Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus

STROKE NON HEMORAGIK

Oleh
Astried Indrasari, S. Ked
I1A098006

Pembimbing
Dr. Oscar Nurhadi, Sp. S

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT SARAF


FKUNLAM-RSUD PENDIDIKAN ULIN
BANJARMASIN
Januari, 2004
STATUS PENDERITA

I. DATA PRIBADI

Nama : Tn. Z.S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 47 tahun

Bangsa : Indonesia

Suku : Banjar

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru madrasah

Status : Kawin

Alamat : Jl. Kampung Melayu Darat No. 36 Banjarmasin

MRS : 14 Januari 2004

II. ANAMNESIS

Heteroanamnesis dengan istri pasien tanggal 19 Januari 2004

Keluhan Utama : Kelumpuhan lengan dan tungkai .

Keluhan yang berhubungan dengan keluhan utama : mual-mual

Perjalanan Penyakit : 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit penderita

mengalami kelemahan pada tungkai yang terjadi secara mendadak ketika

penderita mau bangun dari tempat tidur (sekitar jam 6 pagi). Saat itu tidak

ada gangguan kesadaran, tidak ada kejang, penderita merasa mual namun

tidak muntah, penderita mulai bicara pelo namun masih mengerti perkataan

orang lain. 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit, penderita juga mengalami
kelamahan pada lengan kanan dan kiri namun tidak seberat pada tungkai.

Nafsu makan penderita sangat menurun dan mulai muntah-muntah, oleh

keluarga kemudian dibawa ke Rumah sakit.

Riwayat Penyakit Dahulu : Penderita memiliki riwayat hipertensi dengan

dan riwayat kencing manis dengan pengobatan yang tidak teratur,.

Intoksikasi : Tidak ditemukan riwayat keracunan obat, zat kimia, makanan

dan minuman.

Riwayat Penyakit Keluarga : Adanya riwayat penyakit hipertensi dan

kencing manis pada keluarga penderita

Keadaan Psikososial : Penderita tinggal bersama dengan istri dan dua

orang anaknya. Penderita tidak mempunyai kebiasaan minum kopi dan

merokok.

III. STATUS INTERNE SINGKAT

Keadaan Umum : Tensi : 160/100 mmHg

Nadi : 92 kali /menit

Respirasi : 25 kali/menit

Suhu : 37, 8oC

Kepala/Leher :

- Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

- Mulut : Mukosa bibir basah

- Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar


Thoraks

- Pulmo : Bentuk dan pergerakan simetris, suara napas vesikuler,

wheezing dan ronki tidak ada.

- Cor : BJ I/II tunggal, tidak ada bising

Abdomen : Tampak cekung, hepar dan lien tidak teraba, perkusi

timpani, bising usus normal

Ekstremitas : Atrofi (-), edema(-), tetraparase (+), akral hangat

4. STATUS PSIKIATRI SINGKAT

Emosi dan Afek : Hipothym

Proses Berfikir : Realistis

Kecerdasan : Sesuai dengan pendidikan

Penyerapan : Kurang

Kemauan : Kurang

Psikomotor : Menurun

5. NEUROLOGIS

A. Kesan Umum:

Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6

Pembicaraan : Disartri : (+)

Monoton : (-)

Scanning : (-)

Afasia : Motorik : (-)

Sensorik : (-)

Anomik : (-)
Kepala:

Besar : Normal

Asimetri : (-)

Sikap paksa : (-)

Tortikolis : (-)

Muka:

Mask/topeng : (-)

Miophatik : (-)

Fullmooon : (-)

B. Pemeriksaan Khusus

1. Rangsangan Selaput Otak

Kaku Tengkuk : (-)

Kernig : (-)/(-)

Laseque : (-)/(-)

Bruzinski I : (-)

Bruzinski II : (-)/(-)

2. Saraf Otak

Kanan Kiri

N. Olfaktorius

Hyposmia (-) (-)

Parosmia (-) (-)

Halusinasi (-) (-)


