I. Identitas Klien
1. Nama : Tn.A
2. No. RM : 0000030474x
3. Tanggal lahir/ Umur : 03-06-1973
4. Alasan masuk RS :
Pasien datang ke rumah sakit dengan rujukan dari puskesmas dengan riwayat jatuh dari
ketinggian.
5. Diagnosa medis: : COR + V.Appertum regio parietal sinistra + monoplegia ekutrivitar kanan
bawah + spinal cord injury C6
II. Pengkajian
A. Primary Survey
1. Respon
GCS pasien E-4, V-5, M-6. Pasien mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan sesuai dengan
konteks pertanyaan, mampu mengikuti perintah dengan baik.
2. Airway
Klien mampu berbicara, saluran nafas pasien paten, tidak ada sumbatan saluran pernafasan.
Tidak ada snoring, tidak ada gurgling. Pasien terpasang fiksasi di leher karena dicurigai
mengalami fraktur servical.
3. Breathing
Respiratory rate pasien 24x/menit, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada suara
nafas tambahan, tidak ada pernafasan cuping hidung, saturasi oksigen 100%, tidak ada tanda
sianosis,
4. Circulation
Frekuensi nadi 81 x/menit, irama teratur, tekanan darah 85/50 mmHg, capillary refill <2 detik,
akral hangat, suhu tubuh 37oC. produksi urin 100 cc.
5. Disability
Pasien mampu merespon suara dengan tepat, mampu menjawab pertanyaan yang diajukan sesuai
dengan konteks pertanyaan, mampu mengikuti perintah.
6. Exposure
Terdapat luka di bagian kepala, telah dilakukan hecting oleh perujuk, terdapat luka di kaki
kanan, terdapat luka di kedua tangan. Tidak dapat perdarahan aktif.
B. Secondary Survey
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke rumah sakit dengan rujukan dari puskesmas pada pukul 10.30 dengan Riwayat
jatuh dari ketinggian. Berdasarkan data yang didapatkan dari keluarga pasien, pasien jatuh dari
ketinggian sekitar 1,5-1,8 meter dengan kepala jatuh terlebih dahulu. Setelah jatuh pasien
sempat tidak sadarkan diri selama 5 menit, tidak ada mual, tidak ada muntah, tidak ada kejang.
Keluarga segera membawa pasien ke puskesmas. Dari catatan rujukan puskesmas, didapatkan
data bahwa pasien datang dengan luka di kepala, perdarahan aktif di kaki dan kaki kanan tidak
dapat digerakkan. GCS 4-5-6, TD 100/70 mmHg, nadi 100x/menit, suhu tubuh 36 oC, serta hasil
rapid test non-reaktif serta pasien dipasang DC di puskesmas.
2. Riwayat Kesehatan Terdahulu :
a. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan belum pernah melakukan pemeriksaan gula darah, tidak memiliki
Riwayat darah tinggi.
Keadaan Umum
GCS pasien 456, pasien nampak sedikit gelisah,
b. Leher
Inspeksi : terpasang fiksasi di leher pasien karena dicurigai tedapat fraktur servical
c. Dada
Jantung:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ic teraba di ICS ke 5 mid klavikula sinestra
Perkusi: suara nafas pekak
Auskultasi: Bunyi jantung I dan II lup dup
Paru-paru:
Inspeksi: Tidak ada jejas di dada
Palpasi: Pengembangan dada kuat angkat ka/ki
Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi: Suara nafas vesikuler
d. Abdomen
Inspeksi: Tidak ada jejas
Auskultasu: Bising usus terdengar 23x/menit
Kuadran I sonor kuadran II, III, IV tympani
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
e. Urogenital
Terpasang DC.
f. Ekstremitas
Atas
Look : terdapat luka ditangan kanan dan kiri tidak terdapat pembengkakan,
Feel : CRT: <2 detik, akral hangat
Move : kekuatan otot 5/5
Bawah : terdapat luka dikaki kanan dan kiri, terdapat memar di kaki kanan
Feel : akral hangat
Move : kekuatan otot 1/5
g. Punggung
Tidak dilakukan pemeriksaan pada punggung karena pasien dicurigai mengalami fraktur servical
7. Tindakan Pre-Hospital
Keluarga mengatakan segera membawa pasien ke puskesmas setelah kejadian.
8. Pemeriksaan Penunjang
- CT Scan
- ECG
Pengambil data,
Selasa, 6 Oktober 2020