Oleh
Imartha
I1A000042
Pembimbing
Dr. Oscar Nurhadi, Sp. S
Nama : Ny.S
Umur : 61 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status : Janda
II. ANAMNESIS
sebelah kanan yang terjadi secara mendadak ketika penderita mau berjalan
ke ruang TV setelah bangun dari tempat tidur (sekitar jam 6 pagi). Saat itu
tidak ada gangguan kesadaran dan tidak ada kejang. Menurut keluarga
sebelum jatuh os juga tidak ada mengeluh sakit kepala. Keluarga kemudian
bila ada keluhan sakit kepala saja.Penderita juga ada riwayat kencing manis
dan penyakit jantung yang diketahui saat penderita masuk rumah sakit 1
dan minuman.
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36, 8oC
Kepala/Leher :
Thoraks
Abdomen : Tampak datar, hepar dan lien tidak teraba, perkusi timpani,
Penyerapan : Kurang
Kemauan : Kurang
Psikomotor : Menurun
5. NEUROLOGIS
A. Kesan Umum:
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Sensorik : (-)
Anomik : (-)
Kepala:
Besar : Normal
Asimetri : (-)
Tortikolis : (-)
Muka:
Mask/topeng : (-)
Miophatik : (-)
Fullmooon : (-)
B. Pemeriksaan Khusus
Kernig : (-)/(-)
Laseque : (-)/(-)
Bruzinski I : (-)
Bruzinski II : (-)/(-)
2. Saraf Otak
Kanan Kiri
N. Olfaktorius
Kanan Kiri
Eksopthalmus : - -
N. Trigeminus
Kanan Kiri
Cabang Motorik
Cabang Sensorik
Kanan Kiri
Waktu Diam
Waktu Gerak
N. Vestibulocochlearis
Vestibuler
Vertigo : (-)
Nystagmus : (-)
Cochlearis : tdl
Menelan : Normal
Bagian Sensorik:
N. Accesorius
Kanan Kiri
N. Hypoglossus
3. Sistem Motorik
Kekuatan Otot
Istirahat : normal
Lengan (Kanan/Kiri)
M. Deltoid : 1/5
M. Biceps : 1/5
M. Triceps : 1/5
Tungkai (Kanan/Kiri)
Besar Otot :
Atrofi :-
Pseudohypertrofi :-
Palpasi Otot :
Nyeri :-
Kontraktur :-
Konsistensi : Normal
Tonus Otot :
Lengan Tungkai
Hipotoni + - + -
Spastik - - - -
Rigid - - - -
Rebound - - - -
phenomen
Gerakan Involunter
Chorea : -/-
Athetose : -/-
Balismus : -/-
Fasikulasi : -/-
Myokimia : -/-
Koordinasi : tdl
4. Sistem Sensorik
Kanan/kiri
Rasa Eksteroseptik
Rasa Proprioseptik
Rasa Enteroseptik
Rasa Kombinasi
Streognosis : Normal
Barognosis : Normal
Grapestesia : Normal
5. Refleks-refleks
Reflek kulit
Refleks Patologis :
Tungkai
Hoffmann-Tromner : -/-
Snout (-)
Sucking (-)
Palmomental (-)
Salivasi : normal
7. Columna Vertebralis
Kelainan Lokal
Fleksi : normal
Ekstensi : normal
8. Pemeriksaan Tambahan
Hasil laboratorium
RESUME
1. ANAMNESIS
keluhan mengalami kelemahan pada tungkai dan lengan sebelah kanan yang
bangun dari tempat tidur (sekitar jam 6 pagi). Saat itu tidak ada gangguan
kesadaran dan tidak ada kejang. Menurut keluarga sebelum jatuh os juga
tidak ada mengeluh sakit kepala. Penderita memiliki riwayat hipertensi
kepuskesmas bila ada keluhan sakit kepala saja. Penderita juga ada riwayat
kencing manis dan penyakit jantung yang diketahui saat penderita masuk
rumah sakit 1 tahun yang lalu. Adanya riwayat penyakit hipertensi dan
2. PEMERIKSAAN
Interna
X Afasia motorik
Nadi : 82 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,8o C
Status Neurologis
Pupil isokor, diameter 3/3mm refleks cahaya +/+, gerak mata normal
Rangsang selaput otak; normal, tak ada kelainan
Reflek fisiologis BPR : 0/0, TPR: 0/0, KPR : 0/0, APR : 0/0
3. DIAGNOSIS
4. PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tts/menit
Aspilet 2 x 1tab
Captopril 3x 6,5 mg
kelemahan tungkai dan lengan kanan yang terjadi secara tiba-tiba. Menurut
definisi WHO : Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral,
penyebab selain daripada gangguan vaskular.1 Pada pasien ini memenuhi kriteria
ruang TV setelah bangun dari tempat tidur (sekitar jam 6 pagi). Saat itu tidak ada
gangguan kesadaran dan tidak ada kejang. Menurut keluarga sebelum jatuh os
Dari segi klinis, GPDO (Gangguan Peredaran Darah Otak) dibagi atas: 1 Serangan
Stroke iskemik (Stroke Non Hemoragik) secara patogenitas dapat dibagi menjadi:3
media.
