Anda di halaman 1dari 46

PENGANTAR PENGUATAN SISTEM INOVASI

Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi


BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Penguatan Sistem Inovasi di Kabupaten Malang


Malang, 2 Mei 2012
dan Bung Karno Pernah Mengingatkan Kita . . .
. . . Dan sejarah akan menulis: di sana di antara benua Asia dan
Australia, antara Lautan Teduh dan Lautan Indonesia, adalah hidup
satu bangsa yang mula-mula mencoba untuk kembali hidup sebagai
bangsa, tetapi akhirnya kembali menjadi satu kuli di antara bangsa-
bangsa kembali

menjadi bangsa kuli dan kuli dari


bangsa-bangsa (een natie van
koelies, en een kolie onder de naties) .
.. (Bung Karno - Pidato HUT Proklamasi 17 Agustus 1963)
. . . . Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu
bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka . . .

Bangsa yang sejahtera dan


berkeadilan, mandiri, dan maju. . !
Perubahan Pembaruan Perbaikan
STRATEGI POKOK

1. Memperbaiki kondisi dasar sebagai prasyarat bagi


peningkatan upaya pengembangan/penguatan sistem inovasi.
2. Melakukan reformasi kebijakan inovasi di berbagai
sektor/bidang dan lintas-sektor/bidang serta pada tataran
pemerintahan yang berbeda, secara bertahap dan
berkelanjutan.
3. Mengembangkan kepemimpinan (leadership) dan
memperkuat komitmen nasional dalam
pengembangan/penguatan sistem inovasi nasional dan
daerah.
4. Meningkatkan koherensi kebijakan inovasi di tingkat nasional
dan daerah.
TUNTUTAN PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN

Tumpuan pada melimpahnya SDA semata vs.


Semakin berbasis pengetahuan, Kreativitas-
keinovasian, Kewirausahaan
Konvensional vs. Terobosan
Sektoral parsial vs. Sistemik - holistik
Individual - terfragmentasi vs. Terpadu Koheren
Fenomena brain drain
dsb
Kerangka kerja kolaboratif sebagai pijakan
bersama (common platform) bagi koherensi
dan sinergitas kebijakan dan tindakan
implementasi yang pragmatis.
POLA PIKIR : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS
PENGETAHUAN
Kesejahteraan/Kemakmuran,
Kemandirian & Peradaban Bangsa

Knowledge Economy Knowledge Society

Daya Saing dan Kohesi Sosial

1. SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil 1. Sistem informasi dan komunikasi
2. Infrastruktur komunikasi yang dinamis 2. Pembelajaran seumur hidup dan budaya
inovasi
3. Sistem inovasi yang efektif 3. Sistem inovasi yang efektif
4. Pemerintahan, insentif ekonomi dan 4. Modal sosial
rejim kelembagaan yang mendukung 5. Kepemimpinan/kepeloporan dalam
pemajuan sosial budaya masyarakat
Sistem Inovasi 6. Rejim kebijakan yang kondusif

Isu-isu Kontekstual
Kecenderungan dan Tantangan Universal
Kemajuan Iptek, Ekonomi Ekonomi Faktor-faktor
Globalisasi
Inovasi Pengetahuan Jaringan Lokalitas
TUJUAN PENGUATAN SISTEM INOVASI

Tujuan Pokok :
1. Meningkatkan daya saing dan memperkuat kohesi sosial
dalam rangka mewujudkan tujuan umum pembangunan
(meningkatkan kesejahteraan rakyat yang semakin tinggi
dan berkeadilan, membangun kemandirian, dan
memajukan peradaban bangsa);
2. Mendorong pembangunan ekonomi berbasis
pengetahuan/EBP (knowledge-based economy/KBE) dan
pembangunan masyarakat yang berbasis
pengetahuan/MBP (knowledge-based society/KBS).
Pengertian Inovasi
ESENSI INOVASI
Inovasi:
proses (dan/atau hasil) pengembangan dan/atau
pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan
(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman
untuk menciptakan produk (barang dan/atau jasa), proses,
dan/atau sistem atau hal yang baru.
proses di mana gagasan, temuan tentang produk atau
proses diciptakan, dikembangkan dan berhasil
disampaikan kepada pasar ~ pengertian teknokratik.

