PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
“KESET DARI KAIN PERCA”
OLEH
KELOMPOK 3 :
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
I. PENDAHULUAN
Gender adalah suatu sifat yang melekat pada laki-laki maupun perempuan
yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya bahwa perempuan itu
kuat, rasional, jantan, perkasa, dan tidak boleh menangis. Ciri dan sifat itu sendiri
merupakan sifat-sifat yang dapat dipertukarkan. Perubahan ciri dan sifat tersebut
dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ketempat yang lain, juga
perubahan tersebut bisa terjadi dari kelas ke kelas masyarakat yang berbeda.
Semua hal yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki yang
bisa bisa berubah, baik itu waktu maupun kelas (Faqih, 2007).
dan peranan perempuan dan laki-laki tanpa mengesampingkan harkat, kodrat, dan
pedesaan memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sebagian jenis pekerjaan dan
tingkat upah jauh di bawah kaum laki-laki. Hal ini karena faktor ideologi
rumah dimana perempuan bertugas mengurusi anak, suami, dan pekerjaan rumah
tangga lainnya. Perempuan tidak dapat berkembang dari segi pendidikan maupun
ada berbagai alasan kenapa anak perempuan tidak menamatkan sekolahnya atau
tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu alasan
tersebut adalah adanya hambatan kultural, yaitu masih kuatnya budaya kawin
manusia biasa, sama seperti makhluk manusia lain yang disebut pria. Oleh karena
itu perempuan pun memiliki harkat dan martabat seperti juga dimiliki kaum pria.
Mereka memiliki potensi, walau secara kodrat berbeda dari kaum pria, tetapi
dalam melaksanakan pembangunan, sehingga lebih banyak lagi hasil- hasil yang
perempuan.
masyarakat pun sangat beragam, bisa dalam bidang pertanian, industri rumah
perempuan tidak hanya berperan mengurus rumah tangga, namun bisa berperan
kaum perempuan tidak lepas dari pengembangan diri tersebut. Pengembnagan diri
kaum perempuan danggap sebagau sifat dan prilaku aktif dalam pengembangan
akan tetapi perempuan perkotaan pun bisa diberdayakan. Salah satunya ibu-ibu
banyak ibu-ibu yang tidak bekerja, berikut beberapa faktor yang mendukung
pemilihan lokasi :
kami lakukan yaitu mengadakan pelatihan pembuatan keset dari kain perca. Kami
memilih kain perca karena kain perca mudah didapatkan dan juga murah bahkan
ada yang gratis sehingga modal yang di keluarkan tidak terlalu banyak.
positif dalam mengisi waktu luang dan juga tingkat pendapatan keluarga?
1.3. Tujuan
dimasa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya
agar hasil yang dicapai sesuai yang diharapan. Menurut Robert Anthony,
1. Perencanaan strategis
organisasi akan dicapai melalui pengeloaan sumber-sumber daya dan dana yang
3. Perencanaan operasional
usaha sendiri tanpa modal yang besar. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk
mengembangkan kreativitas ibu-ibu tersebut dan memotivasi mereka agar mau
untuk pelatihan pada minggu pertama kami akan menyediakan bahan-bahan nya
untuk ibu-ibu tersebut. Pada minggu berikutnya kami akan meminta untuk ibu-ibu
No Nama Tugas
1 Jeki Rahman Ketua
2 Mutiara Dermawan S. Pemateri
3 Mila Khotimah
Resy Annisyafitri Perlengkapan
Ruth Agustine Putri Z
4 Nining Sugiarti Dokumentasi
bisa mencapai tujuan, di sini kami melakukan survey lokasi terlebih dahulu agar
Oktober 2018, target utama dari program/kegiatan ini adalah ibu-ibu yang ada di
tentang cara membuat keset kaki dari kain perca sesuai dengan perencanaan di
atas. Kami akan menampilan video yang menjelaskan bagaimana cara untuk
membuat keset kaki dari kain perca tersebut kemudian langsung di praktekkan
Tanggal Kegiatan
27 Oktober Survey Lokasi di perumahan Garuda Sakti km 7,
dilanjutkan dengan perkenalan antara mahasiswa
dengan ibu-ibu perumahan tersebut.
31 Oktober Pengarahan dan menampilkan video pembuatan
keset kaki dengan kain perca, yang dilanjutkan
dengan cara pembuatannya langsung. Alat dan bahan
disediakan oleh kelompok pemberdaya, berikut
rinciannya:
-kain perca
-gunting
-benang
-jarum jahit
03 November Lanjutan pelatihanpembuatan keset, juga sekaligus
meninjau sudah seberapa bisa ibu-ibu tersebut dalam
membuat keset dari kain perca.
10 November Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil keset yang
telah dibuat oleh ibu-ibu perumahan tersebut, juga
sekaligus penutup perjumpaan dengan keompok
pemberdayaan.
Diskusi
pembuatan keset, dimulai dari apakah ibu-ibu pernah membuatn keset dari kain
perca, bentuk atau motif seperti apa yang telah dibuat, berapa kemampuan per
diskusi karena dirasa dapat merangsang pikiran serta berbagai pemikiran dan jenis
Demonstrasi
atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya maupun tiruan, yang
dengan melihat video ibu-ibu tersebut dapat lebih mengerti dan juga melalui video
bentuk dan motif dari keset tersebut dapat bervariasi. Tidak hanya video, kami
sesuai dengan rencana atau belum maka kami akan melakukan pengawasan setiap
perjumpaan pelatihan, seperti melihat kerapian jahitan keset, dan motif pembuatan
keset.
2.5. Evaluasi
Hasil yang dilihat dalam pembuatan keset dari kain perca tidak jauh
1. Berapa jumlah keset yang mampu di buat oleh masing-masing ibu rumah
tangga.
2. Adanya pelatihan pembuatan keset dari kain perca dapat mengisi waktu