Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-negara berkembang
terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh
kurangya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk. Selain itu, terdapat bukti
bahwa pelayanan sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman, sistem pembuangan
sampah serta pendidikan hygiene dapat menekan angka kematian akibat diare sampai 65%,
serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%. Bersamaan dengan masuknya milenium baru,
Departemen Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan,
yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi
oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.

Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3
pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat serta
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk
kongkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan. mencegah
risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif
dalam upaya kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup
besar (30-35% terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah
perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 atau PHBS 2010 adalah keadaan dimana individu-
individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka :

1. Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain


2. Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan
3. Memanfaatkan pelayanan kesehatan
4. Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber Masyarakat

Untuk melaksanakan misi pembangunan kesehatan diperlukan promosi kesehatan,


hal ini disebabkan program promosi kesehatan berorientasi pada proses pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, melalui peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatannya. Hal ini sesuai dengan yang ditekankan dalam paradigma sehat,
dan salah satu pilar utama Indonesia Sehat 2010.Seiring dengan cepatnya perkembangan
dalam era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka
masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku
dan sosial budaya cenderungakan semakin kompleks.
Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada
lingkungan dan merekayasa kependudukan atau factor keturunan, tetapi perlu memperhatikan
faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil 30 - 35 % terhadap derajat
kesehatan.Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat.Salah
satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehingga keluarga dan
masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat.2Tujuan penulisan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat untuk melaksanakan PHBS.

B. GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS


B.1 Situasi Keadaan Umum

Desa Tanjung Pasir memiliki luas 570 Ha dengan jarak tempuh 47 Km dari ibu kota
kabupaten Tangerang, dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian dari
permukaan laut satu meter dengan suhu udara 30-37C. (Kartikawatie, 2012)
Gambar 1.1. Peta Desa Tanjung Pasir (Kartikawatie, 2012)

Sumber : google maps, 2014

Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah Teluk
Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Kecamatan Teluk Naga Kabupaten
Tangerang Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,613 Km), terdiri
dari luas daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari
permukaan laut 2-3 meter. Topografi kecamatan Teluk Naga meliputi :

1 Daerah sawah
2 Daerah pantai
3 Daratan rendah dengan ketinggian antara 2-3 meter diatas permukaan laut
4 Daerah tambak
Wilayah kerja puskesmas Tegal Angus berada di wilayah kecamatan Teluk
Naga dipantai utara kabupaten Tangerang dengan wilayah kerja 2.481.599 Ha (30 km)
terdiri dari luas daratan 1.085.060 Ha dan sawah 1.296.539 Ha dengan ketinggian dari
permukaan laut 2-3 meter. Temperatur wilayah Puskesmas Tegal Angus cukup panas,
yaitu rata-rata antara 30C - 37C.

B.2. Batas Wilayah


Batas batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar adalah
sebagai berikut (Kartikawatie, 2012) :

1 Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa


2 Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung
3 Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara
4 Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan Pangkalan.
Gambar 1.2. Peta Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir

Sumber : kartikawatie, 2012

Terdapat enam desa binaan Puskesmas :


a Desa Lemo
b Desa Tanjung Pasir
c Desa Tanjung Burung
d Desa Pangkalan
e Desa Tegal Angus
f Desa Muara

Desa Tanjung Pasir terdiri dari 6 Kepala Dusun, 18 Rukun Warga (RW) dan 31
Rukun Tetangga (RT). Jarak tempuh dari pusat pemerintahan Desa Tanjung Pasir dalam
melaksanakan hubungan dan komunikasi kerja dengan pemerintah di atasnya secara
berjenjang sebagai berikut (Kartikawatie, 2012) :

1 Dengan kantor kecamatan berjarak : 12 km


2 Dengan ibukota kabupaten berjarak : 54 km
3 Dengan ibukota provinsi berjarak : 72 km
C. GAMBARAN UMUM DESA SECARA DEMOGRAFI

