Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

PRE-EKLAMSIA
DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2012
OLEH :
Ajeng Galuh Wuryandari SST., MPH

ABSTRAK
Angka kematian ibu yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan masih sangat tinggi, berdasarkan hasil
SDKI tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI untuk periode 5 tahun sebelum survey (2003-2007) sebesar 248 per
100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia salah satunya yaitu pre-eklamsia dan
eklamsia dengan persentase 10-20%, jumlah kasus pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2010
sebanyak 133 (10,6%) dan pada tahun 2011 sebanyak 157 (17,7%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun
2012. Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan rancangan studi dokumentasi, pengambilan
sampel pada penelitian ini dengan cara total sampling dan menggunakan data skunder yang terdapat pada data
rekam medik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012.Hasil analisis univariat bahwa ibu hamil dengan
primigravida sebanyak 410 (46,3%), sedangkan multigravida sebanyak 476 (53,7%), pada variabel umur ibu
dengan resiko tinggi sebanyak 401 (45,3%), sedangkan resiko rendah sebanyak 485 (54,7%), variabel usia
kehamilan dengan resiko tinggi sebanyak 634 (71,6%), sedangkan resiko rendah sebanyak 252 (28,4%), dan ibu
hamil dengan ada riwayat penyakit sebanyak 164 (18,5%), sedangkan tidak ada riwayat penyakit sebanyak 722
(81,5%).Sedangkan hasil analisis bivariat uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square didapat adanya
hubungan yang sangat bermakna antara gravida, umur ibu, usia kehamilan dan riwayat penyakit dengan kejadian
pre-eklamsia dengan p value < = 0,05.Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut
berpengaruh dengan kejadian pre-eklamsia, maka disarankan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar
dapat mendeteksi sedini mungkin gejala-gejala pre-eklamsia, untuk mengurangi angka kesakitan dan angka
kematian pada ibu dan bayi.

Kata kunci : Pre-Eklamsia

PENDAHULUAN (Saifuddin, 2006). Dengan persentase kejadian


Latar Belakang perdarahan sekitar 60-70%, Pre-eklamsia dan
Angka kematian ibu yang berhubungan eklamsia 10-20%, serta infeksi sekitar 10-20%
dengan kehamilan dan persalinan masih sangat (Sujiyatini, 2009).
tinggi. Menurut Word Healt Organization (WHO), Hipertensi merupakan penyakit medis yang
sekitar 500.000 wanita hamil didunia menjadi paling sering terjadi pada kehamilan, terjadi kira-
korban proses reproduksi setiap tahun. Sekitar 4 kira 10% dari seluruh kehamilan. Observasi yang
juta bayi meninggal karena sebagian besar cermat terhadap kondisi ini mengidentifikasikan
penanganan kehamilan dan persalinan yang kurang bahwa insiden penyakit hipertensi bervariasi sesuai
bermutu. WHO memperkirakan 15.000 dari sekitar lokasi geografis dan ras. Gangguan hipertensi
4,5 juta wanita melahirkan di Indonesia mengalami cenderung tidak dapat dicegah sehingga deteksi dini
komplikasi yang menyebabkan kematian salah dan penatalaksanaan yang tepat dapat
satunya pre-eklamsia (Hidayat, 2010) meminimalkan keparahan penyakit tersebut (Fraser,
Berdasarkan hasil Survey Demografi 2009).
Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan Gangguan hipertensi pada kehamilan
bahwa AKI untuk periode 5 tahun sebelum survey membentuk satu dari tiga trias mematikan bersama
(2003-2007) sebesar 248 per 100.000 kelahiran dengan perdarahan dan infeksi, yang merupakan
hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2009). Angka penyebab tersering morbiditas dan mortalitas
kematian ibu tersebut masih cukup tinggi dari target kehamilan (Cunningham, 2009). Hipertensi selama
Departemen Kesehatan Indonesia untuk kehamilan tidak seperti hipertensi yang terjadi pada
menurunkan angka kamatian ibu menjadi 125 per umumnya, tetapi mempunyai kaitan erat dengan
100.000 kelahiran hidup (Rahayuningsih, 2009). angka kesakitan dan kematian yang tinggi baik
Mortalitas dan mobiditas pada wanita hamil pada janin maupun pada ibu. Komplikasi yang
dan bersalin adalah masalah besar di negara umum terjadi pada ibu adalah abrubsio plasenta,
berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% disseminated intravaskular cougolation, perdarahan
kematian usia subur disebabkan hal berkaitan otak, gagal hati dan gagal ginjal akut. Janin
dengan kehamilan. Penyebab langsung kematian mempunyai resiko IUGR, prematur, dan kematian.
ibu di Indonesia, seperti halnya di negara lain Pre-eklamsia adalah suatu penyakit yang muncul
adalah perdarahan, infeksi, dan eklamsia pada awal kahamilan dan berkembang secara
perlahan dan hanya akan menunjukkan gejala jika 6. Diketahuinya hubungan antara umur ibu
kondisi semakin memburuk. Sangatlah penting dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD
mengamati gejala awal pre-eklamsia sebelum Raden Mattaher Jambi Tahun 2012
penyakit benar-benar muncul (Varney,2006). 7. Diketahuinya hubungan antara usia
Insidensi pre-eklamsia sering mencapai kehamilan ibu dengan kejadian pre-
sekitar 5% meskipun angkanya sangat berpariasi eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi
dalam berbagai laporan. Insidensi pre-eklamsia di Tahun 2012
pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya paritas 8. Diketahuinya hubungan antara riwayat
dengan wanita nulipara memiliki resiko lebih besar penyakit ibu dengan kejadian pre-eklamsia
jika dibandingkan dengan wanita multipara. Faktor di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun
resiko lain yang berkaitan dengan pre-eklamsia 2012
antara lain adalah kehamilan multiple, riwayat .
