Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PEMBELAJARAN IPA TERPADU

(1)Hantriana Lokunuha (1615032), (2)Maria Anita Naiheli(16115032),


(3)Agnesia M.R Rugat (16115046), (4)Yunus Naibahas(16115045)

2) Tema harus bermakna


artinya bahwa tema yang
PENGERTIAN
dipilih untuk dikaji harus
Pembelajaran IPA Terpadu memberikan bekal bagi
merupakan konsep pembelajaran siswa untuk belajar
IPA Terpadu dengan situasi lebih selanjutnya.
3) Tema harus disesuaikan
alami dan situasi dunia nyata
dengan tingkat
siswa, Dengan adanya pemaduan
itu siswa akan memeroleh perkembangan psikologis
anak.
pengetahuan dan keterampilan
4) Tema yang dikembangkan
secara utuh sehingga
harus mampu mewadahi
pembelajaran menjadi bermakna
sebagian besar minat
bagi siswa. Bermakna di sini
anak.
memberikan arti bahwa pada 5) Tema yang dipilih
pembelajaran terpadu siswa akan hendaknya
dapat memahami konsep-konsep mempertimbangkan
yang mereka pelajari melalui penstiwa-peristiwa otentik
pengalaman langsung dan nyata yang terjadi dalam
yang menghubungkan antar rentang waktu belajar.
konsep dalam intra mata pelajaran 6) Tema yang dipilih
maupun antar mata pelajaran. hendaknya
mempertimbangkan
kurikulum yang berlaku,
PRINSIP PERANCANGAN serta harapan dari
PEMBELAJARAN IPA TERPADU masyarakat.
7) Tema yang dipilih
Berikut ini dikemukakan pula hendaknya juga
prinsip-prinsip dalam pembelajaran mempertimbangkan
terpadu yaitu meliputi ketersediaan sumber
belajar.
1. Prinsip penggalian tema.
1) Tema hendaknya tidak
terlalu luas, namun
dengan mudah dapat 2. Prinsip pelaksanaan
digunakan memadukan pembelajaran terpadu.
banyak bidang studi.
Guru hendaknya jangan siswa dalam semua event
menjadi single actor yang yang tidak diarahkan ke
mendominasi pembicaraan aspek yang sempit tetapi ke
dalam proses belajar suatu kesatuan utuh dan
mengajar. Pemberian bermakna.
tanggung jawab individu dan
kelompok harus jelas dalam
setiap tugas yang menuntut CIRI PEMBELAJARAN IPA TERPADU
adanya kerjasarma
kelompok. Guru perlu 1. HOLISTIK
akomodatif terhadap ide-ide
Suatu gejala atau fenomena yang
yang terkadang sama sekali
menjadi pusat perhatian dalam
tidak terpikirkan dalam poses
pembelajaran terpadu diamati dan
perencanaan.
dikaji dari beberapa bidang kajian
3. Prinsip evaluasi sekaligus,tidak dari sudut pandang
Memberi kesempatan kepada yang terkotak-kotak. Pembelajaran
siswa untuk melakukan terpadu memungkinkann siswa
evaluasi diri di samping untuk memahami suatu fenomena
bentuk evaluasi lainnya. Guru dari segala sisi. Pada gilirannya
juga perlu mengajak siswa nanti, hal ini akan membuat siswa
untuk mengevaluasi lebih arif dan bijak di dalam
perolehan belajar yang telah menyikapi atau mengahdapi
dicapai berdasarkan kriteria kejadian yang ada di depan
keberhasilan pencapaian mereka.
tujuan yang telah disepakati
2. BERMAKNA
dalam kontrak.
Pengkajian suatu fenomena dari
4. Prinsip reaksi.
berbagai aspek seperti yang
Dampak pengiring (nuturan
dijelaskan di atas, memungkinkan
efek) yang penting bagi
terbentuknya semacam jalinan
perilaku secara sadar belum
antar konsep-konsep yang
tersentuh oleh guru dalam
berhubungan yang disebut
kegiatan belajar mengajar.
skemata. Hal ini akan berdampak
Karena itu, guru dituntut agar
pada kebermaknaan dari materi
mampu merencanakan dan
yang dipelajari. Rujukan yang
melaksanakan pembelajaran
nyata dari semua konsep yang
sehingga tercapai secara
diperoleh dan keterkaitannya
tuntas tujuan-tujuan
dengan konsep-konsep lainnya
pembelajaran. Guru harus
akan menambah kebermaknaan
bereaksi terhadap reaksi
konsep yang dipelajari. aktor pencari informasi dan
Selanjutnya, hal ini akan pemberitahuan.
mengakibatkan pembelajaran yang
4. AKTIF
fungsional. Siswa mampu
menerapkan perolehan belajarnya Pembelajaran terpadu menekankan
untuk memecahkan masalah- keaktifan siswa dalam
masalah yang muncul dalam pembelajaran, baik secara fisik,
kehidupannya. mental, intelektual, maupun
emosional guna tercapainya hasil
3. OTENTIK
belajar yang optimal dengan
Pembelajaran terpadu mempertimbangkan hasrat, minat
memungkinkan siswa memahami dan kemampuan siswa sehingga
secara langsung prinsip dan mereka termotivasi untuk terus-
konsep yang ingin dipelajarinya menerus belajar. Dengan
melalui kegiatan belajar secara demikaian, pembelajaran terpadu
langsung. Mereka memahami dari bukan hanya sekedar merancang
hasil belajarnya sendiri, bukan aktivitas-aktivitas dari masing-
sekedar pemberitahuan guru. masing mata pelajran yang saling
Informasi dan pengetahuan yang terkait. Pembelajaran terpadu bisa
diperoleh sifatya lebih otentik. saja dikembangkan dari suatu tema
Misalnya, hukum pemantulan yang disepakati bersama dengan
cahaya diperoleh siswa melalui melirik aspek-aspek kurikulum
eksperimen. Guru lebih banyak yang bisa dipelajari secara
berperan sebagai fasilitator, bersama melalui pengembangan
sedangkan siswa bertindak sebagai tema tersebut.

