Anda di halaman 1dari 3

Diphyllobothrium latum

a. Hospes
Hospesnya definitif : manusia.
Hospes resevoar : anjing, kucing, beruang
Hospes perantara : Cylops dan Diaptamus, serta ikan air tawar
b. Distribusi Geografik
Persebaran kosmopolitan.
c. Morfologi
Cacing Dewasa
- Panjang 3 -10 m, 3000 proglotid
- Kepala memiliki 2 lekuk isap (bothrium)
- Scolex kecil, berbentuk jajar genjang, memiliki 4 batil isap dan rostelum dengan
kait
- Proglotid seperti tempayan
- Proglotid memiliki alat kelamin jantan dan betina lengkap
- Lebar proglotid > panjang proglotid
- Uterus berada di tengah proglotid dan berbentuk rosette dan berisi telur
- Lubang uterus dan lubang genital terletak di tengah bagian ventral

Telur

- Ukuran 70 x55 mikron, lonjong, dinding tipis


- Operculum pada satu ujung dan ujung lainnya terdapat knob like yang merupakan
penebalan dinding telur

d. Daur Hidup
1. Telur yang immatur keluar bersama feses. Ketika berada ditempat yang sesuai
(air) makan telur menjadi matur (18-20 hari)
2. Onkosfer lalu berkembang menjadi korasidia dan dimakan oleh Crustaceans
3. Di rongga tubuh Crustaceans berubah menjadi proserkoid
4. Crustaceans lalu dimakan oleh ikan, prosekoid lalu keluar dan menuju tubuh
ikan menjadi pleroserkoid
5. Ikan kecil yang terinfeksi dimakan oleh ikan yang lebih besar, lalu ikan yang
lebih besar dimakan oleh manusia
6. Apabila konsumsi ikan yang terinfeksi dalam keadaan kurang masak, maka
pleroserkoid akan menjadi dewasa dan scolexnya menancap di dinding usus halus
manusia
e. Patologi dan Gejala klinis
a. Indigesti (gangguan pencernaan)
b. Mual
c. Anoreksia
d. Ditensi pada abdomen
e. Keluarnya cacing di feses
f. Pengobatan
Pengobatan yang efektif adalah prazikuantel 15 mg/kgBB
g. Epidemiologi
Sebagian penderita adalah masyarakat yang hidup di negara yang mengkosumsi ikan
secara mentah seperti sushi dan sashimi.

Anda mungkin juga menyukai