C.1. Situasi Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Tanjung Pasir sampai dengan tahun 2012 tercatat sebanyak
9.513 jiwa, terdiri dari laki-laki 4884 jiwa dan perempuan 4629 jiwa. Secara rinci
klasifikasi penduduk menurut kelompok umur sebagai berikut (Kantor Statistik Kabupaten
Tangerang, 2012) :

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan


No
Warga Negara Laki laki Perempuan
.
1 Warga Negara Indonesia (WNI) 4884orang 4629orang

2 Warga Negara Asing( WNA) - orang - orang

Sumber : (Kantor Statistik Kabupaten Tangerang, 2012)

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur


No Umur Jumlah Penduduk
.
1. 0 4 tahun 920 orang
2. 5 14 tahun 1880 orang
3. 15 44 tahun 5139 orang
4. 45 64 tahun 1273 orang
5. >65 tahun 301 orang
Sumber : (Kantor Statistik Kabupaten Tangerang, 2012)

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 jumlah
penduduk di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus adalah 53.831 jiwa yang tersebar di 6
desa seperti yang tercantum di tabel bawah ini :

Tabel 1.3 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
NO DESA Luas Jumlah Jumlah Rata-rata Kepadatan
wilayah penduduk rumah jiwa/rumah penduduk
(km) tangga tangga per km
1 2 3 4 5 6 7
1 Pangkalan 7.54 16,888 4,138 4.08 2239.79
Tanjung 5.24 7,669 2,473 3.10 1463.55
2
Burung
Tegal 2.83 9,513 2,879 3.30 3361.48
3
Angus
Tanjung 5.64 9,513 1,787 5.32 1686.70
4
Pasir
5 Muara 5.14 3,566 496 7.19 693.77
6 Lemo 3.61 6,682 648 10.31 1850.97
Jumla 30.00 53,831 12,421 4.33 1,794
h

Sumber : Kantor BPS Kabupaten Tangerang

Jumlah penduduk yang berubah-ubah dikarenakan adanya kelahiran, kematian dan


migrasi penduduk. Migrasi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cenderung
terjadi dengan cepat, mengingat letak wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus yang berbatasan
dengan provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang.
Jumlah penduduk yang cukup besar dan adanya fluktuasi merupakan suatu
tantangan dalam pembangunan kesehatan karena adanya perubahan sasaran dan program
pembangunan kesehatan sekaligus menjadi faktor pendorong pembangunan karena
tersedia SDM (sumber daya manusia) yang cukup untuk menggerakkan pembangunan.
Akan tetapi SDM bidangkesehatan masih sangat kurang di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus sehingga diharapkan Puskesmas dapat terus meningkatkan kerjasama lintas sektoral
untuk menyesuaikan program puskesmas dengan keadaan penduduk di wilayah kerjanya.
Klasifikasi jumlah penduduk berdasar jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas
Tegal Angus dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.4. Klasifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

NO Desa/kel Jumlah Penduduk


Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Pangkalan 8.710 8.178 16.888
2 Tanjung Burung 3.937 3.732 7.669
3 Tegal Angus 4.890 4.622 9.512
4 Tanjung Pasir 4.884 4.629 9.513
5 Muara 1.820 1.746 3.566
6 Lemo 3.430 3.252 6.682
JUMLAH 27.671 26.160 53.831
Sumber : Kantor BPS kabupaten Tangerang 2012

Seperti terlihat pada tabel di atas jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada
jumlah penduduk perempuan. Kondisi ini menuntut perhatian khusus karena saat ini
tingkat partisipasi terhadap program kesehatan di puskesmas lebih banyak pada
perempuan baik sebagai sasaran kesehatan seperti bumil, bulin maupun kader
kesehatan. Program-program seperti KIA-KB dan gizi identik dengan ibu-ibu padahal
peran laki-laki juga dibutuhkan. Di lain pihak, kesehatan pengembangan seperti usaha
kesehatan kerja mungkin perlu dikembangkan mengingat lebih banyak laki-laki yang
bekerja bandingkan perempuan.