Tabel 1 Ragam Model


Pembelajaran Terpadu Deskripsi Kelebihan Kelemahan
Nama Model
Terpisah (Fragmented) Model ini berisikan Adanya kejelasan dan Keterhubungan
mata pandangan yang menjadi tidak jelas;
pelajaran/disiplin terpisah dalam suatu lebih sedikit
ilmu yang berbeda mata pelajaran transfer
dan saling terpisah pembelajaran

Keterkaitan/ Topik-topik dalam Konsepkonsep utama Disiplin-disiplin


Keterhubungan satu mata saling terhubung, ilmu tidak
(Connected) pelajaran/disiplin mengarah pada berkaitan; materi
ilmu berhubungan pengulangan (review), pelajaran tetap
satu sama lain. rekonseptualisasi, dan terfokus pada satu
Dalam model ini asimilasi gagasan- disiplin ilmu
hubungan satu topik gagasan dalam suatu
atau antar konsep, disiplin
keterampilan, atau
tugas diekspilisitkan
Berbentuk Sarang/ Dalam model ini Memberi perhatian pada Pelajar dapat
kumpulan (Nested) dipadukan berbagai berbagai mata pelajaran menjadi bingung
keterampilan dari yang berbeda dalam dan kehilangan arah
berbagai disiplin waktu yang bersamaan, mengenai konsep-
ilmu, misalnya memperkaya dan konsep utama dari
keterampilan- memperluas suatu kegiatan atau
keterampilan sosial, pembelajaran pelajaran
berpikir, dan kontent
(contents skill)
dicapai di dalam
satu mata pelajaran
(subject area)
Dalam satu rangkaian Dalam model ini Memfasilitasi transfer Membutuhkan
(Sequence) topik-topik pembelajaran melintasi kolaborasi yang
diurutkan dan beberapa mata pelajaran terus menerus dan
persamaan- fleksibilitas yang
persamaan yang ada tinggi karena guru-
dalam mata guru memilki lebih
pelajaran yang sedikit otonomi
dipadukan diajarkan untuk mengurutkan
secara bersamaan, (merancang)
kurikulum
Dalam model ini Terdapat pengalaman- Membutuhkan
Terbagi (Shared)
dipadukan dua mata pengalaman waktu, fleksibilitas,
pelajaran/disiplin pembelajaran bersama; komitmen, dan
ilmu dan dari mata dengan dua orang guru kompromi
pelajaran yang di dalam satu tim, akan
dipadukan itu lebih mudah untuk
memiliki bagian berkolaborasi
yang sama.
Perencanaan tim dan
atau pengajaran
yang melibatkan dua
disiplin difokuskan
pada konsep,
keterampilan, dan
sikap-sikap
(attitudes) yang
sama
Jaring laba-laba Model ini Dapat memotivasi Tema yang
(Webbed) memadukan murid-murid: digunakan harus
beberapa mata membantu murid-murid dipilih baik-baik
pelajaran. untuk melihat secara selektif agar
Pembelajaran dikat keterhubungan antar menjadi berarti,
dengan tema gagasan juga relevan dengan
sehingga dikenal kontent
dengan
Pembelajaran
tematis, karena
menggunakan suatu
tema sebagai dasar
pembelajaran dalam
berbagai disiplin
mata pelajaran
Model pembelajaran Murid-murid Disiplin-disiplin
terpadu yang mempelajari cara ilmu yang
memfokuskan pada mereka belajar; bersangkutan tetap
penguasaan memfasilitas transfer terpisah satu sama

