PENCEGAHAN HIPERTENSI
MAKALAH
oleh :
Kelompok 5
MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas Promosi Kesehatan Dalam Keperawatan
dengan dosen pembimbing Ns. Peni Perdani J, M.Kep.
oleh :
Kelompok 5
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. Atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pencegahan
3
Hipertensi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi
Kesehatan Dalam Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ns. Peni Perdani J, M.Kep., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan makalah ini;
2. teman- teman kelas D angkatan 2015 yang telah memberi dorongan dan
semangat;
3. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
4
mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang
tekanan darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-
usaha baik untuk mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum
berhasil sepenuhnya, hal ini dikarenakan banyak faktor penghambat yang
mempengaruhi seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian,
klasifikasi, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi) dan juga perawatannya.
Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukan
prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7% (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia).
Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan
sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat,
hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu diadakan
upaya-upaya untuk menekan angka peyakit hipertensi terlebih bagi penderita
hipertensi perlu diberikan perawatan dan pengobatan yang tepat agar tidak
menimbukan komplikasi yang semakin parah. Selain itu pentingnya pemberian
asuhan keperawatan pada pasien hipertensi juga sangat diperlukan untuk
melakukan implementasi yang benar pada pasien hipertensi.
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan asuhan keperawatan dengan pasien hipertensi
2. Menjelaskan pengertian hipertensi
5
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Ny.Ani adalah seorang ibu rumah tangga berumur 34 tahun, Ny.Ani memiliki dua
orang anak. Suami Ny.Ani adalah seorang kuli bangunan, Ny.Ani mengatakan
sebelumnya tidak memiliki riwayat hipertensi tetapi setelah melahirkan anak ke
6
dua Ny.Ani menjadi memiliki penyakit hipertensi sehingga harus dilakukan
operasi sesar saat melahirkan anak ke dua. Ny.Ani berpendapat bahwa penyakit
yang dideritanya adalah enyakit keturunan, karena ibu darii Ny.Ani juga
menderita Hipertensi, selain itu kakak dari Ny.Ani juga menderita hipertensi.
Ketika tekanan darah tinggi Ny.Ani megeluhkan pusing, berat di tengkuk bagian
kepala, hawanya pengen tidur dan aktivtasnya menjadi terganggu. Ny.Ani juga
gemar mengkonsumsi belimbing dan mentimun untuk penanganan pertaman
ketika dirasa tekanana darahnya naik.
2.1 PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
1. Diagnosa Medik:
Hipertensi
2. Keluhan Utama:
Pasien mengatakan kapala pusing, nyeri pada seluruh tubuh, sakit kepala
disertai leher terasa tegang dan kaku.
7
Pasien mengeluhkan kepala pusing, badan terasa lesu dan nyeri, leher dan
tengkuk terasa tegang disertai rasa berat, pasien mengatakan sulit
beraktivitas.
Pasien mengatakan bahwa bila sakit harus segera diatasi, baik dengan
cara-cara tradisional seperti makan buah-buahan yang dapat menurunkan
hipertensi seperti belimbing, mentimun, semangka, ataupun cara-cara yang
modern seperti berobat ke dokter.
8
3. Pola eliminasi:
BAK
- Frekuensi :-
- Jumlah :-
- Warna :-
- Bau :-
- Karakter :-
- Alat Bantu : pasen tidak terpasang kateter
- Kemandirian : mandiri
- Lain :-
BAB
Pasien mengatakan BAB normal seperti biasanya
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi / ROM
9
Durasi : pasien mengatakan jika durasi tidur bertambah karena badannya
nyeri semua
Gangguan tidur : pasien banyak tidur
Keadaan bangun tidur : pasien bangun dengan badan pegal-pegal dan
pusing
Lain-lain :-
10
11. Sistem nilai & keyakinan
-
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
GCS=
Kesadaran compos metis
Tanda vital:
Interpretasi :
1. Kepala
Kepala simetris, tidak ada jejas, distribusi rambut normal, rambut hitam
dan ada rambut yang putih, rambut berketombe dan berminyak, tidak ada
lesi, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
2. Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, distribusi bulu
mata merata, bagian kelopak dalam mata bersih, penglihatan baik menurut
keluarga pasien, mata sebelah kiri terasa silau bila terkena cahaya, mata
tidak simetris, sebelah kiri sedikit menyipit.
3. Telinga
Bagian luar telinga kanan dan kiri bersih dan tidak terdapat serumen, tidak
ada kelainan bentuk, tidak ada massa serta menurut keluarga pasien
pendengaran normal, warna kulit telinga sama dengan warna kulit
sekitarnya.
