Oleh
Pembimbing
STATUS PENDERITA
I. DATA PRIBADI
Nama : Ny. I
Umur : 70 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
RMK : 77-12-86
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
kepala dan mual muntah. Kemudian penderita dibawa ke praktek dokter dan
penderita diberi obat. Satu hari sebelum masuk rumah sakit penderita pada
saat bangun dari tidur tiba-tiba tidak dapat menggerakkan kaki dan tangan
sakit Ulin.
Penderita tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Tidak ada riwayat asma,
Keadaan Psikososial :
TD : 160/100 mmHg
o
Suhu : 36,5 C
Thoraks
Auskultasi : S1 S2 tunggal
Perkusi : Timpani
- - - +
- - - +
5. STATUS NEUROLOGIS
A. Kesan Umum
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Sensorik : (-)
Anomik : (-)
Kepala: Muka:
Besar : Normal
Mask/topeng : (-)
Asimetri : Simetris
Miophatik : (-)
Tortikolis : (-)
Lain-lain : (-)
B. Pemeriksaan Khusus
Kernig : (-/-)
Laseque : (-/-)
Bruzinski I : (-/-)
Bruzinski II : (-/-)
2. Saraf Otak
Hyposmia - -
Parosmia - -
Halusinasi - -
N. Optikus (N II) Kanan Kiri
Kanan Kiri
Eksopthalmus : - -
Lebar 3 mm 3 mm
Perbedaan lebar Isokor Isokor
N. Trigeminus (N V)
Cabang Sensorik
N. Facialis (N VII)
Waktu Gerak
N. Vestibulocochlearis (N VIII)
Vestibuler
Vertigo : (-)
Nystagmus : (-)
Cochlearis
Bagian Motorik :
Suara : Pelo
Menelan : (+)
Bagian Sensorik :
N. Accesorius (N XI)
Kanan/Kiri
3. Sistem Motorik
Kekuatan Otot
Istirahat : Normal
m. Gastroknemius 5/1
m. Qadriseps 5/1
Besar Otot :
Atrofi : (-)
Pseudohypertrofi : (-)
Tonus Otot :
Lengan Tungkai
Hipotoni - - - -
Spastik - - - -
Rigid - - - -
Rebound phenomen - - - -
Gerakan Involunter
Pronasi-supinasi : Normal
4. Sistem Sensorik
Rasa Eksteroseptik
Rasa Proprioseptik
Rasa Enteroseptik
Rasa Kombinasi
Streognosis : sde
Barognosis : sde
Grapestesia : sde
Fungsi luhur
5. Refleks-refleks
Reflek kulit
Refleks Patologis :
Tungkai
Mendell-Bechterew : (-/-)
Lengan
Hoffmann-Tromner : (-/-)
Leri : (-/-)
Mayer : (-/-)
Sucking (-)
Defekasi : Normal
Salivasi : Normal
7. Columna Vertebralis
Kelainan Lokal
Skoliosis : (-)
Khyposis : (-)
Khyposkloliosis : (-)
Gibbus : (-)
Fleksi : (+)
Ekstensi : (+)
Rotasi : (+)
Gerak Tubuh :
Membungkuk : (+)
Ekstensi : (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin
Hb : 12,5 gr%
3
Eritrosit : 4,68 juta/mm
3
Leukosit : 6.200/mm
3
Trombosit : 255.000/mm
Hematokrit : 37 %
Kimia Darah
SGOT : 18 U/l
SGPT : 9 U/l
Ureum : 38 mg/dl
1. ANAMNESIS
anggota badan sebelah kiri yang didahului oleh sakit kepala dan mual muntah,
pada saat penderita istirahat. Tanpa riwayat penurunan kesadaran. Belum ada
serangan sebelumnya.