hipertensi kronis, usia ibu lebih dari 35 tahun, berat Ruang Lingkup
ibu berlebihan dan etnis Afrika-Amarika Penelitian ini merupakan penelitian
(Cunningham, 2009). Peran bidan dalam deskriptif dengan rancangan studi dokumentasi,
hubungannya dengan gangguan tekanan darah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
tinggi selama kehamilan terletak pada ketelitiannya dengan kejadian pre-eklamsia (gravida, umur, usia
melakukan pemeriksaan, mengidentifikasi dini dan kehamilan, riwayat penyakit ibu).
melakukan konsultasi atau berkolaborasi dengan Pengumpulan data dilakukan dengan
dokter. Oleh karena itu, menghindari asumsi menggunakan data skunder yang terdapat di ruang
berlebihan bahwa temuan yang diperoleh kebidanan dan poli kebidanan RSUD Raden
menunjukkan kondisi normal akan membantu Mattaher Tahun 2012. Penelitian ini dilaksanakan
menegakkan diagnosis yang tepat (Varney, 2006) pada bulan Mei sampai Juni 2012. Analisis
Dari survey awal yang telah dilakukan oleh dilakukan dengan analisis univariat untuk
penulis di ruang kebidanan RSUD Raden Mattaher mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
Jambi, jumlah data seluruh ibu Hamil yang pernah kejadian pre-eklamsia pada ibu hamil dan bersalin
rawat inap sebanyak 886 orang, didapat 157 orang menggunakan tabel distribusi frekuensi. Sedangkan
(17,7%) dengan kasus pre-eklamsia. analisis bivariat menggunakan uji chi square untuk
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan faktor (gravida, umur, usia
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dangan kehamilan, riwayat penyakit ibu) dengan kejadian
kejadian pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher pre-eklamsia.
Jambi, maka penulis mengambil judul Faktor- Kerangka konsep
faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pre- Kerangka konsep penelitian pada dasarnya
eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep
2012. yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-
Rumusan Masalah penelitian yang akan dilakukan (Notoadmodjo,
Faktor-faktor apa saja yang berhubungan 2005:69). Kerangka konsep penelitian ini mengacu
dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD Raden pada kerangka teori yang dimodifikasi penulis dari
Mattaher Jambi Tahun 2012 Prawirohardjo (2008), Walsh (2007), dan Varney
Tujuan Penelitian (2006) yaitu faktor predisposisi terjadinya pre-
Tujuan Umum eklamsia adalah Primigravida, Usia maternal > 35
Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan tahun, Usia maternal < 18 tahun, Riwayat keluarga
dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD Raden hipertensi akibat kehamilan, Hipertensi kronis
mattaher Jambi Tahun 2012 (Walsh, 2007), Riwayat diabetes militus, Riwayat
Tujuan Khusus pre-eklamsia atau eklamsia dalam keluarga, Riwat
1. Diketahuinya gambaran gravida ibu pre-eklamsia sebelumnya (Varney, 2006)
dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD Hiperplasintosis : Mola hidatidosa, Gestasi
Raden Mattaher Jambi Tahun 2012 multiple, Diabetes militus, Hidrops fetalis, Bayi
2. Diketahuinya gambaran umur ibu dengan besar, Umur yang ekstrim, Obesitas, Usia
kejadian pre-eklamsia di RSUD Raden kehamilan trimester III ( > 28 minggu)
Mattaher Jambi Tahun 2012 (Prawirahardjo, 2008).
3. Diketahuinya gambaran usia kehamilan Namun dalam pelitian ini penulis tidak mengambil
ibu dengan kejadian pre-eklamsia di seluruh variabel untuk diteliti karena penulis
RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012 menggunakan data skunder sehingga sangat sulit
4. Diketahuinya gambaran riwayat penyakit untuk mendapatkan data yang tidak ada dalam
ibu dengan kejadian pre-eklamsia di rekam medik, serta karena adanya keterbatasan
RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012 waktu, dana, serta tenaga untuk melakukan
5. Diketahuinya hubungan antara gravida ibu penelitian ini. Sehingga penulis hanya mengambil
dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD sebagian dari faktor predisposisi yaitu Gravida,
Raden Mattaher Jambi Tahun 2012 Umur ibu, Usia kehamilan serta Riwayat penyakit
yang di derita ibu. Untuk lebih jelasnya dapat lihat 2. Ada hubungan antara umur ibu dengan
pada bagan 3.1 berikut ini : kejadian pre-eklamsia di RSUD Raden
Mattaher Jambi Tahun 2012
Bagan 3. Ada hubungan antara usia kehamilan ibu
Kerangka Konsep dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Raden Mattaher Jambi Tahun 2012
pre-eklamsia 4. Ada hubungan antara riwayat penyakit ibu
Di RSUD Raden Mattaher Tahun 2012 dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD
Raden Mattaher Jambi Tahun 2012

Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan metode
penelitian deskriptif dengan rancangan studi
dokumentasi, untuk melihat faktor-faktor apa
saja yang berhubungan dengan kejadian pre-
eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2012.
