Anda di halaman 1dari 28

1

HASIL OBSERVASI FENOMENA PEMBELAJARAN KEJURUAN


DI SMK RUJUKAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pembelajaran


yang dibimbing oleh Prof. Dr. Amat Mukadis, M.Pd. dan
Dr. Syaad Patmanthara, M.Pd.

Oleh:
1. Ahmad Khakim Amrullah NIM 160551800881
2. Armanda Prastiyan Pratama NIM 160551800194
3. Dhaniyar NIM 160661800945
4. Dian Julianto Wahyudi NIM 160551800366
5. Dyah Ayu Fladya Rizky NIM 160551801139
6. Fikha Rizky Aullia NIM 160551800584
7. Muhammad Luqman Hakim NIM 160551801184
8. M. Nuzuluddin NIM 160551801128
9. Muhammad Rizki Irwanto NIM 160551801214
10. Rahmat Irsyada NIM 160551801216
11. Roshifuliman NIM 160551800981

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEJURUAN
MARET 2017
1

Daftar Isi

1. SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi


A. INPUT
Kurikulum............................................................................................... 4
Sumber Daya Manusia............................................................................ 4
Sumber Belajar........................................................................................ 5
B. PROSES
Pelaksanaan............................................................................................. 6
Evaluasi................................................................................................... 8
C. HASIL
Produk..................................................................................................... 8
Output...................................................................................................... 9
Outcome.................................................................................................. 11

2. SMKN 2 Malang
A. INPUT
Kurikulum............................................................................................... 12
Sumber Daya Manusia............................................................................ 12
Sumber Belajar........................................................................................ 12
B. PROSES
Pelaksanaan............................................................................................. 12
Evaluasi................................................................................................... 13
C. HASIL
Produk..................................................................................................... 13
Output...................................................................................................... 13
Outcome.................................................................................................. 14

3. SMKN 1 Probolinggo
A. INPUT
Kurikulum............................................................................................... 16
Sumber Daya Manusia............................................................................ 17
Sumber Belajar........................................................................................ 17
B. PROSES
Pelaksanaan............................................................................................. 18
Evaluasi................................................................................................... 18
C. HASIL
Produk..................................................................................................... 18
Output...................................................................................................... 19
Outcome.................................................................................................. 19
2

4. ANALISIS
A. INPUT.................................................................................................... 20
B. PROSES................................................................................................. 21
C. HASIL .................................................................................................... 22

5. KESIMPULAN........................................................................................... 23

Daftar Rujukan............................................................................................... 24
Dokumentasi ................................................................................................... 25
1

HASIL OBSERVASI FENOMENA PEMBELAJARAN KEJURUAN


DI SMK RUJUKAN

SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja unggul, akses besar,
dan efekif dalam mengelola institusi serta mendampingi SMK aliansinya dalam
pelaksanaan proses pembelajaran bermutU. Tujuan SMK Rujukan adalah untuk
meningkatkan mutu, akses besar, dan efektif sebagai penjamin mutu. SMK
Rujukan di targetkan dapat menjadi rujukan tentang mutu dalam pengelolaan
institusi, proses pembelajaran, penilaian, layanan prima, serta kebekerjaan siswa
SMK. Sasaran kedepannya meburut PSMK akan dibuat 1650 SMK rujuka yang
memiliki masing-masing 3-4 SMK aliansi.

SMK Rujukan merupakan SMK terpilih dan tidak semua SMK dapat
menjadi SMK Rujukan. Untuk dapat menjadi SMK rujukan, suatu SMK harus
memenuhi beberapa persyaratan yang menjadi kriteria SMK Rujuaka. Adapun
kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi SMK Rujukan, yaitu:

1. Jumlah siswa > 1000 (untuk Jawa, atau murid terbanyak di daerahnya)
2. guru produktif yg cukup (>75 Guru)
3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m2
4. jaringan kerja sama industri > 100 industri.
5. fasilitas sarana dasar yg baik.
6. Letak sekolah di lokasi strategis
7. kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan lulusan dan nilai UN.
8. fungsi sebagai TUK first party
9. Siswa yang berkarakter baik.
10. Memiliki 3 SMK aliansi
11. Menguasai 2 bahasa asing.
2

1. SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI

SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang (SMK MUTU)


berdiri pada tahun 1994 atas prakarsa tokoh dan pimpinan cabang
Muhammadiyah Gondanglegi Malang. Penandatanganan SK Pendiirian oleh
Menteri Pendidikan Nasional RI, No 23428/MPK, tanggal 24-07-1994
dengan NSS : 324051815015
SMK Mutu Menempati Areal tanah 20.000 m2 dari target ideal
lahan 40.000 m2. Diantaranya 10.000 m2 di kampus 1, JL KH. Achmad
Dahlan dan 10.000 m2 di Kampus 2 di jalan Singajayan Gondanglegi yang
saat ini sedang di bangun gedung The Titanium Building 7 Lantai. Kampus 1
digunakan untuk ruang praktek siswa (RPS) dan Workshop dan kampus 2
digunakan untuk pusat layanan siswa, perkantoran, ruang teori, digital library,
ruang IT, Auditorium dan public area
SMK MUTU dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang
menggembirakan. Tiga tahun awal berdiri (1997) , memiliki 246 siswa
dengan 9 rombongan belajar dan 22 PTK. Pada tahun 2013/2014, SMK
MUTU mendidik lebih dari 2000 siswa dan 50 rombongan belajar dengan 72
orang PTK. Diantaranya 90% bergelar Sarjana dan 10% Pascasarjana.
Mendukung pelayanan prima, SMK MUTU didukung 24 tenaga
kependidikan
Status kelembagaan SMK MUTU, Terakreditasi A (Amat Baik)
dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah /Madrasah (BAN-S/M). SMK
MUTU adalah pelopor penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008
di Malang Raya. Sebagai wujud komitmen pada kualitas, alumni SMK
MUTU rata-rata 48% terserap kerja sebelum lulus, 37% terserap kerja pada
tahun pertama dan 15% diantaranya melanjutkan ke perguruan tinggi.
Tahun 2013, SMK MUTU telah menorehkan prestasi yang
membanggakan; dinobatkan sebagai SMK Excelent dari Majelis Dikdasmen
PWM Jawa Timur, SMK unggulan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah
Jakarta, Penghargaan Anugerah Energi Alternatif dari Kementrian ESDM RI.
Dan Persembahan karya terbaiknya bagi bangsa, Lounching Smart Education
Hybrid Solar Car (Mobil Listrik Bertenaga Matahari)
3

