Anda di halaman 1dari 23

PROMOSI DAN PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM KEPERAWATAN

PENCEGAHAN HIPERTENSI

MAKALAH

oleh :

Kelompok 5

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016
PROMOSI DAN PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM KEPERAWATAN
PENCEGAHAN HIPERTENSI

MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas Promosi Kesehatan Dalam Keperawatan
dengan dosen pembimbing Ns. Peni Perdani J, M.Kep.

oleh :
Kelompok 5

Egan Eklil Kamal 152310101109

Denis Aprilia S.H 152310101212

Irba Tartila A 152310101221

Rizqi Dian A 152310101321

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. Atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pencegahan

3
Hipertensi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi
Kesehatan Dalam Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ns. Peni Perdani J, M.Kep., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan makalah ini;
2. teman- teman kelas D angkatan 2015 yang telah memberi dorongan dan
semangat;
3. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Jember, November 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar kata Hipertensi.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat,
dan merupakan penyakit yang terkait dengan sistem kardiovaskuler. Hipertensi
memang bukan penyakit menular, namun kita juga tidak bisa menganggapnya
sepele,selayaknya kita harus senantiasa waspada. Tekanan Darah tinggi atau
Hipertesi dan arterosclerosis (pengerasan arteri) adalah dua kondisi pokok yang

4
mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang
tekanan darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-
usaha baik untuk mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum
berhasil sepenuhnya, hal ini dikarenakan banyak faktor penghambat yang
mempengaruhi seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian,
klasifikasi, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi) dan juga perawatannya.
Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukan
prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7% (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia).

Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan
sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat,
hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu diadakan
upaya-upaya untuk menekan angka peyakit hipertensi terlebih bagi penderita
hipertensi perlu diberikan perawatan dan pengobatan yang tepat agar tidak
menimbukan komplikasi yang semakin parah. Selain itu pentingnya pemberian
asuhan keperawatan pada pasien hipertensi juga sangat diperlukan untuk
melakukan implementasi yang benar pada pasien hipertensi.

Diharapkan dengan dibuatnya makalah tentang asuhan keperawatan klien


dengan gangguan hipertensi ini dapat memberi asuhan keperawatan yang tepat
dan benar bagi penderita hipertensi dan dapat mengurangi angka kesakitan serta
kematian karena hipertensi dalam masyarakat.

1.2 Tujuan
1. Menjelaskan asuhan keperawatan dengan pasien hipertensi
2. Menjelaskan pengertian hipertensi

5
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus

Ny.Ani adalah seorang ibu rumah tangga berumur 34 tahun, Ny.Ani memiliki dua
orang anak. Suami Ny.Ani adalah seorang kuli bangunan, Ny.Ani mengatakan
sebelumnya tidak memiliki riwayat hipertensi tetapi setelah melahirkan anak ke

6
dua Ny.Ani menjadi memiliki penyakit hipertensi sehingga harus dilakukan
operasi sesar saat melahirkan anak ke dua. Ny.Ani berpendapat bahwa penyakit
yang dideritanya adalah enyakit keturunan, karena ibu darii Ny.Ani juga
menderita Hipertensi, selain itu kakak dari Ny.Ani juga menderita hipertensi.
Ketika tekanan darah tinggi Ny.Ani megeluhkan pusing, berat di tengkuk bagian
kepala, hawanya pengen tidur dan aktivtasnya menjadi terganggu. Ny.Ani juga
gemar mengkonsumsi belimbing dan mentimun untuk penanganan pertaman
ketika dirasa tekanana darahnya naik.

2.1 PENGKAJIAN

I. Identitas Pasien

Nama : Ny. Ani Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga


Umur : 34 Tahun Status : Kawin
Perkawinan
Jenis : Perempuan Tanggal : 12 November 2016
Kelamin Pengkajian
Agama : Islam Sumber Informasi : Pasien, keluarga, rekam
medik
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl.Kalimantan X
II. Riwayat Kesehatan

1. Diagnosa Medik:
Hipertensi

2. Keluhan Utama:
Pasien mengatakan kapala pusing, nyeri pada seluruh tubuh, sakit kepala
disertai leher terasa tegang dan kaku.