Definisi Operasional 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pre-eklamsia dari variabel independen Lokasi Penelitian
dan variabel dependen, penulis menetapkan Penelitian ini akan dilakukan di ruang
definisi operasional sebagai berikut : kebidanan dan rekam medik RSUD Raden
Mattaher Jambi
Tabel Waktu Penelitian
Definisi Operasional Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei
Faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian pre- sampai Juni 2012
eklamsia
Di RSUD Raden Mattaher
3. Populasi dan Sampel
No Variabel Definisi Cara, Alat, Skala, dan hasil ukur Populasi
Operasional
Populasi penelitian adalah keseluruhan
1. Pre-
eklamsia
Ibu hamil yang di
diagnosis menderita
Cara ukur : Pemeriksaan data rekam medik
dan list pasien
objek penelitian atau objek yang di teliti
pre-eklamsia di Alat ukur : Checklist (Notoatmodjo, 2005: 79). Populasi dalam
ruang kebidanan dan Skala ukur : Ordinal
sesuai dengan Hasil ukur : penelitian ini adalah ibu hamil yang pernah
diagnosa dokter di
rekam medik RSUD
0 : Jika pre-eklamsia
1 : Jika tidak pre-eklamsia
mendapat perawatan di ruang kebidanan
Raden Mattaher RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012.
Jambi
2. Gravida Jumlah kehamilan Cara ukur : Pemeriksaan data rekam medik Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan
yang dihitung sejak dan list pasien oleh penulis terdapat 886 orang ibu hamil
hamil pertama yang Alat ukur : Checklist
di lihat dari data Skala ukur : Ordinal yang pernah mendapat perawatan di ruang
rekam medik Hasil ukur :
0: Jika primigravida kebidanan RSUD Raden Mattaher Jambi
1: Jika multigravida Tahun 2012.
(Bobak, 2004)
3. Umur ibu Umur ibu yang Cara ukur : Pemeriksaan data rekam medik Sampel
dihitung dari sejak dan list pasien Menurut Notoatmodjo (2005:79) sampel
lahir yang dilihat Alat ukur : Checklist
dari data rekam Skala ukur : Ordinal merupakan sebagian yang diambil dari
medik Hasil ukur :
0: Resiko tinggi jika usia < 18 tahun atau keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
>35 tahun mewakili seluruh populasi. Pengambilan
1: Resiko rendah, jika usia 18-35 tahun
(Walsh, 2007) sampel pada penelitian ini dengan cara total
4. Usia Usia kehamilan ibu Cara ukur : Pemeriksaan data rekam medik
kehamilan dalam hitungan dan list pasien
sampling yaitu: Semua ibu hamil yang pernah
minggu mulai hari Alat ukur : Checklist mendapat perawatan di ruang kebidanan
pertama haid Skala ukur : Ordinal
terakhir seperti yang Hasil ukur : RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012
tercantum dalam 0: Resiko tinggi jika > 28 minggu
rekam medik 1: Resiko rendah jika 28 minggu
sebanyak 886 orang, terdapat 157 orang ibu
(Prawirohardjo, 2008) hamil yang menderita pre-eklamsia.
5. Riwayat Bila memilki salah Cara ukur : Pemeriksaan data rekam medik
penyakit satu atau lebih dan list pasien 4. Instrumen Penelitian
yang di penyakit : Alat ukur : Checklist
derita ibu hipertensi, pre- Skala ukur : Ordinal
Instrument yang digunakan dalam
eklamsia, diabetes Hasil ukur : penelitian ini adalah format cheklist. Dimana
militus, eklamsia 0: Jika ada riwayat
dan obesitas yang 1: Jika tidak ada riwayat format cheklist adalah suatu daftar pengecek
tercantum dalam
rekam medik
yang berisi nama pasien, umur, gravida, usia
Hipotesa kehamilan, dan riwayat penyakit ibu untuk
1. Ada hubungan antara gravida ibu dengan mengambil data kasar tentang faktor-faktor
kejadian pre-eklamsia di RSUD Raden yang berhubungan dengan kejadian pre-
Mattaher Jambi Tahun 2012 eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2012.
5. Teknik Pengambilan Data Tabel
Metode pengumpulan data dalam Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
penelitian ini adalah data skunder yang Gravida Ibu Yang Rawat Inap di RSUD Raden
terdapat pada data rekam medik di RSUD Mattaher Jambi Tahun 2011
Raden Mattaher Jambi Tahun 2011, yang No Gravida Ibu Jumlah Persentase
dilakukan dengan menggunakan lembar (%)
1 Primigravida 410 46,3
cheklist. Data ini dikumpulkan pada tanggal 2 Multigravida 476 53,7
16 februari 23 fabruari 2012 dengan jumlah Jumlah 886 100
data sebanyak 886 responden. Dari tabel di atas diketahui bahwa ibu
hamil dengan primigravida sebanyak 410
Analisis Data (46,3%) responden, sedangkan ibu hamil
dengan mulrigravida sebanyak 476 (53,7%)
Analisis univariat yaitu untuk memperoleh responden.