N. Optikus Kanan Kiri

Visus normal normal

Yojana Penglihatan normal normal

Funduskopi tdl tdl

N. Occulomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens

Kanan Kiri

Kedudukan bola mata tengah tengah

Pergerakan bola mata ke

Nasal : Normal Normal

Temporal : Normal Normal

Atas : Normal Normal

Bawah : Normal Normal

Temporal bawah : Normal Normal

Eksopthalmus : - -

Celah mata (Ptosis) : - -

Pupil

Bentuk bulat bulat

Lebar 3mm 3mm

Perbedaan lebar isokor isokor

Reaksi cahaya langsung (+) (+)

Reaksi cahaya konsensuil (+) (+)

Reaksi akomodasi (+) (+)

Reaksi konvergensi (+) (+)


N. Trigeminus

Kanan Kiri

Cabang Motorik

Otot Maseter Normal Normal

Otot Temporal Normal Normal

Otot Pterygoideus Int/Ext Normal Normal

Cabang Sensorik

I. N. Oftalmicus Normal Normal

II. N. Maxillaris Normal Normal

III. N. Mandibularis Normal Normal

Refleks kornea langsung Normal Normal

Refleks kornea konsensuil Normal Normal

N. Facialis

Kanan Kiri

Waktu Diam

Kerutan dahi sama tinggi

Tinggi alis sama tinggi

Sudut mata sama tinggi

Lipatan nasolabial sama tinggi

Waktu Gerak

Mengerutkan dahi sama tinggi

Menutup mata (+) (+)

Bersiul sama tinggi


Memperlihatkan gigi sama tinggi

Pengecapan 2/3 depan lidah normal

Sekresi air mata tdl

Hyperakusis normal normal

N. Vestibulocochlearis

Vestibuler

Vertigo : (-)

Nystagmus : (-)

Tinitus aureum :Kanan: (-) Kiri : (-)

Cochlearis : tdl

N. Glossopharyngeus dan N. Vagus

Bagian Motorik:

Suara : pelo

Menelan : Normal

Kedudukan arcus pharynx : normal/normal

Kedudukan uvula : di tengah

Pergerakan arcus pharynx : Normal

Detak jantung : Takikardi

Bising usus : Meningkat

Bagian Sensorik:

Pengecapan 1/3 belakakang lidah : Normal

Refleks muntah: (+)

Refleks palatum mole: (+)


N. Accesorius

Kanan Kiri

Mengangkat bahu tidak dapat dievaluasi

Memalingkan kepala tidak dapat dievaluasi

N. Hypoglossus

Kedudukan lidah waktu istirahat : di tengah

Kedudukan lidah waktu bergerak : tde

Atrofi : tidak ada

Kekuatan lidah menekan pada bagian : lemah/lemah

Fasikulasi/Tremor pipi (kanan/kiri) : -/-

3. Sistem Motorik

Kekuatan Otot

Tubuh : Otot perut : normal

Otot pinggang : normal

Kedudukan diafragma : Gerak : normal

Istirahat : normal

Lengan (Kanan/Kiri)

M. Deltoid : 4/4

M. Biceps : 4/4

M. Triceps : 4/4

Fleksi sendi pergelangan tangan : 4/4

Ekstensi sendi pergelangan tangan : 4/4

Membuka jari-jari tangan : 4/4


Menutup jari-jari tangan : 4/4

Tungkai (Kanan/Kiri)

Fleksi artikulasio coxae : 3/3

Ekstensi artikulatio coxae : 3/3

Fleksi sendi lutut : 3/3

Ekstensi sendi lutut : 3/3

Fleksi plantar kaki : 3/3

Ekstensi dorsal kaki : 3/3

Gerakan jari-jari kaki : 3/3

Besar Otot :

Atrofi :-

Pseudohypertrofi :-

Respon terhadap perkusi : normal

Palpasi Otot :

Nyeri :-

Kontraktur :-

Konsistensi : Normal

Tonus Otot :