3. Keluhan penyakit sekarang:

7
Pasien mengeluhkan kepala pusing, badan terasa lesu dan nyeri, leher dan
tengkuk terasa tegang disertai rasa berat, pasien mengatakan sulit
beraktivitas.

4. Riwayat kesehatan terdahulu:


Pasien mulai mengalami hipertensi semenjak mengandung anak ke dua,
sebelum mengandung anak ke dua pasien mengatakan tekanan darahnya
selalu normal.

5. Riwayat penyakit keluarga:


Riwayat kesehatan dari keluarga bahwa penyakit hipertensi yang diderita
pasien adalah faktor keturunan dari ibu, karena sebelum pasien menderita
hipertensi ibu pasien juga menderita hipertensi.

III. Pengkajian Keperawatan

1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan


Baik
Interpretasi :

Pasien mengatakan bahwa bila sakit harus segera diatasi, baik dengan
cara-cara tradisional seperti makan buah-buahan yang dapat menurunkan
hipertensi seperti belimbing, mentimun, semangka, ataupun cara-cara yang
modern seperti berobat ke dokter.

2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD)


- Antropometeri
-
- Biomedical sign :
-
- Clinical Sign :
- Mukosa mulut lembab
- Warna mulut coklat dan tidak pucat
- Wajah tidak pucat
Interpretasi :
Pasien mendapatkan cukup nutrisi untuk pertahanan energi yang
dibutuhkan

- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):


Pasien masih bisa makan dan minum sendiri.

8
3. Pola eliminasi:
BAK
- Frekuensi :-
- Jumlah :-
- Warna :-
- Bau :-
- Karakter :-
- Alat Bantu : pasen tidak terpasang kateter
- Kemandirian : mandiri
- Lain :-

BAB
Pasien mengatakan BAB normal seperti biasanya

4. Pola aktivitas & latihan


Pasien hanya terbaring, dan seluruh aktivitas dibantu oleh petugas dan alat
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi / ROM

Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:


dibantu alat, 4: mandiri

Status Oksigenasi : Baik


Fungsi kardiovaskuler : Baik
Terapi oksigen : Pasien tidak terpasang selang oksigen
Interpretasi : Pasien dapat bernafas spontan tanpa bantuan
oksigen

5. Pola tidur & istirahat

9
Durasi : pasien mengatakan jika durasi tidur bertambah karena badannya
nyeri semua
Gangguan tidur : pasien banyak tidur
Keadaan bangun tidur : pasien bangun dengan badan pegal-pegal dan
pusing
Lain-lain :-

6. Pola kognitif & perceptual


Fungsi Kognitif dan Memori :
Pasien dapat diajak bicara dengan baik dan memberikan timbal balik yang
tepat, dan ingatan pasien baik saat dilakukan pengkajian.

Fungsi dan keadaan indera :


Pasien tidak memiliki masalah terhadap indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecap, dan peraba

7. Pola persepsi diri


Gambaran diri :
Pasien mengatakan tidak ada masalah terhadap bentuk tubuh pasien
Identitas diri :
Pasien masih memiliki orientasi yang baik terhadap dirinya sendiri, pasien
tidak memiliki gangguan identitas diri
Harga diri :
Pasien mengatakan tidak merasa minder walaupun sakit, pasien dan
keluarga percaya bahwa akan segera diberikan kesembuhan
Ideal Diri :
Ideal diri pasien tidak terganggu dan memiliki keyakinan untuk sehat
kembali
Peran Diri : Pasien merupakan Ibu rumah tangga dengan dua anak.

8. Pola seksualitas & reproduksi


- Pasien mengatakan memiliki 1 suami dan 2 orang anak

9. Pola peran & hubungan


- Pasien mengatakan bahwa hubungan antara pasien dengan anggota
keluarga yang lain baik

10. Pola manajemen koping-stress


- Pasien mengatakan jika terlalu banyak pikiran, maka tekanan darahnya
akan naik. Tetapi pasien juga dengan sigap menanganinya.

10
11. Sistem nilai & keyakinan
-
IV. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum:

GCS=
Kesadaran compos metis

Tanda vital:

- Tekanan Darah : 130/90 mm/Hg


- Nadi : 80 X/mnt
- RR : 22 X/mnt
- Suhu : 36C

Interpretasi :

Tekanan darah pasien naik

Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)

1. Kepala
Kepala simetris, tidak ada jejas, distribusi rambut normal, rambut hitam
dan ada rambut yang putih, rambut berketombe dan berminyak, tidak ada
lesi, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan

2. Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, distribusi bulu
mata merata, bagian kelopak dalam mata bersih, penglihatan baik menurut
keluarga pasien, mata sebelah kiri terasa silau bila terkena cahaya, mata
tidak simetris, sebelah kiri sedikit menyipit.

3. Telinga
Bagian luar telinga kanan dan kiri bersih dan tidak terdapat serumen, tidak
ada kelainan bentuk, tidak ada massa serta menurut keluarga pasien
pendengaran normal, warna kulit telinga sama dengan warna kulit
sekitarnya.

11
4. Hidung
Tidak terdapat kelainan bentuk, tulang hidung simetris, lubang hidung
normal, tidak ada lesi maupun jejas, tidak ada massa, warna kulit hidung
sama dengan warna di sekitarnya.

5. Mulut
Mukosa bibir lembab, warna merah coklat, bibir simetris, tidak ada massa,
tidak ada luka.

6. Leher
- Leher pasien terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, tidak ada
benjolan ataupun pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit dileher sama
dengan warna kulit sekitarnya, tidak ada massa pasien merasa leher
kaku.

7. Dada
I : Dada pasien terlihat simetris, tidak ada pembesaran
P: -
P: -
A: -

8. Abdomen
I :-
A: -
P:-
P:-

9. Urogenital
-

10. Ekstremitas
- Ekstremitas atas dan bawah dapat berfungsi secara baik

11. Kulit dan kuku


Kulit pasien terlihat lembab, turgor kulit cukup. Kuku pendek, cukup
bersih, dan tidak pucat, CRT < 2 detik.

12. Keadaan lokal


Pasien nampak lemah, dengan posisi duduk diatas kursi.

12
Analisa Data :

No Data Etiologi Masalah TTD


1. DS: Pasien mengatakan Peningkatan tekanan Gangguan rasa
kepala pusing, dan leher darah tingg nyaman nyeri
terasa tegang.
DO: Px tampak meringis
kesakitan, kondisi badan Kurangnya suplai
lemah. oksigen
TD : 130/90 mmHg
Pols : 80 x/i
RR : 22 x/i Pusing dan nyeri
Temp : 360C

2. DO: klien mengatakan Kelemahan fisik Intoleransi


mudah lelah dan lesu. karena tekanan darah aktivitas
naik
DS: Pasien hanya duduk
dan terbaring
Aktvitas terganggu

Kebutuhan ADL
dibantu sebagian

2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan


darah yang ditandai dengan nyeri dan pusing.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

2.3 INTERVENSI

No Dx Tujuan Rencana TTD


Keperawatan
1 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Sleep Enhancement
berhubungan dengan tindakan keperawatan 1. Kaji pola tidur
ketidaknyamanan fisik selama 2x24 jam 2. Kaji faktor yang
ditandai dengan diharapkan Ny. R dapat menyebabkan
pasien mengatakan tidur dengan nyenyak. gangguan
pusing serta nyeri Kriteria hasil: tidur(nyeri, tajut,
stress, imobilitas,

13
pada bagian tengkut a.Jumlah jam tidur dalam dll)
belakang batas normal. 3. Fasilitasi untuk
b.Pola tidur, kualitas mempertahankan
dalam batas normal aktivitas sebelum
c.Perasaan fresh sesudah tidur
tidur/istirahat 4. Ciptakan
d.Mampu lingkungan yang
mengidentifikasi hal nyaman
hal yang Kolaborasi
meningkatkan tidur. pemberian obat