gambaran distribusi frekuensi dari setiap variabel Tabel
yang diteliti yaitu : Gravida, Umur ibu, Usia Distribusi Frekuensi Responden
kehamilan, Riwayat penyakit ibu. Berdasarkan Umur Ibu Yang Rawat Inap
di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun
Analisis bivariat yaitu untuk memperoleh apakah 2012
ada hubungan antara variabel independen (Gravida,
Umur ibu, Usia kehamilan, Riwayat penyakit ibu) No Umur Ibu Jumlah Persentase
dengan variabel dependen (Pre-eklamsia). (%)
1 < 18 dan 401 45,3
Uji statistik yang digunakan adalah uji x (chi > 35
square) untuk melihat apakah ada perbedaan tahun
proporsi yang bermakna antara distribusi frekuensi 2 18-35 485 54,7
yang diamati dengan yang diharapkan dengan tahun
derajat kemaknaan 0,05. Bila p-value 0,05 berarti Jumlah 886 100
ada hubungan yang bermakna (maka H0 di tolak),
Dari tabel di atas diketahui bahwa ibu
sedangkan bila p-value 0,05 berarti tidak ada
hamil dengan umur < 18 dan > 35 Tahun
hubungan yang bermakna (maka H0 diterima). sebanyak 401 (45,3%) responden, sedangkan
ibu hamil dengan umur 18-35 tahun sebanyak
HASIL PENELITIAN 485 (54,7%) responden.
1 Gambaran Umum RSUD Raden Mattaher
Tabel
Jambi Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Rumah Sakit Umum Daerah Raden mattaher Jambi
Usia Kehamilan Ibu yang Rawat Inap di RSUD
merupakan salah satu Rumah Sakit terbesar di
Raden Mattaher Jambi Tahun 2012
Provinsi Jambi, selain itu Rumah Sakit Umum
Daerah Raden Mattaher Jambi menjadi tempat
No Usia Jumlah Persentase
rujukan, pendidikan, penelitian serta pelayanan
Kehamilan (%)
kesehatan. Adapun gambaran Rumah Sakit Umum
1 > 28 minggu 634 71,6
Daerah Raden Mattaher Jambi sebagai berikut :
2 28 minggu 252 28,4
Identitas Rumah Sakit Jumlah 886 100
Nama Rumah Sakit : RSUD Raden Mattaher Dari tabel di atas di ketahui bahwa ibu
Jambi hamil dengan usia kehamilan > 28 minggu
Alamat : JL.Letjen Suprapto No. sebanyak 634 (71,6%) responden, sedangkan
31 Telanaipura Jambi ibu hamil dengan usia kehamilan 28 minggu
Kecamatan / Kota : Telanaipura / Jambi sebanyak 252 (28,4%) responden.
Kelas Rumah Sakit : Type B Pendidikan
Luas Tanah : 75.000 m Tabel
Luas Bangunan : 24.163 m Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Tahun Dibangun : 1972 Riwayat Penyakit Ibu Yang Rawat Inap di
RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012
No Riwayat Penyakit Jumlah Persentase (%)
Analisis Data 1 Ada Riwayat 164 18,5
2 Tidak Ada Riwayat 722 81,5
1 Analisis Univariat Jumlah 886 100
Analisis univariat bertujuan untuk Dari tabel di atas diketahui bahwa ibu
mempresentasikan variabel-variabel penelitian hamil dengan ada riwayat penyakit sebanyak
kedalam bentuk tabel sebagai berikut : 164 (18,5%) responden, sedangkan ibu hamil
dengan tidak ada riwayat penyakit sebanyak 722 Raden Mattaher Jambi Tahun 2012
(81,5%) responden. No Kejadian Pre-eklamsia
Umur Pre-eklamsia Tidak Pre-eklamsia Jumlah Ketereng
an
Ibu f % F % f %
Table 1 < 18 dan 126 31,4 275 68,6 401 100,0 P value =
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan >35 tahun 0,000
Sangat
2 18-35 tahun 31 6,4 454 93,6 485 100,0
Kejadian Pre-eklamsia di RSUD Raden Jumlah 157 17,7 729 82,3 886 100 bermakna
Mattaher Jambi Tahun 2012 Berdasarkan tabel diatas dari 157 (17,7%)
No Riwayat Jumlah Persentase responden menderita pre-eklamsia, terdapat 126
Penyakit (%)
(31,4%) ibu dengan umur < 18 dan > 35 tahun yang
1 Pre-eklamsia 157 17,7
2 Tidak Pre- 729 82,3 menderita pre-eklamsia, sedangkan ibu dengan
eklamsia umur 18-35 tahun terdapat 31 (6,4%) yang
Jumlah 886 100 menderita pre-eklamsia. Berdasarkan hasil uji
Dari tabel di atas diketahui bahwa ibu statistik dengan menggunakan uji Chi-Square
hamil dengan kejadian pre-eklamsia sebanyak didapatkan hasil p value = 0,000 lebih kecil dari =
157 (17,7%) responden, sedangkan ibu hamil 0,05 sehingga Ho ditolak.
dengan tidak pre-eklamsia sebanyak 729 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