Dalam satu alur keterampilan. pembelajaran lain

(Threaded) Keterampilan- selanjutnya


keterampilan sosial,
berpikir, berbagai
jenis kecerdasan,
dan keterampilan
belajar
direntangkan
melalui berbagai
disiplin ilmu/mata
pelajaran
Terpadu (Integrated) Model pembelajaran Mendorong murid- Membutuhkan tim
terpadu yang murid untuk melihat antardepartemen
memadukan keterkaitan dan yang memiliki
berbagai kesalingterhubungan di perencanaan dan
mapel/disiplin ilmu, antara disiplin-disiplin waktu pengajaran
tetapi ada penetapan ilmu; murid-murid yang sama
prioritas untuk termotivasi dengan
menemukan konsep, melihat berbagai
keterampilan, sikap keterkaitan tersebut
yang sama dari
berbagai disiplin
ilmu yang
saling tumpang
tindih dalam
berbagai disiplin
ilmu
Dalam model ini Keterpaduan Dapat
guru membantu berlangsung di dalam mempersempit
peserta didik untuk pelajar itu sendiri fokus pelajar
memadukan apa tersebut
Immersed
yang dipelajari
dengan cara
memandang seluruh
pengajaran melalui
perspektif bidang
yang disukai (area
of interest)
jejaring Model ini Bersifat proaktif; Dapat memecah
(Networked) membelajarkan peserta didik perhatian peserta
peserta didik untuk terstimulasi oleh didik., upaya-upaya
melakukan proses informasi, keterampilan, menjadi tidak
pemaduan topik atau konsep-konsep efektif. Jika peserta
yang dipelajari baru didik tidak
melalui pemilihan memiliki
jejaring pakar dan kemampuan
sumber daya. mengadakan
penafsiran ulang
terhadap
pemahaman yang
dimilikinya dan
menerap-kannya
Model-Model Pembelajaran Sains Terpadu Terpadu. Namun dengan
mempertimbangkan berbagai teknis
Fogarty (1991) mengemukakan penerapannya, studi IPA di Jawa Timur
bahwa terdapat 10 tipe pembelajaran (1999 s/d 2002) memilih tiga tipe
pembelajaran IPA Terpadu untuk diterapkan, (b) model jaring laba-laba (webbed), dan (c)
yaitu (a) model keterhubungan (connected), model keterpaduan (integrated

Karakteristi
Model Kelebihan Keterbatasan
k
Keterpaduan KD-KD yang
(integrated) konsepnya beririsan
Membelajarka Pemaha berada dalam
n beberapa man semester atau kelas
KD yang terhadap yang berbeda
konsep- konsep lebih Menuntut
konsepnya utuh (holistik) wawasan dan
beririsan/ Lebih penguasaan materi
tumpang efisien yang luas
tindih Sangat Sarana-
kontekstual prasarana, misalnya
buku belum
mendukung
Jaring laba-laba Pemaha
(Webbed) man
terhadap
Membelajarka konsep utuh KD-KD yang
n beberapa Konteks berkaitan berada
KD yang tual dalam semester atau
tema berkaitan kelas yang berbeda
Dapat
melalui dipilih tema- Tidak mudah
sebuah tema tema menarik menemukan tema
yang dekat pengait yang tepat.
dengan
kehidupan

Keterhubungan Melihat
(connected) perma-
salahan tidak
Membelajarka
hanya dari
n sebuah KD,
satu bidang
konsep-
kajian Kaitan antara bidang
konsep pada
KD tersebut Pembel kajian sudah tampak
dipertautkan ajaran dapat tetapi masih didominasi
dengan mengikuti oleh bidang kajian
konsep pada KD-KD dalam tertentu
KD yang lain SI, tetapi
harus
dikaitkan
dengan KD
yang relevan

Anda mungkin juga menyukai