11
4. Hidung
Tidak terdapat kelainan bentuk, tulang hidung simetris, lubang hidung
normal, tidak ada lesi maupun jejas, tidak ada massa, warna kulit hidung
sama dengan warna di sekitarnya.
5. Mulut
Mukosa bibir lembab, warna merah coklat, bibir simetris, tidak ada massa,
tidak ada luka.
6. Leher
- Leher pasien terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, tidak ada
benjolan ataupun pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit dileher sama
dengan warna kulit sekitarnya, tidak ada massa pasien merasa leher
kaku.
7. Dada
I : Dada pasien terlihat simetris, tidak ada pembesaran
P: -
P: -
A: -
8. Abdomen
I :-
A: -
P:-
P:-
9. Urogenital
-
10. Ekstremitas
- Ekstremitas atas dan bawah dapat berfungsi secara baik
12
Analisa Data :
Kebutuhan ADL
dibantu sebagian
2.3 INTERVENSI
13
pada bagian tengkut a.Jumlah jam tidur dalam dll)
belakang batas normal. 3. Fasilitasi untuk
b.Pola tidur, kualitas mempertahankan
dalam batas normal aktivitas sebelum
c.Perasaan fresh sesudah tidur
tidur/istirahat 4. Ciptakan
d.Mampu lingkungan yang
mengidentifikasi hal nyaman
hal yang Kolaborasi
meningkatkan tidur. pemberian obat
14
6. Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
7. Monitor respon
fisik, emoi, social
dan spiritual
2.4 IMPLEMENTASI
15
Cefotaxime 31 gr
tablet oral
Caprob 21
ampul/IV drip
Tomit 21
ampul/IV drip
Dx 13 08.16 meobservasi klien
2 November kehilangan/ mengatakan
2016 gangguan badannya
keseimbangan masih
gaya jalan dan lemas,kepala
pusing.
kelemahan otot.
08.30 memberikan Lingkungan
lingkungan sudah tidak
tenang batasi berisik
Pasien istirahat
pengunjung dan
kurangi suara setelah
melakukan
bising
09.10 menganjurkan terapi
Pasien
klien istirahat
bila terjadi kooperatif
09.40 dengan tim
kelelahan
berkolaborasi medis
dengan tim medis
dalam pemberian
terapi infuse
2.5 EVALUASI
16
dan pusing. A: Tujuan sudah tercapai
P: Intervensi selesai
BAB III
PENUTUP
17
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
18
Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi
Dietisien Indonesia. Penuntun Diet;Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT
Gramedia Pustaka Utama
19
LAMPIRAN
1. SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI
Topik : Hipertensi
Sub Topik : Pengertian, penyebab. Tanda dan gejala, Pengobatan dan
pencegahan hipertensi
Sasaran : Warga Desa Sumber sari
Tempat : Rumah warga Desa Sumber sari
Hari/Tanggal : Rabu, 09 November 2016
Waktu : 15 menit
Penyuluh : Denis Aprilia
I. Analisa Data
A. Kebutuhan Peserta Didik
Masyarakat desa Sumber sari mempunyai karakteristik bervariasi.
Berdasarkan survey yag telah dilakukan masyarakat desa Sumber sari
mayoritas gemar mengkonsumsi makanan dnegan kadar garam yang
tinggi, hal itulah yang kemungkinan menjadi salah satu pendukung
penyebab terjadinya kejadian hipertensi di desa Sumber sari, maka dari itu
perlu diadakan penyuluhan yang penyuluhan itu berfungsi untuk memberi
pengetahuan kepada masyarakat yang belum mengetahui hal tentang
hipertensi.
B. Karakteristik Peserta Didik
Masyarakat desa Sumber sari yang rata-rata berpendidikan SD s/d SMA
20
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit, diharapkan
masyarakat desa Sumber sari dengan hipertensi mampu:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan penyebab terjadinya hipertensi
c. Menyebutkan akibat hipertensi
d. Pencegahan hipertensi
V. Metode
Ceramah dan diskusi
VI. Media
Lembar balik dan leaflet
21
Memperhatikan
Menjawab salam
VIII. Evaluasi
Jelaskan Pengertian hipertensi?
Sebutkan Penyebab hipertensi?
Sebutkan Ciri-ciri hipertensi?
Sebutkan Cara-cara pencegahan hipertensi?
IX. Referensi
Alodokter. 2016. Pengertian Hipertensi. Diambil pada tanggal 05 November
2016.
http://www.alodokter.com/hipertensi
2. TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada
populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).
22
Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan
diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik. Biasanya ditemukan pada
anak-anak dan dewasa muda.Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang
meninggi) yaitu peningkatan tekanan darah pada sistol dan diastol. Hipertensi
sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan sistolik
tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia
lanjut. (Gunawan, 2001)
3. FOTO
23
4. LEAFLET
24