerti segala apa yang ada diantara langit dan bumi

lantas Allah berfirman:wahai Muhammad,aku menjawab: ya wahai tuhanku.

Allah berfiman: dalam urusan apa para Malaikat bertengkar?Aku berkata:

mereka bertengkar dalam urusan beberapa derajat dan beberapa penghapus

dosa dan dalam urusan (pahalanya) melangkahkan kaki menuju shalat jamaah

dan menyempurnakan wudhu dalam waktu yang dibenci dan menunggu shalat

setelah shalat dan barang siapa yang menjaga semua yang tersebut maka dia

hidup dengan baik dan mati dengan baik, dan dia dari dosanya itu seperti pada

hari dilahirkan oleh Ibunya (bersih dari dosa).

I.5. MENJAGA SHALAT JUMAT MENJADI PENEBUS DOSA


Hari jumat adalah sebagai sayidu al ayaam, sebagai hari yang paling agung disisi

Allah, hari jumat lebih agung disisi Allah dari pada hari adha dan hari fitri,

didalam hari jumat ada lima hal yaitu: .Allah menciptakan nabi Adam pada hari

jumat, Allah menurunkannya kebumi hari jumat, Allah mematikan Adam pada

hari jumat, didalam hari jumat ada satu waktu yang tidak seorangpun yang

minta kepada Allah kecuali pasti diberinya ( ada waktu mustajabah

didalamnya)selama tidak minta barang yang haram, hari kiamat akan terjadi

pada hari jumat. Tidak ada seorang malaikat yang dekat dengan Allah,langit,

bumi, angin,gunung2, lautan kecuali semuanya itu takut pada hari jumat.Hadits

hasan riwayat Ibnu Majah. Betapa agungnya hari jumat yang didalamnya telah

terjadi peristiwa2 penting dan puasa dihari jumat menjadi penebus dosa.

Perhatikan hadits2 dibawah ini.






:



( 1)



Artinya: Dari Abu Hurairah dari Nabi s.a.w. bersabda: Shalat lima waktu dan

shalat jumat sampai shalat jumat berikutnya itu menghapus dosa2 yang ada

diantaranya.

( 2)

: :













.

Artinya: Dari Abu Ayub al Anshari dia berkata: Aku mendengar Rasulullah s.a.w.

bersabda: Barang siapa mandi pada hari jumat dan memakai wewangian jika

ada dan memakai pakaian yang terbaik yang dimilikinya,kemudian keluar

sehingga datang kemasjid lantas shalat sunah menurut kemampuannya dan

tidak menyakiti seseorang kemudian diam ketika Imam keluar sehingga dia

shalat maka ada yang demikian itu sebagai penghapus dosa2 yang ada diantara

jumat tersebut dan jumat lainnya. Hadits shahih riwayat Ahmad.


:


: ( 3)












Artinya: Dari Abu Hurairah dia berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: Barang siapa

berwudhu lantas memperbaiki wudhunya kemudian mendatangi shalat jumat

lantas mendengarkan dan diam memperhatikan, maka diampuni

baginyaapa2yang ada diantaranya dan antara jumat lainnya dan ditambah tiga

hari dan barang siapa mengusap kerikil maka sungguh dia telah sia2.H.R.Muslim.

I.6. PUASA RAMADHAN,QIYAMU AL LLAIL,DAN QIYAMU LAILATA AL


QADRI SEBAGAI PENEBUS DOSA.

Puasa ramadhan termasuk salah satu rukun Islam yang lima, setiap muslim wajib

mengerjakannya satu bulan penuh dalam bulan ramadhan kecuali bagi yang

udzur menurut agama maka boleh tidak puasa tetapi harus mengganti dihari

hari yang lain.dimalam harinya disunahkan shalat tarwih/ qiyamu al llail dan

memperbanyak ibadah pada malam lailatu al qadar terutama pada sepuluh

malam yang akhir dalam bulan ramadhan . Semua yang tersebut menjadi

penghapus dari dosa2 yang dilakukannya,perhatikan beberapa hadits yang

tersebut diatas dan beberapa hadits dibawah ini.