SMK MUTU Gondanglegi sekolah rujukan yang menerapkan


teaching factory. Bukan hanya sekolah rujukan, namun SMK MUTU
Gondanglegi ini juga memiliki banyak gelar lain, yaitu:

a. SMK Rujukan dari Direktorat PSMK Kemdikbud RI


b. Sekolah Excellent dari Majelis Dikdasmen PWM Jatim
c. National MEAward dari Majelis Dikdasmen PWM Jatim
d. SMK Model Tingkat Nasional oleh Majelis Dikdasmen PP
Muhammadiyah Jakarta
e. Best Practice Vocational School dari Majelis Dikdasmen PP
Muhammadiyah
f. Masuk dalam 36 SMK terbaik nasional

Selain gelar-gelar yang dimiliki tersebut, SMK MUTU Gondang legi ini juga
mendapatkan berbagai macam anugrah, diantaranya adalah:

a. Anugrah energy alternatif dari Kementrian Energi dan Sumber Mineral


(ESDM) karena telah mengeluarkan Smart Education Hybrid Solar Car
(Mobil Listrik Bertenaga Matahari)
b. Best education dan educator of the year oleh pusat Rekor Indonesia
c. The prominent Indonesia Leaders Award dari Indonesia Development
Achievment Foundation
d. Indonesian Awardof Educator dari Anugrah Prestasi Insani
e. dsb

Sekolah ini bekerjasama dengan berbagai macam industri, baik


dari dalam maupun luar negeri. SMK MUTU Gondanglegi telah bekerjasama
dengan 392 industri dari dalam dan luar negeri. Sekolah bersama industri
membuaka UPJ (Unit Jasa dan Produksi) yang akan menjadi tempat siswa
belajar langsung pada kenyataan yang menyerupai keadaaan di Industri. Guru
produktif di sekolah ini juga mendapatkan training dan magang di Industri
yang bekerjasama dengan sekolah ini.

Sekolah ini memiliki berbagai macam kelas, diantaranya yaitu


kelas RSBI, kelas entrepreneur, kelas industri, dan kelas 4 tahun. Selain itu,
sekolah ini juga memiliki boarding school. Kelas RSBI dipersiapkan bagi
siswa yang kemampuan dan ketrampilan yang unggul. Kelas entrepreneur di
desain bagi siswa yang mempunyai kompetensi dan keunggulan di bidang
4

kewirausahaan. Kelas industri merupakan kelas yang dirancang bersama


dengan industri menjalin kerjasama dengan sekolah ini. Kelas 4 tahum
dibangun berdasarkan K13 yang diperkasya dengan kompetensi muatan lokal.
Pada kelas 4 tahun, siswa akan belajar dis ekolah selama 2 tahun dan praktek
kerja di industri selama 2 tahun. Sedangkan boarding school diperuntukkan
bagi siswa yang berasal dari luar malang. Siswa dari luar malang tersebut
akan disediakan asrama. Boarding school ini bekerja sama dengan PCM
Gondanglegi.

A. INPUT

Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di SMK MUTU Gondanglegi adalah
Kurikulum 2013 yang menekankan pada teaching factory.
Kurikulum untuk kelas industri akan dirancang bersama dengan
industri yang bekerjasama dengan sekolah ini. Industri akan terlibat
langsung mulai dari proses rekrutmen siswa baru, perencanaan dan
desain bengkel, pengadaan bahan dan alat praktek, pelatihan dan
workshop guru produktif, standarisai proses pembelajaran dan
praktek, materi ujian akhir kompetensi keahlian, rekrutmen, hingga
penempatan kerja.

Sumber Daya Manusia


Pada tahun 2016, siswa di SMK MUTU Gondanglegi berumlah 2300
siswa yang berjumlah 65 rombongan belajar dan dikelompokkan
menjadi 18 macam kompetensi keahlian, yaitu:
a. Teknik Kendaraan Ringan
b. Teknik Sepeda Motor
c. Teknik Ototronik
d. Instalasi Instalasi Tenaga Listrik
e. Teknik Alat Berat
f. Teknik Bodi Otomotif
g. Teknik Pendingin dan Tata Udara
h. Perbankan
i. Administrasi Perkantoran
j. Teknik Komputer dan Jaringan
5

k. Multimedia
l. Farmasi
m. Keperawatan
n. Analisis Kesehatan
o. Perhotelan
p. Tata Boga
q. Desain Fesyen
r. Spa dan Beauty Teraphy

Pendidik di SMK MUTU Gondanglegi berjumlah 82 orang dan


tenaga kependidikan berjumlah 82 orang. Pendidik di sekolah ini
85% bergelar sarjana dan 15% pascasarjana. Guru produktif di SMK
MUTU Gondanglegi akan di tes terlebih dahulu, guru yang tidak
memenuhi standar tidak boleh mengajar pada teaching factory. Guru
yang sudah sesuai dengan kriteria akan melakukan training dan
magang di industri selama satu bulan sebelum anntinya akan
menerapkan teaching factory di sekolah ini.

Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan di SMKN 1 Probolinggo terdiri dari
berbagai macam, diantaranya adalah buku teks. Namun sumber
belajar yang menjadi unggulan di sekolah ini adalah berasal dari
industri yang bekerja sama dengan sekolah ini. Seperti dijelasakan
sebelumnya bahwa sekolah ini menerapkan teaching factory,
sehingga sumber belajar yang menyerupai industri dapat
dimanfaatkan siswa untuk memahami materi.