C.2. Keadaan Sosial Ekonomi

Potensi adalah sumber daya yang berada pada suatu wilayah yang dapat digali dan
dimanfaatkan atau dikembangkan. Potensi ini dibagi menjadi dua kategori yaitu

a Potensi umum
Sumber daya material yang dapat dimanfaatkan secara bersama atau umum oleh
masyarakat.
b Potensi khusus
Semua sumber daya material dan non material yang dimiliki secara pribadi oleh
masyarakat.
Tabel 1.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok

No. Mata Pencaharian Pokok Jumlah Penduduk


1. Buruh/swasta 65 orang
2. Praktek Dokter/Bidan 6 orang
3. Montir 25 orang
4. Nelayan 2.331 orang
5. Pedagang 1.213 orang
6. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 15 orang
7. Pengemudi Becak 43 orang
8. Pengrajin 5 orang
9. Pengusaha 8 orang
10. Penjahit 24 orang
11. Petani 176 orang
12. Peternak 6 orang
13. Supir 30 orang
14. TNI / POLRI 6 orang
15. Tukang Batu 42 orang
Sumber : (Kartikawatie, 2012)

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya asli
Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan sekitarnya.
Jumlah pemeluk agama di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus dilihat pada tabel di
bawah ini :

Tabel 1.6. Jumlah Pemeluk Agama di Wilayah Tegal Angus


No Agama Jumlah Penduduk
1 Islam 45481
2 Budha 3059
3 Kristen 671
4 Khatolik 105
5 Khonghucu 27
6 Hindu 1
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus 2012

Seperti terlihat pada tabel diatas bahwa komposisi pemeluk di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus di dominasi oleh pemeluk agama Islam dan Budha. Kehidupan
agama di wilayah ini berjalan dengan harmonis.
C.3. Keadaan Sosial Budaya

Kondisi suasana kehidupan beragama bagi masyarakat Desa Tanjung Pasir cukup
baik, rukun, tenang, tentram, saling menghormati, dan tolong menolong dalam
menghadapi permasalahan yang timbul ataupun dalam menghadapi musibah dalam
kehidupan bermasyarakat, sebagai contoh: musibah kematian dan sebagainya, serta
kegiatan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Tabel 1.7. Sarana Peribadatan yang Tersedia di Desa Tanjung Pasir


No. Tempat Peribadatan Jumlah Penduduk
1. Masjid 6 Unit
2. Musholla 30 Unit
3. Majelis Taklim 4 Unit
4. Gereja - Unit
5. Pura - Unit
Sumber : (Kartikawatie, 2012)

C.4. Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap dan


perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat berperan
dalam pembangunan kesehatan.

Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus seperti terlihat
pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.8. Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus

JUMLAH SEKOLAH
No M
Nama Desa PAUD TK RA SD MI SMP MTS SMA SMK
A

1 Pangkalan 1 2 0 5 1 2 1 0 1 0

2 Tanjung Burung 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0

3 Tegal Angus 0 1 0 2 2 2 1 1 0 0

4 Tanjung Pasir 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0

5 Muara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0

6 Lemo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0

PUSKESMAS 1 3 0 12 4 2 2 1 0 0

Sumber data : puskesmas tegal angus 2012

Perkembangan pendidikan 2 tahun terakhir (2010-2012) dan tingkat partisipasi sekolah


menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik, terlihat dari jumlah siswa.

Tabel 1.9. Lembaga pendidikan

N Lembaga TK SDN MI SLTP MTS SLTP SMU SMK


O pendidikan neger swast neger
i a i
islam

1 Jumlah sekolah 5 17 5 - 3 - - -
2 Jumlah murid 153 1.269 876 - 413 - - -
orang oran oran oran
g g g
3 Jumlah guru 5 orang 28 16 - 16 - - -
oran oran oran
g g g

Tabel 1.10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk


1 Belum Sekolah 1.976 jiwa
2 Usia 7-45 th tidak sekolah 145 jiwa
3 Tidak tamat SD/Sederajat 234 jiwa
4 Tamat SD/Sederajat 3.789 jiwa
5 Tamat SLTP/Sederajat 1.653 jiwa
6 Tamat SLTA/Sederajat 954 jiwa
7 Sarjana/D1-D3 41 jiwa
8 Pasca Sarjana/S2-S3 -

C.5. Kesehatan

Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal ini, antara lain :

1. Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang
ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.
2. Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio bagi balita,
pemberian vitamin A.
3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah Dengue, Flu
Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.
4. Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan makanan
yang bernutrisi.
5. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan
dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.
6. Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat Keluarga
(TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.
7. Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program senam
LANSIA dan POSBINDU

D. Menentukan Area Masalah


1) Kurangnya Pengetahuan Mengenai Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan
2) Kurangnya Pengetahuan dalam pemberian ASI ekslusif kepada Bayi
3) Kurangnya Pengetahuan Tentang Pentingnya Penimbangan bayi dan balita
4) Kurangnya Pengetahuan Mencuci tangan dengan air dan sabun
5) Kurangnya Pengetahuan Menggunakan air bersih
6) Kurangnya Pengetahuan Menggunakan jamban sehat
7) Kurangnya Pengetahuan Rumah bebas jentik
8) Kurangnya Pengetahuan Pentingnya Makan buah dan sayur setiap hari
9) Kurangnya Pengetahuan Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10) Kurangnya Pengetahuan Bahaya Merokok didalam Rumah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengetahuan
1.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di
peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2007).

1.2 Tingkat Pengetahuan


Menurut Notoatmojo, pengetahuan di cakup di dalam domain kognitif 6 tingkatan :
1. Tahu (Know)
Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap
situasi yang sangat spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di
terima. Oleh sebab itu, ini adalah merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham harus dapat menjelaskan, menyimpulkan, meramalkan terhadap
objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang
bergizi.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
dan kondisi nyata. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus-
rumus, metode-metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian,
dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang
diberikan.

4. Analisis (Analysis)
Suatu kemampuan menjabarkan materi atau kedalam komponen-komponen tetapi
masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat diteliti dari penggantian kata seperti dapat menggambarkan
(menurut bagian), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis (Syntesis)
Menunjukkan kepada suatu komponen untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian di dalam satu bentuk keseluruhan yang baru. Merupakan kemampuan
menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori
atau rumusan-rumusan yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu
materi atau objek. Penilaian-penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada misalnya : dapat membandingkan antara anak-
anak yang cukup gizi dengan anak-anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya
wabah diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB dan
sebagainya.

2. PHBS
2.1 Definisi PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan kegiatan
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat.4
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu
menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari
gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.4
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan
kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya
harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan
informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.4

2.2 Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Program PHBS merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

2.3 Manajemen PHBS

a. PHBS bidang gizi dan farmasi


Missal :
1) Makan dengan gizi seimbang
2) Minum tablet Fe saat hamil
3) Memberi bayi ASI ekslusif
4) Mengkonsumsi garam beryodium
5) Memberi kapsul vitamin A

b. PHBS bidang KIA dan KB


1) Memeriksakan kehamilan
2) Persalinan ditolong NAKES
3) Menimbang balita reguler
4) Mengimunisasi lengkap balita

c. PHBS bidang bidang penyakit dan kesehatan lingkungan


1) Menghuni rumah sehat
2) Menggunakan air bersih
3) Ada SPAL
4) Menggunakan jamban sehat

d. PHBS bidang pemeliharaan kesehatan


1) Punya jaminan pemeliharaan kesehatan
2) Aktif mengurus UKBM/sebagai kader
3) Memanfaatkan PUSKESMAS/saranan kesehatan lain

e. PHBS bidang gaya hidup sehat


1) Tidak merokok didalam rumah
2) Melakukan aktivitas fisik/olahraga
3) Makan sayur dan buah