:


:
( 1)




Artinya: Dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: barang siapa

berpuasa pada bulan ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka

diampuni baginya apa2 yang telah lewat dari dosanya. H.R.Buhari.

( 2)







:












Artinya: Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah s.a.w. barang siapa berdiri

(beribadah) pada ( malam) ramadhan karena iman dan mencari pahala maka

diampuni baginya apa2 yang telah lalu dari dosanya. H.R. Buhari.

( 3)


:













Artinya: Dari Abu Hurairah R,A. Dari Nabi s.a.w. beiau bersabda: Barang

siapaberdiri (beribadah) pada malam qadar karena iman dan mencari pahala

maka diampuni baginya apa2 yang telah lalu dari dosanya. H.R. Buhari.

I.7. PUASA ASYURA SEBAGAI PENEBUS DOSA

Tanggal sepuluh bulan asyura adalah hari dimana Allah telah menyelamatkan

Nabi Musa a.s. dan kaum bani Israil dari kejahatan dan kekejaman

Firaun.KaumYahudi mengungkapkan kesyukurannya kepada Allah dengan

berpuasa pada tanggal tersebut.Karena Nabi Muhammad s.a.w. merasa lebih

berhak maka beiau pun berpuasa pada tiap2 tanggal 10 bulan Asyura dan pada

awalnya semua umatnya diwajibkan berpuasa pada hari itu sampai datang

kewajiban puasa ramadhan. Setelah itu puasa asyura hukumnya menjadi

sunah.sebelum beliau wafat beliau bercita cita berpuasa tanggal 09 asyura

tetapi belum sampai dilaksanakan beliau telah wafat,maka bagi umat Islam

sunah menjalankannya pada tanggal 09-10 asyura agar menyalahi prakteknya

orang2 Yahudi. Shahabat Ibnu Abas juga berpendapat seperti itu, dia berkata:





Artinya: Puasalah kalian pada hari kesembilan dan kesepuluh (asyura) dan

janganlah kalian menyerupai orang2 Yahudi. H.R. Al Syafii.

Puasa asyura bisa menghapus kesalahan selama satu tahun.perhatikan hadits2

dibawah ini.









( 1)
Artinya: Dan puasa asyura aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa

satu tahun sebelumnya.

:



:

( 2)


:
:



Artinya: Dari Abdullah bin Abas R.A. dia berkata Rasulullah s.a.w. bersabda :

Sungguh jika

Aku masih hidup sampai tahun depan niscaya akun akan berpuasa pada hari

yang kesembilan dan didalam riwayat Abu Bakar yakni pada hari asyura. H.R.

Muslim.

I.8. PUASA HARI ARAFAH SEBAGAI PENEBUS DOSA.

Arafah adalah sebuah tempat dimana orang2 yang haji dari seluruh dunia

berkumpul untuk mengerjakan salah satu rukun haji yaitu wukuf yang dimulai

setelah tergelincir mataharisampai terbenam matahari, pada saat itu Allah azza

wa jalla turun kelangit dunia lantas Allah menunjukkan kebanggaanNya kepada

para Malaikat sambil berfirman: mereka adalah hamba2ku yang datang

kepadaku dari tempat 2 yang jauh dalam keadaan kusut masai semata mata

karena mengharapkan surgaku. Wahai hamba2ku yang sedang wukuf andaikata

dosa2 kalian sebanyak jumlah pasir atau sebanyak tetesan air hujan dari langit

atau sebanyak jumlah buih dilaut niscaya Aku ampuni semuanya. Wahai

hamba2ku berangkatlah kemuzdalifah dalam keadaan kalian dan orang2 yang

dimohonkan ampun oleh kalian telah diampuni semuanya.Hadits hasan lighairihi

riwayat Al Bazar.Adapun bagi umat islam yang berada diluar Arafah kemudian

mereka menjalankan puasa sunah dihari hari arafah maka dihapuslah dosa2nya

selama satu tahun sebelum puasa dan satu tahun sesudah puasa. Perhatikanlah

hadits2 dibawah ini.


