Abstrak
Asma adalah penyakit inflamasi kronis tersering
yang ditandai dengan batuk, suara mengi, dan
sesak nafas pada anak
Penelitian dilakukan pada anak umur 2-17 tahun
dengan asma sedang (5-17 tahun) dari Maret
2010 sampai Maret 2012
Subjek
dibagi
menjadi
kelompok
kasus
(mendapat terapi flucticasone + vitamin E
50g/hari) dan kelompok kontrol (mendapat
terapi flucticasone + plasebo)
Fungsi paru meningkat secara signifikan pada
kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok
kontrol
Pendahuluan
Asma adalah penyakit inflamasi kronis
tersering pada anak
Penyakit asma dipengaruhi oleh
rendahnya kadar antioksidan dalam
tubuh dan peningkatan oksidan yang
mengandung radikal bebas
Vitamin E meningkatkan fungsi sel T dan
granulosit serta mengandung tocoferol
dan tocotrinol yang mencegah oksidasi
agen metabolik seperti asam lemak tidak
jenuh
Metode
Penelitian
randomized
double
blind
placebo-control
Kriteria inklusi : anak usia 5 sampai 17
tahun, dengan asma sedang (minimal 2
tahun), FEV1=60-80%
Kriteria
eksklusi
:
rontgen
thorax
abnormal,
mengkonsumsi
suplemen
nutrisi seperti vitamin dan mineral,
keganasan,
reflux
gastroesofagus,
kelainan dinding dada.
Tes fungsi paru dilakukan pada semua
pasien sebelum dan setelah 8 minggu
Total 300
Eksklusi :
60
Inklusi :
240
Kasus : 120
Terapi : flucticasone
+ vitamin E
50mg/hari
Kontrol : 120
Terapi : flucticasone
+ plasebo
Hasil
Kadar vitamin E serum setelah mendapat
terapi lebih tinggi pada kelompok kasus
dibanding kelompok kontrol
Diskusi
Antioksidan berfungsi melindungi paru
dari efek oksidan endogen dan inhalasi
Kombinasi antioksidan (vitamin C +
vitamin E) efektif memperbaiki gejala
klinis dan fungsi paru pada pasien asma
Meta-analisis
oleh
Gao
J
dkk
menunjukkan bahwa agen antioxidan
seperti vitamin C dan vitamin E tidak
mengurangi prevalensi asma
Penelitian pada pasien asma dewasa
menunjukkan tidak ada efek vitamin E
pada manifestasi klinis dan fungsi paru
Kesimpulan
Suplemen
vitamin
E
50mg/hari
mempunyai
efek
signifikan
dalam
memperbaiki manifestasi klinis dan
fungsi paru pada anak dengan asma
Peneliti menganjurkan penelitian dengan
subjek lebih banyak dengan dosis terapi
berbeda dan durasi terapi lebih lama
dan/atau
penelitian
yang
meliputi
kelompok pasien dengan keparahan
asma berbeda