b. Stroke embolik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh karena emboli
waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran biasanya tidak menurun. Biasanya
terjadi pada usia lebih dari 50 tahun 3. Pada pasien ini gejala klinis yang
serangan terjadi secara akut, terjadi saat bangun pagi hari tanpa disertai penurunan
kesadaran.
yang terjadi secara tiba-. Penderita juga mengalami kesulitan dalam berbicara
serebri media terdapat hemiparesis yang sama. Hal ini terjadi jika sumbatan di
pangkal arteri, bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol. Gejala yang lain
yang terserang antara lain afasia motorik/sensorik.1 Keluhan dan gejala klinis
yang didapat dari pemeriksaan neurologis pada pasien ini memenuhi kriteria
adanya penyumbatan arteri serebri media karena hemiparesi disertai juga dengan
adanya afasia motorik serta pada pemeriksaan sensibilitas pasien ini mengalami
hemihiptesia.
penyakit jantung dengan pengobatan yang tidak teratur. Penderita juga memiliki
Hipertensi merupakan faktor resiko yang paling lazim ditemukan pada penderita
yang mengalami GPDO, selain itu juga aterosklerosis, hiperlipidemia, merokok,
obesitas, diabetes melitus, usaia tua, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah
tepi, obat-obat tertentu jua menjadi faktor resiko GPDO.1 Dari riwayat penyakit
yang pernah di derita pasien maka pasien tergolong high risk factor untuk
menderita GPDO.
Pada pasien ini diberikan pengobatan IVFD RL, Alinamin F, Brain Act,
hemoragik pada fase akut adalah menyelamatkan neuron jangan sampai mati dan
agar proses patologik lainnya tidak mengancam fungsi otak. Respirasi harus bagus
(jalan nafas bersih dan longgar), tekanan darah dipertahankan pada tingkat
optimal, pantau gula darah dan keseimbangan cairan, penggunaan obat yang
memulihkan metabolisme otak. Pengobatan yang diberikan pada pasien ini sudah
sesuai dengan kriteria pengobatan stroke non hemoragik pada fase akut karena
iskemik (infark serebral). Ulcumet diberikan untuk mentasi nyeri epigastrium dan
penderita baik, umur kurang dari 70 tahun dan jenis kelamin perempuan. Selain
meninggal. Usia : pada usia 70 tahun atau lebih, angka kematianmeningkat tajam.
darah : tensi tinggi prognosis tinggi. Dan prognosis juga dipengaruhi cepat dan
tepatnya penanganan.1,2
obesitas pada pnderita obesitas, tidak minum alkohol dan merokok, serta olah raga
adaptasi mental sosial, dan sedapat mungkin penderita harus dapat melakukan
kegiatan sehari-hari:3
DAFTAR PUSTAKA
1. Aliah A, Kuswara F.F, Limoa R.A, Wuysang G. Gambaran Umum
tentang GPDO. Dalam : Harsono ed. Kapita Selekta Neurologi.
Yogjakarta: UGM Press, 2000; 84-89