:

:

:




: :


:
: :
: : :






:












Artinya: Dari Abu Qatadah ada seorang laki2 datang kepada Nabi s.a.w. lantas

dia bertanya: bagaimana anda berpuasa?Maka Rasulullah s.a.w.marah. Ketika

Umar mlihat beliau marah, dia berkata: Aku ridha Allah sebagai Tuhan, Islam

sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi. Kami berlindung kepada Allah dari

murka Allah dan murka rasulNya.Jadilah Umar mengulang ulang kalimat ini

hingga beliau tenang dari kemarahannya, lantas Umar bertanya: Wahai

Rasulullah bagaimana dengan orang yang berpuasa setahun penuh?Beliau

bersabda: dia tidak berpuasa dan tidak berbuka puasa. Atau dengan kalimat dia

belum berpuasa dan belum berbuka puasaUmar bertanya: bagaimana dengan

orang yang berpuasa dua hari dan berbuka puasa satu hari?Beliau bersabda:

Apakah seseorang mampu? Umar bertanya: Bagaimana dengan orang yang

berpuasa sehari dan berbuka puasa satu hari? Beliau bersabda: Yang demikian

itu puasanya nabi Dawud a.s. Umar bertanya: Bagaimana dengan orang yang

berpuasa sehari dan berpuasa berbuka puasa dua hari?Beliau bersabda : Aku

senang jika aku diberi kekuatan untuk itu.Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda:

tiga hari dari tiap2 bulandan ramadhan sampai ramadhan maka ini adalah puasa

satu tahun penuh. Puasa hari arafah aku berharap Allah akan mengampuni satu

tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya dan puasa hari asyura aku

berharap Allah akan mengampuni satu tahun sebelumnya. H.R. Muslim.

I.9. HAJI DAN UMRAH SEBAGAI PENEBUS DOSA.

Ibadah itu ada dua macam:


1. Ibadah badaniyah seperti; shalat, puasa, dan membaca al quran

2. Ibadah maaliyah seperti zakat,shadakah dan kafarah2.

Ibadah haji telah mengumpulkan keduanya,maka haji adalah :Ibadah badaniyah

maaliyah. Orang yang haji akan mengerjakan semua manasiknya dengan

badannya maka dia melakukan ihram, thawaf, sai, wukuf di Arafah, melempar

jumrah dan semua kewajiban2 agama lainnya dan dia membiayai selama

bepergian menunaikan ibadah haji dengan hartanya. Dengan demikian orang

yang haji itu telah mengumpulkan ibadah badaniyah dan ibadah maalyah, dia

infak, shadakah dengan hartanya dan dia berusaha sekuat tenaganya dalam

melaksanakan manasiknya dengan badannya, oleh karena itu ibadah haji

pahalanya besar dan menjadi penghapus dosa2 yang

dilakukan sebelumnya.lihat al fiqhu al syariyu al muyassar ahkamu alhaji wa al

umrah,al syeh Muhammad Ali al shabuni Selanjutnya perhatikan hadits2

dibawah ini.

:
:( 1)


: :
:
:


:
: :



Artinya: Amr bin al ash berkata: Ketika Allah menjadikan islam dalam hatiku, aku

datang kepada Nabi s.a.w. lantas aku berkata:Ulurkanlah tangan kananmu

karena aku akan berbaiat kepadamu , maka beliau mengulurkan

tangan kanannya.Dia berkata : maka aku genggam tanganku. Beliau bersabda:

wahai amr apa2an ini?Dia berkata:Aku menghendaki adanya syarat. Beliau

bersabda: Syarat apa?Aku menjawab: Agar diampuni dosa2ku.Beliau bersabda:

apakah kamu tidak mengerti bahwa sesungguhnya Islam itu menghapus dosa2

sebelumnya dan hijrah itu menghapus dosa2 sebelumnya dan haji itu

menghapus dosa2 sebelumnya. H.R.Muslim.