(82,3%) responden. ada hubungan yang sangat bermakna antara umur
ibu dengan dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD
2 Analisis Bivariat Raden Mattaher Jambi Tahun 2011.
Analisis bivariat adalah analisis untuk
mengetahui hubungan antara gravida, umur ibu, Hubungan Antara Usia Kehamilan dengan
usia kehamilan dan riwayat penyakit terhadap Kejadian Pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher
kejadian pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2011
Jambi Tahun 2011 sebagai berikut : Tabel
Hubungan Antara Usia Kehamilan dengan
Hubungan Antara Gravida Ibu dengan Kejadian Kejadian Pre-eklamsia di RSUD
Pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi Raden Mattaher Jambi Tahun 2012
Tahun 2012 No Usia Kejadian Pre-eklamsia
Kehamilan Pre-eklamsia Tidak Pre- Jumlah Keterengan
Tabel eklamsia
f % f % f %
Hubungan Antara Gravida Ibu dengan 1 > 28 minggu 127 20,0 507 80,0 634 100,0 P value =
Kejadian Pre-eklamsia di RSUD Raden 2 28 minggu 30 11,9 222 88,1 252 100,0 0,006
Jumlah 157 17,7 729 82,3 886 100 Bermakna
Mattaher Jambi Tahun 2012
No Kejadian Pre-eklamsia
Gravi
da Pre- Tidak Pre-
Jumlah Keterengan Berdasarkan tabel diatas dari 157 (17,7%)
eklamsia eklamsia
responden menderita pre-eklamsia, terdapat 127
f % F % f %
1 Primi 49 12,0 36 88,0 41 100, P value =
(20,0%) ibu dengan usia kehamilan > 28
gravi 1 0 0 0,000 minggu yang menderita pre-eklamsia,
da Sangat
2 Multi 10 22,7 36 77,3 47 100, bermakna sedangkan ibu dengan usia kehamilan 28
gravi 8 8 6 0 minggu terdapat 30 (11,9%) yang menderita
da
Jumlah 15 17,7 72 82,3 88 100 pre-eklamsia. Berdasarkan hasil uji statistik
7 9 6
dengan menggunakan uji Chi-Square
didapatkan hasil p value = 0,006 lebih kecil dari
Berdasarkan tabel diatas dari 157 (17,7%)
= 0,05 sehingga Ho ditolak.
responden menderita pre-eklamsia, terdapat 49
Dengan demikian dapat disimpulkan
(12,0%) ibu dengan primigravida yang menderita
bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia
pre-eklamsia, sedangkan ibu dengan multigravida
kehamilan dengan dengan kejadian pre-
terdapat 108 (22,7%) yang menderita pre-eklamsia.
eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan
Tahun 2011.
uji Chi-Square didapatkan hasil p value = 0,000
lebih kecil dari = 0,05 sehingga Ho ditolak.
Hubungan Antara Riwayat Penyakit dengan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
Kejadian Pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher
hubungan yang sangat bermakna antara gravida ibu
Jambi Tahun 2011
dengan dengan kejadian pre-eklamsia di RSUD
Tabel
Raden Mattaher Jambi Tahun 2011.
Hubungan Antara Riwayat Penyakit dengan
Kejadian Pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher
Hubungan Antara Umur Ibu dengan Kejadian Jambi Tahun 2012
Pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi N Riwayat Kejadian Pre-eklamsia Jumlah Keterengan
Tahun 2012 o Penyakit Pre-eklamsia Tidak
eklamsia
Pre-

Tabel f % f % f %
1 Ada riwayat 116 70,7 48 29,3 164 100,0 P value =
Hubungan Antara Umur Ibu dengan Kejadian 2 Tidak Ada 41 5,7 681 94,3 722 100,0 0,000
Pre-eklamsia di RSUD Riwayat sangat
Jumlah 157 17,7 729 82,3 886 100 Bermakna
Berdasarkan tabel diatas dari 157 (17,7%) mayoritas pada usia > 24-42 minggu sebanyak 30
responden menderita pre-eklamsia, terdapat 116 kasus(100%).
(70,7%) ibu dengan riwayat penyakit yang Sejalan dengan teori Sinclair (2009) yang
menderita pre-eklamsia, sedangkan ibu dengan mengatakan faktor risiko pre-eklamsia tidak hanya
tidak ada riwayat terdapat 41 (5,7%) yang dari riwayat penyakit, ada juga beberapa faktor lain
menderita pre-eklamsia. Berdasarkan hasil uji seperti adanya faktor sosio-ekonomi yang rendah
statistik dengan menggunakan uji Chi-Square yang kemungkinan akibat faktor-faktor nutrisi
didapatkan hasil p value = 0,000 lebih kecil dari = maupun usia lebih muda pada kehamilan pertama.
0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini berbeda dengan teori yang dikatakan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa oleh Walsh (2007) dan Bobak (2004) yang
ada hubungan yang bermakna antara riwayat mengatakan bahwa kehamilan berisiko untuk
penyakit dengan dengan kejadian pre-eklamsia di mempengaruhi kejadian pre-eklamsia adalah umur
RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012. di kedua ujung reproduksi yaitu < 18 tahun dan >
35 tahun tahun, ibu primigravida, serta ibu dengan
PEMBAHASAN riwayat penyakit hipertensi selama kehamilan atau
Pada bab ini akan dibahas keterbatasan keluarga.
penelitian, validitas data dan dilanjutkan dengan Kemudian menurut Cunningham (2005) faktor
pembahasan hasil penelitian sesuai teori yang risiko lain yang berkaitan dengan pre-eklamsia
dikemukakan pada tinjauan pustaka sebagai berikut adalah kehamilan multipel, sosio ekonomi yang
: rendah, riwayat hipertensi kronik, obesitas, serta
faktor ras juga ikut mempengaruhi insidensi
Keterbatasan Penelitian terjadinya pre-eklamsia.