B. PROSES

Pelaksanaan

Proses pembelajaran di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi


mulai mengembangkan metode Teaching Factory. Teaching Factory
sudah dilaksanakan pada beberapa jurusan di SMK tersebut, dan
harapannya semua jurusan dapat menerapkan Teaching Factory
untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya. Beberapa
perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan SMK
6

Muhammadiyah 7 Gondanglegi dalam pelaksanaan Teaching


Factory adalah :
a. Yamaha
b. Daihatsu
c. Pabrik Gula Krebet
d. Rumah Sakit UMM
e. Samsung (dalam proses menjalin kesepakatan)
Dalam pelaksanaan Teaching Factory ini, pihak SMK dituntut
untuk menyelaraskan standar kurikulum yang ada di sekolah dengan
kurikulum yang dibutuhkan di dunia industri. Sebagai contoh,
Daihatsu memberi syarat kepada kelas X yang terlibat dalam proses
Teaching Factory untuk menyelesaikan 10.000Km tune up. Pihak
industri lain juga memberikan syarat tersendiri sesuai dengan
kebutuhan perusahaan mereka untuk dapat diterapkan dalam
Teaching Factory.
Standarisasi kurikulum yang dilakukan juga meliputi
standarisasi guru produktif. Guru prouktif diberikan training selama
1 minggu dan magang selama 1 bulan untuk dapat memenuhi kriteria
yang dibutuhkan perusahaan sebagai guru yang akan berperan dalam
Teaching Factory. Selain guru, sarana dan prasarana dalam Teahing
Factory juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. Sebagai timbal balik, perusahaan yang bekerjasama
dalam Teaching Factory akan mendapatkan rekrutmen dari SMK
Muhammadiyah 7 Gondanglegi yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.

SMK MUTU Gondanglegi memiliki begitu banyak program,


salah satunya dalah program international partnership. Terdapat 5
program internasional yang dikembangkan, yaitu student exchange,
teacher exchange, penempatan prakerin di luar negeri, melanjutkan
studi di luar negeri, dan penempatan lulusan berbakat di luar negeri.
Berikut ini adalah daftar beberapa program yang telah dilakukan
dengan lembaga pendidikan atau industri dari luar negeri :

No Lembaga Program
7

Pendidikan/Industri
1 SMK Aminuddin Baki Student Exchange dan
Malaysia Teacher Exchange
2 Adni international School Student Exchange dan
Malaysia Teacher Exchange
3 Aljunaid School Singapore Student Exchange dan
Teacher Exchange
4 Al-Irsyad School Singapore Student Exchange dan
Teacher Exchange
5 Tottori Junior School Japan Education Development
6 Koryou High School Japan Solar Car Development
7 Tottori Junior School Japan Student Exchange dan
Teacher Exchange
8 Consulat Jenderal USA Student Exchange dan
Teacher Exchange
9 Cabel Otomotif JK Where Labor Recrutment
Malaysia
10 Astra International Labor Recrutment
11 Haihe Education Park China Workshop dan Shortcourse
12 Tianjin Foregent Student Student dan Teacher
Foundation College Shortcourse
13 Tianjin Sino German Student dan Teacher
Vocational College Shortcourse
14 Beijing Automotif Industri Produksi, perakitan dan
Corporation China penjualan mobil SMK
15 Lycee Maupasant Descartes Brevet de Technicien
Prancis Superiur Program
16 Ayuttaya Technical College International Schoolarship
Thailand Program
17 Centre dApprentissage Brevet de Technicien
deiArc Jurassien (CAAJ) Superiur Program
Bern Swiss
18 Guy de Maupassant International Schoolarship
University Prancis Program

Evaluasi
Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan berbagai macam cara. Cara
evaluasi tergantung dengan guru masing-masing.

C. HASIL

Produk
Sesuai dengan yang dijelasakan sebelumnya bahwa sekolah ini
menerapkan teaching factory, sekolah ini menerapkan
8

kewirausahaan secar langsung yang berorientasi pada profit yang


akan menjadi sumber pendapatan bagi sekolah. Produk dari teaching
factory akan dikelola dan dipasarkan pada business center yang
dimiliki sekolah ini.
Adapun UPJ (Unit Produksi dan Jasa) yang dimiliki sekolah ini
meliputi :
a. UPJ Bengkel Mutu Prima kerjasama dengan Pertamina
b. UPJ Bank Mutu kerjasama dengan BNI Syariah
c. UPJ Otomotif Mobil Listrik Bertenaga Matahari kerjasama
dengan BAIC Beijing China
d. UPJ Apotik Mutu Prima
e. UPJ Las Mutu
f. UPJ Elektronika Mutu

Output

Sekolah ini memiliki berbagai macam prestasi sesuai dengan bidang


keahlian yang ada. Berikut ini adalah daftar prestasi dari SMK
MUTU Gondanglegi :

No Lomba/Award Tahun Tingkat


1 Medali emas Theater Robotic di 2016 Internasional
Asean Junior Robotic (AJR)
Malaysia
2 Medali emas Aireal Robotic di Asean 2016 Internasional
Junior Robotic (AJR) Malaysia
3 Medali perak Sumo Robotic di Asean 2016 Internasional
Junior Robotic (AJR) Malaysia
4 Medali perak theater robotic di 2016 Internasional
International Islamic School Robot
Olympiad NTB
5 Special Award Robotic di 2016 Internasional
International Islamic School Robot
Olympiad
6 Medali perak Kontes Robot 2016 Nasional
Nusantara Dikti Jakarta
7 Juara 1 Marine Diesel Assembling 2016 Nasional
Competition ITS Surabaya
8 SMK Perintis Ujian Nasional 2016 Nasional
Berbasis Komputer dari
Kemendikbud RI
9 Medali perak Kontes Robot 2015 Nasional
Nusantara (KRN) Ristek Dikti
Jakarta
9

10 Launching Tour De Java Microbus 2015 Nasional


Suryawangsa 2 oleh Mendikbud RI
Dst.