Kata Kunci:
Kreativitas tentang perubahan (pembaruan perbaikan)
(Potensi) nilai komersial, ekonomi, sosial (nilai kegunaan/
kemanfaatan nyata).
Pengertian Discovery, Invention, Innovation dan Diffusion

Discovery Invensi Inovasi

Difusi
Sumber : Dimodifikasi dari www.siks.nl/map_IO_Archi_2006/ocallaghan2.PDF
PENGERTIAN SISTEM INOVASI

Sistem Inovasi : suatu kesatuan [dari


sehimpunan aktor, kelembagaan maupun
proses produktif] yang mempengaruhi arah
perkembangan dan kecepatan inovasi dan
difusinya (termasuk teknologi dan praktik
baik/terbaik), serta proses pembelajarannya.
Dengan demikian ada tiga kata kunci dalam Sistem Inovasi yang harus
diperhatikan di sini yaitu : INOVASI , DIFUSI dan PROSES
PEMBELAJARANNYA.
Referensi : Freeman (1987, jaringan lembaga . . .;
Lundvall (1992, elemen dan hubungan yang berinteraksi . . .
sistem sosial); Nelson dan Rosenberg (1983, sehimpunan
aktor . . .); Metcalf (1995, sistem yang menghimpun
institusi-institusi berbeda . . . ); OECD (1999, himpunan
lembaga-lembaga . . .)
PENGUATAN SISTEM INOVASI

1. Penguatan sistem inovasi : suatu kesatuan [dari


sehimpunan aktor, kelembagaan maupun proses
produktif] membenahi sistem (holistik, serentak,
isu-isu sistemik) secara bersistem yang
mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan
inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik
baik/terbaik), serta proses pembelajarannya :
a. Dari perspektif kebijakan, langkah perbaikan perlu
diarahkan untuk membenahi isu-isu kegagalan
sistemik (systemic failures);
b. Strategi kebijakan perlu dikembangkan sebagai
suatu kesatuan kerangka kebijakan inovasi/KKI
(innovation policy framework);
PENGUATAN SISTEM INOVASI

2. KKI merupakan kerangka kerja kolaboratif sebagai pijakan


bersama (common platform) para pihak bagi
pengembangan sinergitas dan koherensi kebijakan dan
tindakan implementasi operasionalnya;
a. Langkah-langkah diarahkan untuk memperkuat
kolaborasi sinergis dan meningkatkan koherensi;
b. Prakarsa/model : sebagai titik masuk, miniatur,
ditempatkan dalam kerangka bersistem (tidak parsial);
3. Para pihak dituntut semakin mampu memperbaiki,
menyesuaikan dan mengembangkan diri untuk
berkontribusi dan berprestasi dalam penguatan sistem
inovasi nasional, maupun pada tataran daerah.
PENGUATAN SISTEM INOVASI

Adalah proses panjang . . . Perlu komitmen kuat,


konsistensi, kesinambungan . . .
Memperhatikan hal-hal yang sangat strategis . . .
Menggali terobosan yang dapat memberikan dampak
ungkitan signifikan . . .
Memerlukan keberanian untuk berubah
Kepemimpinan . . Kepeloporan . . .
Membutuhkan kisah sukses . .
Mulai dari hal yang sangat penting . . .
Belajar sambil berproses . . .
Ciptakan capaian besar . . .
Kembangkan komunitas praktik.
KOHESI SOSIAL (SOCIAL COHESION)

Kohesi sosial : Karakteristik positif keeratan hubungan


dalam suatu masyarakat yang memungkinkan aktivitas
produktif (bisnis, ekonomi, sosial, kultural, politis,
penadbiran/governance) dalam dan antar anggota masyarakat
yang bersangkutan (unit-unit dalam masyarakat, termasuk
individu, kelompok, asosiasi, dan wilayah).
Karakteristik positif suatu masyarakat berkaitan dengan hubungan antar
anggota masyarakat yang bersangkutan (unit-unit dalam masyarakat,
termasuk individu, kelompok, asosiasi, dan wilayah) (McCracken, 1998).
KERANGKA PEMETAAN ISU KEBIJAKAN INOVASI
Isu Kelembagaan & Daya Dukung Fokus & Keterpaduan
2 Iptek serta absopsi oleh industri
3 Interaksi 5
Rantai Nilai
Kebijakan

Permintaan (Demand)
Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)

Sistem Politik Sistem Pendidikan Sistem Industri


dan Litbang
Pendidikan dan Perusahaan Besar
Pemerintah
Pelatihan Profesi Intermediaries
Penadbiran Pendidikan Tinggi dan
Lembaga Litbangyasa
UKM Matang/
Global
Brokers
(Governance) Litbang Mapan