:






:
( 2)

.








Artinya: Abu hazm berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata: Aku

mendengar Nabi s,a,w, bersabda Barang siapa yang haji karena Allah lantas dia

tidak jimaatau bercengkerama yang membangkitkan syahwat,dan tidak

melanggar ( aturan haji atau aturan agama )maka dia kembali seperti pada hari

dia dilahirkan oleh ibunya. H.R. Buhari.

( 3)

:

:








Artinya: Dari Abu Hurairah R.A. sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: Umrah

smpai umrah berikutnya adalah menghapus dosa2 yang ada diantara keduanya

dan haji yang mabrur itu tidak ada balasan baginya kecuali surga. H.R. Buhari.

I.10. SHADAKAH SEBAGAI PENEBUS DOSA

Shadakah adalah suatu pemberian dengan niat taqarub ilallah bukan karena

mencari kemuliaan dunia. Shadakah sebagai wujud taawun (saling membantu)

antara sesama muslim sangat dianjurkan. Saking pentingnya shadakah maka

ketika selesai khutbah hari raya Rasulullah s.a.w. mendatangi kaum ibu dan

memerintahkan agar mereka bershadakah, merekapun berlomba lomba

melepaskan cincin, anting dan gelang2 mas mereka. Dengan senang hati

mereka lakukan semata mata untuk mencari ridha Allah. Pada suatu hari Nabi

s.a.w. bersabda: Takutlah kalian pada neraka! Kemudian beliau memalingkan

wajahnya kemudian beliau bersabda: Takutlah kalian pada neraka! Kemudian

beliau memalingkan wajahnya lagi sehingga kami shahabat menyangka beliau

melihatnya kemudian beliau bersabda: Takutlah pada api neraka walaupun

(bershadakah) dengan separoh biji kurma, lantas jika tidak mendapatkannya

maka hendaknya dengan ucapan yang baik. H.R. Buhari. Ini menunjukan betapa

pentingnya shadakah bagi pemberinya, karena dia diselamatkan dari neraka dan

dihapus dosa-dosanya. Perhatikan hadits dibawah ini.







:





:
:





. .


Artinya: Dari Hudzaifah dari Rasulullah s.a.w. beliau bersabda: Fitnah seseorang

dalam urusan keluarganya, anaknya dan tetangganya akan menghapus pada

kesemuanya shalat, shadakah dan kebaikan. Sulaiman berkata : Sungguh beliau

mengatakan: Shalat, shadakah, amar makruf dan nahi mungkar. H. R. Buhari.

I.11. MENGUCAPKAN AL-HAMDU SETELAH MAKAN SEBAGAI PENEBUS


DOSA

Ucapan al hamdu adalah pokok kesyukuran, belum sempurna kesyukuran yang

belum dilengkapi dengan ucapan al hamdu sebagai hamba Allah yang taat maka

setiap mendapat kenikmatan hendaknya selalu bersyukur kepada Allah bahkan

walaupun dalam keadaan apa saja dan bagaimana saja hendaknya kita tetap

bersyukurdan banyak mengucapkan hamdalah

mengucapkan hamdalah setelah makan menjadi penghapus dosa. Perhatikan

hadits dibawah ini.


















:




: :





Artinya: Dari Sahl bin Muadz bin Anas dari bapaknya sesungguhnya Rasulullah

s.a.w. bersabda: Barang siapa makan suatu makanan kemudian berkata:

Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kepadaku makanan ini dan

memberi rizki kepadaku tanpa upadaya dan tanpa kekuatan maka diampuni

baginya apa2 yang telah lalu dari dosanya dan apa2 yang akhir. H.R Abu Dawud.

Al Albani berkata: hadits ini hasan kecuali kata2 dan yang akhir.