2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Kolaborasikan


berhubungan dengan tindakan keperawatan dengan Tenaga
terhambatnya dalam selama 3x24 jam Rehabilitasi
melakukan aktivitas diharapkan Ny. dapat Medik
sehari-hari ditandai melakukan aktivitas. dalammerencana
dengan pasien Kriteria hasil: kan progran
mengatakan lemas dan a. Kemampuan terapi yang tepat.
bantuan pemenuhan melakukan 2. Bantu klien untuk
ADL oleh keluarga aktivitas mengidentifikasi
b. Kemandirian aktivitas yang
pasien dalam mampu dilakukan
memenuhi ADL 3. Bantu untuk
c. mampu memilih aktivitas
menggerakkan konsisten
anggita tubuh yangsesuai
dengan baik. dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan
social
4. Bantu untuk
mengidentifikasi
dan mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
5. Sediakan
penguatan positif
bagi yang aktif
beraktivitas

14
6. Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan

7. Monitor respon
fisik, emoi, social
dan spiritual

2.4 IMPLEMENTASI

No Tanggal Jam Pelaksanaan Evaluasi TTD


Dx 13 07.00 Melakukan Pasien dengan
1 November pendekatan kesadaran
2016 pada pasien penuh
dan keluarga Pasien mau
dengan cara bekerja sama
3S (senyum, dengan perawat
sapa, sentuh)
07.30 Pasien bisa
Melakukan
untuk
monitoring
beristirahat
terhadap
Pasien
nutrisi yang
dibutuhkan meminum obat
08.00 oleh pasien sesuai jadwal.
Memberitahu
pasien untuk
istirahat yang
08.15 cukup
Memberikan dan
menyiapkan
terapi obat sesuai
advis dokter / tim
medis :
Ranitidin 11
gr(Inj.) 1 ampul
Acran 11
gr(Inj.) 1 ampul
Infus Rl 7
tetes/menit

15
Cefotaxime 31 gr
tablet oral
Caprob 21
ampul/IV drip
Tomit 21
ampul/IV drip
Dx 13 08.16 meobservasi klien
2 November kehilangan/ mengatakan
2016 gangguan badannya
keseimbangan masih
gaya jalan dan lemas,kepala
pusing.
kelemahan otot.
08.30 memberikan Lingkungan
lingkungan sudah tidak
tenang batasi berisik
Pasien istirahat
pengunjung dan
kurangi suara setelah
melakukan
bising
09.10 menganjurkan terapi
Pasien
klien istirahat
bila terjadi kooperatif
09.40 dengan tim
kelelahan
berkolaborasi medis
dengan tim medis
dalam pemberian
terapi infuse

2.5 EVALUASI

No Tanggal Dx Keperawatan Evaluasi TTD


1 13 Gangguan rasa nyaman nyeri S: Pasien mengatakan
November berhubungan dengan nyeri sudah berkurang
2016 peningkatan tekanan darah O: Pasien dapat tidur
yang ditandai dengan nyeri nyenyak

16
dan pusing. A: Tujuan sudah tercapai
P: Intervensi selesai

2 13 Intoleransi aktivitas S: Pasien mengatakan


November berhubungan dengan masih lemas, lesu.
2016 kelemahan fisik O: Pasien belum bisa
mandiri dalam melakukan
aktivitasnya
A: Tujuan sebagian
tercapai
P: lanjutkan intervensi

BAB III

PENUTUP

17
3.1 Kesimpulan

Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arterosclerosis (pengerasan


arteri) adalah dua kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit
kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga
menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik untuk
mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum berhasil
sepenuhnya, hal ini dikarenakan banyak faktor penghambat yang
mempengaruhi seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian,
klasifikasi, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi) dan juga
perawatannya.

3.2 Saran

Petugas kesehatan khususnya perawat yang berada dalam bidang


medikal bedah agar dapat menggunakan senam jantung sebagai salah satu
terapi non farmakologis untuk menurunkan tekanan darah dan denyut nadi
istirahat pada pasien hipertensi stadium satu dan sebagai suatu bentuk
latihan untuk penanganan dan pencegahan kompikasi hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

18
Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi
Dietisien Indonesia. Penuntun Diet;Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT
Gramedia Pustaka Utama

Aaronson & Ward. (2010). At a glance sistem kardiovaskular edisi 3.