Penelitian ini merupakan penelitian yang Pre-eklamsia dapat menyebabkan berbagai
bersifat observasional dengan rancangan study komplikasi selama kehamilan diantaranya terjadi
dokumentasi untuk mengetahui hubungan antara berbagai perubahan patologi pada hati, retina, otak,
faktor-faktor risiko ibu dengan kejadian pre- paru-paru, jantung, perubahan ginjal, dan perubhan
eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun pembuluh darah. Pengawasan saat hamil sangat
2012. Pada penelitian ini tidak semua variabel yang penting karena pre-eklamsia dan eklamsia
berhubungan dengan kejadian pre-eklamsia diteliti merupakan penyebab kematian yang cukup tinggi,
karena adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga terutama di negara berkembang.
dan kemampuan peneliti, sehingga variabel yang Pre-eklamsia dan eklamsia merupakan
diambil hanya yang terdapat dalam kerangka komplikasi kehamilan yang berkelanjutan oleh
konsep penelitian (gravida, umur, usia kehamilan, sebab itu pencegahan dan diagnosis dini dapat
riwayat penyakit ibu). mengurangi kejadian dan menurunkan angka
kesakitan dan kematian. Pengawasan kehamilan
Validitas Data sangat diperlukan untuk menemukan kelainan yang
Instrumen dalam penelitian ini adalah data menyertai kehamilan secara dini. Hal ini dapat
rekam medik dengan teknik pemeriksaan data dilakukan dengan cara pemeriksaan kehamilan
rekam medik ibu hamil dengan pre-eklamsia (ANC) sesuai dengan standar pemerintah minimal 4
dengan ibu hamil tidak pre-eklamsia di RSUD kali, pemeriksaan lab proteinuria, membuat
Raden Mattaher Jambi Tahun 2011. kebijakan tentang prosedur tetap penanganan pre-
eklamsia dan mengoptimalkan kesehatan ibu serta
Pembahasan hasil Penelitian pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga
dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-
Gambaran Kejadian Pre-eklamsia di RSUD langkah dalam pertolongan persalinannya.
Raden Mattaher Jambi Tahun 2012
Hubungan Antara Gravida Ibu dengan
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa Kejadian Pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher
sebagian besar kejadian pre-eklamsia terjadi pada Jambi Tahun 2011
multigravida (69,3%), usia ibu tidak berisiko (18-35 Hasil analisis uji penelitian menunjukkan
tahun), hamil 28 minggu (96,4%) serta ibu adanya hubungan yang signifikan antara gravida
dengan tidak memiliki riwayat penyakit (83,7%). ibu dengan kejadian pre-eklamsia, artinya ibu
Hal ini sesuai dengan penelitian Amelda Rossa primigravida mempunyai resiko 0,463 kali terhadap
(2006) tentang Karateristik Ibu Hamil dengan Pre- kejadian pre-eklamsia dibandingkan dengan ibu
eklamsia di RSUPH.Adam Malik Medan Tahun multigravida.
2005-2006 yaitu dari 30 kasus pre-eklamsia Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kejadian
didapat mayoritas terjadi pada umur 20-30 tahun pre-eklamsia lebih banyak terjadi pada ibu
sebanyak 10 kasus (33,3%), ibu multigravida multigravida. Hasil penelitian ini hamper sama
sebanyak 14 kasus (46,7%) dan usia kehamilan dengan penelitian Sudhaberata (1998) di RSU
Tarakan Kalimantan Timur, yang mengatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan kejadian yang Hasil ini berbeda dengan teori yang
mencolok antara primigravida dengan multigravida. disebutkan dalam Wiknjosastro (2006) yang
Frekuensi kejadian pada multigravida 54,24% mengatakan bahwa kurun waktu reproduksi sehat
sedangkan pada primigravida 47,76%. Hal ini adalah kehamilan usia 20-35 tahun, kematian
berbeda dengan teori yang ada seperti yang maternal melahirkan pada usia < 20 tahun dan > 35
disebutkan dalam Prawirohardjo (2008) yang tahun 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian
mengatakan bahwa kejadian pre-eklamsia sekitar maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun.
75% adalah primigravida. Perbedaan ini dijelaskan oleh Bobak (2004)
Faktor-faktor risiko lain yang berpengaruh yang mengatakan bahwa pre-eklamsia adalah
terhadap kejadian pre-eklamsia yang tidak diteliti kondisi yang tidak diketahui penyebabnya, timbul
oleh peneliti. Seperti yang disebutkan dalam selama kehamilan dan menghilang setelah janin dan
Sastrawinata (1984) bahwa pre-eklamsia adalah plasenta lahir dan tidak ada profil tertentu yang
penyakit primigravida dan bila timbul pada seorang mengidentifikasi wanita yang akan mengalami pre-
multigravida biasanya ada faktor predisposisi yang eklamsia.
lain seperti adanya hipertensi, diabetes atau Teori ini diperkuat oleh Indarti (2004) yang
kehamilan ganda. mengatakan bahwa pre-eklamsia dapat datang
Teori ini diperkuat oleh Bobak (2004) yang mendadak diketahui. Namun ada sekumpulan tanda
mengatakan bahwa penyebab pre-eklamsia belum yang mengawali terjadinya pre-eklamsia seperti
dapat diketahui dengan pasti, akan tetapi banyak naiknya tekanan darah, adanya pembengkakan pada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kejadian pre- tungkai dan kaki serta adanya proteinuria.