I.12. SAKIT DAN KEPAYAHAN SEBAGAI PENGHAPUS DOSA.

Sakit dan payah adalah merupakan salah satu bentuk musibah. Arti musibah

adalah segala sesuatu yang menyakitkan seorang mukmin besar maupun kecil
berat maupun ringan. Lampu milik Rasulullah s.a.w. pernah padam maka beliau

istirja(mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi rajiun) maka dikatakan

kepadanya: apakah itu musibah? Nabi bersabda:Iya, tiap2 yang menyakitkan

seorang mukmin itu musibah. H.R. Abdu bin Humaid dan Ibnu Abi Dunya. Dalam

hadits lain beliau bersabda : Supaya istirjasalah satu kalian didalam tiap2

sesuatu sehingga dalam urusan putus tali sandalnya, karena ia termasuk

musibah. H.R. Ibnu suni. Hikmah mengucapkan istirjaketika terjadi musibah

ialah:

a. Menyatakan pengakuan bahwa Allah adalah satu2nya dzat yang Mahaesa

dalam ubudiyah.

b. Membenarkan adanya tempat kembali.

c. Membenarkan bahwa semua akan kembali kepadaNya.

d. Menyerah pada qodar Allah.

e. Mengharapkan pahala dari Allah dan yakin Allah akan mengganti yang lebih

baik. (Al Mausuah 3/281).

Oleh karena itu sakit atau payah yang menimpa seseorang akan menghapus dari

dosa2 nya. Perhatikan hadits2 dibawah ini.





:





( 1)
.



:

Artinya: Sesungguhnya Aisah istri N abi s.a.w. berkata : Rasulullah s.a.w.

bersabda: Tidak ada musibah yang menimpa seorang muslim kecuali Allah

menghapus dengannya dosa darinya sehingga sebuah duri yang

menancapnya. H.R. Bukhari.

:



:


( 2)






Artinya: Dari Abu Said al Hudri dan Abu Hurairah dari Nabi s.a.w. beliau

bersabda: Tidak mengenahi kepada seorang muslim dari kepayahan, sakit,

kesusahan( karena sedang ditimpa sesuatu yang tidak

menyenangkan),kesusahan (karena sesuatu yang terjadi dimasa yang telah

lalu),sakit (karena ada orang lain yang menyakitinya), kesedihan (hati yang

rupek/sempit), hingga sebuah duri yang menusuknya kecuali Allah menghapus

dengan musibah tersebut dosa2 yang ada padanya. HR.Buhari

Pandangan para Ulama terhadap hadits2 diatas

Jumhur ahli ilmu mengatakan sesungguhnya amal2 kebajikan itu menghapus

dosa2 kecil. Adapun dosa2 besar yang menghapusnya bukan semata mata amal

kebajikan saja tetapi tidak boleh tidak wajib disertai taubat nasuha dengan

memenui empat syarat taubat hingga terhapus dosa2besar tersebut, (Nailu al

authar 3/57). Al Qadhi Iyad berkata: Ini yang disebutkan didalam hadits

mengenai diampuninya dosa selama tidak dilakukan dosa besar, itu adalah

menjadi madzhab ahlu sunah dan sesungguhnya dosa2 besar itu dihapus oleh

taubat atau rahmat Allah taala dan keutamaanNya.( syarah Al Nawawi atas

muslim1/446 dan lihat nailu al authar 3/57. Imam ibnu al Arabi al Maliki: dosa2

yang dihukumi diampuni adalah dosa2 kecil bukan dosa2 besar karena Nabi

s.a.w. bersabda: Shalat lima waku, shalat jumat sampai shalat jumat berikutnya

menjadi penghapus dosa yang ada diantaranya selama menjauhi dosa2 besar.