Lulusan sekolah ini banyak yang diterima bekerja bahkan sebelum


siswa tersebut lulus. Kerjasama yang dilakukan sekolah ini dengan
berbagai macam industri, dan yang bahkan menerapkan teaching
factory membuat banyak siswa yang langsung direkrut ke
perusahaan atau industri itu bahkan sebelum siswa tersebut lulus.
Lulusan SMK MUTU Gondanglegi 48% terserap kerja sebelum
lulus, 37% terserap kerja pada tahun pertama dan 15% diantaranya
melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada tahun 2015, terdapat 478
siswa yang telah menandatangi kontrak kerja sebelum lulus, 38
melanjutkan ke perguruan tinggi, 10 berwirausaha, dan 40 siswa
berada pada masa tunggu.
Berikut ini adalah beberapa DU/DI tempat kerja alumni :
a. PT. COOP Foundation
b. PT. Otsuka Indonesia
c. PT. Kobexindo
d. PT. Pancawana Indonesia
e. PT. Riau Industri
f. PT. Indomarco
g. PT. Indofood Sukses Makmur
h. PT. Indolakto
i. PT. Auto 2000
j. dsb

Bagi siswa yang belum di rekrut oleh industri yang bekerjasama


dengan sekolah, terdapat fasilitas BKK (Bursa Kerja Khusus) yang
akan menjembatani alumni dengan industri. BKK di SMK MUTU
ini ada sejak tahun 2005.

Berikut ini adalah daftar beberapa siswa yang diterima bekerja di


beberapa perusahaan ternama :

No Nama Bekerja
1 Heriyanto Yamaha Devina Malang
2 M. Said Shibamata Tokyo Japan
3 Hendrik Dealer Yamaha Malang
4 Heru PT. Total Kaltim
10

5 Helmi Astra Honda Malang


6 Rahman Pananto Sushi Sakura Jepang di Virginia,
USA
7 Agus Astra International Jakarta
8 Choirina BMT JPMI Blitar
9 Fandi Ahmad PT Pama Persada Palembang
10 Imron Rochman PLN Bangka Belitung
Dst.

Outcome
Penerapan teaching factory dan kerjasama yang dilakukan dengan
berbagai macam industri membuat lulusan mayoritas bekerja pada
bidang yang sesuai, karena banyak lulusan yang langsung di rekrut
pada industri atau perusahaan yang sesuai dengan bidangnya.

2. SMKN 2 MALANG

SMK Negeri 2 Malang terletak di Jl. Veteran No.17 Malang


merupakan tempat yang sangat strategis karena dekat oleh perkantoran, pusat
pembelanjaan, lembaga pendidikan dan tempat ibadah, dimana akomodasi
maupun transportasi dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat.

SMK Negeri 2 Malang memiliki akreditasi A kategori Amat Baik


untuk Kompetensi Keahlian Perawatan Sosial, Usaha Perjalanan Wisata dan
Akomodasi Perhotelan. Dengan luasan area sekolah 19.550 M SMK Negeri
2 Malang memilliki 56 (Lima puluh enam) rombongan belajar (rombel /
kelas), dimana kegiatan belajar mengajar dilakukan pada pagi dan siang hari.

SMK Negeri 2 Malang menyelenggarakan aktivitas pengembangan diri siswa


dilakukan untuk kelas X dan XI berupa ekstrakulikuler sesuai bakat dan
kemampuan siswa. Beberapa prestasi membanggakan dari keikutsertaan
dalam lomba-lomba dan kejuaraan telah diraih oleh SMK Negeri 2 Malang.
Pengembangan diri untuk kelas XII adalah berupa pengayaan/ bimbingan
belajar untuk mata pelajaran Ujian Nasional yaitu Matematika, Bahasa
Inggris dan Bahasa Indonesia.
11

A. INPUT

Sekolah ini termasuk salah satu SMK rujukan di kota malang. Sekolah
ini membawahi beberapa sekolah diantaranya SMK Maharani, SMK
Salahudin, SMK Bina Mandiri, SMK Arjuna, dan SMK Putra Indonesia.
Syarat-syarat dikatakan SMK rujukan salah satunya adalah dari visi dan
misi sekolah untuk mencapai target. Dari segi fasilitas yang berada
disekolah, pemilihan tempat sekolah.

Input Siswa di SMKN 2 Malang diutamakan berasal dari kota.


Ratio perbandingan antara siswa yang berasal dari Kota dan Kabupaten
sekitar 60% : 40%. Kebanyakan siswa berasal dari SMP Sekitar Kota
Malang. Mayoritas tingkat ekonomi siswa SMKN 2 Malang berada pada
menengah kebawah.

Kurikulum

Kurikulum yang diterapkan di SMKN 2 Malang adalah Kurikulum


2013 yang disempurnakan. Prestasi yang menonjol lebih ke jurusan
KPR yang mana jurusan tersebut telah meraih juara di LKS tingkat
nasional

Sumber Daya Manusia


Siswa di SMKN 2 Malang berjumlah 900 orang yang
dikelompokkan menjadi 6 macam jurusan, yaitu:
a. Perawatan sosial,
b. Usaha perjalanan wisata,
c. Akomodasi perhotelan,
d. Jasa Boga,
e. Keperawatan,
f. TKJ.

Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan di SMKN 2 Malang diantaranya
adalah buku teks, sumber belajar yang digunakan lainnya adalah
BSE (Buku Sekolah Elektronik).

B. PROSES
Pelaksanaan
12

- Untuk pembuatan RPP dilakukan diawal, sehingga langsung 1


tahun (dua semester)
- Dalam pelaksanaan praktik siswa siswa terkadang tidak sesuai
dengan panduaan (keterbatasan jam pembelajaran), maka siswa
siswa dapat belajar dengan jobsheet yang telah diberikan oleh
guru dan juga siswa dituntut untuk mengerjakan laporan setelah
praktikum.
- Dalam pembelajaran SMK N 2 Malang (full day) pemberian
tugas rumah (PR) tetap diberikan oleh guru.

Evaluasi
Sejak SMKN 2 Malang ditunjuk sebagai SMK Rujukan, hasil
pembelajaran siswa yang diberikan oleh guru sesuai dengan hasil tes
yang telah diperoleh siswa dengan apa adanya.

C. HASIL

Produk

Berbagai sarana dan prasarana SMK Negeri 2 Malang ini pun cukup
lengkap, diantaranya seperti Klinik/Laboratorium Keperawatan,
Laboratorium Jasa Boga, Hotel (eDOTEL Senior Malang), Travel
dan Pujasera, Laboratorium TKJ, Laboratorium Reservation &
Ticketing, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer,
Perpustakaan, Tempat dan Sarana Ibadah, Koperasi Siswa, dan
masih banyak lagi lainnya. Fasilitas-fasilitas tersebut disediakan
untuk menunjang kebutuhan belajar mengajar di sekolah ini.

Output
Saat ini SMKN 2 Malang menjalin kerjasama dengan pihak
Pertamina dalam pembangunan student centre yang rencananya akan
dapat menampung 2000 orang.
SMKN 2 Malang juga ditunjuk menjadi salah satu Lembaga
Sertifikasi Profesi untuk keperawatan.
SMKN 2 Malang juga bekerjasama dengan mengadakan pelatihan
dengan ASSUS yang mana lulusan nya akan diutamakan dalam
recruitment nya.
13

Outcome
Sebanyak kurang lebih 60% lulusan SMKN 2 Malang melanjutkan
studi di perguruan tinggi, dan sebagian lainnya langsung bekerja.
Mayoritas lulusan bekerja sesuai dengan bidangnya, meskipun masih
banyak yang bekerja di industri atau perusahaan yang kecil.

3. SMKN 1 PROBOLINGGO

SMK Negeri 1 Probolinggo merupakan Sekolah Menengah Kejuruan


yang mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 sejak tahun
2008 dan berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga mampu memenuhi kepuasan
pelanggan.
SMK Negeri 1 Probolinggo merupakan Sekolah Adiwiyata yang telah
mengembangkan Sistem Manajemen Lingkungan dan memiliki 5 Kompetensi
Keahlian yaitu Administrasi Perkantoran (AP), Akuntansi (AK), Pemasaran
(PN), Perbankan (PBK), dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
SMK Negeri 1 Probolinggo berdiri sejak tahun 1967, yang setiap tahunnya
meluluskan sekitar 350 siswa yang siap kerja sesuai bidangnya atau siap
berwirausaha dan berwiraswasta. Lulusan SMK Negeri 1 Probolinggo telah
memiliki sertifikasi kompetensi dari asosiasi profesi, sehingga lulusannya
mampu bersaing di pasar kerja.
Kurikulum SMK Negeri 1 Probolinggo dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan pasar lokal, regional maupun pasar global dengan metode
pengajaran 70% praktek dan 30% teori. Menerapkan praktek di dunia
usaha/dunia industri melalui prakerin maupun magang, melakukan program
kunjungan industri secara rutin. Dan didukung tenaga pengajar yang
berpengalaman dan bersertifikasi, serta didukung dengan fasilitas praktek
yang sangat lengkap.
Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang profesional SMK
Negeri 1 Probolinggo, selaian melakukan kegiatan rutin proses belajar
mengajar, juga melakukan kegiatan :
a. Program Kunjungan Industri ke Perusahaan bertaraf Nasional maupun
Internasional.
14

b. Program Magang (On the job training)


c. Workshop memasuki dunia kerja
d. Intensive English Course
e. Intensive Computer Course
f. Accounting Course
g. Program Penyaluran tenaga kerja (Bursa Kerja Khusus) ke perusahaan dan
instansi yang bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Probolinggo.
h. Teaching Factory
i. Program Ekstrakurikuler : Olah raga, Band, Kesenian, Pramuka, PMR
SMKN 1 Probolinggo merupakan sekolah rujukan yang dahulunya
merupakan rintisan sekolah berbasis internasional yang seharusnya setelah
dari RSBI akan menjadi sekolah rujukan. Namun terdapat beberapa
persayaratan yang masih dalam proses pemenuhan dan proses tersebut
berlangsung lama sehingga sekolah ini merupakan sekolah model yang
sedang memproses untuk menjadi sekolah rujukan.

Untuk menjadi sekolah rujukan harus memenuhi 8 standart, yaitu:


a. kurikulum,
b. sarana,
c. penilaian,
d. proses KBM,
e. SKL,
f. pembiayaan,
g. manajemen pengelolaan,
h. standar isi.
Proses perbaikan 8 standar tersebut dilakukan selama 1 tahun,
sedangkan penilaiannya dilakukan setiap 3 bulan sekali. Bagi sekolah
rujukan, harus melakukan perbaikan dalam hal administrasi dan fisik sekolah
(gedung), sedangkan bagi sekolah model hanya perlu melakukan perbaikan
dalam hal administrasi saja. Dana yang diterima bagi sekolah model berkisar
antara 200 juta per tahun, sedangkan sekolah rujukan sekitar 1 M per tahun.

Sekolah model akan menaungi 3 sekolah lain yang ada disekitarnya.


Tiga sekolah yang dinaungi SMKN 1 Probolinggo ini adalah SMK
Muhammadiyah 1, SMK Sore, SMK Al Falah.
15

Bagi sekolah model, diharuskan memiliki TUK (Tempat Uji Kompetensi).


Tempat Uji Kompetensi ini berupa laboratorium- laboratorium. Laboratorium
ini terdiri dari 2 macam yaitu untuk guru dan untuk siswa. Laboratorium
untuk guru digunakan untuk berbagai aktivitas seperti UTN (Ujian Tulis
Nasional), sedangkan laboratorium untuk siswa digunakan untuk UKK (Uji
Kompetensi Kejuruan) dan kegiatan-kegiatan lainnya. Lalu sekolah yang
dianungi oleh sekolah model dapat melakukan UKK atau aktifitas lainnya
yang membutuhkan TUK di SMK Model tersebut (dalam hal ini di SMKN 1
Probolinggo).