2.4 PHBS DI Berbagai Tatanan


Manusia hidup di berbagai tatanan, yaitu berbagai tempat atau system sosial
dimana ia melakukan kegiatan sehari-harinya. Di setiap tatanan, faktor-faktor individu,
lingkungan fisik dan lingkungan sosial berinteraksi dan menimbulkan dampak terhadap
kesehatan. Oleh sebab itu dapat pula dikatakan bahwa suatu tatanan adalah suatu tempat
dimana manusia secara aktif memanipulasi lingkungan, sehingga menciptakan dan
sekaligus juga mengatasi masalah-masalahnya dibidang kesehatan. Jelas bahwa setiap
tatanan memiliki kekhasan, sehingga dengan demikian pembinaan PHBS harus
disesuaikan untuk masing-masing tatanan.
Telah disepakati adanya lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan
institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas
kesehatan. Akan tetapi, untuk melihat keberhasilan pembinaan PHBS, praktik PHBS
yang diukur adalah yang dijumpai di tatanan rumah tangga.1

2.5 Indikator dan definisi operasional PHBS


Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah
Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator
PHBS sebagai berikut: 4
a. Indikator PHBS di Rumah Tangga
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
2) Bayi diberi ASI eksklusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6
bulan.
3) Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap
bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk.
4) Mencuci tangan dengan air dan sabun
o Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit.
o Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun,
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
5) Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur,membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan
sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari
penyakit.
6) Menggunakan jamban sehat
Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher angsa dan
tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir.
7) Rumah bebas jentik
Adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak
terdapat jentik nyamuk.
8) Makan buah dan sayur setiap hari
Adalah anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal 3
porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik
30 menit setiap hari.
10) Tidak merokok dalam rumah
Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam
rumah ketika berada bersama dengan anggota keluarga yang lainnya.

2.6 Kerangka Teori


2.7 Kerangka Konsep

2.8 Definisi Operasional


2.9 Kuisioner

A. Identitas
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
5. Penghasilan rata-rata per bulan :
6. Alamat :

B. Pengetahuan

1. Apakah anda mengetahui tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)?


a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda mengetahui tentang PHBS pada rumah tangga?
a. Ya
b. Tidak
3. Bila ada keluarga atau ibu hamil yang melahirkan, apakah anda tahu siapa yang
membantu melahirkan?
a. Ya, sebutkan
b. Tidak
4. Apakah bayi yang baru lahir di desa anda diberikan minum air susu ibu?
a. Ya, berapa lama
b. Tidak
5. Apakah anak-anak di desa anda rutin ditimbang setiap bulan?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah anda atau keluarga dirumah selalu mencuci tangan sebelum makan, buang air
besar, sebelum menyiapkan makanan, setelah menyebor anak menggunakan air
mengalir dan sabun?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah anda atau keluarga memakai air bersih yang berasal dari sumur atau mata air
yang jauh dari tempat pencemaran?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah dirumah anda tersedia jamban yang memiliki tempat penampungan?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah anda rutin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan
mengubur barang-barang bekas?
a. Ya
b. Tidak

10. Apakah anda sekeluarga dirumah setiap hari mengkonsumsi sayur dan buah?
a. Ya
b. Tidak
11. Apakah anda sekeluarga dirumah selalu melakukan aktivitas minimal 30 menit?
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah ada anggota keluarga/diri anda sendiri yang merokok didalam rumah?
a. Ya
b. Tidak
13. Apakah jarak puskesmas dari rumah anda dekat?
a. Ya
b. Tidak
14. Apakah Anda pernah mendapatkan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat?

a. Pernah
b. Tidak pernah
15. Apakah penyuluhan tersebut (tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) bermanfaat ?
a. Ya
b. Tidak
16. Bagaimana cara yang tepat dalam menyampaikan penyuluhan tersebut ?
a. Ceramah saja
b. Ceramah dengan acara tanya jawab
c. Ceramah dengan gambar-gambar
d. Wawancara
e. Lainnya : _____________

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo, S. 2007.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta


2. Fatmawati, Sri. 2013. Dimensi Pengetahuan (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom).
Tersedia pada: file:/// dimensi pengetahuan revisi taksonomi pendidikan bloom mari
belajar fisika.htm. Diakses pada tanggal: 28 septemberber 2016.
3. Anonymous. Pedoman pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat. KEMENKES RI;
Jakarta. 2011
4. Kusumawati O, Nugroho HA dan Hartono R.Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat
dengan kejadian diare pada balita 1-3 tahun studi kasus di desa tegowanu wetan
kecamatan tegowanu grobogan.
5. Sitinjak LH. Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare di desa
pardede onan kecamatan balige tahun 2011. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara; Medan 2011
6. Anonymous. Perilaku hidup bersih dan sehat dan penyakit berbasis lingkungan.
Pamsimas 2013; (online), (www.pamsimas.org, diakses 28 September 2016)

Anda mungkin juga menyukai

  • Fishbone Kelompok 10
    Fishbone Kelompok 10
    Dokumen1 halaman
    Fishbone Kelompok 10
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat
    Cover Referat
    Dokumen1 halaman
    Cover Referat
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Pertusis Penyuluhan
    Pertusis Penyuluhan
    Dokumen25 halaman
    Pertusis Penyuluhan
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Cover Faletehan
    Cover Faletehan
    Dokumen1 halaman
    Cover Faletehan
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Pertusis Word
    Pertusis Word
    Dokumen7 halaman
    Pertusis Word
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Tambahan
    Kuesioner Tambahan
    Dokumen4 halaman
    Kuesioner Tambahan
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Perilaku Olahraga Kel - 10 Revisi 1doc
    Kuisioner Perilaku Olahraga Kel - 10 Revisi 1doc
    Dokumen11 halaman
    Kuisioner Perilaku Olahraga Kel - 10 Revisi 1doc
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    100% (1)
  • Presentasi Kasus Meningioma BS
    Presentasi Kasus Meningioma BS
    Dokumen7 halaman
    Presentasi Kasus Meningioma BS
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ujian Cover
    Tugas Ujian Cover
    Dokumen1 halaman
    Tugas Ujian Cover
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Dokumen24 halaman
    Journal Reading
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Cover Ujian Kasus
    Cover Ujian Kasus
    Dokumen1 halaman
    Cover Ujian Kasus
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus Meningokel
    Presentasi Kasus Meningokel
    Dokumen10 halaman
    Presentasi Kasus Meningokel
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ujian
    Tugas Ujian
    Dokumen11 halaman
    Tugas Ujian
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ujian
    Tugas Ujian
    Dokumen11 halaman
    Tugas Ujian
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Urtikaria
    Penatalaksanaan Urtikaria
    Dokumen32 halaman
    Penatalaksanaan Urtikaria
    Akhyar Sulaiman Pattiradja
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Jiwa
    REFERAT Jiwa
    Dokumen74 halaman
    REFERAT Jiwa
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Referat Cover
    Referat Cover
    Dokumen1 halaman
    Referat Cover
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Dudu
    Dudu
    Dokumen1 halaman
    Dudu
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Jiwa
    REFERAT Jiwa
    Dokumen74 halaman
    REFERAT Jiwa
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan Kasus
    Cover Laporan Kasus
    Dokumen1 halaman
    Cover Laporan Kasus
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Akbar Fix
    Laporan Kasus Akbar Fix
    Dokumen31 halaman
    Laporan Kasus Akbar Fix
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • DUDU
    DUDU
    Dokumen1 halaman
    DUDU
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Preskas DBD
    Preskas DBD
    Dokumen25 halaman
    Preskas DBD
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Pertussis Leaflet
    Pertussis Leaflet
    Dokumen3 halaman
    Pertussis Leaflet
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Fix Presentasi Laktosa
    Fix Presentasi Laktosa
    Dokumen15 halaman
    Fix Presentasi Laktosa
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • BAB I Perilaku Olahraga
    BAB I Perilaku Olahraga
    Dokumen48 halaman
    BAB I Perilaku Olahraga
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • BAB I Perilaku Olahraga
    BAB I Perilaku Olahraga
    Dokumen48 halaman
    BAB I Perilaku Olahraga
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Jurnal Anak Vitamin e
    Presentasi Jurnal Anak Vitamin e
    Dokumen12 halaman
    Presentasi Jurnal Anak Vitamin e
    ChoirulCocoAkbarSuwito
    Belum ada peringkat