Jakarta: Erlangga.

Janssen. (2003). Hipertensi penyebab utama penyakit jantung.


Retrieved November 13, 2016. from http://mediaindonesia.com

Nurkhalida. (2003). Faktor faktor resiko hipertensi grade I pada


masyarakat. Retrieved November 13, 2016. from
http://eprints.undip.ac.id/5265/

19
LAMPIRAN

1. SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

Topik : Hipertensi
Sub Topik : Pengertian, penyebab. Tanda dan gejala, Pengobatan dan
pencegahan hipertensi
Sasaran : Warga Desa Sumber sari
Tempat : Rumah warga Desa Sumber sari
Hari/Tanggal : Rabu, 09 November 2016
Waktu : 15 menit
Penyuluh : Denis Aprilia

I. Analisa Data
A. Kebutuhan Peserta Didik
Masyarakat desa Sumber sari mempunyai karakteristik bervariasi.
Berdasarkan survey yag telah dilakukan masyarakat desa Sumber sari
mayoritas gemar mengkonsumsi makanan dnegan kadar garam yang
tinggi, hal itulah yang kemungkinan menjadi salah satu pendukung
penyebab terjadinya kejadian hipertensi di desa Sumber sari, maka dari itu
perlu diadakan penyuluhan yang penyuluhan itu berfungsi untuk memberi
pengetahuan kepada masyarakat yang belum mengetahui hal tentang
hipertensi.
B. Karakteristik Peserta Didik
Masyarakat desa Sumber sari yang rata-rata berpendidikan SD s/d SMA

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, masyarakat desa Sumber sari yang
mengalami hipertensi dapat memahami penyakitnya dengan baik.

20
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit, diharapkan
masyarakat desa Sumber sari dengan hipertensi mampu:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan penyebab terjadinya hipertensi
c. Menyebutkan akibat hipertensi
d. Pencegahan hipertensi

IV. Materi (Terlampir)


a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab terjadinya hipertensi
c. Akibat hipertensi
d. Pencegahan hipertensi

V. Metode
Ceramah dan diskusi

VI. Media
Lembar balik dan leaflet

VII. Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 Pembukaan Memberikan salam Menjawab salam
2 menit Perkenalan Mendengarkan
Menjelaskan TIU dan TIK dan
Menyebutkan materi yang akan
memperhatikan
diberikan
2. Inti Menanyakan (review) kepada Menjawab
10 menit
ibu-ibu tentang pertanyaan
hipertensi/tekanan darah tinggi penyuuhan
Mendengarkan
menurut pengetahuan warga
Menjelaskan materi tentang: dan
a. Pengertian hipertensi
memperhatikan
b. Penyebab terjadinya
Bertanya pada
hipertensi
c. Akibat hipertensi penyuluh bila
d. Pencegahan hipertensi masih ada yang
belum jelas
3 Penutup Evaluasi Menjawab
3 menit Menyimpulkan pertanyaan
Mengucapkan salam penutup

21
Memperhatikan
Menjawab salam

VIII. Evaluasi
Jelaskan Pengertian hipertensi?
Sebutkan Penyebab hipertensi?
Sebutkan Ciri-ciri hipertensi?
Sebutkan Cara-cara pencegahan hipertensi?

IX. Referensi
Alodokter. 2016. Pengertian Hipertensi. Diambil pada tanggal 05 November
2016.
http://www.alodokter.com/hipertensi

Gunawan, Lany.2001. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi . Yogyakarta :


Kanisius

2. TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada
populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).

Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus


menerus sehingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah
110/90 mmHg. Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah
perifer dan kardiak output (Wexler, 2002)

Berdasarkan bentuk hipertensi,yaitu hipertensi diastolic,campuran,dan


sistolik:

22
Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan
diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik. Biasanya ditemukan pada
anak-anak dan dewasa muda.Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang
meninggi) yaitu peningkatan tekanan darah pada sistol dan diastol. Hipertensi
sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan sistolik
tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia
lanjut. (Gunawan, 2001)

3. FOTO

23
4. LEAFLET

24

Anda mungkin juga menyukai