Maka ketika shalat dihubungkan dengan wudhu tidak bisa menghapus dosa2

besar maka bersendirinya wudhu itu lebih pantas kalau lebih terbatas yakni lebih

tidak bisa. (Aridhatu al ahwdzi 1/13). Khususnya haji dan umrah maka menurut

pendapat yang lebih kuat itu bisa menghapus dosa kecil dan dosa besar. Imam

ibnu Hajar berkata: dan kata2 Nabi s.a.w.kembali seperti pada hari Ibunya

melahirkannyaArtinya: tanpa dosa dan dhahirnya yang dimaksud adalah

diampuni dosa kecil dan dosa besar dan dosa2 yang mengikutinya(seperti

mempergunjingkan kesalahan orang).menuduh, dan membunuh) dan kata2


tersebut sebagai syawahid/beberapa saksi yang paling kuat bagi hadits Abas bin

Mirdas yang mejelaskan demikian dan dia sebagai saksi dari hadits Ibnu Umar

dalam tafsir al Thabari.

Penutup

Secara jujur kita semua tidak bisa terhindar dari kesalahan2 dan dosa, bahkan

banyak sekali melakukan kesalahan2 terhadap Allah dan sesama anak Adam.

Oleh karena itu kita wajib banyak bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha

memenuhi 4sarat taubat dan banyak membaca istighfar serta jangan

meremehkan dosa2 kecil ,jangan menganggap suatu pelanggaran itu sebagai

dosa kecil karena bukan tidak mungkin bahwa yang dilakukannya itu malah

termasuk dosa besar yang akan menghapus semua amalannyadan jangan anda

merasa aman dari dosa/siksaan Allah karena merasa aman dari dosa/siksaan

Allah itu termsuk besar2nya dosa besar. Perhatikan dalil2 dibawah ini:

:





:


Artinya: Dari Anas bin Malik R.A. dia berkata: sesungguhnya kalian melakukan

beberapa perbuatan yang dianggap dosanya lebih kecil dari pada tepung

padahal pada zaman Nabi s.a.w. kami menganggapnya termasuk dosa2 besar

yang menghapus amalan Abu Abdillah berkata: yakni dengan dengan amalan2

yang akan merusak itu. HR. Buhari.




:
:













Artinya: Jauhilah remeh2nya dosa/dosa2 kecil, karena sesungguhnya

perumpamaan dosa2 kecil itu seperti satu kaum yang turun kedalam jurang

maka datang orang ini dengan membawa kayu bakar dan yang ini juga datang
dengan membawa kayu bakar hingga mereka mematangkan roti2 mereka dan

sesungguhnya dosa2 kecil jika diambil/dikerjakan oleh pelakunya niscaya akan

merusaknya. H.R. Ahmad.


:











:
) .

.( 29/.

Artinya: Dari Ibnu Abas sesungguhnya Rasulullah s.a.w.duduk

bertelekan/bersandar lantas datang seorang laki2 kepadanya dan bertanya:

Apakah dosa2 besar itu?biau bersabda: Ialah menyekutukan Allah, putus asa dari

rahmat Allah, putus asa dari kasih sayang Allah dan merasa aman dari siksa

Allah dan ini adalah paling besarnya dosa2 besar. H.R. Ibnu abi hatim.

:




:


( 82) -{

}





Artinya: Dari sahbarah dia berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Barang siapa

dicoba lantas dia sabar,diberi lantas dia sukur,dianiaya lantas dia

memaafkan,dan dia berbuat aniaya lantas dia istighfar kemudian Nabi s.a.w.

diam,maka ditanyakan kepda beliau:apa baginya? Beliau bersabda: mereka

adalah orang2 yang mendapatkan keamanan ( dari Allah) dan petunjuk. S.Al

Anam 82. Telah mengeluarkan hadits ini Imam Baghawi dalam mujamnya,Ibnu

Abi Hatim ,Ibnu Qani,dan Al Thabrani, Ibnu Mardawaih dan Baihaqi dalam

Syuabu al iman.

Demikian semoga penulisan ini ada manfaat dan barakahnya bagi kita semua,

aamiin.

Anda mungkin juga menyukai