Kebijakan RPT Litbang Pemerintah PPBT

Supra- dan Infrastruktur Khusus


Standar dan Dukungan Inovasi dan HKI dan Perbankan
Norma Bisnis Informasi Modal Ventura

Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota
Kebijakan Ekonomi Budaya
Kebijakan ekonomi makro Kebijakan Keuangan Kebijakan Pendidikan Sikap dan nilai
Kebijakan moneter Keterbukaan terhadap
Kebijakan fiskal Kebijakan Promosi & pembelajaran dan perubahan
Infrastruktur Umum/ Dasar
Kebijakan pajak Investasi Kecenderungan terhadap
Kebijakan perdagangan Inovasi dan kewirausahaan
Kebijakan Industri/ Sektoral SDA dan Lingkungan
Kebijakan persaingan Mobilitas dan interaksi

Isu 1 4 Budaya Inovasi 6


Lingkungan / Kerangka Keselarasan dengan
Kebijakan Umum Tantangan Global
AGENDA PENGUATAN SISTEM INOVASI 2

2 2
1 1 3
5 6
6 2
1

5 3 1 4
4
Kerangka Kebijakan Inovasi : Heksagon

1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan


bisnis
2. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbang dan
mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, termasuk UKM.
3. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan
difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbang.
4. Mendorong budaya inovasi.
5. Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan
sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah
6. Penyelarasan dengan perkembangan global.
PRIORITAS STRATEGIS

Penguatan secara kolaboratif pada pilar-pilar


penting sistem inovasi sejalan dengan prioritas
pembangunan (a.l., MP3EI) untuk memperkuat
fondasi sistem inovasi dan menghasilkan kisah
sukses (success stories) :
1. Daerah
2. Industri berpotensi unggul
3. Jaringan inovasi
4. Teknoprener ~ Penguatan bisnis inovatif
5. Pilar-pilar tematik.
INISIATIF STRATEGIS

Tema Penguatan
Sistem Inovasi Nasional
Bisnis sebagai
Wahana Utama
Peningkatan Daya Saing dan Kohesi
Sosial

Innovation-driven Economy
Sasaran MP3EI
Strategis

4 PENGEMBANGAN TEKNOPRENER

2 PENGEMBANGAN 1 5
PENGUATAN
Inisiatif SISTEM INOVASI PENGUATAN
SISTEM INOVASI
TEKNO-INDUSTRI PILAR-PILAR TEMATIK
Strategis DAERAH
(berbasis KLASTER)

3 PENGEMBANGAN JARINGAN INOVASI

Prinsip
KOHERENSI, KETERPADUAN KEBIJAKAN, DAN KOLABORASI
Dasar

Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional


INISIATIF STRATEGIS =
PRIORITAS, FLAGSHIP PROGRAM & PROGRAM
PAYUNG
INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI
NASIONAL
1. Penguatan Sistem Inovasi Daerah : sebagai wahana untuk
memperkuat pilar-pilar bagi penumbuhkembangan kreativitas-
keinovasian di tingkat daerah, di mana penguatan sistem inovasi
daerah merupakan bagian integral dari penguatan sistem inovasi
nasional.
2. Pengembangan Klaster Industri : sebagai wahana untuk
mengembangkan potensi terbaik & meningkatkan daya saing
industrial.
3. Pengembangan Jaringan Inovasi : sebagai wahana untuk
membangun keterkaitan dan kemitraan antar aktor, serta
mendinamisasikan aliran pengetahuan, inovasi, difusi, dan
pembelajaran.
4. Pengembangan Teknoprener : sebagai wahana modernisasi
bisnis/ekonomi & sosial, serta mengembangkan budaya inovasi.
5. Penguatan Pilai-pilar Tematik SIN : sebagai wahana memperbaiki
elemen-elemen penguatan sistem yang bersifat tematik dan
kontekstual. Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional
MATRIKS KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN
INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI

Flagship Programs

Tema Inisiatif
Klaster Jaringan
Kerangka Strategis SID Teknoprener Pilar-pilar
Industri Inovasi Tematik
Kebijakan Inovasi
Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap.


Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional


MIMPI BESAR SEBAGAI TITIK MULAI

Kembali ke Masa Depan :


Daerah sebagai sumber inovasi dan inspirasi Indonesia
masa depan;
Daerah (masing-masing dan secara bersama)
mengembangkan iklim/lingkungan, sosial, budaya,
dan arena (kesempatan) yang baik untuk tumbuh-
berkembangnya talenta dan kreativitas-keinovasian
(reverse brain drain);
Identitas & Branding daerah;
Bonus demografik kelompok usia muda
(pemuda/mahasiswa).
REVERSE BRAIN DRAIN . . !
MATRIKS KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN
INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI DI DAERAH

Visi & Misi


Pembangunan
Daerah

Tema Inisiatif
Klaster Jaringan
Kerangka Strategis SID Teknoprener Pilar-pilar
Industri Inovasi Tematik
Kebijakan Inovasi
Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap.


Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional


ILUSTRASI ROADMAP IMPLEMENTASI SETIAP INISIATIF STRATEGIS
DI DAERAH PERCONTOHAN (MIS. PENGEMBANGAN KLASTER
INDUSTRI)

Visi & Misi


Pembangunan
Daerah

Tema Inisiatif Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Dst. . .


Kerangka Strategis
Kebijakan Inovasi Kegiatan Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan Sasaran

Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap.


Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional


GAGASAN PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH SEBAGAI
INISIATIF STRATEGIS

Visi & Misi


Pembangunan
Daerah

Tema Inisiatif
Klaster Jaringan
Kerangka Strategis SID Teknoprener Pilar-pilar
Industri Inovasi Tematik
Kebijakan Inovasi
Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap.


Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional


DISKUSI

Apakah pembangunan daerah yang berbasis


pengetahuan telah menjadi komitmen dalam
pembangunan daerah?
Apa yang menjadi tema prioritas
pembangunan daerah yang relevan?
Bagaimana penguatan sistem inovasi daerah
dapat berkontribusi dalam mewujudkan
pembangunan daerah (melalui tema prioritas
tersebut)?
Apa agenda penting dalam penguatan sistem
daerah?
GAGASAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI SEBAGAI
INISIATIF STRATEGIS

Visi & Misi


Pembangunan
Daerah

Tema Inisiatif
Klaster Jaringan
Kerangka Strategis SID Teknoprener Pilar-pilar
Industri Inovasi Tematik
Kebijakan Inovasi
Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap.


Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional


DISKUSI

Apa potensi sektoral/industrial terbaik yang


dimiliki oleh daerah dan menjadi prioritas
daerah?
Apakah pengembangan hal tersebut dapat
menjadi pengungkit signifikan bagi
pencapaian tujuan pembangunan daerah?
Bagaimana pendekatan pengembangan
klaster industri dapat diterapkan dalam
meningkatkan proses nilai tambah di daerah?
Apa agenda penting dalam pengembangan
klaster industri prioritas daerah?
CONTOH GAGASAN PENGEMBANGAN JARINGAN INOVASI
(MIS. TEKNOPOLITAN) SEBAGAI INISIATIF STRATEGIS

Visi & Misi


Pembangunan
Daerah

Tema Inisiatif
Klaster Jaringan
Kerangka Strategis SID Teknoprener Pilar-pilar
Industri Inovasi Tematik
Kebijakan Inovasi
Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap.


Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional


BAHAN DISKUSI

Apakah gagasan pengembangan jaringan inovasi


(mis. teknopolitan) dapat berkontribusi signifikan
dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah?
Apakah gagasan teknopolitan dapat berkontribusi
signifikan dalam membangun/memperbaiki
keterkaitan dan kemitraan antar aktor, serta
mendinamisasikan aliran pengetahuan, inovasi,
difusi, dan pembelajaran?
Bagaimana mengembangkan dan memanfaatkan
potensi yang dimiliki untuk mewujudkan
teknopolitan daerah?
TEKNOPOLITAN

Teknopolitan*) adalah konsepsi kawasan berdimensi


pembangunan ekonomi, sosial dan budaya, yang
memiliki sentra kegiatan iptek, kegiatan produktif
dan gerakan masyarakat, yang mendukung
percepatan perkembangan inovasi, difusi dan
pembelajaran.

Kawasan teknopolitan adalah kawasan yang terdiri atas


satu atau lebih sentra kegiatan iptek, kegiatan produktif
dan gerakan masyarakat pada wilayah tertentu (satu
atau lebih daerah otonom) sebagai sistem pembangunan
yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional
dan hierarki keruangan sistem inovasi.

*) Technopolis, technopole, ~ (techno & polis/city)


CONTOH GAGASAN PENGEMBANGAN TEKNOPRENER
SEBAGAI
INISIATIF STRATEGIS

Visi & Misi


Pembangunan
Daerah

Tema Inisiatif
Klaster Jaringan
Kerangka Strategis SID Teknoprener Pilar-pilar
Industri Inovasi Tematik
Kebijakan Inovasi
Kerangka Umum

Kelembagaan, Daya Dukung, Kap.