Lengan Tungkai

Kanan Kiri Kanan Kiri

Hipotoni - - - -

Spastik + + + +
Rigid - - - -

Rebound - - - -

phenomen

Gerakan Involunter

Tremor : Waktu Istirahat : -/-

Waktu bergerak : -/-

Chorea : -/-

Athetose : -/-

Balismus : -/-

Torsion spasme : -/-

Fasikulasi : -/-

Myokimia : -/-

Koordinasi : tdl

Gait dan station : tdl

4. Sistem Sensorik

Kanan/kiri

Rasa Eksteroseptik

Rasa nyeri superfisial : menurun/menurun

Rasa suhu : menurun/menurun

Rasa raba ringan : menurun/menurun

Rasa Proprioseptik

Rasa getar : tdl

Rasa tekan : menurun/menurun


Rasa nyeri tekan : menurun/menurun

Rasa gerak posisi : menurun/menurun

Rasa Enteroseptik

Refered pain : tidak ada

Rasa Kombinasi

Streognosis : Normal

Barognosis : Normal

Grapestesia : Normal

Two point tactil discrimination : Normal/Normal

Sensory extimination : Normal/Normal

Loose of Body Image : tidak ada

Fungsi luhur

Apraxia : Tidak ada

Alexia : Tidak ada

Agraphia: Tidak ada

Fingerognosis : Tidak ada

Membedakan kanan-kiri : Tidak ada

Acalculia : Tidak ada

5. Refleks-refleks

Reflek kulit

Refleks kulit dinding perut : normal

Refleks cremaster : Tdl

Refleks gluteal : Tdl


Refleks anal : Tdl

Refleks Tendon/Periosteum (Kanan/Kiri):

Refleks Biceps : /

Refleks Triceps : /

Refleks Patella : /

Refleks Achiles : /

Refleks Patologis :

Tungkai

Babinski : -/- Chaddock : -/-

Oppenheim : -/- Rossolimo : -/-

Gordon : -/- Schaffer : -/-

Lengan

Hoffmann-Tromner : -/-

Reflek Primitif : Grasp (-)

Snout (-)

Sucking (-)

Palmomental (-)

6. Susunan Saraf Otonom

Miksi : inkontinensi (+)

Defekasi : konstipasi (-)

Sekresi keringat : normal

Salivasi : normal

Ggn tropik : Kulit, rambut, kuku : (-)


7. Columna Vertebralis

Kelainan Lokal

Skoliosis : tidak ada

Khypose : tidak ada

Khyposkloliosis : tidak ada

Gibbus : tidak ada

Nyeri tekan/ketuk : tidak ada

Gerakan Servikal Vertebra

Fleksi : normal

Ekstensi : normal

Lateral deviation : normal

Rotasi : normal

Gerak Tubuh : tdl

8. Pemeriksaan Tambahan

Hasil CT-Scan Kepala : tidak ada kelainan

Hasil laboratorium

Hasil Pemeriksaan Normal


Hb : 13.2 gr % 13,5-17,5 gr %
Leukosit: 7000/mm3 4500-11000/mm3
Trombosit : 366.000/mm3 15 rb-350 rb/mm3
LED : 52 mm/j I 70 mm/j II 15 m/j I, 20 m/j II
GDP: 128 mg/dl 70-100mg/dl
Kolesterol : 134 mg/dl <220 mg/dl
Trigliserida : 163 mg/dl <150mg/dl
SGOT : 49 U/L 8-38 U/L
SGPT : 16 U/L 8-41 U/L
Urea : 17 mg/dl 20-40 mg/dl
RUN : 8 mg/dl 10-20 mg/dl
Kreatin : 0,6 mg/dl 0,7-1,1 mg/dl
Uric acid : 4,7 mg/dl 2,5 7,0 mg/dl
RESUME

1. ANAMNESIS

: 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit penderita mengalami

kelemahan pada tungkai yang terjadi secara mendadak ketika penderita mau

bangun dari tempat tidur (sekitar jam 6 pagi). Saat itu tidak ada gangguan

kesadaran, tidak ada kejang, penderita merasa mual namun tidak muntah,

penderita mulai bicara pelo namun masih mengerti perkataan orang lain. 1

hari sebelum masuk Rumah Sakit, penderita juga mengalami kelamahan

pada lengan kanan dan kiri namun tidak seberat pada tungkai. Nafsu makan

penderita sangat menurun dan mulai muntah-muntah, oleh keluarga

kemudian dibawa ke Rumah sakit.

2. PEMERIKSAAN

Interna

Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6

Tekanan darah : 160/100 mmHg

Nadi : 92 kali/menit

Respirasi : 26 kali/menit

Suhu : 37,8o C

Kepala/Leher : tidak ada kelainan

Thorax : tidak ada kelainan

Abdomen : tidak ada kelainan

Ekstremitas : tidak ada kelainan


Status psikiatri : tidak ada kelainan

Status Neurologis

Kesadaran : compos mentis, GCS 4-5-6

Pupil isokor, diameter 3/3mm refleks cahaya +/+, gerak mata normal

Rangsang selaput otak; normal, tak ada kelainan

Saraf kranialis : Parese N VII

Motorik : lengan 3/3, tungkai 4/4

Tonus : Lengan : menurun/menurun, Tungkai : menurun/menurun

Sensorik : Lengan : menurun/menurun, Tungkai : menurun/menurun

Reflek fisiologis BPR : +1/+1, TPR: +1/+1, KPR : +1/+1, APR : +1/+1

Refleks patologis tidak ada

Susunan saraf otonom :tidak ada kelainan

Columna Vertebralis tidak ada kelainan

3. DIAGNOSIS

Diagnosis Klinis : Tetraparase + Parese N. VII + dimensia

Diagnosis Etiologis : Stroke non hemoragik.

Diagnosis Topis : a. cerebri media

Diagnosis Banding : Stroke hemoragik


4. PENATALAKSANAAN

IVFD RL 20 tts/menit

Alinamin F 2x1 amp. IV

Antasid sirup 3X1 C

Amoxicillin 3X1 gr i.v

Brain Act 250 mg 2x1 amp

Neurotam 3x3 gr

Ulcumet 2X1 Amp i.v

Primperan 2X1 Amp i.v

Dexacaps 3X12,5 mg p.o

Parasetamol 3X500 mg p.o (k/p)


PEMBAHASAN

Menurut definisi WHO : Stroke adalah manifestasi klinik dari

gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang

berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih 24 jam atau berakhir dengan maut,

tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vaskular.1

Penyakit ini timbul akibat lesi vaskular di susunan saraf merupakan

penyebab kematian nomor tiga dalam urutan daftar penyebab kematian di

Amerika serikat. Sebagai masalah kesehatan masyarakat, penyakit stroke

merupakan penyebab utama cacat menahun.2

Dari segi klinis, GPDO (Gangguan Peredaran Darah Otak) dibagi

atas:1

a. Serangan Iskemia Sepintas (Transient Ischaemic Attack/TIA)

b. Stroke Iskemik (Stroke Non Hemoragik)

c. Stroke Hemoragik

d. GPDO lainnya

Stroke iskemik (Stroke Non Hemoragik) secara patogenitas dapat

dibagi menjadi :3

a. Stroke trombotik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh

karena trombosis di arteri karotis interna secara langsung masuk

ke arteri serebri media.

b. Stroke embolik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh

karena emboli yang pada umunya berasal dari jantung.


Gejala utama GPDO iskemik akibat trombosis serebri ialah timbulnya

defisit neurologik secara mendadak/sub akut, didahului gejala prodromal, terjadi

pada waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran biasanya tidak menurun.

Biasanya terjadi pada usia lebih dari 50 tahun. Pada fungsi lumbal, liquor

serebrospinalis jernih, tekanan normal dan eritrosit kurang dari 500. Pada

pemeriksaan scan tomografik dapat disaksikan adanya daerah hipodens yang

menunjukkan infark atau iskemik dan edema. 1

Gejala-gejala pada penyumbatan pembuluh darah berbeda-beda

tergantung pembuluh darah mana yang tersumbat. Pada penyumbatan arteri

serebri media terdapat hemiparesis yang sama. Hal ini terjadi jika sumbatan di

pangkal arteri, bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol. Gejala yang lain

adalah hemihipestesia, gangguan fungsi luhur pada korteks hemisfer dominan

yang terserang antara lain afasia motorik/sensorik.1

Pada pasien ini didapatkan adanya kelumpuhan tungkai kanan dan kiri

yang terjadi secara tiba-tiba , kemudian diikuti oleh kelemahan lengan kanan dan

kiri keesokan harinya. Kelumpuhan anggota badan ini terjadi saat penderita

hendak bangun setelah tidur, saat itu tidak ada gangguan kesadaran, tidak ada

kejang dan penderita masih mengerti perkataan orang lain. Saat itu penderita

merasa mual, besoknya lalu muntah-muntah. Penderita juga mengalami kesulitan

dalam berbicara (bicara pelo) .