eklamsia seperti keadaan sosial-ekonomi, mal- Menurut peneliti umur seorang ibu berkaitan
nutrisi, kondisi obstetrik yang berhubungan dengan dengan alat-alat reproduksi wanita, umur
massa plasenta, paritas, usia, penyakit pembuluh reproduksi yang sehat dan aman adalah 20-35
darah kolagen, penyakit ginjal, serta riwayat tahun. Kehamilan di umur kurang dari 20 tahun dan
penyakit lain. di atas 35 tahun dapat menyebabkan terjadinya pre-
Pada penelitian ini juga ditemukan cukup eklamsia , karena kehamilan pada umur kurang dari
banyak kasus ibu primigravida terkena pre- 20 tahun secara biologis alat reproduksinya belum
eklamsia, hasil ini sama dengan hasil penelitian optimal dan emosinya cenderung labil sehingga
Baktiyani dalam Artikasari (2009) yang mudah mengalami keguncangan.
mengatakan bahwa kejadian pre-eklamsia pada Sedangakan pada usia lebih dari 30 tahun
tahun 1999 meningkat menjadi 29% terjadi pada terkait dengan kemunduran dan penurunan organ
ibu primigravida. Artinya dari 100 kejadian pre- reproduksi, daya tahan tubuh serta berbagai macam
eklamsia terdapat 29 kasus pre-eklamsia yang penyakit.
terjadi pada primigravida. Peran bidan disini terletak pada ketelitian
Peran tenaga kesehatan sangat berpengaruh pemeriksaan, mengidentifikasi dini ibu hamil yang
dalam mendeteksi dini kemungkinan komplikasi berisiko atau yang menunjukkan gejala pre-
selama kehamilan. Bidan harus dapat mendeteksi eklamsia serta melakukan kolaborasi dengan dokter
ibu yang termasuk kedalam kehamilan risiko tinggi untuk penanganan yang lebih lanjut bagi ibu yang
sehingga pengawasan kehamilan dapat dilakukan telah di diagnosis menderita pre-eklamsia.
dengan tepat dan akurat.
Hubungan Antara Usia Kehamilan dengan
Hubungan Antara Umur Ibu dengan Kejadian Kejadian Pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher
Pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi Jambi Tahun 2011
Tahun 2011
Hasil analisis uji penelitian menunjukkan
Hasil analisis uji penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia
adanya hubungan yang signifikan antara umur ibu kehamilan dengan kejadian pre-eklamsia, artinya
dengan kejadian pre-eklamsia, artinya umur ibu < usia kehamilan > 28 minggu memiliki risiko 1,854
18 tahun dan > 35 tahun akan berisiko mengalami kali terhadap kejadian pre-eklamsia dibandingkan
pre-eklamsia hampir 6,710 kali dibandingkan dengan kehamilan 28 minggu.
dengan usia 18-35 tahun. Hasil penelitian sama dengan hasil
Namun pada jumlah kasus terjadinya pre- penelitian oleh Sudhaberata (1998) di RSU Tarakan
eklamsia terjadi pada umur ibu tidak berisiko yaitu Kalimantan Timur diperoleh kejadian pre-eklamsia-
antara 18-35 tahun. Hasil penelitian ini sama eklamsia terbanyak ditemukan pada umur
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh kehamilan antara 37-42 minggu sebesar 86,44%.
Sudhaberata pada tahun 1998 di RSU Tarakan Adanya fisiologi masalah umum yang terjadi
Kalimantan Timur kejadian pre-eklamsia selama kehamilan khususnya pada trimester III
ditemukan pada usia ibu antara 17-46 tahun dengan kehamilan diantaranya insomnia, edema serta
frekuensi kejadian pre-eklamsia terbanyak terdapat adanya rasa khawatir dan cemas menjelang
pada kelompok umur 20-35 tahun sebesar 76,27%. persalinan.
Hal ini diperkuat oleh teori Soefoewan S pada data skunder yang peneliti dapatkan dan tidak
(2008) dalam Artikasari (2009) yang mengatakan semua variabel peliti ambil untuk diteliti.
bahwa peningkatan gradual dari tekanan darah, Dalam pengkajian asuhan kebidanan
proteinuria dan edema selama kehamilan sangatlah baik dan membantu jika ditanyakan juga
merupakan tanda-tanda pre-eklamsia. Gejala mengenai riwayat kesehatan dan penyakit yang
tersebut menjadi jelas dan nyata pada usia berhubungan dengan komplikasi selama kehamilan,
kehamilan trimester III, jika timbul sebelumnya sehingga bidan dapat lebih mudah mendeteksi dini
kemungkinan terjadinya hamil anggur (mola kemungkinan berbagai komplikasi dan gangguan
hydatidosa). selama kehamilan. Pencegahan dan pengobatan
Seperti yang dikatakan dalam Manuaba dapat dilakukan secara tepat dan cepat sehingga
(1998) bila dijumpai tekanan darah sekitar 140/90 menurunkan angka kesakitan ibu, angka kematian
mmHg sudah harus menjadi perhatian bidan untuk ibu dan bayi akibat pre-eklamsia dan eklamsia.
dapat mengulanginya dalam tenggang waktu 6 jam.