A. INPUT

Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di SMKN 1 Probolinggo adalah
Kurikulum 2013 yang menekankan pada peningkatan akhlak siswa.
Melihat bahwa prestasi pada bidang akhlak di SMKN 1 Probolinggo
masih rendah, sehingga membuat SMKN 1 Probolinggo
menekankan pembentukan akhlak pada siswa.

Bidang yang paling menonjol dan berprestasi adalah bidang


olahraga. Bidang selanjutnya yang memiliki prestasi yang banyak
ialah bidang akademis, kemudian baru bidang akhlak.

Berdasarkan hal tersebut membuat peningkatan akhlak


menjadi perhatian khusus di SMKN 1 Probolinggo. Banyak upaya
yang dilakukan untuk peningkatan akhlak siswa di SMK ini yaitu
dengan pelaksanaan solat duha, solat duhur berjamaah, dan solat
jumat. Pelaksanaan solat berjamaah ini wajib bagi siswa, bahkan
ada absen berupa finger print di masjid SMK ini untuk proses
absensi siswa. Dengan absensi berupa finger print ini diharapkan
siswa dapat terbiasa mengikuti kegiatan ini yang akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan akhlak siswa di SMK ini.

Input Siswa di SMKN 1 Probolinggo diutamakan berasal dari kota.


Ratio perbandingan antara siswa yang berasal dari Kota dan
16

Kabupaten sekitar 70% : 30%. Kebanyakan siswa berasal dari


SMPN 6, SMPN 4, SMPN 8, SMPN 9 dan SMP Materdai Kota
Probolinggo. Mayoritas tingkat ekonomi siswa SMKN 1
Probolinggo berada pada menengah kebawah.

Sumber Daya Manusia


Siswa di SMKN 1 Probolinggo berjumlah 1200 orang yang
dikelompokkan menjadi 5 macam jurusan, yaitu:
a. Administrasi Perkantoran,
b. Akutansi,
c. Pemasaran,
d. Perbankan,
e. RPL (Rekayasa Perangkat Lunak).
Guru di SMKN 1 Probolinggo berjumlah 94 orang yang terdiri guru
produktif, normatif dan adaptif. Guru di sekolah ini mengajar sesuai
dengan kompetensinya, namun masih ada yang tidak sesuai,
misalkan guru yang mengajar seni budaya bukan berasal dari jurusan
seni budaya. Selain itu, guru di sekolah ini banyak yang berasal dari
non pendidikan (murni). Hampir setengah dari guru di sekolah ini
berasal dari non pendidikan.

Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan di SMKN 1 Probolinggo terdiri dari
berbagai macam, diantaranya adalah buku teks. Terdapat berbagai
macam buku teks yang tersedia di perpustakaan yang dapat di
pinjam oleh siswa. Selain penggunaan buku teks, sumber belajar
yang digunakan lainnya adalah BSE (Buku Sekolah Elektronik).
Sumber belajar lain yang ada adalah alat praktek yang berasal dari
perusahaan yang bekerja sama dengan sekolah ini, diantaranya
adalah evercross dan alfamart.

B. PROSES

Pelaksanaan
17

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini secara teorinya


dilaksanakan sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yang dibuat saat tahun ajaran baru sebelum proses
pembelajaran dilakukan. Menurut mereka RPP dibuat secara
bersama-sama (dirundingkan bersama) saat awal tahun ajaran baru
dengan memperhatikan hal-hal yang dapat mensukseskan
pembelajaran, misalkan seperti melihat karakteristik siswa,
karakteristik matapelajaran, metode yang paling sesuai, dan lain
sebagainya. Namun implementasinya, pelaksaan pembelajaran
dilakukan tidak sesuai dengan RPP yang ada. Bahkan RPP dibuat
hanya saat aka nada pengawasan saja dengan isi yang ala kadarnya.

Evaluasi
Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan berbagai macam cara. Cara
evaluasi tergantung dengan guru masing-masing. Evaluasi
pembelajaran yang dilakukan serempak pada saat bersamaan di
sekolah ialah UAS (Ujian Akhir Semester), sedangkan untuk UTS
(Ujian Tengah Semester) dilakukan terserah guru masing-masing.
Jadi untuk UTS diserahkan pada guru masing-masing, tidak
bersama-sama seperti waktu UAS.

C. HASIL

Produk
SMKN 1 Probolinggo memiliki sebuah Business Center yang berada
di bagian depan sekolah ini, di bagian dekat jalan. Business center
ini diatur dan dikelola oleh siswa. Siswa dari 5 jurusan yang ada
memiliki andil masing-masing pada business center ini sesuai
dengan bidangnya masing-masing.

Output
Beberapa siswa yang terpilih akan di rekrut oleh perusahaan yang
bekerja sama dengan SMKN 1 Probolinggo, misalkan evercross.
Beberapa siswa terpilih, nantinya ketika sudah lulus akan di rekrut
menjadi pegawai di evercross. Sedangkan alfamart akan merekrut
18

berapapun siswa yang mau bekerja disana. Magang di alfamart juga


dilakukan selama 1 tahun penuh. Selanjutnya ketika mereka sudah
lulus dan mau bekerja di alfamart, maka alfamart akan menerimanya.
Berikut ini adalah daftar perusahaan / industri yang bekerja sama
dengan SMKN 1 Probolinggo :
a. VEDC Malang
b. GIANT
c. Ramayana
d. Alfamart
e. Evercross
f. Dsb

Untuk data siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi sekitar 30%


dan untuk siswa yang bekerja sekitar 60%, dan 10% masih belum
jelas.

Outcome
Sebagian besar lulusan SMKN 1 Probolinggo melanjutkan studi di
perguruan tinggi, dan sebagian lainnya langsung bekerja. Mayoritas
lulusan bekerja sesuai dengan bidangnya, meskipun masih banyak
yang bekerja di industri atau perusahaan yang kecil. Tetapi hal
tersebut masih belum pasti dikarenakan data dari lulusan masih
belum lengkap, masih banyak alumni yang belum mengisi data
alumni.