Dari data anamnesa ini, penderita kemungkinan mengalami stroke

iskemik (stroke non hemoragik) tipe trombotik yang disebabkan oleh adanya
penyumbatan arteri serebri media. Hal ini berdasarkan karena kelumpuhan pada

tungkai dan lengan afasia motorik yang ditandai dengan bicara pelo.

Penderita ini juga mempunyai riwayat hipertensi dan kencing manis

dengan pengobatan yang tidak teratur. Hipertensi merupakan faktor resiko yang

paling lazim ditemukan pada penderita yang mengalami GPDO, selain itu juga

aterosklerosis, hiperlipidemia, merokok, obesitas, diabetes melitus, usaia tua,

penyakit jantung, penyakit pembuluh darah tepi, obat-obat tertentu jua menjadi

faktor resiko GPDO.1

Pada pasien ini diberikan pengobatan IVFD RL, Alinamin F, Brain

Act (Nicholin), Antasid sirup, Amoxicillin, Neurotam, Ulcumet, Primperan,

Dexacaps, Parasetamol . Infus RL digunakan untuk menjaga keseimbangan cairan

dan elektrolit. Alinamin F merupakan roborantia saraf mengandung Vitamin B1,

Vitamin B2 dan glukosa (tiap ml mengandung 200 mg glukosa), Brain Act

(Nicholin) dan Neurotam berfungsi sebagai metabolik aktivator (metabolik agent)

jaringan otak yang iskemik (infark serebral). Antasid, Ulcumet dan Primperan

diberikan untuk mentasi nyeri epigastrium dan mual muntah yang terjadi.

Pada penderita ini juga ditemukan suhu badan subfebril, ini

merupakan komplikasi non neurologis pada kebanyakan penyakit stroke. Demam

dapat mengeksaserbasi cedera otak iskemik dan harus diobati secara agresif

dengan antipiretik (asetaminofen) atau kompres dingin, jika diperlukan. Penyebab

demam tersering adalah pneumonia aspirasi, dilakukan kultur darah dan urin

untuk pemberian antibiotik intravena. Antibiotik yang digunakan secara empiris


yaitu sulbenisilin, sefalosporin, dan lain-lain. 4 Pada penderita ini diberikan

antibotik Amoksicillin dan Paracetamol sebagai obat penurun panasnya.

Pada pasien ini diharuskan bed rest total sampai perbaikan keadaan

umum dapat dicapai. Untuk fase pasca akut, penderita disarankan untuk menjalani

Rehabilitasi Medik sebagai upaya membatasi sejauh mungkin kecacatan penderita

baik fisik maupun mental dengan fisioterapi, terapi wicara dan psikoterapi.2

Tujuan rehabilitasi pada penderita Stroke adalah :5

1. Memperbaiki fungsi motoris, pembicaraan dan fungsi lain yang terganggu.

2. Adaptasi mental sosial dari penderita stroke.

3. Sedapat mungkin penderita harus dapat melakukan activities of daily living

(ADL).
DAFTAR PUSTAKA

1. Aliah A, Kuswara F.F, Limoa R.A, Wuysang G. Gambaran Umum


tentang GPDO. Dalam : Harsono ed. Kapita Selekta Neurologi.
Yogjakarta: UGM Press, 2000; 84-89

2. Mardjono, Marah dan Priguna Sidartha, Mekanisme Gangguan Vaskular


Susunan Saraf dalam Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat,
1997; 268-301

3. Chandra, B. Stroke. Dalam : Neurologi Klinik. Surabaya : FK UNAIR,


1994; 28-32

4. Mansjoer, Arif (Ed). Strok dalam Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: FK


UI, 2000; 17-26

5. Suryoatmojo, Bambang (Ed). Protokol Penatalaksanaan Gangguan


Peredaran Darah dalam Protokol Penatalaksanaan Penyakit Saraf.
Yogyakarta: RSU dr Soetomo; 133-149.

Anda mungkin juga menyukai