Bila tetap sama ibu dianjurkan konsul ke dokter KESIMPULAN DAN SARAN
untuk mendapatkan penanganan yang tepat, karena
terdapat kemungkinan kehamilan disertai hipertensi Kesimpulan
sewaktu-waktu dapat menjadi pre-eklamsia tidak Berdasarkan hasil penelitian terhadap
murni. karateristik ibu hamil dengan pre-eklamsia di
Oleh sebab itu bidan sangat berperan dalam RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012 maka
menemukan gejala dini dari pre-eklamsia selama dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
pengawasan kehamilan dalam antenatal care. Salah Gambaran gravida ibu dengan kejadian pre-
satu indikator yang mendapat perhatian seksama eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun
adalah tekanan darah yang seharusnya dalam batas 2012 sebanyak 476 (53,7%) multigravida.
normal. Gambaran umur ibu dengan kejadian pre-
Selama di temukannya kecurigaan terhadap eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi
gejala dini terjadinya pre-eklamsia, bidan harus Tahun 2011 sebanyak 485 (54,7%) resiko
melakukan pengawasan yang ketat terutama pada rendah.
usia kehamilan > 28 minggu, sebab pada usia Gambaran usia kehamilan ibu dengan kejadian
kehamilan ini memiliki resiko untuk terjadinya pre- pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi
eklamsia, sehingga mencegah keparahan penyakit Tahun 2012 sebanyak 634 (71,6%) resiko
dan dapat mempersiapkan persalinan yang aman tinggi.
bagi ibu. Gambaran usia kehamilan ibu dengan kejadian
pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi
Hubungan Antara Riwayat Penyakit ibu dengan Tahun 2012 sebanyak 722 (81,5%) tidak ada
Kejadian Pre-eklamsia di RSUD Raden Mattaher riwayat.
Jambi Tahun 2011 Adanya hubungan yang signifikan antara
Hasil analisis uji penelitian menunjukkan gravida ibu dengan kejadian pre-eklamsia di
bahwa adanya hubungan yang signifikan antara RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012.
riwayat penyakit ibu dengan kejadian pre-eklamsia, Adanya hubungan yang signifikan antara
yang artinya ibu yang memiliki riwayat penyakit umur ibu dengan kejadian pre-eklamsia di
mempunyai resiko 40,140 kali terhadap kejadian RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012.
pre-eklamsia dibandingkan ibu yang tidak memiliki Adanya hubungan yang signifikan antara usia
riwayat penyakit. kehamilan ibu dengan kejadian pre-eklamsia
Namun dalam penelitian ini jumlah di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2012.
terjadinya pre-eklamsia lebih banyak pada ibu yang
Adanya hubungan yang signifikan antara
tidak memiliki riwayat penyakit. Hasil penelitian
riwayat penyakit ibu dengan kejadian pre-
ini hampir sama dengan Rozikhan (2008) yaitu
eklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi
pada responden yang tidak memiliki riwayat Tahun 2012.
penyakit yang mengalami pre-eklamsia sebanyak
64 (64%) dan yang tidak mengalami pre-eklamsia
DAFTAR PUSTAKA
sebanyak 94 (94%).
Bobak. 2004.
Seperti yang disebutkan oleh Bobak (2004)
Keperawatan Maternitas Edisi 4.
banyak faktor resiko yang dapat menyebabkan pre-
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
eklamsia diantaranya paritas, ras, etnis, faktor
Cunningham, F. Gary. 2005-2009.
lingkungan, sosio-ekonomi, kehamilan multipel,
Obstetri William Panduan Ringkas
usia dan hipertensi kronis serta riwayat penyakit
Edisi 21. Jakarta: Penerbit Buku
lain.
Kedokteran EGC.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
Fraser, M. Diane. 2009.
kejadian pre-eklamsia dan tidak semuanya terpapar Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mansjoer, Arif. 2007.
Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Wiknjosastro, G. Hanifa. 2006-2007.
Media Aesculapius Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Manuaba, IBG. 1998. Bina Pustaka Sarwono
Ilmu Kebidanan Penyakit Prawirohardjo.
Kandungan dan Keluarga Artikasari, Kurniawati. 2009.
Berencana Untuk Pendidikan Hubungan Antara Primigravida
Bidan. Jakarta: Penerbit Buku dengan Angka Kejadian Pre-
Kedokteran EGC. eklamsia/eklamsia di SUD
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Dr.Moewardi Surakarta Periode 1
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran januari-31 Desember
EGC. 2008.http//:www.docstoc.com.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Departemen Kesehatan. 2009.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Profil Kesehatan Indonesia 2008.
Jakarta: PT.Rineka Cipta. http//:www.depkes.go.id
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Rahayuningsih, B.Faizah.2009
Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan http//:etd.eprints.ums.ac.id64441J2
Bina Pustaka Sarwono 10070140.pdf
Prawirohardjo. Rossa, Amelda. 2006.
Saifuddin, Abdul bari. 2007. Gambaran KarakteristikIbu Hamil
Buku Panduan Praktis Pelayanan dengan Pre-eklamsia di RSUP
Kesehatan Maternal dan Neonatal. H.Adam Malik Medan Periode Mei
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka 2005-Mei 2006.
Sarwono Prawirohardjo. Rozikhan, 2008.
Sinclair, Constance. 2009. Faktor-faktor Risiko Terjadinya
Buku Saku Kebidanan. Jakarta: Pre-eklamsia Berat di RS Dr.H
EGC Soewoendo Kendal.
Subakti, Yasid. 2009. http//:www.docstoc.com.
Panduan Pintar Kehamilan Untuk Sudhaberata, Ketut. 1998.
Muslimah. Jakarta: Qultum Media. Profil Penderita Pre-eklamsia
Sujiyatini. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Eklamsia di RSU Tarakan, Kaltim
Jogyakarta: Nuha Medika. dari 1 Januari 1996 sampai 31
Varney, Helen. 2006. Desember 1998.
Buku Ajar Asuhan Kebidanan. http//:www.tempo.co.id/medika/arsi
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran o/022001/art-2.htm
EGC.
Walsh, V. Linda. 2007.
Buku Ajar Kebidanan Komunitas.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Anda mungkin juga menyukai