Nadi : 78 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
o
Suhu : 36,5 C
Jantung : S1 S2 tunggal
Status Neurologis
cahaya (+/+)
5 1 n n n n
5 1 n n n n
m. Gastroknemius 5/1
m. Quadriseps 5/1
Reflek fisiologis:
4. DIAGNOSIS BANDING
Stroke hemoragik
5. PENATALAKSANAAN
1. Terapi umum
- Mobilisasi
2. Terapi medikamentosa
- IVFD RL 20 tetes/menit
- Piracetam inj. 2 x 3 gr IV
Dubia
8. PEMBAHASAN
mengalami kelemahan anggota gerak kiri (tungkai dan lengan) yang muncul tiba-
tiba. Tidak terdapat penurunan kesadaran dan terdapat gangguan bicara setelah
ini tidak didapatkan penurunan kesadaran, namun diawali dengan keluhan pusing,
mual, muntah dan bicara pasien tergangu. Keluhan ini terjadi begitu cepat dan
berlangsung lebih dari 24 jam. Tidak didapatkan riwayat trauma, keracunan zat
kimia, atau penyebab yang jelas lainnya yang bisa menyebabkan keluhan-keluhan
tersebut dari anamnesa dengan anak pasien. Pada penderita didapatkan tekanan
Menurut WHO, stroke adalah manifestasi klinik dari fungsi serebral baik
lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukan penyebabnya
(1)
selain daripada gangguan vaskular .Berdasarkan onsetnya yang mendadak,
kecurigaan pertama kali adalah bahwa pasien ini mengalami gangguan peredaran
Pasien ini mengeluh adanya kelemahan anggota gerak atas dan bawah
sebelah kiri secara tiba-tiba, didahului dengan rasa sakit kepala, mual dan muntah,
dan diikuti parese N. IX, X, dan XII ditandai dengan suara pasien yang pelo (tidak
terhadap sisi lesi karena adanya lesi vascular regional di otak, ditandai serangan
sebelumnya berupa gejala prodromal, biasanya terjadi pada usia lebih dari 50
(1)
tahun . Berdasarkan gejala diatas maka pasien ini diperkirakan mengalami
peningkatan kadar glukosa darah sewaktu, urea, dan asam urat. Adapun faktor
(2)
resiko menyebabkan seseorang lebih mudah terkena stroke adalah :
- Hipertensi
- Aterosklerosis
- Hiperlipidemia
- Merokok
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Orang tua
- Riwayat stroke
- Penyakit jantung
- Anemia berat
resiko stroke maka penderita ini mempunyai korelasi yang cukup. Sehingga dapat
Diagnosis banding pada pasien ini adalah stroke hemoragik yang dapat
disingkirkan karena pada stroke hemoragik serangan sering terjadi pada siang
hari, saat aktivitas atau saat emosi. Sifat nyeri kepala yang hebat, mual muntah
yang sering pada permulaan serangan, leher bagian belakang kaku, stupor, koma
(3)
dan kejang-kejang . Bila dibandingkan dengan keadaan pasien maka sangat
bertentangan.
Penatalaksanaan penderita stroke pada umumnya dilakukan pada fase akut
dan pada pasca akut. Pada fase akut (hari ke 0-14 sesudah onset penyakit) sasaran
sampai mati dan supaya proses patologik lainnya yang menyertai tidak
memelihara aliran darah ke otak dan memudahkan metabolisme otak dan anti
edema. Sedangkan pada fase pasca akut sasarannya adalah rehabilitasi penderita
(4)
dan pencegahan pengulangan stroke dengan menghilangkan faktor risiko .
(1)
Pada dasarnya perawatan stroke memiliki tiga segi, yaitu :
3. Keadaan jantung
5. Metabolisme glukosa
6. Suhu tubuh
- Terapi khusus
1. terapi trombolitik
2. Inhibitor platelet
3. Antikoagulasi
- Treatment komplikasi
1. Infeksi
2. Ulkus dekubitus
3. Emboli paru
oksigen
untuk balance cairan. Injeksi alinamin F sebagai untuk mengatasi rasa berat dan
lemah pada tungkai dan lengan juga sangat diperlukan memperbaiki kerusakan
sel-sel otak, memulihkan aliran darah dan metabolisme otak.. Injeksi neurotam 1 x
terjadinya stres ulser. Untuk mengurangi nyeri otot dan sakit kepala diberikan
Prognosis pada penderita adalah dubia, karena serangan bisa terjadi lagi
apabila pasien tidak mengobati dan menghindari faktor resiko yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA