Oleh
Astried Indrasari, S. Ked
I1A098006
Pembimbing
Dr. Oscar Nurhadi, Sp. S
I. DATA PRIBADI
Umur : 47 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Status : Kawin
II. ANAMNESIS
penderita mau bangun dari tempat tidur (sekitar jam 6 pagi). Saat itu tidak
ada gangguan kesadaran, tidak ada kejang, penderita merasa mual namun
tidak muntah, penderita mulai bicara pelo namun masih mengerti perkataan
orang lain. 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit, penderita juga mengalami
kelamahan pada lengan kanan dan kiri namun tidak seberat pada tungkai.
dan minuman.
merokok.
Respirasi : 25 kali/menit
Kepala/Leher :
Penyerapan : Kurang
Kemauan : Kurang
Psikomotor : Menurun
5. NEUROLOGIS
A. Kesan Umum:
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Sensorik : (-)
Anomik : (-)
Kepala:
Besar : Normal
Asimetri : (-)
Tortikolis : (-)
Muka:
Mask/topeng : (-)
Miophatik : (-)
Fullmooon : (-)
B. Pemeriksaan Khusus
Kernig : (-)/(-)
Laseque : (-)/(-)
Bruzinski I : (-)
Bruzinski II : (-)/(-)
2. Saraf Otak
Kanan Kiri
N. Olfaktorius
Kanan Kiri
Eksopthalmus : - -
Pupil
Kanan Kiri
Cabang Motorik
Cabang Sensorik
N. Facialis
Kanan Kiri
Waktu Diam
Waktu Gerak
N. Vestibulocochlearis
Vestibuler
Vertigo : (-)
Nystagmus : (-)
Cochlearis : tdl
Bagian Motorik:
Suara : pelo
Menelan : Normal
Bagian Sensorik:
Kanan Kiri
N. Hypoglossus
3. Sistem Motorik
Kekuatan Otot
Istirahat : normal
Lengan (Kanan/Kiri)
M. Deltoid : 4/4
M. Biceps : 4/4
M. Triceps : 4/4
Tungkai (Kanan/Kiri)
Besar Otot :
Atrofi :-
Pseudohypertrofi :-
Palpasi Otot :
Nyeri :-
Kontraktur :-
Konsistensi : Normal
Tonus Otot :
Lengan Tungkai
Hipotoni - - - -
Spastik + + + +
Rigid - - - -
Rebound - - - -
phenomen
Gerakan Involunter
Chorea : -/-
Athetose : -/-
Balismus : -/-
Fasikulasi : -/-
Myokimia : -/-
Koordinasi : tdl
4. Sistem Sensorik
Kanan/kiri
Rasa Eksteroseptik
Rasa Proprioseptik
Rasa Enteroseptik
Rasa Kombinasi
Streognosis : Normal
Barognosis : Normal
Grapestesia : Normal
Fungsi luhur
5. Refleks-refleks
Reflek kulit
Refleks Biceps : /
Refleks Triceps : /
Refleks Patella : /
Refleks Achiles : /
Refleks Patologis :
Tungkai
Lengan
Hoffmann-Tromner : -/-
Snout (-)
Sucking (-)
Palmomental (-)
Salivasi : normal
Kelainan Lokal
Fleksi : normal
Ekstensi : normal
Rotasi : normal
8. Pemeriksaan Tambahan
Hasil laboratorium
1. ANAMNESIS
kelemahan pada tungkai yang terjadi secara mendadak ketika penderita mau
bangun dari tempat tidur (sekitar jam 6 pagi). Saat itu tidak ada gangguan
kesadaran, tidak ada kejang, penderita merasa mual namun tidak muntah,
penderita mulai bicara pelo namun masih mengerti perkataan orang lain. 1
pada lengan kanan dan kiri namun tidak seberat pada tungkai. Nafsu makan
2. PEMERIKSAAN
Interna
Nadi : 92 kali/menit
Respirasi : 26 kali/menit
Suhu : 37,8o C
Status Neurologis
Pupil isokor, diameter 3/3mm refleks cahaya +/+, gerak mata normal
Reflek fisiologis BPR : +1/+1, TPR: +1/+1, KPR : +1/+1, APR : +1/+1
3. DIAGNOSIS
IVFD RL 20 tts/menit
Neurotam 3x3 gr
berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih 24 jam atau berakhir dengan maut,
atas:1
c. Stroke Hemoragik
d. GPDO lainnya
dibagi menjadi :3
pada waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran biasanya tidak menurun.
Biasanya terjadi pada usia lebih dari 50 tahun. Pada fungsi lumbal, liquor
serebrospinalis jernih, tekanan normal dan eritrosit kurang dari 500. Pada
serebri media terdapat hemiparesis yang sama. Hal ini terjadi jika sumbatan di
pangkal arteri, bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol. Gejala yang lain
Pada pasien ini didapatkan adanya kelumpuhan tungkai kanan dan kiri
yang terjadi secara tiba-tiba , kemudian diikuti oleh kelemahan lengan kanan dan
kiri keesokan harinya. Kelumpuhan anggota badan ini terjadi saat penderita
hendak bangun setelah tidur, saat itu tidak ada gangguan kesadaran, tidak ada
kejang dan penderita masih mengerti perkataan orang lain. Saat itu penderita
iskemik (stroke non hemoragik) tipe trombotik yang disebabkan oleh adanya
penyumbatan arteri serebri media. Hal ini berdasarkan karena kelumpuhan pada
tungkai dan lengan afasia motorik yang ditandai dengan bicara pelo.
dengan pengobatan yang tidak teratur. Hipertensi merupakan faktor resiko yang
paling lazim ditemukan pada penderita yang mengalami GPDO, selain itu juga
penyakit jantung, penyakit pembuluh darah tepi, obat-obat tertentu jua menjadi
jaringan otak yang iskemik (infark serebral). Antasid, Ulcumet dan Primperan
diberikan untuk mentasi nyeri epigastrium dan mual muntah yang terjadi.
dapat mengeksaserbasi cedera otak iskemik dan harus diobati secara agresif
demam tersering adalah pneumonia aspirasi, dilakukan kultur darah dan urin
Pada pasien ini diharuskan bed rest total sampai perbaikan keadaan
umum dapat dicapai. Untuk fase pasca akut, penderita disarankan untuk menjalani
baik fisik maupun mental dengan fisioterapi, terapi wicara dan psikoterapi.2
(ADL).
DAFTAR PUSTAKA