4. ANALISIS

A. INPUT

Menurut Bukit (2014:29), inputsekolah menengah kejuruan dalam


satu rombingan belajar seharusnya tidak memiliki siswa yang banyak karena
akan menjadi masalah ketika sarana prasarana tidak mendukung. Seperti sudah
diketahui bahwa output yang diharapkan pada pendidikan kejuruan adalah
siswa yang terampil dalam praktek, namun ketika siswa terlalu banyak dan
fasilitas tidak memadai maka kesempatan mereka untuk praktek menggunakan
sarana yang ada menjadi berkurang.
19

Input ketiga SMK yang diteliti, baik itu SMK Muhammadiyah 7


Gondanglegi, SMK N 2 Malang, dan SMK N 1 Probolinggo memiliki input
yang tidak jauh berbeda yaitu dengan jumlah siswa yang banyak. Input dari
ketiga SMK tersebut berkualitas cukup baik mengingat sekolah ini merupakan
sekolah rujukan, dimana proses masuknya pun diseleksi dengan ketat. Selain
itu sekolah-sekolah ini juga dilengkapi dengan sarana dana prasarana yang
mendukung. Oleh karena itu ketika jumlah input besar, bukan menjadi kendala
bagi sekolah ini. Tidak perlu khawatir tentang kemungkinan peluang siswa
untuk terampil menjadi berkurang karena sarana yang ada memadai. Bahkan
sekolah-sekolah ini meminjamkan sarana prasarananya kepada sekolah
aliansinya.
Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen
pembelajaran dalam tiga kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi
pembelajaran, dan siswa. Penentu keberhasilan pembelajaran, bukan hanya
terdapat pada siswa namun juga guru dan isi pembelajaran. Pada ketiga sekolah
ini, guru memiliki kualifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan, melihat dari
tidak adanya guru produktif yang berasal dari kompetensi yang berbeda.
Bahkan di SMK Muhammadiyah 7 telah menerapkan magang guru yang akan
meningkatkan kualitas guru. Namun yang menjadi kendala ialah pada bagian
isi atau materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang diajarakan di sekolah-
sekolah ini tidak sesuai dengan RPP yang dibuat, bahkan ditemukan bahwa
RPP yang ada hanya menyalin RPP yang sudah ada dulu atau dibuat di akhir
semester ketika aka ada pengawas.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa input dari
ketiga sekolah ini cukup baik, mengingat sekolah-sekolah ini merupakan
sekolah unggulan yang memiliki seleksi yang ketat untuk proses masuknya.

B. PROSES

Proses pembelajaran di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi mulai


mengembangkan metode Teaching Factory. Teaching Factory sudah
dilaksanakan pada beberapa jurusan di SMK tersebut, dan harapannya semua
jurusan dapat menerapkan Teaching Factory untuk dapat meningkatkan
20

kualitas pembelajarannya. Dalam pelaksanaan Teaching Factory ini, pihak


SMK dituntut untuk menyelaraskan standar kurikulum yang ada di sekolah
dengan kurikulum yang dibutuhkan di dunia industri. Dengan pelaksanaan
teaching factory ini, siswa diharapkan dapat memiliki ketrampilan lebih karena
siswa dihadapkan langsung dengan permasalahan-permasalahan yang serupa
dengan yang ada di industri. Seperti yang diungkapkan oleh Mulyasa
(2016:45), bahwa salah satu kunci kesuksesan dalam proses pembelajaran
adalah aktivitas siswa. Maka dengan teaching factory ini diharapkan proses
pembelajaran dapat sukses.
Sedangkan proses pembelajaran pada SMK N 2 Malang dan SMK N
1 Probolinggo lebih menitikberatkan pada pelaksanaan full day school, yang
diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih positif bagi pembelajaran
yang berlangsung. Pada proses pembelajaran ini tetap diberikan tugas rumah
bagi para siswa untuk kembali mengasah kemampuan belajarnya setelah
sampai di rumah.

C. HASIL

Output dari ketiga SMK tersebut telah banyak terbukti kualitasnya.


Ketiga SMK ini mampu memberikan output berupa siswa yang siap bekerja,
berwirausaha, dan juga melanjutkan studi. Seperti menurut Bukit (2014:11),
bahwa pendidikan kejuruan adalah mendidikan yang menyiapkan siswa untuk
bekerja. Para alumni dari ketiga SMK ini telah tersebar di ratusan perusahaan
yang ada di Indonesia, bahkan sebagian menjadi rekrutan utama bagi
perusahaan yang menjalin kerjasama dengan SMK tersebut. Bahkan bagi SMK
Muhammadiyah 7 yang melaksanakan program teaching factory, hampir
setengah dari lulusannya yang diterima bekerja sebelum mereka lulus.
Dari data observasi didapatkan point dalam pembelajaran (input,
proses, dan output serta outcome) sangatlah menentukan terhadap penciptaan
SMK dambaan/SMK unggul. Dimana dalam SMK rujukan/modeling, SMK
tersebut SMK yang unggul, berakses luas, efektif dalam pembelajaran, sekolah
21