Absorpsi

Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan

Budaya Inovasi

Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai

Perkembangan Global

Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional


BAHAN DISKUSI

Bagaimana modernisasi/revitalisasi ekonomi, sosial


dan budaya (pengembangan bisnis inovatif dan
pengembangan budaya inovasi) dapat berkontribusi
signifikan dalam mewujudkan tujuan pembangunan
daerah?
Bagaimanakah gagasan pengembangan pusat inovasi
dapat berkontribusi signifikan dalam
menumbuhkembangkan inovasi dan bisnis yang
inovatif?
Bagaimana pengembangan budaya inovasi yang
paling sesuai di daerah dapat dilakukan?
INOVASI & MODERNISASI SUMBER PERKEMBANGAN
EKONOMI
Perbaikan
Bisnis yang Ada
(Existing)
Keterkaitan
Pengetahuan & Siklus yang Makin PI UMKM
Kompetensi Menguat
(Dari vicious cycle menjadi
Faktor keunggulan Rantai virtuous cycle)
lokalitas Pembelajaran, Nilai Penyediaan
termasuk Inovasi & pengetahuan/
Litbangyasa Difusi teknologi
Interaksi &
Keterkaitan

Rantai
Daya Saing Nilai
Produksi Investasi untuk
yang Lebih
Inovasi
Tinggi

Investasi ROI yang Lebih Pengembangan


Dari Luar Tinggi Bisnis Baru

Investasi (&
perdagangan PJPB (BDSP) : Penyedia Jasa
) Pengembangan Bisnis (Business
Ke Luar Development Service Provider)
Inkubator : Inkubator bisnis berbasis teknologi
Ilustrasi Kabupaten Malang
Visi Pembangunan Kabupaten Malang Tahun 2005 - 2025 adalah
Kabupaten Malang Aman, Maju, Adil dan Makmur

Misi
Untuk pencapaian visi diatas tersebut diperlukan misi :
1. Meningkatkan supremasi hukum dan HAM serta mendorong tumbuh dan
berkembangnya kekuatan sosial politik dan organisasi kemasyarakatan.
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan serta mendorong maju dan
berprestasinya olah raga seni dan budaya.
3. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
berdasarkan potensi dan prospek pengembangannya.
4. Meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya berdasarkan
keadilan sosial dan menjamin kesinambungan pembangunan yang
berwawasan lingkungan.
Visi
Pembangunan Kabupaten Malang Tahun 2010 2015 adalah sebagai berikut:
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri,
Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing
atau MADEP MANTEB
MISI
Adapun misi pembangunan Kabupaten Malang untuk 5 tahun kedepan
adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, adat-
istiadat dan budaya.
2. Mewujudkan pemerintahan good governance (tata kelola
epemerintahan yang baik), clean government (pemerintah yang
bersih), berkeadilan, dan demokratis.
3. Mewujudkan supremasi hukum dan HAM.
4. Mewujudkan kondisi lingkungan yang aman, tertib, dan damai.
5. Mewujudkan peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur.
6. Mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya
saing.
7. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis
pertanian dan pemberdayaan masyarakat perdesaan.
TEMA 2012

Percepatan Pembangunan Infrastruktur untuk


Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat serta
Meningkatkan Daya Saing Daerah

Dengan pertumbuhan ekonomi 6,54%


Mengandalkan sektor pertanian (pangan, perkebunan, peternakan,
perikanan) sebagai basis;
yang dihela sektor industri, perdagangan, pariwisata dan investasi
sebagai lokomotif percepatan.
Dokumen Strategis Penguatan Sistem Inovasi Daerah

1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi.


Menghapus regulasi yang menghambat.
Mengatasi berbagai kelemahan lingkungan legal.
Mengembangkan infra dan supra struktur pendukung
perkembangan inovasi.
Memperbaiki administrasi yang birokratif.
Mengatasi keterbatasan pembiayaan/pendanaan inovasi.
Mengembangkan langkah efektif berkaitan dengan isu
perpajakan/retribusi atau pungutan yang berakibat pada tidak
kompetitifnya daerah bagi aktivitas bisnis dan inovasi.
Meningkatkan kepedulian dan implementasi standarisasi dan
perlindungan HKI.
2. MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DAN DAYA DUKUNG IPTEK/LITBANGYASA
SERTA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ABSORPSI DUNIA USAHA
(KHUSUSNYA UKM)

