Salah satu keunggulan produk Soya Herba Nusantara adalah karena proses
produksi serbuk sari kedelai menggunakan teknologi SPRAY DRYING. Mari kita coba
mengenal sekilas mengenai teknologi ini.
Teknologi spray drying sudah umum digunakan oleh industri besar proses
pembuatan minuman serbuk. Teknologi ini memanfaatkan kemampuan semprot alat
tersebut untuk mengubah bahan dasar yang berupa cairan menjadi serbuk kering. Alat
untuk melakukan spray drying dinamakan spray dryer.
Selain digunakan untuk pembuatan minuman serbuk instan, spray dryer juga
dipakai untuk pembuatan obat-obatan, vitamin, mineral, asam lemak, dan protein. Spray
dryer juga mampu untuk membuat senyawa-senyawa fitokimia seperti isoflavon dan
likopen. Malah teknologi terbaru menjadikan spray drying mampu mengkapsulkan
probiotik yang sangat baik bagi sistem pencernaan manusia.
Teknologi ini cocok untuk produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan mudah rusak
bila suhu terlalu panas atau terkena kondisi panas dalam waktu yang lama. Dengan
teknologi spray drying akan meminimalisir resiko itu semua sehingga bahan-bahan yang
mudah mengalami kerusakan seperti susu, sari buah, hingga probiotik dapat tetap
mempunyai kualitas yang prima jika diproses dengan mesin spray drier.
Spray dryer mempunyai prinsip kerja dengan menyemprotkan cairan melalui atomizer.
Cairan tersebut akan dilewatkan ke dalam aliran gas panas dalam sebuah tabung.
Akibatnya, air dalam tetesan bisa menguap dengan sangat cepat dan yang tertinggal
hanyalah serbuk atau bubuk yang kering dengan ukuran homogen, kadar air sangat
rendah, kualitas gizi sangat terjaga.
Penggunaan spray dryer memang membutuhkan modal dan biaya operasional yang
cukup mahal jika hanya industri skala kecil. online prescription viagra Maka itu spray
dryer jarang digunakan oleh industri menengah dan kecil. Umumnya pada industri yang
baru berkembang, proses pembentukan serbuk instan dilakukan dengan kristalisasi.
Proses kristalisasi cukup sederhana dan biaya operasional yang tidak mahal. Prinsip
kerja kristalisasi adalah dengan memanfaatkan sifat glukosa di dalam gula pasir. Bisa
juga bahan lain yang mengandung gula yang dapat kembali membentuk kristal setelah
dicairkan. Produk serbuk kedelai atau minuman instan tradisional yang kebanyakan
beredar di pasaran masih menggunakan proses produksi kristalisasi konvensional ini.
Proses kristalisasi yang paling sederhana adalah dengan pemasakan dan pengadukan
manual di wadah di atas api hingga mengental dan mengkristal. Proses kristalisasi
akhir-akhir ini juga hadir berupa mesin yang lebih baik misalnya dengan rotary oven
dan sejenisnya (semi otomatis). Akan tetapi serbuk produk yang dihasilkan proses
kristalisasi kualitasnya masih di bawah kualitas serbuk produk yang dihasilkan proses
spray drier. (dari berbagai sumber)