yang efektif adalah sekolah yang berkinerja lebih baik dibanding sekolah lain
ketika diberi dukungan input dan proses yang sama. SMK Rujukan sangat
mengharapkan mutu yang berdimensi terhadap kepemimpinan, pendukung
input, proses, output dan outcome.
Banyak faktor dalam hal pengembangan SMK untuk menjadi SMK
rujukan, sehingga merupakan mutu kendali bagi SMK itu sendiri, dimana
dimasukkannya Pendidikan Kejuruan kedalam perencanaan pembangunan
ekonomi, sosial dan pengembangan industri, menyesuaikan ukuran pendidikan
kejuruan sesuai kebutuhan, peningkatan investasi dalam pendidikan Kejuruan,
mendukung mekanisme multi chanel investasi SMK, fasilitas Pelatihan dan
kualitas Guru di SMK. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK
serta menggandeng industri yang dapat terlibat dalam evaluasi kualitas
pendidikan kejuruan.
Berbagai hal yang masih dibenahi SMK dalam hal ini SMK
Muhammadyah Tujuh Malang, SMK Negeri 2 Malang dan SMK Negeri 1
Probolinggo yang memiliki strategi menjadi SMK Rujukan/Modeling dengan
seluruh civitas akademis, pemegang stock holder, mewujudkan :
Peningkatan akses pembelajaran
Peningkatan mutu relevansi dan daya saing pendidikan
Peningkatan kualitas tata kelola pembelajaran
Oleh karena itu dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi
dengan pemerintah, industri dan masyarakat sangat diharapkan untuk
pembelajaran bermutu di SMK tersebut sebagai sekolah rujukan.

5. KESIMPULAN
1. Input ketiga SMK yang diteliti, baik itu SMK Muhammadiyah 7
Gondanglegi, SMK N 2 Malang, dan SMK N 1 Probolinggo memiliki
input yang tidak jauh berbeda. Input dari ketiga SMK tersebut berupa
kurikulum dan juga Sumber Daya Manusia yang berkualitas cukup baik,
dan juga dilengkapi dengan sarana dana prasarana yang dibutuhkan dalam
proses pembelajaran.
22

2. Proses pembelajaran yang dilakukan masih memiliki kekurangan yaitu


pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan RPP, bahkan RPP kadang
dibuat di akhir semester ketika aka nada pengawas. Namun untuk proses
pembelajaran lainnya telah berlangsung dengan cukup baik, terutama
seperti di SMK Muhammadiyah 7 yang menerapkan teaching factory yang
memaksa siswanya untuk terampil dalam menghadapi masalah-masalah
sesuai dengan kompetensinya yang serupa dengan di industri.
3. Output dari ketiga SMK ini dapat dikatakan baik, lulusan diserap dalam
dunia usaha dan dunia industri, dan sebagian kecil melanjutkan kuliah.
Bahkan di SMK Muhammadiyah 7, hampir setengah dari jumlah lulusan
diterima bekerja di industri yang bekerja sama dengan sekolah ini sebelum
siswa tersebut lulus.
23

Daaftar Rujukan

Bukit, Masriam. 2014. Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung :


Alfabeta
Mulyasa. 2016. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung :
Rosda
Sumiati & Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.
24

DOKUMENTASI

SMK MUTU Gondanglegi

SMK MUTU Gondanglegi


25

SMKN 2 Malang

SMKN 1 Probolinggo

SMKN 1 Probolinggo

Anda mungkin juga menyukai

  • Magnetic
    Magnetic
    Dokumen6 halaman
    Magnetic
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Tata Surya
    Tata Surya
    Dokumen5 halaman
    Tata Surya
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Sma Lab
    Sma Lab
    Dokumen1 halaman
    Sma Lab
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Sumber Belajar
    Sumber Belajar
    Dokumen42 halaman
    Sumber Belajar
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • TOPSIS
    TOPSIS
    Dokumen4 halaman
    TOPSIS
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Bab1
    Bab1
    Dokumen3 halaman
    Bab1
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Korelasi Pearson Product Moment
    Korelasi Pearson Product Moment
    Dokumen4 halaman
    Korelasi Pearson Product Moment
    Muhammad Sahid
    Belum ada peringkat
  • Tugas Potensi Energi
    Tugas Potensi Energi
    Dokumen1 halaman
    Tugas Potensi Energi
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen34 halaman
    PPT
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Energi Panas Bumi
    Energi Panas Bumi
    Dokumen3 halaman
    Energi Panas Bumi
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Path Analysis Resune
    Path Analysis Resune
    Dokumen5 halaman
    Path Analysis Resune
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Materi 1
    Materi 1
    Dokumen1 halaman
    Materi 1
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Aliran Aliran Filsafat Pendidikan
    Aliran Aliran Filsafat Pendidikan
    Dokumen13 halaman
    Aliran Aliran Filsafat Pendidikan
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Revisi Analisis Fenomena Pembelajaran Kejuruan
    Revisi Analisis Fenomena Pembelajaran Kejuruan
    Dokumen28 halaman
    Revisi Analisis Fenomena Pembelajaran Kejuruan
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Materi 1
    Materi 1
    Dokumen1 halaman
    Materi 1
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kelompok 3
    Makalah Kelompok 3
    Dokumen34 halaman
    Makalah Kelompok 3
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Bab II Pembahasan XXX
    Bab II Pembahasan XXX
    Dokumen12 halaman
    Bab II Pembahasan XXX
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Observ SMK 2 Malang
    Observ SMK 2 Malang
    Dokumen1 halaman
    Observ SMK 2 Malang
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • SPSS
    SPSS
    Dokumen1 halaman
    SPSS
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Materi 1
    Materi 1
    Dokumen1 halaman
    Materi 1
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Artikel 2
    Artikel 2
    Dokumen1 halaman
    Artikel 2
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Artikel 2
    Artikel 2
    Dokumen1 halaman
    Artikel 2
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • SPSS
    SPSS
    Dokumen1 halaman
    SPSS
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Bab II Pembahasan XXX
    Bab II Pembahasan XXX
    Dokumen12 halaman
    Bab II Pembahasan XXX
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Employability Skill
    Employability Skill
    Dokumen3 halaman
    Employability Skill
    Fikha Aullia
    100% (1)
  • Format Laporan Tugas Individu
    Format Laporan Tugas Individu
    Dokumen12 halaman
    Format Laporan Tugas Individu
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Sel Word
    Sel Word
    Dokumen1 halaman
    Sel Word
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Sel Word
    Sel Word
    Dokumen1 halaman
    Sel Word
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat
  • Sel Word
    Sel Word
    Dokumen1 halaman
    Sel Word
    Fikha Aullia
    Belum ada peringkat