Memperbaiki faktor-faktor penentu untuk meningkatkan daya


dukung iptek
Memperkuat kelembagaan dan sumber daya iptek
Memperbaiki faktor-faktor berpengaruh untuk memperbaiki
kemampuan absortif pengguna (calon pengguna) iptek
3. MENUMBUHKEMBANGKAN KOLABORASI BAGI INOVASI DAN
MENINGKATKAN DIFUSI INOVASI, PRAKTIK BAIK/TERBAIK DAN/ATAU HASIL
LITBANGYASA SERTA MENINGKATKAN PELAYANAN BERBASIS TEKNOLOGI

Ketersediaan dan kesiapan teknologi (sisi penyediaan)


Mengembangkan dukungan keuangan dan non keuangan bagi
aktivitas inovasi kolaboratif;
Mendorong pengembangan peran intermediasi (intermediaries)
yang berbasis tekno-bisnis (misalnya penyedia jasa
pengembangan bisnis, technology clearing house);
Menumbuhkembangkan keterkaitan-keterkaitan (atau kemitraan)
bisnis berbasis teknologi;
Mengembangkan aktivitas diseminasi/difusi teknologi tertentu
yang bermanfaat bagi perekonomian, sosial budaya di tingkat
nasional/daerah;
4. Mendorong Budaya Inovasi Dan Difusi Teknologi

Peningkatan keperdulian publik (public awareness) tentang


pentingnya kreativitas-keinovasian;
Perbaikan apresiasi/penghargaan SDM iptek (inovasi);
Reformasi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi) dan
kelembagaan litbangyasa untuk semakin berkembang sebagai
organisasi riset dan pewirausaha (research & entrepreneurial
organizations);
Pengembangan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan;
Mendorong perkembangan perusahaan-perusahaan pemula
(baru) yang inovatif;
Mengembangkan upaya/program untuk menarik dan
mempertahankan talenta yang penting bagi kemajuan
nasional/daerah (seperti reverse brain drain) dan meningkatkan
mobilisasi SDM iptek di daerah (dan secara nasional);
Meningkatkan kapasitas pada lembaga-lembaga pemerintah
(termasuk di daerah);
Mengembangkan program payung secara terpadu bagi
pemajuan inovasi
5. Menumbuhkembangkan Dan Memperkuat Keterpaduan Kemajuan
Sistem Inovasi Pada Klaster Industri Daerah Dan Nasional

Peningkatan dialog konstruktif dan kerjasama/koordinasi lintas


stakeholders serta harmonisasi/sinkronisasi regulasi dan/atau
program/kegiatan (antarpihak di tingkat pusat, antara pusat
dengan daerah, antardaerah);
Peningkatan motivasi, stimulasi, fasilitasi yang bersifat
terobosan untuk meningkatkan sinergitas dalam penguatan
sistem inovasi.
Pengembangan litbangyasa spesifik atau jaringan inovasi yang
bersifat strategis;
Penumbuhkembangan prakarsa kompetisi pengembangan
inovasi kolaboratif (misalnya skema patungan dan/atau hibang
bersaing);
Pengembangan klaster-klaster industri spesifik;
Pengembangan aliansi strategis yang penting;
Penumbuhkembangan investasi dan keterkaitan inovasi dan
bisnis;
Harmonisasi/sinkronisasi regulasi dan program/kegiatan.
6. Penyelarasan dengan perkembangan global

1. Peningkatan kemampuan para pihak dalam menyikapi


kecenderungan dan tantangan universal;
2. Peningkatan dialog konstruktif di tingkat internasional dan kerjasama
internasional yang saling menguntungkan;
3. Pengembangan strategi global.
4. Peningkatan keperdulian publik dan penegakan hukum di bidang HKI;
5. Peningkatan inventarisasi, pengembangan dan pendayagunaan aset-
aset pengetahuan/teknologi masyarakat setempat (local/indigenous
knowledge/technological), termasuk perlindungan dari aspek
legal/HKI;
6. Peningkatan kapasitas (nasional dan daerah) dalam sistem MSTQ
(metrology, standardization, testing, and quality);
7. Fora (forum-forum) internasional yang penting;
8. Penumbuhkembangan kerjasama dan promosi internasional;
9. Pengembangan mutual recognition agreement;
10. Pembatasan ekspor bahan baku tertentu atau produk bernilai tambah
rendah;
11. Kemitraan relokasi proses bernilai tambah tinggi dari negara mitra.

Anda mungkin juga menyukai