OLEH:
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat buah ruang yang
terletak di rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah
kiri sternum. Ruang jantung terdiri atas dua ruang yang berdinding tipis
disebut atrium (serambi) dan dua ruang yang berdinding tebal disebut
ventrikel (bilik) (Muttaqin, 2009).
Jantung memiliki berat sekitar 300 gr, meskipun berat dan ukurannya
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, beratnya aktifitas fisik, dll.
Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60 sampai 80 kali per menit,
menyemburkan sekitar 70 ml darah dari kedua ventrikel per detakan, dan
keluaran totalnya sekitar 5 L/ menit (Smeltzer dan Bare, 2002).
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut
pericardium, lapisan tengah atau miokardium merupakan lapisan berotot, dan
lapisan dalam disebut endokardium. Organ jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu
2 ruang yang berdinding tipis, disebut atrium, dan 2 ruang yang berdinding
tebal disebut ventrikel.
a. Atrium
- Atrium kanan, berfungsi sebagai tempat penampungan darah yang
rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui
vena cava superior, vena cava inferior, serta sinus koronarius yang
berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel
kanan dan selanjutnya ke paru.
- Atrium kiri, berfungsi sebagai penerima darah yang kaya oksigen dari
kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir
ke ventrikel kiri, dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.
b. Ventrikel
Permukaan dalam ventrikel memperlihatkan alur-alur otot yang
disebut trabekula. Beberapa alur tampak menonjol, yang disebut muskulus
papilaris. Ujung muskulus papilaris dihubungkan dengan tepi daun katup
atrioventrikuler oleh serat-serat yang disebut korda tendinae. dengan tepi
daun katup atrioventrikuler oleh serat-serat yang disebut korda tendinae.
- Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kanan dan
dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
- Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke
seluruh tubuh melalui aorta.
Kedua ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
a. Katup atrioventrikuler.
Oleh karena letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katup
atrio-ventrikuler, yaitu katup trikuspidalis yang merupakan katup yang
terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan, serta mempunyai 3
buah daun katup. Katup mitral/ atau bikuspidalis. Merupakan katup yang
terletak di antara atrium kiri danventrikel kiri, serta mempunyai 2 buah
katup. Selain itu katup atrioventrikuler berfungsi untuk memungkinkan
darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada fase diastole
ventrikel, dan mencegah aliran balik pada saat sistole ventrikel (kontraksi).
b. Katup semilunar.
- Katup pulmonal.
Terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari
ventrikel kanan.
- Katup aorta.
Terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup semilunar ini
mempunyai bentuk yang sama, yakni terdiri dari 3 daun katup yang
simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan
sebuah cincin serabut. Adapun katup semilunar memungkinkan darah
mengalir dari masingmasing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta
selama sistole ventrikel, dan mencegah aliran balik waktu diastole
ventrikel. (Ulfah dan Tulandi, 2001)
B. Definisi
Cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak,
bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung
ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan sangat
cepat begitu gejala dan tanda tampak (American Heart Association,2015).
Jameson, dkk (2005), menyatakan bahwa cardiac arrest adalah penghentian
sirkulasi normal darah akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara efektif.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa henti
jantung atau cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara mendadak
untuk mempertahankan sirkulasi normal darah untuk memberi kebutuhan oksigen
ke otak dan organ vital lainnya akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi
secara efektif
C. Etiologi
a. Fibrilasi ventrikel
Merupakan kasus terbanyak yang sering menimbulkan kematian
mendadak,pada keadaan ini jantung tidak dapat melakukan fungsi
kontraksinya,jantung hanya mampu bergetar saja. Pada kasus ini tindakan
yang harus segera dilakukan adalah CPR dan DC shock atau defibrilasi.
b. Takhikardi ventrikel
Mekanisme penyebab terjadinyan takhikardi ventrikel biasanya karena
adanya gangguan otomatisasi (pembentukan impuls) ataupaun akibat
adanya gangguan konduksi. Frekuensi nadi yang cepat akan menyebabkan
fase pengisian ventrikel kiri akan memendek, akibatnya pengisian darah
keventrikel juga berkurang sehingga curah jantung akan menurun. VT
dengan keadaan hemodinamik stabil, pemilihan terapi dengan medika
mentosa lebih diutamakan. Pada kasus VTdengan gangguan hemodinamik
sampai terjadi henti jantung (VT tanpa nadi), pemberian terapi defibrilasi
dengan menggunakan DC shock dan CPR adalah pilihan utama.
c. Pulseless Electrical Activity (PEA)
Merupakan keadaan dimana aktifitas listrik jantung tidak menghasilkan
kontraktilitas atau menghasilkan kontraktilitas tetapi tidak adekuat
sehingga tekanan darah tidak dapat diukur dan nadi tidak teraba. Pada
kasus ini CPR adalah tindakan yang harus segera dilakukan.
d. Asistole
Keadaan ini ditandai dengan tidak terdapatnya aktifitas listrik pada
jantung, dan pada monitor irama yang terbentuk adalah seperti garis lurus.
Pada kondisi ini tindakan yang harus segera diambil adalah CPR.
D. Manifestasi klinis
Tanda- tanda cardiac arrest menurut Diklat Ambulans Gawat Darurat 118 (2010)
yaitu:
F. Penatalaksanaan
Pada penanganan korban cardiac arrest dikenal istilah rantai untuk bertahan hidup
(chin of survival); cara untuk menggambarkan penanganan ideal yang harus
diberikan ketika ada kejadian cardiac arrest. Jika salah satu dari rangkaian ini
terputus, maka kesempatan korban untuk bertahan hidup menjadi berkurang,
sebaliknya jika rangkaian ini kuat maka korban mempunyai kesempatan besar
untuk bisa bertahan hidup.
.
H. Clinical Pathway
Obstruksi arteri
koroner
a. Faktor yang tidak dapat diubah seperti: usia, jenis kelamin, riwayat
penyakit jantung
b. Faktor yang dapat diubah seperti: gaya hidup (merokok, gangguan
toleransi gula, diet tinggi lemak jenuh), serta penyalahgunaan obat.
AHA, 2017. About Cardiac Arrest. Diakses pada tanggal 03 Oktober 2020.
Tersediadalam:http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/More/Cardi
acArrest/About-Cardiac-
Arrest_UCM_307905_Article.jsp#.WNIGUN_RXwt.
Hudak & Gallo. 2001. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia